(Logo
Kabupaten/
TERPUSAT
Kota)
STUDI KELAYAKAN
SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
Kabupaten/Kota .
Provinsi .
Disiapkan Oleh :
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA .
KATA PENGANTAR
Kata Pengantar memberikan penjelasan ringkas atas isi, makna, dan manfaat
penyusunan studi kelayakan
Bagian ini juga memuat harapan dan arahan Bupati/Walikota sebagai
pemegang kebijakan tentang pengembangan sistem jaringan air limbah terpusat
dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
Perlu disebutkan juga komitmen Bupati/Walikota untuk menjalankan studi
kelayakan yang telah ditentukan dalam ketentuan ini
dengan jalan
memasukkan/ mengintegrasikan hasil dari studi kelayakan dalam proses
pemograman dan penganggaran reguler di Pemerintah Daerah.
Kata Pengantar ditandatangani Bupati/Walikota.
Hapus seluruh teks ini pada saat Kata Pengantar siap disusun
(nama)
Ringkasan eksekutif berisi penjelasan ringkas mengenai isi dari studi kelayakan
(pada umumnya tidak lebih dari 3 halaman).
Hal-hal pokok minimum yang perlu dimuat di dalam ringkasan eksekutif ini
adalah:
- Ketentuan Perencanaan Studi Kelayakan
- Kriteria Kelayakan
- Survey Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan SPALT
- Kesimpulan dan rekomendasi
Gunakan bahasa yang populer dan mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Hapus seluruh teks ini pada saat Ringkasan Eksekutif sudah selesai disiapkan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISTILAH DAN DEFINISI
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pengantar
1.2. Jenis Jenis Studi Kelayakan
1.2.1. Studi kelayakan lengkap
1.2.2. Studi kelayakan sederhana
1.2.3. Justifikasi Teknis dan Biaya
1.2.4. Memorandum Program Sanitasi
1.3. Cakupan Studi Kelayakan
1.3.1 Kelayakan dari Aspek Teknis
1.3.2 Kelayakan Aspek Ekonomi dan Keuangan
1.3.2 Kajian Lingkungan
1.3.4 Kajian Kelembagaan
1.3.5 Kajian Sosial dan Hukum
1.4. Status dan Lokasi Kegiatan
BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA PERENCANAAN
2.1. Gambaran Umum Kota Perencanaan
2.2. Kependudukan
2.2.1. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
2.2.2. Karakteristik Sosial Budaya Masyarakat
2.3. Pola Penggunaan Lahan
2.4. Sistem Pengelolaan Air Limbah Eksisting
BAB III KETENTUAN PERENCANAAN STUDI KELAYAKAN
3.1 Ketentuan Perencanaan Studi Kelayakan Teknis
3.1.1 Debit, Karakteristik, dan Kualitas Air Limbah
3.1.2 Teknologi dan Sumber Daya Setempat
3.1.3 Keterjangkauan Pengoperasian dan Pemeliharaan
FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan
5
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
Swasta
BAB IV METODOLOGI STUDI
4.1. Umum
4.2. Khusus
4.3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
4.3.1. Tahapan Persiapan Pekerjaan
4.3.2. Pelaksanaan Survei
4.3.3. Kajian Zona Area Terhadap Efek Dari Pengelolaan Air
Limbah
4.3.4. Penyusunan Rekomendasi Hasil Kajian Studi Kelayakan
4.3.5. Desain Survei Studi Kelayakan
BAB V ANALISIS KELAYAKAN
5.1. Kriteria Kelayakan Ekonomi dan Keuangan Proyek
5.1.1 Kriteria Kelayakan Ekonomi Proyek
5.1.2 Kriteria Kelayakan Keuangan Proyek
5.2 Biaya Investasi Proyek Air Limbah
5.2.1 Investasi Sarana dan Prasarana Air Limbah
5.2.2 Perhitungan kelayakan ekonomi dan keuangan proyek
air limbah
5.3 Proses Perhitungan Kelayakan Ekonomi dan Keuangan
5.3.1 Perhitungan kelayakan ekonomi
5.3.2 Perhitungan kelayakan keuangan
5.4 Perkiraan Biaya
5.4.1 Perkiraan Biaya Investasi dan Pengemdalian Modal
5.4.2 Perkiraan Biaya Operasional
5.5 Perkiraan Manfaat Ekonomi
5.6 Perkiraan Manfaat Keuangan (Pendapatan Retribusi)
5.7 Komponen Biaya Investasi
FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan
6
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Curah Hujan dan Hari Hujan, Hujan Maksimum, Tanggal Hujan
Maks Tahun XX
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk, Tingkat Pertumbuhan, dan Kepadatan
Penduduk Kota Perencanaan
Tabel 2.3 Luas Lahan dan Jumlah Penduduk Kota Perencanaan
Tabel 2.4 Kawasan Terbangun Kota Perencanaan
Tabel 3.1 Jenis Rencana Usaha/Kegiatan yang Wajib AMDAL
Tabel 3.2 Analisis Kelebihan dan Kerugian Kerjasama Pemerintah dan
Swasta
Tabel 6.1 Penentuan Jumlah Sampel untuk setiap Kategori Wilayah
Tabel 6.2 Kemauan Membayar
Tabel 6.3Kemauan Menyambung
Tabel 6.4 Kemampuan Membayar
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
DAFTAR ISTILAH
Tahun
.
Tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah
Terpusat
PENDAHULUAN
Dokumen studi kelayakan bidang air limbah, merupakan suatu dokumen
kelayakan ekonomi, keuangan dan lingkungan dari program-program
pengembangan sarana dan prasarana air limbah yang terdapat dalam
suatu rencana induk. Studi kelayakan pengembangan SPAL wajib disusun
berdasarkan :
1. Rencana induk pengembangan SPAL yang telah ditetapkan;
2. Kelayakan teknis, ekonomi, dan keuangan; serta
3. Kajian lingkungan, sosial, hukum, dan kelembagaan.
Sementara itu, bagi Kabupaten/Kota yang belum terdapat rencana induk
SPAL, studi kelayakannya disusun berdasarkan Buku Putih Sanitasi (BPS)
dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK). Berikut ini posisi studi
kelayakan dalam proses perencanaan yang terdapat pada Gambar 1.
Selain itu, proses penentuan layak tidaknya suatu proyek dapat dilihat
pada Gambar 2.
Jenis
Proyek
Proyek A
Proyek B
Proyek C
Analisis Kelayakan
Teknis Ekonomi Keuangan
Proyek D
Proyek E
6
Proyek F
Proyek G
8
Proyek H
Keterangan
Layak
Layak apabila :
- Dibiayai APBD/sumber yang tidak
berbunga
- Revisi Pemilihan Teknologi. Dicari
teknologi yang O&Mnya lebih rendah
Hasil seperti ini hampir dapat dipastikan
tidak akan terjadi dalam analisis
kelayakan SPAL
Hasil seperti ini hampir dapat dipastikan
tidak akan terjadi dalam analisis
kelayakan SPAL
Hasil seperti ini hampir dapat dipastikan
tidak akan terjadi dalam analisis
kelayakan SPAL
Hasil seperti ini hampir dapat dipastikan
tidak akan terjadi dalam analisis
kelayakan SPAL
Hasil seperti ini hampir dapat dipastikan
tidak akan terjadi dalam analisis
kelayakan SPAL
Hasil seperti ini hampir dapat dipastikan
tidak akan terjadi dalam analisis
kelayakan SPAL
SASARAN
Sasaran dari adanya pedoman ini adalah agar sarana dan prasarana air
limbah yang direncanakan layak secara teknis, ekonomi, dan keuangan.
Selain itu, ditunjang dengan adanya kajian lingkungan, hukum, sosial, dan
kelembagaan agar perencanaan dapat berfungsi secara berkelanjutan dan
bermanfaat optimal.
Berikut ini dijelaskan secara detail outline penyusunan studi kelayakan.
BAB
I
PENDAHULUAN
Petunjuk Umum
Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal yang harus ada dalam
penyusunan studi kelayakan, memilih salah satu jenis studi
kelayakan berdasarkan jenis-jenis studi kelayakan yang dijelaskan
pada sub-bab ini. Selain itu, dalam bab ini juga menjelaskan
cakupan pelayanan serta status dan lokasi kegiatan yang akan
dilakukan studi kelayakan.
Minimum informasi yang harus tersedia adalah yang tercantum
dalam Box serta penjelasan singkat dalam sub-bab. Pokja dapat
menambahkan informasi yang relevan dan penting
Apabila ada penjelasan atau data yang lebih rinci dapat
dimasukkan dalam Lampiran
1.1. Pengantar
BAB II
Petunjuk Umum
Bab ini menjelaskan mengenai Gambaran umum kota perencanaan
(batas wilayah administrasi, topografi, geologi, jenis tanah, dan iklim),
kependudukan, pola penggunaan lahan, kondisi eksisting aspek-aspek
penting di kota perencanaan terkait aspek teknis, ekonomi dan
keuangan, kelembagaan, peran serta masyarakat, dan aspek hokum.
