Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PEMBUATAN

ALAT PERAGA
s.

MODEL MOTOR LISTRIK SEDERHANA

Oleh :
Asep Hernawan, S.Pd.

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH NEGERI 5
BANDUNG
2010

DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan ini Kepala SMA Negeri 5 Bandung menyatakan bahwa karya


alat peraga berjudul Model Motor Listrik Sederhada benar-benar
dibuat oleh Sdr. Asep Hernawan, S.Pd. dan telah digunakan di kelas
XII IPA SMA Negeri 5 Bandung

Kepala SMA Negeri 5 Bandung

Drs. Agus Muhyidin, M.Pd.


NIP. 19560414 19800301012

DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

DAFTAR ISI
Halaman judul (Judul, nama penemu, NIP dan Nama Sekolah/Lokasi)
Halaman pengesahan (Identitas penemu dan pejabat yang
mengesahkan)
Halaman pernyataan dari penemu/pembuat bahwa produk teknologi
tepat guna/alat peraga ini benar-benar asli hasil karyanya.
Kata pengantar penemu.
Daftar isi laporan
Daftar gambar
A. Nama Karya
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Rancangan Alat Peraga
E. Prosedur Pembuatan
F. Penggunaan
Lampiran

DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

A. NAMA KARYA :
ALAT PERAGA : MOTOR LISTRIK SEDERHANA
B. TUJUAN
Sebagai peraga perubahan enerji listrik menjadi enerji mekanik
C. MANFAAT
Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Fisika
D. RANCANGAN ALAT PERAGA
1. Fungsi dan Prinsip Kerja Alat
Motor listrik bekerja karena adanya medan elektromagnet disekitar kawat
yang dialiri arus listrik. Jika sebuah lilitan kawat yang berada dalam medan
elektro-magnet dialiri arus listrik, maka pada lilitan kawat akan bekerja gaya
sehingga lilitan kawat ini akan bergerak. Gaya yang bekerja dikenal dengan
nama Gaya Lorentz. Secara sederhana motor listrik dapat dibuatkan
modelnya. Pembuatan model motor listrik ini berfungsi untuk menunjukkan
prinsip kerja motor listrik yang berdasarkan gaya Lorentz. Model motor listrik
sederhana ini terdiri atas sebuah lilitan kawat penghantar berbentuk lingkaran
yang dibuat dari kawat transformator.Lilitan kawat ini dibuatkan sumbunya
sehingga dapat berputar, yang kemudian diletakan dalam medan magnet
homogen

yaitu

diantara

dua

buah

magnet

bekas

pengeras

suara

(loudspeaker). Apabila lilitan kawat transformator diberi arus listrik yang


berasal dari dua buah batere 1,5 Volt yang dihubung seri maka lilitan kawat
akan berputar.

DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

Desain Alat

Batere
(-)

(+)

Dudukan Batere

E. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


Alat yang digunakan dalam pembuatan alat peraga ini adalah:
1. Tang

1 buah

2. Obeng ujung pelat

1 buah

3. Palu kecil

1 buah

4. Gergaji kayu

1 buah

5. Gergaji besi

1 buah

6. Bor besi kecil

1 buah

Bahan yang dipakai adalah:


1. Teakblok, papan bekas, atau tripleks ukuran 15 x 10 cm - 1 lembar
2. Pelat besi atau kaleng tebal minimal 0,1 mm ukuran 6,5 x 4 cm atau
logam lain yang mengandung besi agar magnet bekas speaker dapat
menempel - 2 lembar
3. Seng, atau kaleng tebal sembarang atau logam lain yang bersifat
konduktor ukuran 6, 5 x 2 cm - 2 lembar

DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

4. Kawat transformator diameter 0,8 mm - panjang 50 cm


5. Kawat transformator dapat diperoleh dari bekas gulungan dynamo yang
biasanya terdapat di bengkel elektronika. Diameter kawat minimal 0,8 mm
atau 1 mm - 1 utas
6. Speaker bekas minimal 8 Ohm yang masih ada magnetnya.
7. Speaker bekas yang tidak terpakai diambil magnetnya, yang terdapat
dibagian belakang. Diameter magnet minimal 4,5 cm. Apabila tidak ada,
dapat diganti dengan magnet lainnya - 2 buah
8. Paku atau sekerup 1 cm - 6 batang
9. Kawat penghantar atau kabel panjang berwarna merah dan hitam masingmasing panjang 25 cm - 2 utas
10. Penjepit buaya (jika ada) merah 1 buah
11. Penjepit buaya (jika ada) hitam
12. Batere 1,5 volt

1 buah

2 buah

13. Tempat atau dudukan batere. Tempat atau dudukan batere dapat
diperoleh dari radio atau tape recorder rusak atau dapat dibeli di toko
elektronik - 1 buah
14. Hampelas besi - 1 lembar
15. Pita isolasi secukupnya

F. PROSEDUR PEMBUATAN
a. Ambilah seng ukuran 6,5 cm x 2 cm,
lubangilah 2 lembar seng dengan paku,
sehingga terbentuk lubang seperti pada
gambar.
pinggiran

Gosoklah

dengan

hamplas

lubang

agar

rata.

lubang
1 cm
5 cm

Lengkungkanlah lembaran seng tersebut


dengan ukuran lengkungan 1,5 cm seperti
pada gambar di samping!

DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

1,5 cm
2 cm

b. Ambilah besi pelat 0,1 mm ukuran

6,5

x 4 cm, lubangilah 2 lembar besi pelat


dengan bor kecil, sehingga terbentuk
lubang seperti pada gambar! Gosoklah
dengan hampas pinggiran lubang agar

lubang

rata. Lengkungkanlah lembaran pelat besi

1,5 cm

tersebut dengan ukuran lengkungan 1,5

4 cm

cm seperti pada gambar di samping!


c. Pasang lembaran seng dan lembaran
besi dengan memaku atau menyekrupnya
pada teakblok atau papan seperti pada
gambar. Jarak antara kedua lembaran
besi 7 cm dan jarak antara kedua
lembaran besi 7 cm seperti pada gambar!

Tampak atas

Besi pelat
Seng
Lubang

Teakblok/
papan
Tampak depan
d. Buat lilitan kawat transformator sebanyak 4 (empat) lilitan berbentuk
lingkaran dengan diameter 3,0 cm, ujung kawat transformator diikatkan
pada lilitan sehingga membentuk poros dengan panjang

4 cm seperti

pada gambar. Kedua ujung poros digosok dengan hamplas agar lapisan

DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

email isolator kawat transformatornya terkelupas. Hal ini dimaksudkan


agar arus listrik dari batere melalui seng dapat mengalir ke dalam lilitan.

Lilitan kawat

Pita isolasi
4 cm

4 cm

Satu kawat

simpul
3 cm

e. Pasangkanlah poros lingkaran lilitan kawat transformator pada lubang


lembaran seng seperti pada gambar. Usahakan agar bagian poros lilitan
kawat yang sudah dikupas menempel pada kedua lubang seng
4 cm

Besi pelat
Seng
2 cm

2 cm

Lilitan kawat
Transformator
4 cm

Tampak atas

DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

Teakblok/
papan

Besi pelat
Seng

Lilitan kawat
Transformator
Teakblok/
papan
Tampak depan

f. Tempelkan 2 buah magnet pada lembaran besi seperti pada gambar!


Magnet

Magnet

g. Pasang penjepit buaya (jika ada) pada kedua ujung masing-masing kawat
penghantar. Penjepit buaya warna merah pada kawat penghantar merah,
hitam pada kawat

penghantar

warna hitam. Hubungkanlah kawat

penghantar tersebut pada masing-masing kutub seng melalui pakupakunya, seperti pada gambar.

DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

Kawat penghantar merah


Kawat penghantar hitam
Penjepit buaya merah
Penjepit buaya hitam

h. Masukan 2 buah batere pada tempat/dudukan batere secara hubungan


seri,

hubungkanlah

kedua

kutub

masing-masing

dengan

kawat

penghantar seperti gambar g. Perhatikanlah lilitan kawat transformator,


lilitan akan segera berputar jika arus listrik sudah mengalir. Jika belum
berputar, sentuhlah lilitan itu dengan jari, sehingga lilitan kawat tersebut
berputar.

Batere
(-)

(+)

Dudukan Batere

DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

i.

Apabila lilitan kawat belum berputar selidikilah kemungkinan penyebab


belum berputar antara lain lilitan kawat yang kurang bulat, poros yang
kurang di tengah, lilitan terlampau banyak, atau arus listrik yang belum
mengalir atau terganggu.

G. PENGGUNAAN ALAT
1. Cara Menggunakan
a. Siapkan alat peraga model motor listrik diatas meja, sebaiknya setiap
kelompok memiliki alat ini. Periksalah kedua magnet , pastikan agar
kedua magnet menempel dengan baik pada pelat besi. Periksalah
lilitan kawat transformator, pastikan agar kedua porosnya dalam
keadaan lurus, lilitan kawat dalam keadaan bulat, dan porosnya
berada tepat pada lubang lembaran seng.
b. Siapkan dua buah batere 1,5 volt, masukkan kedalam tempat/
dudukan batere dalam hubungan seri. Hubungkan kutub-kutub batere
dengan penjepit buaya (jika ada).
c. Perhatikan lilitan kawat transformator. Lilitan kawat transformator akan
segera berputar jika arus listrik mengalir. Jika belum berputar
lakukanlah langkah seperti pada langkah no.4 h dan i.
d. Perhatikan gambar lilitan kawat transformator berikut ini.
P

Gaya Lorentz yang bekerja pada lilitan yaitu dititik P dan Q.

DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

Gaya Lorentz di P dan Q yang sama besar menimbulkan momen kopel


yang memutar lilitan kawat. Lilitan kawat akan diputar oleh suatu
momen kopel ( ) sebesar :

= N i B r 2 sin

dimana N adalah jumlah lilitan kawat, i kuat arus, B induksi magnet,


r jari-jari lilitan, dan adalah sudut antara bidang lingkaran dan B.
Pelajarilah dan carilah penurunan rumus ini dari Gaya Lorentz.
e. Model motor listrik ini tidak digunakan untuk mengukur besarnya
momen kopel sesuai dengan rumus diatas. Hal

yang

sulit

diukur

adalah induksi magnet B. Model motor listrik ini dapat digunakan untuk
menunjukkan variable yang mempengaruhi besarnya momen kopel
pada motor listrik sebenarnya.
2. Saran Pembelajaran
a. Kelas

b. Standar Kompetensi

XII (dua belas)

Menerapkan konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan


kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai
produk teknologi.
c. Kompetensi Dasar :
Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik pada beberapa
produk teknologi.
d. Pemanfaatan alat dalam pembelajaran:
Dengan membuat model motor listrik ini diharapkan siswa dapat lebih
memahami prinsip kerja motor listrik dan dapat menerapkan konsep
gaya Lorentz dan momen kopel dalam produk teknologi sederhana.
Alternatif metode pembelajaran dapat dilaksanakan dalam bentuk:
a. Penugasan pada siswa.
DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

Pembuatan Model Motor Listrik ini dapat ditugaskan pada siswa


sebelum atau sesudah konsep yang berkaitan diajarkan. Hal ini
disebabkan mudahnya memperoleh alat dan bahannya serta mudah
dalam membuatnya.
b. Demonstrasi, apabila alatnya hanya satu. Dianjurkan apabila untuk
demonstrasi, guru dapat membuat model yang lebih besar ukurannya.
c. Kerja kelompok, diharapkan setiap kelompok dapat memiliki alat
sehingga pembelajaran akan lebih efektif.
LAMPIRAN

DOKUMENTASI: DR. SULIPAN, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai