Anda di halaman 1dari 28

Penyelesaian Numerik

Pers. Differensial Biasa


Dosen: Alwafi Pujiraharjo

Definisi
Pers. Differensial: hubungan antara
variabel-variabel dalam bentuk turunan
Sering dijumpai dalam penyelesaian
masalah rekayasa dengan model
matematik
Contoh:

dy
f ( x)
dx

f ( x) fungsi yang diketahui


y ( x) solusi
2

Penyelesaian ditulis

y f ( x )dx C
C adalah konstanta sembarang
Untuk memperoleh solusi yang unik
diperlukan informasi tambahan

Tipe-tipe persamaan differensial


Berdasarkan jumlah variabel bebasnya:
Pers. Differensial Biasa: jika hanya ada
satu variabel bebas dan turunannya
Pers. Differensial Parsial: jika ada lebih
dari satu variabel bebas dan turunannya
dy
C
dx

dy d 2 y

dt dx 2

PDB

PDP
4

Tipe-tipe persamaan differensial


Berdasarkan operasi variabel bebasnya:
Pers. Differensial Linier: jika tidak ada
perkalian antar variabel bebas atau
turunannya.
Pers. Differensial Non-linier: jika ada
operasi perkalian antar variabel bebas
atau turunannya.

Tipe-tipe persamaan differensial


Berdasarkan turunan tertinggi variabelnya:
Pers. Differensial Orde-n: jika orde turunan
tertingginya adalah n
d2y
dy
3 4 y
2
dx
dx

Pers, Diff. orde 2, linier

d 4 y dy
1
dx 4 dx

Pers, Diff. orde 4, non-linier

Bentuk Umum PDB orde-n, linier:


dny
d n 1 y
dy
An ( x) n An 1 ( x) n 1 ... A1 ( x) A0 ( x) y R( x)
dx
dx
dx

Ai dan R adalah fungsi x

Informasi tambahan diperlukan pada


pers. diff. orde tinggi utk memperoleh
solusi yang unik.
Contohnya:

y " y x 1,

y ' y x,

y (0) 0,

y '(0) 0 ...... (a)

y (0) 0 ....... (b)

y e x x 1 ..... (c)

Dimana:

dy
y' ,
dx

d2y
y" 2
dx
8

Jika informasi diberikan pada nilai yang


sama pada variabel bebas, disebut
masalah nilai awal (contohnya: pers. (a))
Jika informasi diberikan pada nilai yang
berbeda pada variabel bebas, disebut
masalah nilai batas (contohnya: pers. (d))
y "

1
1
6
y ' 2 y 2 ,
x
x
x

y (1) 1,

y '(1.5) 1 ..... (d)

Masalah Nilai Awal


Persamaan differensial biasa orde satu:

dy
f ( x, y ), dengan
dx

y ( x0 ) y0

Pengaruh perubahan x terhadap y ditulis:

yi 1 yi

xi 1

xi

dy
dx
dx

yi 1 yi

xi1

xi

dy
dx
dx

10

Penyelesaian
Metode satu langkah: penyelesaian
hanya menggunakan satu titik yang
telah diketahui sebelumnya.
Multi-langkah atau prediktor-korektor:
penyelesaian menggunakan beberapa
titik yang telah diketahui sebelumnya.

11

Metode satu langkah


A. Metode Euler: integrasi numerik didekati
dengan Aturan Segiempat seperti yang
telah dibahas sebelumnya

y ' f ( x, y ), dengan

y ( x0 ) y0

Nilai baru y didekati dengan:

y1 y0 h f ( x0 , y0 ) ; h x1 x0
Bentuk umum:

yi 1 yi h f ( xi , yi ) ; h xi 1 xi
12

Kesalahan pada Metode Euler


Metode Euler sebenarnya diturunkan dari
pendekatan deret Taylor sampai orde satu:
h2
h3
y ( x0 h) y ( x0 ) hy '( x0 )
f "( x0 )
f '"( x0 ) .....
2!
3!
Pemotongan dengan Metode Euler

Sehingga kesalahan dominannya adalah


sebesar:
h2
dominant error
f "( x0 )
2
13

Metode Euler
y

solusi eksak
Error setelah 2 langkah

( x2 , y2 )
gradient f ( x1 , y1 )

( x1 , y1 )
gradient f ( x0 , y0 )

