Anda di halaman 1dari 38

ht

m
as

ar

nj

ba

://

tp

.b

ta

ko

in

id

o.

ps
.g

STATISTIK DAERAH
KOTA BANJARMASIN

ht

tp

://

ba

nj

ar

m
as

in

ko

ta

.b

ps
.g

o.

id

2016

ht
m
as

ar

nj

ba

://

tp

.b

ta

ko

in

id

o.

ps
.g

ht
m
as

ar

nj

ba

://

tp

.b

ta

ko

in

id

o.

ps
.g

DAFTAR ISI
1

12. Konstruksi

2. Pemerintahan

13. Hotel dan Pariwisata

3. Penduduk

14. Transportasi dan Komunikasi

4. Ketenagakerjaan

13
15
16

ko

ta

.b

ps
.g

o.

id

1. Geografi dan Iklim

17

16. Harga-harga

18

17. Pengeluaran Penduduk

19

18. Perdagangan

20

8. Pembangunan Manusia

19. Pendapatan Regional

21

9. Pertanian

20. Perbandingan Regional

22

10. Pertambangan dan Energi

10

Lampiran Tabel

23

11. Industri Pengolahan

11

m
as

in

15. Perbankan dan Investasi

ba

nj

ar

5. Pendidikan

ht

7. Perumahan

tp

://

6. Kesehatan

GEOGRAFI DAN IKLIM


Kota Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.
Luas wilayah Banjarmasin hanya 0,26% dari luas provinsi Kalimantan Selatan
Banjarmasin sebagai ibukota provinsi
Kalimantan Selatan letaknya diapit oleh dua
kabupaten besar, yaitu kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar. Letak astronomisnya antara 3o1646-3o2254 Lintang Selatan dan 114o3140-114o3955 Bujur Timur.
Letak astronomis ini menyebabkan posisi Kota
Banjarmasin hampir di tengah-tengah Indonesia. Kota Banjarmasin memliki luas wilayah
sebesar 98,46 km2. Luas wilayah ini hanya
sekitar seperlimapuluh luas wilayah provinsi
Kalimantan Selatan.

id
o.
ps
.g
.b
ta
ko
in

Banyaknya Hari Hujan


Tahun 2013 - 2015

ar

m
as

Curah hujan di Kota Banjarmasin pada


tahun 2015 rata-rata sebesar 210 mm3 (lebih
tinggi dari tahun sebelumnya yaitu sebesar
168 mm3) perbulan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2015 yaitu 503
mm3. Selain itu, rata-rata hari hujan perbulan
di Kota Banjarmasin sebanyak 18 hari pada
tahun 2015 atau lebih tinggi jika dibandingkan
dengan tahun 2014 yang hanya sebanyak 9
hari hujan. Hari hujan terbanyak terjadi pada
bulan Januari 2015 yaitu 27 hari hujan. Suhu
rata-rata di Kota Banjarmasin selama tahun
2015 sebesar 27,5oC. Suhu tertinggi mencapai 36,4oC pada bulan Oktober dan suhu
terendah adalah sebesar 22oC yang terjadi
pada bulan September 2015.

Peta Kota Banjarmasin

ht

tp

://

ba

nj

Bulan

Kondisi Iklim Kota Banjarmasin


Tahun 2015

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016


Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

Banyaknya Hari Hujan


2013

2014

2015

Januari

24

14

27

Pebruari

28

17

26

Maret

21

22

April

16

10

23

Mei

19

10

23

Juni

18

Juli

15

Agustus

11

September

10

Oktober

10

Nopember

25

14

17

Desember

25

18

22

Rata rata

17

18

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

PEMERINTAHAN
Partai Golkar cukup dominan di Banjarmasin
Pada pemilu 2014, Partai Golkar menempatkan 8 orang anggotanya untuk duduk di DPRD
Kota Banjarmasin (18 persen dari total anggota DPRD)
Realisasi Penerimaan Pemerintah Daerah Tahun 2015

o.

