3.

2 Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa setiap manusia dituntut untuk memiliki
jiwa kepemimpinan agar dapat mengelola diri, kelompok, dan lingkungan
dengan baik. Dengan merujuk teori-teori yang ada maka pengertian
kepemimpinan diartikan sebagai perbuatan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok untuk mengkoordinasikan, memberi arahan dan memberikan
motivasi kepada individu atau kelompok yang tergabung dalam suatu wadah
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama. Prinsip
kepemimpinan adalah seorang yang belajar seumur hidup,berorientasi pada
pelayanan, dan membawa energi positif. Bentuk Kepemimpinan terbagi
menjadi dua yaitu kepemimpinan formal dan kepemimpinan informal.
Kepemimpinan formal adalah sebuah kepemimpinan yang terbentuk secara
pemilihan formal dan tersistematis sedangkan kepemimpinan informal adalah
sebuah kepemimpinan yang terbentuk tidak melalui pemilihan, namun dia
eksis memimpin masyarakat dan mempunyai kedudukan di mata masyarakat
di luar struktur organisasi resmi. Menurut Gibson (2000) terdapat tiga
variabel yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam memimpin yaitu
Leaders traits, Leaders behavior, dan Situationals variables dengan
memiliki ciri-ciri pemimpin yang baik antara lain berfikir cerdas, berinisiatif,
jujur, bertanggungjawab, dapat dipercaya, dan rela berkorban.