( x0 , y0 )

h
x0

x1

x2

14

Contoh
Diketahui:

y'

x y
x

dengan

y (2) 2

Dekati nilai y(2.5) dengan Metode Euler:


dengan: (a). h = 0.25 dan (b). h = 0.1
Penyelesaian:
(a) Jika h = 0.25, diperlukan dua langkah:
22
y (2.25) 2 0.25
2.5
2
2.25 2.5
y (2.5) 2.5 0.25
3.028
2.25
15

(b) Dengan h = 0.1, diperlukan 5 langkah:


22
y (2.1) 2 0.1
2.2
2
2.1 2.2
y (2.2) 2.2 0.1
2.405
2.1
2.2 2.405
y (2.3) 2.405 0.1
2.614
2.2

2.3 2.614
y (2.4) 2.614 0.1
2.828
2.3

2.4 2.828
y (2.5) 2.828 0.1
3.046
2.4

Penyelesaian eksak: y x[1 ln( 12 x)], sehingga y (2.5) 3.058


16

B. Modifikasi Metode Euler: pendekatan


deret Taylor orde dua. Pendekatan ini
analog dengan integrasi numerik dengan
Aturan Trapesium.
Diketahui:

y ' f ( x, y ), dengan

y ( x0 ) y0

Nilai y didekati dengan pendekatan


berurutan

K 0 hf ( x0 , y0 )
K1 hf ( x0 h, y0 K 0 )
y1 y0 12 ( K 0 K1 )
17

Modifikasi Metode Euler


y

solusi eksak
Error setelah 1 langkah

( x1 , y1 )
gradient f ( x1 , y0 K 0 )

K0
gradient f ( x0 , y0 )

( x0 , y0 )
1
2

x0

1
2

x1

18

Contoh
Diketahui:

y'

x y
x

dengan

y (2) 2

Dekati nilai y(2.5) dengan Modifikasi Metode Euler:


dengan h = 0.25

19

Penyelesaian:
Dengan h = 0.25, diperlukan dua langkah:
22
K 0 0.25
0.5
2
2.25 2.5
K1 0.25
0.528
2.25
y (2.25) 2 12 0.5 0.528 2.514
2.25 2.514
K 0 0.25
0.529
2.25

2.5 3.043
K1 0.25
0.554
2.5

y (2.5) 2.514 12 0.529 0.554 3.056

Langkah 1

Langkah 2

Solusi eksak = 3.058


20

10

B. Metode Titik Tengah: pendekatan metode


satu langkah dengan integrasi numerik
menggunakan Aturan Titik Tengah.
Diketahui:

y ' f ( x, y ), dengan

y ( x0 ) y0

Nilai y didekati dengan:

K 0 hf ( x0 , y0 )
K1 hf ( x0 12 h, y0 12 K 0 )
y1 y0 K1
21

Metode Titik Tengah


y

solusi eksak
Error setelah 1 langkah

gradient f ( x0 12 h, y0 12 K 0 )

1
2

( x1 , y1 )

K0

( x0 , y0 )
1
2

x0

1
2

x1

22

11

Contoh
Diketahui:

y'

x y
x

dengan

y (2) 2

Dekati nilai y(2.5) dengan Metode Titik Tengah


dengan h = 0.25

23

Penyelesaian:
Dengan h = 0.25, diperlukan dua langkah:
22
K 0 0.25
0.5
2
2.125 2.25
K1 0.25
0.5147
2.125

y (2.25) 2 0.5147 2.5147

Langkah 1

2.25 2.5147
K 0 0.25
0.5294
2.25

2.375 2.7794
K1 0.25
0.5426
2.375

y (2.5) 2.5147 0.5426 3.0573

Langkah 2

Solusi eksak = 3.058


24

12

C. Metode Runge-Kutta:
Metode Runge-Kutta termasuk metode
satu langkah yang menggabungkan
metode Euler dan modifikasi metode
Euler.
Orde dari metode Runge-Kutta
menunjukkan derajad h yang terkandung
dalam Deret Taylor yang digunakan.
Bentuk Umum

yi 1 yi

r 1

W j adalah koefisien pemberat

W j K j

dan r adalah orde dari metode yang digunalan

j 0
r 1

K j memperkirakan perubahan pada y


j

yang dievaluasi pada r lokasi dalam interval h

j 0

25

Metode Runge-Kutta orde tiga pada dasarnya


analok dengan aturan titik tengah.
Metode Runge-Kutta orde 4 telah banyak
digunakan untuk menyelesaikan berbagai
kasus dan sering disebut dengan metode
Runge-Kutta saja.

26

13

Jika diketahui:

y ' f ( x, y ), dengan

y ( x0 ) y0

Maka Metode Runge-Kutta orde 4 dituliskan:

K 0 hf ( x0 , y0 )
K1 hf ( x0 12 h, y0 12 K 0 )
K 2 hf ( x0 12 h, y0 12 K1 )
K 3 hf ( x0 h, y0 K 2 )
y1 y0 16 K 0 2 K1 2 K 2 K3
27

Contoh
Diketahui:

y'

x y
x

dengan

y (2) 2

Dekati nilai y(2.5) dengan Metode Runge-Kutta

28

14

Penyelesaian:
Dengan h = 0.5, diperlukan satu langkah:
22
K 0 0.5
1
2
2.25 2.5
K1 0.5
1.056
2.25
2.25 2.528
K 2 0.5
1.062
2.25

2.5 3.062
K 3 0.5
1.112
2.5

y (2.5) 2 16 1 2(1.056) 2(1.062) 1.112 3.058


Solusi eksak = 3.058
29

Reduksi ke Pers. Diff. Orde Tinggi


Penyelesaian pers. Diff. yang diuraikan
sebelumnya hanyalah pers. orde 1.
Berikut akan dibahas pers, diff. orde n yang
dipecah menjadi n sistem pers. Orde 1.
Jika n informasi tambahan yang diperlukan
untuk menyelesaikan pers. Diff. diketahui
pada nilai variabel bebas yang sama, maka
penyelesaian dapat dilakukan memakai
metode yang telah diuraikan sebelumnya
30

15

Perhatikan pers diff. biasa berikut

dny
dy d 2 y
d n 1 y
f x, y, , 2 ,....., n 1
dx n
dx dx
dx

Dengan kondisi awal diberikan berikut

y ( x0 ) A0 ,

dy
( x0 ) A1 ,
dx

d2y
d n 1 y

A
,.....,
An 1
2
dx 2
dx n 1

Sekarang kita ganti semua suku ruas kanan


dengan variabel sederhana berikut

y y0 ,

dy
y1 ,
dx

d2y
d n1 y
y2 ,....., n 1 yn 1
dx 2
dx
31

Sehingga n pers. Diff. orde 1 dengan n nilai


awal dapat ditulis

dy0
y1
dx
dy1
y2
dx

dyn 2
yn 1
dx
dyn 1
f ( x, y0 , y1 ,..., yn 1 )
dx

y0 ( x0 ) A0
y1 ( x0 ) A1

yn 2 ( x0 ) An 2
yn 1 ( x0 ) An 1
32

16

Contoh
Reduksi pers. Diff. orde 3 berikut menjadi
bentuk standar pers. Orde 1

d3y
dy
2 2e x , dengan
3
dx
dx

y ( x0 ) A, y '( x0 ) B, y "( x0 ) C

Penyelesaian
Misal:

y y0 ,

dy
y1 ,
dx

d2y
y2
dx 2

33

Maka

dy0
y1
dx
dy1
y2
dx
dy2
2e x 2 y1
dx

y0 ( x0 ) A
y1 ( x0 ) B

Bentuk
standar

y2 ( x0 ) C

34

17

Penyelesaian Simultan pers. Diff. orde 1


Secara umum, n pers. Diff. orde 1 dituliskan

dyi
fi x, y0 , y1 ,..., yn 1 , i 0,1, 2,3,..., n
dx
Dengan n nilai awal berikut

yi ( x0 ) Ai , i 0,1, 2,3,..., n

35

Perhatikan dua sistem pers. Diff. orde 1 berikut

dy
f ( x, y, z ), y ( x0 ) y0
dx
dz
g ( x, y, z ), z ( x0 ) z0
dx
Selanjutnya kita dapat menyelesaikan nilai y dan z pada
x1= x0 + h menggunakan metode satu langkah atau
Metode Runge-Kutta

y ( x1 ) y ( x0 ) K
z ( x1 ) z ( x0 ) L
Dimana K dan L tergantung pada metode yang akan
digunakan
36

18

Metode Euler yang diperbaiki menghasilkan


hubungan berikut

1
2

K0 K1

dan L

1
2

L0 L1

dimana

K 0 hf ( x0 , y0 , z0 )
L0 hg ( x0 , y0 , z0 )
K1 hf ( x0 h, y0 K 0 , z0 L0 )
L1 hg ( x0 h, y0 K 0 , z0 L0 )
37

Metode Titik Tengah menghasilkan hubungan


berikut

K K1

dan L L1

dimana

K 0 hf ( x0 , y0 , z0 )
L0 hg ( x0 , y0 , z0 )
K1 hf ( x0 12 h, y0 12 K 0 , z0 12 L0 )
L1 hg ( x0 12 h, y0 12 K 0 , z0 12 L0 )
38

19

Metode Runge-Kutta orde 4 menghasilkan


hubungan berikut

K 0 2 K1 2 K 2 K 3
6

dimana

dan L

L0 2 L1 2 L2 L3
6

K 0 hf ( x0 , y0 , z0 )
L0 hg ( x0 , y0 , z0 )
K1 hf ( x0 12 h, y0 12 K 0 , z0 12 L0 )
L1 hg ( x0 12 h, y0 12 K 0 , z0 12 L0 )
K 2 hf ( x0 12 h, y0 12 K1 , z0 12 L1 )
L2 hg ( x0 12 h, y0 12 K1 , z0 12 L1 )
K 3 hf ( x0 h, y0 K 2 , z0 L2 )
L3 hg ( x0 h, y0 K 2 , z0 L2 )
39

Contoh
Diketahui persamaan
d2y
x y, nilai awal
dx 2

y (0) 1 dan y '(0) 0

Dekati y(0.5) dengan metode:


a. Titik Tengah
b. Runge-Kutta orde 4

40

20

Penyelesaian
Langkah pertama, problem masalah dirubah
menjadi dua pers. Diff. orde 1

dy
z
y (0) 1
dx
dz
x y
z (0) 0
dx
Format matriks digunakan untuk memeprmudah
hitungan tangan

41

a. Metode Titik Tengah (h = 0.25)


y
y 1 y '
2 h
z i 12 z i
z ' i

sehingga y(0.5) = 0.892

y
y
y '
h
z i 1 z i
z ' i 12
y
1 0.25 0
1

2 0 1
z 0.125 0
0.125
y
1
0.125 0.969
0.25

z 0.25 0
0.125 1 0.219
y
0.969 0.25 0.219
0.941

2 0.25 0.969
z 0.375 0.219
0.309
y
0.969
0.309
0.892


0.25

0.219
0.375

0.941
0.5

0.360

42

21

b. Metode Runge-Kutta (h = 0.5)


dy
z f ( x, y , z )
dx
dz
x y g ( x, y , z )
dx

y (0) 1
z (0) 0

K 0 0.5(0) 0
L0 0.5(0 1) 0.5
K1 0.5(0 0.25) 0.125
L1 0.5 (0 0.25) (1 0) 0.375
K 2 0.5(0 0.1875) 0.094
L2 0.5 (0 0.25) (1 0.0725) 0.344
K3 0.5(0 0.344) 0.172
L3 0.5 (0 0.5) (1 0.095) 0.203
43

b. Metode Runge-Kutta (h = 0.5)


K1
K 2 K 3
y
y 1 K0
2 2
z 0.5 z 0 6 L0
L1
L3 L3
1 1 0
0.125
0.094 0.172
2
2

0 6 0.5
0.375
0.344 0.203
y
0.898

z 0.5 0.357
y (0.5) 0.898

Solusi eksak
y cos x sin x x
y (0.5) 0.898
44

22

Metode Prediktor-Korektor
Menggunakan beberapa nilai yang telah
diketahui sebelumnya
Kelemahannya adalah tidak bisa langsung
dimulai menghitung langkah berikutnya,
seringkali memerlukan metode satu langkah
untuk memperoleh beberapa nilai yang telah
diketahui.
Kelebihannya adalah lebih effisien, karena
beberapa titik yang telah diketahui digunakan
untuk menghitung nilai berikutnya. Hal ini
berbeda dengan metode Runge-Kutta dimana
pada setiap langkah harus menghitung 4 nilai
namun tidak lg digunakan pada langkah
berikutnya.
45

Metode Prediktor-Korektor
y

data selanjutnya

h
x0

h
x1

h
x2

x3

46

23

Prediktor-Korektor menggunakan 2
formula
Prediktor: mengektrapolasi data yang ada
untuk mendekati nilai titik berikutnya.
Korektor: Meningkatkan ketelitian nilai
prediktor

47

Flow chart metode Prediktor-Korektor


Gunakan metode
satu titik untuk
memulai

This image cannot currently be display ed.

Gunakan formula
Prediktor
Gunakan formula
Korektor

Catat nilai
y baru

ya

Apakah solusi
banyak berubah?

tdk

Selesai, catat
nilai y baru
Sebagai
solusi

48

24

Formula prediktor mengestimasi nilai yi+1


menggunakan kurva y vs x dengan titik2
sampel xi, xi-1, xi-2 dan seterusnya.
Formula integrasi numerik yg dibahas
sebelumnya dapat digunakan untuk mencari
yi+1
Formula korektor meningkatkan akurasi nilai
yi+1 hasil prediksi dengan mengintegrasi di
bawah kurva y vs x
Perlu dicatat bahwa formula korektor pada x =
xi+1karena nilai yi+1 telah diperoleh dari
langkah prediktor
Kembali digunakan formula integral untuk
menghitungnya.
49

Metode Euler - Trapesium


Metode prediktor-korektor paling
sederhana
Prediktor: Metode Euler
Korektor: Metode Trapesium
Metode Trapesium pada langkah
korektor diulang beberapa kali sampai
konvergen

50

25

Diketahui
This image cannot currently be display ed.

Prediktor (Metode Euler)

y1(0) y0 hf ( x0 , y0 )
Korektor (Metode Trapesium)

y1(1) y0 12 h f ( x0 , y0 ) f ( x1 , y1(0) )
y1(2) y0 12 h f ( x0 , y0 ) f ( x1 , y1(1) )
.......dst
dimana x1 x0 h
51

Contoh
Diketahui

y ' 2 x 2 2 y, dengan

y (0) 1

Dekati y(0.2) menggunakan Metode Euler-Trapesium

Penyelesaian
0
2
Prediktor: y (0.2) 1 0.2 2 0 2 1 1.4

Korektor: y (0.2)1 1 0.1 2 02 2 1 2(0.2)2 2(1.4) 1.488


y (0.2)2 1 0.1 2 02 2 1 2(0.2) 2 2(1.488) 1.506
y (0.2)3 1 0.1 2 02 2 1 2(0.2)2 2(1.506) 1.509
y (0.2)4 1 0.1 2 02 2 1 2(0.2) 2 2(1.509) 1.510
52

26

Metode Milne
Prediktor: Metode Milne (orde 4)

yi 1(0) yi 3 43h 2 f ( xi , yi ) f ( xi 1 , yi 1 ) 2 f ( xi 2 , yi 2 )
28 5 ( v )
90
h y ( )

Korektor: Metode Simpson


yi 1(1) yi 1 h3 f ( xi 1 , yi 1 ) 4 f ( xi , yi ) f ( xi 1 , yi 1(0) ) 901 h5 y ( v ) ( )
yi 1(2) yi 1 h3 f ( xi 1 , yi 1 ) 4 f ( xi , yi ) f ( xi 1 , yi 1(1) )
.......dst

53

Metode Adams-Bashforth-Moulton
Prediktor: Metode Adams-Bashforth
yi 1(0) yi 24h 55 f ( xi , yi ) 59 f ( xi 1 , yi 1 ) 37 f ( xi 2 , yi 2 ) 9 f ( xi 3 , yi 3 )
251 5 ( v )
720
h y ( )

Korektor: Metode Adams-Moulton


yi 1(1) yi 24h f ( xi 2 , yi 2 ) 5 f ( xi 1 , yi 1 ) 19 f ( xi , yi ) 9 f ( xi 1 , yi 1(0) )
19
720
h5 y ( v ) ( )

yi 1(2) yi 24h f ( xi 2 , yi 2 ) 5 f ( xi 1 , yi 1 ) 19 f ( xi , yi ) 9 f ( xi 1 , yi 1(1) )


.......dst
54

27

Contoh
Diketahui

y ' 2 x 2 2 y, dengan

y (0) 1

Dekati y(0.2) menggunakan Metode Adams-Bashforth-Moulton


dengan :

y(-0.6)= 0.1918
y(-0.4)= 0.4140
y(-0.2)= 0.6655
y(0)

= 1.0000

55

Penyelesaian
Prediktor:
y (0.2) 1

0.2
55(2) 59 2(0.2) 2 2(0.6655)
24
37 2(0.4)2 2(0.4140)

9 2(0.6) 2 2(0.1918) 1.4941

Korektor:
y (0.2)(1) 1

0.2
2(0.4) 2 2(0.4140) 5 2(0.2) 2 2(0.6655) 19(2)
24
9 2(0.2)2 2(0.4941) 1.4976

y (0.2)(2) 1.4981
y (0.2)(3) 1.4982
dst

Solusi eksak = 0.14998


56

28

Anda mungkin juga menyukai