id

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

7,580

ta

2000

2,859

2014

://

2013

2015

Laki-Laki

ht

tp

2012

Perempuan

Total

Jumlah PNS Kota Banjarmasin menurut Unit Kerja

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

in

ko
2,921

2,876

4,721

m
as

2,993

4,809

4,664

ar

4,817

nj

4000

7,730

ba

6000

7,540

.b

7,810

ps
.g

Jumlah PNS Kota Banjarmasin menurut Jenis Kelamin


8000

Kota Banjarmasin terbentuk berdasarkan


Undang-undang No 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3
Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II di Kalimantan sebagai undangundang. Keputusan Walikota Banjarmasin
Nomor 93 Tahun 2000 yang dikuatkan dengan
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 2
tahun 2001 tentang Penataan Daerah Kota
Banjarmasin. Kota Banjarmasin terdiri atas 5
Kecamatan, yaitu Banjarmasin Selatan,
Banjarmasin Timur, Banjarmasin Barat,
Banjarmasin Tengah, Banjarmasin Utara, 52
Kelurahan, 117 Rukun Warga (RW) dan 1.568
Rukun Tetangga (RT).
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dilingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin
pada tahun 2015 mengalami penurunan jika
dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 1,94 persen yaitu dari 7.730 PNS pada tahun
2014 menjadi 7.580 pada tahun 2015. Jumlah
PNS laki-laki masih lebih besar dibandingkan
PNS perempuan yaitu sebesar 62,28 persen
dari seluruh PNS.
Jika dilihat dari penempatannya, jumlah
PNS Guru dan TU sekolah merupakan yang
terbanyak dibandingkan yang lainnya. PNS
Guru dan TU sekolah tersebut paling banyak
berada pada tingkat Sekolah Dasar yaitu
sebesar 45,39 persen. Tingkat pendidikan
PNS dilingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin yang paling banyak adalah DIV/S1 dengan
dominasi sebesar 54,91 persen.
Realisasi penerimaan Pemerintah Daerah Kota Banjarmasin tahun 2015 mencapai
1,41 triliun rupiah yang terdiri dari 16,11 persen pendapatan asli daerah (PAD), 60,30 persen dana perimbangan dan 23,59 persen dari
pendapatan lainnya yang sah. Proporsi
terbesar yaitu dana perimbangan yang terdiri
dari dana alokasi umum sebesar 48,20 persen, dana alokasi khusus 0,18 persen, dana
bagi bukan pajak 9,46 persen serta dana bagi
hasil pajak 2,46 persen dari total penerimaan.
Realisasi penerimaan PBB dan BPHTB
tahun 2015 adalah 47,29 milyar rupiah. Dari
nilai tersebut, tingkat pencapaian realisasi
penerimaan adalah sebesar 88,93 persen dari
target yang telah ditetapkan.

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

PENDUDUK
Kota Banjarmasin memiliki jumlah penduduk terbesar se Kalsel
Meskipun luas wilayah Kota Banjarmasin hanya 0,26% dari luas Provinsi Kalsel,
Banjarmasin memiliki jumlah penduduk terbanyak se Kalsel yaitu sebesar 16,93%
Dengan kepadatan penduduk sebesar 6.860 jiwa/km2, Kota Banjarmasin merupakan yang terpadat.

Indikator Kependudukan Banjarmasin


Uraian

2013

2014

2015

Jumlah Penduduk

656.778

666.223

675.440

1,45

1,44

1,38

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

6.671

6.766

6.860

Sex Ratio (L/P) (%)

99,99

100,07

100,24

Pertumbuhan Penduduk (%)

Penduduk menurut kelompok umur

2013

2014

2015

0-14 tahun (Usia Muda)

179.972

181.733

183.272

15-64 tahun (Usia Produktif)

454.693

461.562

468.348

22.113

22.928

23.820

> 65 tahun (Usia lanjut)

in

ko

ta

.b

ps
.g

o.

id

Sumber: Proyeksi Penduduk Kota Banjarmasin

ht

tp

://

ba

nj

ar

m
as

Pada tahun 2015, rasio jenis kelamin di


Kota Banjarmasin sebesar 100,24. Hal ini
dapat
menggambarkan
bahwa
jumlah
penduduk laki-laki masih lebih banyak di
bandingkan dengan jumlah penduduk perempuan walaupun selisihnya cenderung kecil.
Berdasarkan wilayah kecamatan, maka hampir sekitar 45,51 % penduduk Kota Banjarmasin berdiam di Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Banjarmasin Barat dengan tingkat
kepadatan penduduk terbesar pada Kecamatan Banjarmasin Tengah yang mencapai
14.227 jiwa/km2.
Penduduk Kota Banjarmasin didominasi
oleh kelompok usia muda dimana kelompok
umur 0-4 tahun merupakan terbanyak yaitu
sekitar 9,95 persen. Jumlah penduduk Kota
Banjarmasin pada kelompok umur 0-29 tahun
adalah sebanyak 360.903 atau lebih dari
setengah total penduduk Kota Banjarmasin
(53,43 persen). Rasio ketergantungan Kota
Banjarmasin adalah sebesar 44,22 persen
berarti setiap 100 orang yang berusia kerja
(dianggap produktif) mempunyai tanggungan
sebanyak 44-45 orang yang belum produktif
dan dianggap tidak produktif lagi.
Dengan luas wilayah sebesar 98,46 Km2,
kepadatan penduduk Kota Banjarmasin mencapai 6.860 penduduk/km2. Dari angka tersebut, penduduk Kota Banjarmasin merupakan
yang terpadat dibandingkan seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan.
Jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya,
kepadatan penduduk Kota Banjarmasin selalu
mengalami peningkatan, hal ini sejalan
dengan terjadinya pertumbuhan penduduk
yang selalu meningkat dari tahun ke tahun
sedangkan luas wilayah tidak mengalami perubahan.
*** Tahukah Anda
46,02 persen penduduk Kota Banjarmasin tinggal di Kecamatan Banjarmasin
Selatan dan Banjarmasin Utara dengan
tingkat kepadatan penduduk terbesar di
Kecamatan Banjarmasin Tengah yang
mencapai 14.227 jiwa/km2.

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

KETENAGAKERJAAN
Pencari kerja di Banjarmasin terbanyak berpendidikan SLTA.
Penduduk usia lima belas tahun ke atas yang bekerja terbanyak berada pada
sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel sebesar 38,09%.
Pada tahun 2015, jumlah pencari kerja
yang terdaftar di Dinas Sosial dan Tenaga
Kerja Kota Banjarmasin sebanyak 5.603
orang, tersebar dengan berbagai tingkat pendidikan mulai dari SD sampai Sarjana S2.
Jumlah terbanyak berada pada tingkat pendidikan SLTA 49,44%, disusul tingkat pendidikan S1 sebanyak 30,34%. Walaupun pencari kerja dengan tingkat pendidikan sarjana
dan diploma cukup besar, ternyata masih ada
pencari kerja terdaftar dengan tingkat pendidikan SD dan tidak tamat SD 0,55%.

Statistik Ketenagakerjaan Banjarmasin


Uraian
Uraian
TPAK
(%)
TPAK (%)
Tingkat Pengangguran (%)

Tingkat Pengangguran (%)


Bekerja (000)

Bekerja (000 orang)

2013
2007

20082014 2009 2015

62,77

64,28

66,44

5,04

6,02

8,30

284,7

293,2

300,7

Sumber: BPS Kota Banjarmasin (Survei Angkatan Kerja Nasional)

Jumlah lowongan kerja yang tersedia


selalu lebih kecil daripada jumlah pencari kerja. Pada tahun 2015, lowongan kerja yang
terdaftar sebesar 99,63% dari jumlah pencari
kerja terdaftar. Lowongan kerja terbanyak
adalah untuk pencari kerja dengan tingkat
pendidikan SLTA yaitu 49,27% dari seluruh
lowongan yang terdaftar dan 99,28% dari
pencari kerja pada tingkat pendidikan yang
sama. Tidak tersedianya lowongan kerja yang
cukup untuk para pencari kerja menyebabkan
masalah pengangguran. Berdasarkan hasil
Survei Angkatan Kerja Nasional, pada tahun
2015 diperoleh angka pengangguran sebesar
8,03%.

ta
ko
m
as

in

Laki-laki,
62.34

ba

nj

ar

Perempuan,
37.66

.b

ps
.g

o.

id

Persentase Penduduk 15 tahun ke atas yang Bekerja


Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015

ht

tp

://

Sumber: BPS Kota Banjarmasin (Survei Angkatan Kerja Nasional)

Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja


Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015

Di antara penduduk yang sudah bekerja,


sektor yang paling banyak diminati adalah
sektor perdagangan, hotel dan restoran
(38,09%). Pekerja laki-laki lebih banyak
dibanding pekerja perempuan dengan perbandingan 37,66% perempuan dan 62,34%
laki-laki.
Pengangguran di Kota Banjarmasin mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014
yang ditunjukkan dari angka Tingkat
Pengangguran Terbuka pada tahun 2015
sebesar 8,30 persen (meningkat sebesar 2,28
persen dari tahun 2014) dengan jumlah
27.197 jiwa. Disamping itu, Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja juga mengalami peningkatan
yaitu sebesar 64,28% di tahun 2014 menjadi
66,44 di tahun 2015 dengan jumlah angkatan
kerja tahun 2015 sebanyak 327.864 jiwa.

