TINJAUAN PUSTAKA
1.1.
Perjalanan Udara
Pesawat komersial mempunyai kabin bertekanan (cabin pressure) yang biasanya
telah disesuaikan dengan tekanan barometric pada ketinggian 1500 sampai 2500 meter (50008000) dari permukaan laut. Tetapi tekanan kabin pesawat ini bervariasi sesuai dengan tipe
pesawat, kondisi cuaca dan adanya gangguan di dalam perjalanan udara.17
Munculnya gangguan di dalam perjalanan udara, secara umum disebabkan oleh
perubahan tekanan, suhu dan kelembaban atmosfir akibat ketinggian. Dimana tekanan udara
yang normal sebesar 760 mmHg pada permukaan laut akan menurun menjadi 180 mmHg
hingga 120 mmHg, dan penurunan tekanan udara ini akan menurunkan juga tekanan parsial
oksigen sekitar 20% dari seluruh tekanan udara. Selain itu, penurunan tekanan udara juga
mengakibatkan penurunan suhu udara 2 Celcius untuk setiap kenaikan 1000 kaki, hingga
mencapai ketinggian dengan suhu konstan yaitu pada suhu -55 Celcius. Ketinggian juga
mengakibatkan semakin keringnya udara sekitar. Kondisi inilah
memberikan dampak negatif dan gangguan bagi fungsi fisiologis tubuh 3,8
Diperkirakan lebih kurang 2 miliar orang setiap tahun melakukan perjalanan udara
dengan pesawat udara komersial, tetapi sangat sedikit penelitian yang membahas tentang
hubungan perjalanan udara dengan gangguan kesehatan. Penelitian yang dilakukan FAA
(Federal Aviation Administration) pada tahun 2000 menemukan bahwa, 1132 kejadian medis
pada penerbangan domestik di tahun 1996 dan pada tahun 1997 ditemukan 13 kejadian
perharinya. Kejadian yang paling sering adalah episode vagal (pingsan, pusing dan
hiperventilasi). Gangguan pada sistem syaraf, pernafasan dan kardiovaskuler merupakan
kejadian serius dalam suatu penerbangan. Berikut gambaran tentang kejadian medis yang
ditemukan pada perjalanan udara yang disajikan dalam bentuk tabel.17
DeJohn dkk,
2000
Dowdall,
2000
(N-1107)
(N-1132)
(N-910)
22
Cardiak
20
20
10
Neurologi
12
Gastrointestinal
15
28
Respiratorik
Traumatik
14
Vasovagal
berpotensial untuk
menimbulkan hipoksia.
b. Dampak penurunan tekanan pada tubuh dan pengisian udara ke rongga tubuh.
Standard yang digunakan sebagai petunjuk operasional kabin pesawat selama
penerbangan adalah dari FAA dan JAA. System pressurization kabin pesawat dari FAA,
mengatur ruang kabin berada pada ketinggian kurang dari 8000 kaki (6000-8000 kaki telah
direkomendasikan pada semua jenis penerbangan), walaupun pesawat udara terbang pada
ketinggian operasional yang maksimal. Ketinggian 6000-8000 kaki ini masih berada dalam
zona ketinggian yang aman dan fisiologis, karena masih memiliki kadar oksigen 15,1% pada
permukaan laut, sehingga cukup bagi orang sehat untuk bernapas secara fisiologis tanpa
bantuan peralatan khusus. Jika kelembaban dalam kabin pesawat rendah berkisar 10-20%,
sangat potensial menyebabkan suatu eksaserbasi penyakit saluran napas.3,4,8,17,19,20
Pada kurva disosiasi oksigen pada ketinggian 8000 kaki dari permukaan laut, tekanan
parsial oksigen arterial (PaO2) pada orang sehat menurun menjadi 65-68 mmHg. Perjalanan
udara dengan pesawat udara memungkinkan penumpang akan terpapar dengan kondisi
hipoksia hipobarik, akibat turunnya tekanan inspirasi oksigen (PiO2) dan tekanan barometrik
(PB). Pada setiap kenaikan ketinggian 1000 kaki, terjadi penurunan PiO2 sekitar 5 mmHg.
Tabel 2 menunjukkan, tekanan kabin dipertahankan sekitar 575 mmHg pada ketinggian di
bawah 8000 kaki dan nilai PiO2 sekitar 110 mmHg.10,21,22
Ketinggian
(Kaki)
Tekanan Ambient
ATA
Psi
PB
(atm)
(Pound/square)
MmHg
14,70
760
150
5000
0,83
12,19
630
122
6000
0,80
11,76
608
118
8000
0,74
10,91
575
110
10.000
0,69
10,21
523
100
12.000
0,64
9,34
483
92
PiO2
berikut
Tabel 3. Perbedaan tekanan dan ketinggian kabin pada penerbangan komersial di ketinggian
35.000 kaki23
Jenis pesawat
B-727
8,6
5400 (1646)
B-737
7,45
8000 (2438)
B-757
8,6
5400 (1646)
B-767
8,6
5400 (1646)
B-747
8,9
4700 (1433)
DC-8
8,77
5000 (1524)
DC-9
7,76
7300 (2225)
DC-10
8,6
5400 (1646)
A-300
8,25
6100 (1859)
A-320
8,3
6000 (1829)
L-1011
8,4
5800 (1768)
BAC-111
7,5
7900 (2408)
Concord
10,7
1000 (303)
trakea
tertentu
seperti
sianida,
menghambat
kemampuan
sel
untuk
membawa oksigen
kebutuhan
operasi. Interpretasi fungsi paru yang ditemukan pada pemeriksaan test faal paru,
dikelompokkan dalam kelainan obstruksi dan restriksi.27 Kelainan obstruksi disebabkan oleh
peningkatan tahanan pada saat ekspirasi, ditemukan pada penyakit asma dan PPOK dengan
kriteria derajat obstruksi.25
Tabel 4. Kriteria dari derajat obstruksi25
Derajat
VEP1/KVP
VEP1 (ml)
Sangat berat
< 0,30
< 600
Berat
0,3 0,4
600 1000
Sedang
0,4 0,6
1000 2000
Ringan
0,6 0,7
2000 3000
Sangat ringan
> 0,7
> 3000
parenkim paru (Fibrosis paru), efusi pleura, fibrosis pleura visceral dan sub jaringan pleura,
penyakit neuromuskuler, dll. Derajat kelainan restriksi penyakit paru tampak pada tabel
berikut ini.25,28
VC % prediksi
Sangat ringan
TLC % prediksi
> 80
> 90
Ringan
60 80
70 90
Sedang
30 60
50 70
< 30
< 50
Berat
Kapasitas Vital Paksa (KVP) adalah jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan
dengan kekuatan setelah inspirasi maksimal, biasanya digunakan untuk melihat kemampuan
elastisitas jaringan paru. Volume Ekspirasi Paksa-1 (VEP1) adalah jumlah udara yang dapat
dikeluarkan pada detik pertama secara paksa setelah inspirasi maksimal dan digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya obstruksi. Penurunan VEP1 merupakan bentuk kelainan obstruksi
akibat dari puncak aliran ekspirasi yang berkurang, yang dikaitkan oleh penurunan kekuatan
saluran napas, sehingga aliran ekspirasi menjadi rendah.28
Gangguan fungsi paru akibat paparan ketinggian dapat memperberat hipoksemia,
cadangan ventilasi untuk aktivitas berkurang dan predisposisi terjadinya kesakitan akibat
ketinggian. Perubahan fungsi paru pada ketinggian disebabkan oleh29 :
- Edema paru interstisial
- Vasokonstriksi arteri pulmonalis
- Redistribusi volume darah paru
- Perubahan elastisitas recoil paru
- Distensi udara pada rongga dada dan perut
- Penurunan kekuatan otot pernapasan
Gautier dkk, menemukan perubahan volume paru statis pada ketinggian disebabkan
oleh penurunan elastisitas recoil paru, khususnya volume paru. Penelitian Sari dkk, pada
ruang kabin bertekanan (8000 kaki) menemukan penurunan KVP (-8,7% prediksi), VEP1 (5,7% prediksi) dan peningkatan PEF (+ 7,3% prediksi).13,29
2.4.1. Ventilasi
Perubahan ketinggian akan menyebabkan penurunan tekanan barometrik dan
penurunan dari tekanan oksigen (PaO2), dimana hal ini merupakan kompensasi dari
meningkatnya ventilasi yang disebut juga dengan hypoxic ventilatory response (HVR).30
Basu dkk, melaporkan bahwa ventilasi pada keadaan istirahat pada laki-laki sehat
meningkat dari 7,03 0,3 L/menit diatas permukaan laut menjadi 11,8 0,5 L/menit pada
ketinggian 3110 meter pada hari pertama.30
Respon ventilasi merupakan keadaan fisiologis yang terjadi akibat ketinggian.
Peningkatan ventilasi ini merupakan akibat perangsangan hipoksia dari badan carotid yang
derajatnya berbeda pada tiap individu. Menurunnya tekanan barometer mengakibatkan
ventilasi meningkat untuk meminimalkan penurunan PaO2. Peningkatan ventilasi terjadi bila
tekanan oksigen inspirasi menurun sampai kira-kira 13,3 kPa atau pada ketinggian 3000
meter dan tekanan oksigen alveolar kira-kira 8 kPa.21,30,31
Ketinggian
Kaki
meter
Tekanan
barometer
KPa
00101
MmHg
PO2 inspirasi
KPa
MmHg
760
19,9
149 20,9
% O2
ekuivalen
pd dpl
% O2
dibutuhkan
20,9
2000
4000
6000
8000
10000
610
1220
1830
2440
3050
94,7
87,8
81,2
75,3
69,7
707
659
609
564
523
18,4
16,9
15,7
14,4
13,3
138
127
118
108
100
19,4
17,8
16,6
15,1
14,0
22,6
24,5
26,5
28,8
31,3
12000
14000
16000
18000
20000
3660
4270
4880
5490
6100
64,4
59,5
54,9
50,5
46,5
483
446
412
379
349
12,1
11,1
10,1
9,2
8,4
91
83
76
69
63
12,8
11,6
10,7
9,7
8,8
34,2
37,3
40,8
44,8
49,3
22000
24000
26000
28000
30000
6710
7320
7930
8540
9250
42,8
39,2
36,0
32,9
30,1
321
294
270
247
226
7,6
6,9
6,3
5,6
4,9
57
52
47
42
37
8,0
7,3
6,6
5,9
5,2
54,3
60,3
66,8
74,5
83,2
35000
40000
45000
50000
63000
10700
12200
13700
15300
19200
23,7
18,8
14,8
11,6
6,3
178
141
111
87
47
3,7
2,7
1,8
1,1
0
27
20
13
8
0
3,8
2,8
1,9
1,1
0
2.4.2. Difusi
Penurunan tekanan partial oksigen menyebabkan penurunan tekanan oksigen alveolar.
Keseimbangan oksigen ke darah tergantung pada lamanya sel darah merah melewati kapiler
paru, biasanya dibutuhkan 0,25 detik pada permukaan laut. Keseimbangan oksigen yang
adekuat tidak terjadi pada ketinggian walaupun lamanya waktu untuk melewati kapiler paru
menjadi 0,75 detik. Peningkatan kapasitas difusi sebagian besar disebabkan peningkatan
volume darah kapiler sehingga terjadi pelebaran kapiler dan peningkatan luas permukaan
difusi oksigen.21
2.5. Kerangka Konsep
2.6. Hipotesis
Perjalanan dengan pesawat udara akan mempengaruhi saturasi oksigen dan fungsi paru.