Minimum informasi yang harus tersedia adalah tabel/peta/gambar yang
tercantum dalam Box serta penjelasan singkat dalam sub-bab. Pokja
dapat menambahkan informasi yang relevan dan penting
Berikan penjelasan ringkas untuk masing-masing tabel/peta/gambar
dan informasi mengenai sumber data
Apabila ada penjelasan atau data yang lebih rinci dapat dimasukkan
dalam Lampiran
Cantumkan dengan jelas rujukan atau sumber data/informasi yang
digunakan (dalam bentuk catatan kaki/ditulis di bawah tabel)
2.2. Kependudukan
2.2.1. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan
Penduduk
BAB
III
3.1.1
3.1.2
Dijelaskan
bahwa
pemantauan
kualitas
dan
kuantitas hasil pengolahan wajib dilakukan secara
rutin dan berkala sesuai standar
Dijelaskan bahwa kualitas effluent harus sesuai dengan
baku mutu yang berlaku
Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab
3.1.1 selesai disusun
3.1.3
Keterjangkauan
Pengoperasian
dan
Pemeliharaan
Dijelaskan tujuan melakukannya adalah :
Para stakeholder mampu menjalankan alat dengan baik
Para stakeholder mampu mengatasi permasalahan pada
alat dengan segera
3.1.4
3.1.5
3.3.2
3.3.3
3.6.1
lingkungan/air
3.6.2
Struktur
dan
Tugas
Pokok
Institusi
Penyelenggara
Dijelaskan
mengenai
struktur
organisasi
dan
penempatan kerja sesuai latar belakang pendidikan
sesuai peraturan yang berlaku
Pengkajian kelembagaan penyelenggara dibentuk
apabila :
- Sebelum SPALT selesai dibangun
- Wilayah pelayanan SPALT belum mempunyai
studi kelayakan
- Wilayah pelayanan SPALT memiliki studi
kelayakan yang selama 20 tahun belum dikaji
ulang
Dilengkapi dengan gambar :
- Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kelembagaan
Penyelenggara SPALT
Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab
3.6.2 selesai disusun
3.6.3
Alternatif
Kelembagaan
Pemerintah dan Swasta
BAB IV
Kerjasama
METODOLOGI STUDI
Petunjuk Umum
FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan
25
4.1. Umum
4.2. Khusus
Dijelaskan
mengenai
tahapan-tahapan
metodologi
pelaksanaan kegiatan penyusunan studi kelayakan ini
Dilengkapi dengan gambar berikut :
- Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Studi Kelayakan Sistem
Pengelolaan Air Limbah Kota Perencanaan
yang
dilakukan
selama
BAB V
ANALISIS KELAYAKAN
Petunjuk Umum
FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan
27
5.1.2
5.2
Site)
Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab
5.2.1 selesai disusun
5.2.2
Perhitungan
kelayakan
ekonomi
dan
5.3
Keuangan
5.3.1
5.3.2
5.4
Perkiraan Biaya
5.4.1
Modal
5.4.2
5.5
5.6
Retribusi)
5.7
(IPLT)
Komponen ini terdiri dari :
Komponen biaya engineering (biaya survey, FS, DD,
studi AMDAL, SOP, dsb. Besarnya + (5-10)% dari total
biaya investasi)
Komponen biaya pembebasan lahan (lahan untuk
buffer dan askes ke IPLT. Biaya + (20-30)% dari total
biaya investasi)
Komponen biaya konstruksi (perataan tanah,
pekerjaan sipil, buffer zone, M/E, landscape, dan jalan
akses)
Komponen biaya pengadaan truk tinja. Banyaknya
truk sesuai luasa daerah pelayanan.
5.7.2
5.8
(IPLT)
FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan
31
5.9
Uang
Dijelaskan mengenai manfaat langsung dan tidak
langsung, yaitu :
Manfaat langsung
- Pemanfaatan lumpur tinja sebagai pupuk
- ----
Lanjutan.
- Pemanfaatan gas bio sebagai sumber energi
Manfaat tidak langsung
-
5.9.2
Uang
Dijelaskan manfaat yang tidak dapat diukur dengan
FS| Penjelasan Rinci Outline Studi Kelayakan
32
uang, seperti :
Pengurangan tingkat pencemaran
Meningkatnya kesehatan masyarakat
Terjaganya kelestarian SDA
Penurunan
derajat
konflik
yang
pencemaran air limbah
disebabkan
Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub Bab 5.10
selesai disusun
Dijelaskan
mengenai
hal
yang
harus
diperhitungkan
biaya
O&M,
biaya
depresiasi/amortisasi, biaya bunga pinjaman, serta
biaya umum dan adminitrasi.
Direncanakan sebagai tarif terdeferensiasi untuk
subsidi
silang
bagi
pelanggan
yang
penghasilannya rendah.
Proyek rehabilitasi/ peningkatan kapasitas harus
melihat tingkat tarif
Harus mengacu pada pedoman penetapan tarif air
limbah yang berlaku
Tarif retribusi bisa dimasukkan dalam pajak,
rekening air minum/sesuai peraturan yang
berlaku.
Hapus seluruh teks dan Box ini setelah Sub-Bab
5.10.1 selesai disusun
BAB
VI
6.1
Pelayanan
selesai disusun
6.2
6.4
BAB VII
7.1 Kesimpulan
7.2 Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
untuk
PENDAHULUAN
1.1. Pengantar
1.2. Jenis Jenis Studi Kelayakan
1.2.1. Studi kelayakan lengkap
1.2.2. Studi kelayakan sederhana
1.2.3. Justifikasi Teknis dan Biaya
1.2.4. Memorandum Program Sanitasi
1.3. Cakupan Studi Kelayakan
1.3.1 Kelayakan dari Aspek Teknis
1.3.2 Kelayakan Aspek Ekonomi dan Keuangan
1.3.3 Kajian Lingkungan
1.3.4 Kajian Kelembagaan
1.3.5 Kajian Sosial dan Hukum
1.4. Status dan Lokasi Kegiatan
-
suatu
BAB
II
GAMBARAN
UMUM
KOTA
PERENCANAAN
2.1. Gambaran Umum Kota Perencanaan
Sumbe
r : ..
2.2. Kependudukan
2.2.1. Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk, Tingkat Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk Kota
Perencanaan
Sumber :
Sumber:
Sumber:
3.3.3
3.6.2
Penyelenggara
Struktur
dan
Tugas
Pokok
Institusi
3.6.3
dan Swasta
Sumber :
BAB IV
METODOLOGI STUDI
4.1. Umum
-
4.2. Khusus
Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Studi Kelayakan Sistem Pengelolaan Air
Limbah Kota Perencanaan (Contoh)
5.1.1
5.1.2
5.2
5.3
5.3.1
5.3.2
5.4
Perkiraan Biaya
5.4.1
Perkiraan Biaya Investasi dan Pengemdalian
Modal
5.4.2
5.5
5.6
5.7
5.8
(IPLT)
5.8.2 Komponen Biaya Operasional SPAL Terpusat
5.9 Jenis Manfaat Ekonomi Proyek Air Limbah
5.9.1 Manfaat yang dapat Diukur dengan Nilai Uang
5.9.2 Manfaat yang tidak dapat Diukur dengan Uang
5.10 Proyeksi Pendapatan Tarif Retribusi Air Limbah
5.10.1 Perhitungan Perkiraan Tarif Pelayanan Air
Limbah
5.10.2 Komponen Penerimaan Retribusi
5.11 Perhitungan Kelayakan Ekonomi dan Keuangan
-
6.2
Sumber :
Tabel 6.2 Kemauan Membayar (Contoh)
Sumber :
Sumber :
Sumber :
6.5
LAMPIRAN
Rumus rumus yang Digunakan dalam Melakukan Analisis
Ekonomi dan Keuangan
1. Net Present Value (NPV)
NPV atau disebut sebagai Nilai Kekayaan Bersih Sekarang, metode ini
menghitung selisih antara nilai sekarang (PV) dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional dan internal cash
flow) di masa yang akan datang, untuk menghitung nilai sekarang
tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap
relevan. Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka
proyek dikatakan menguntungkan, sedang bila lebih kecil berarti
proyek dinilai tidak menguntungkan untuk diteruskan.
Rumus NPV adalah:
n
I
CF
(1 r )t
t 0 (1 r )
NPV
dimana
NPV
I
CF
r
n
:
=
=
=
=
=
I
CF
(1 IRR )t
t 0 (1 IRR )
0
dimana :
IRR
I
CF
n
=
=
=
=
BCR
R (C )op
Cf
dimana :
CF
= Biaya pertama
R
= Suku Bunga Hutang/ Pinjaman
4. Payback Period
Merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
modal suatu investasi, yang dihitung dari arus kas bersih. Bila arus
kas tiap tahun sama maka :
Periode pengembalian = Cf/A
dimana :
Cf
= Biaya Pertama
A
= Arus Kas Bersih Per Tahun
Bila arus kas setiap tahun berubah maka :
1
Periode Pengembalian ( n 1) Cf An
An
Dimana :
Cf
= Biaya Pertama
An
= Arus Kas Bersih Tahun ke-n
N
= Tahun Pengembalian Ditambah Satu
n 1