Dewan Keamanan PBB pun ikut campur dalam masalah ini, dan membentuk Komisi Tiga
Negara untuk menyelesaikan konflik ini melalui serangkaian perundingan, seperti
Perundingan Renville dan Perundingan Kaliurang. Akan tetapi, perundingan-perundingan
tersebut tetap tidak diindahkan oleh Belanda.
Agresi Militer Belanda 2
Meskipun Jenderal Sudirman sedang berada dalam keadaan sakit, Beliau masih sanggup
berperang dengan bergerilya di Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan menempuh perjalanan
dari Yogyakarta, Surakarta, Madiun, dan Kediri.
Pada tanggal 23 Desember 1948, Pemerintah Darurat RI mengirimkan perintah Kepada wakil
RI di PBB untuk menyampaikan bahwa pemerintah RI bersedia untuk penghentian
peperangan dan mengadakan perundingan.
Namun, Belanda tidak mengindahkan Resolusi Dewan Keamanan PBB tanggal 28 Januari
1949 untuk menghentikan perang. Mereka pula menyakini bahwa RI telah hilang. Akan
tetapi, TNI dan rakyat melancarkan Serangan Umum 1 Maret 1949 untuk membuktikan
bahwa RI masih ada dan TNI masih kuat.
Serangan ini berhasil memukul Belanda keluar dari Yogyakarta. Meskipun Yogyakarta hanya
berhasil dikuasai selama 6 jam, kenyataan ini membuktikan bahwa Negara Kesatuan
Republik Indonesia tetap berjalan.