Sumber: BPS Kota Banjarmasin (Survei Angkatan Kerja Nasional)

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

PENDIDIKAN
Tahun 2015 penduduk usia 25 tahun ke atas di Kota Banjarmasin rata-rata
sudah menamatkan SLTA hingga sampai tingkat SLTA kelas 1

Uraian

ar

nj

ht

tp

://

ba

Untuk pendidikan tinggi, pada tahun


2015 jumlah lulusan dari Universitas Lambung
Mangkurat untuk fakultas Keguruan & Ilmu
Pendidikan, Hukum, Ekonomi dan Sosial
Politik mengalami kenaikan dari 3.893 pada
tahun 2014 menjadi 5.012 pada tahun 2015.
Hal ini dapat menjadi perhatian khusus bagi
pemerintah pusat maupun daerah untuk dapat
menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai
dengan kapasitasnya masing-masing.

2014

Angka Harapan Lama Sekolah (tahun)

2015

13,73

13,76

9,88

9,90

7-12

97,02

95,42

13-15

79,78

73,65

16-18

56,59

63,67

Rata-rata Lama Sekolah (tahun)


Angka Partisipasi Murni

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2015

.b

ps
.g

o.

id

Jumlah Murid, Guru, dan Sekolah di Kota Banjarmasin,


2015/2016

72,357

ta

80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
-

ko

m
as

Capaian di bidang pendidikan terkait


erat dengan ketersediaan fasilitas pendidikan.
Pada jenjang pendidikan SD di Kota
Banjarmasin untuk tahun ajaran 2015/2016
seorang guru harus mengajar ratarata 16
murid SD. Pada jenjang pendidikan SLTP rata
-rata seorang guru harus mengajar 19 murid
dan di jenjang SLTA beban seorang guru
hanya mengajar 7 murid.

Indikator Pendidikan Banjarmasin

in

Dibandingkan kabupaten/kota lainnya di


Kalimantan Selatan, penduduk di Banjarmasin
bersekolah paling lama kedua setelah Kota
Banjarbaru. Indikatornya ditunjukkan oleh rata
-rata lama sekolah 9,90 tahun pada tahun
2015. Artinya penduduk usia 15 tahun ke atas
di Kota Banjarmasin rata-rata sudah
menamatkan SLTA hingga sampai tingkat
SLTA kelas 1. Angka harapan lama sekolah
menggambarkan lamanya pendidikan (dalam
tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh
setiap anak. Pada tahun 2015, angka harapan
lama sekolah Kota Banjarmasin sebesar 13,76
tahun. Angka tersebut merupakan yang
tertinggi kedua di Provinsi Kalimantan Selatan
setelah Kota Banjarbaru (14,75).

31,854
28,176
317

4,523
3,955
1,696

99 61

Sekolah

SD/Sederajat

Murid

SLTP/Sederajat

Guru

SLTA/Sederajat

Daya Tampung Mahasiswa pada Universitas Lambung


Mangkurat Banjarmasin Menurut Fakultas

*** Tahukah Anda


Pada tahun 2015 di Banjarmasin terdapat 8 Pondok Pesantren dan 16 Madrasah Diniyah dengan total santri
sebanyak 6.072 orang yang terdiri dari
2.281 laki-laki dan 2.791 perempuan.

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

KESEHATAN
Angka Harapan Hidup Penduduk Kota Banjarmasin meningkat
Angka harapan hidup meningkat selama beberapa tahun terakhir karena didukung oleh sarana dan
prasarana kesehatan serta pola hidup bersih dan sehat masyarakat cenderung membaik

Sebagai salah satu indikator kesehatan,


umur harapan hidup digunakan untuk
mengukur pencapaian pembangunan di
bidang kesehatan. Angka harapan hidup
diartikan sebagai umur yang mungkin dicapai
seseorang yang lahir pada tahun tertentu.
Tahun 2015 umur harapan hidup di Kota
Banjarmasin tercatat 70,32 tahun, yang berarti
rata-rata umur yang mungkin dicapai dari
sejak lahir sampai meninggal dunia penduduk
Kota Banjarmasin sebesar 70 tahun. Rata-rata
angka harapan hidup penduduk Kota
Banjarmasin pada tahun 2015, sedikit lebih
panjang dibanding umur harapan hidup tahun
2014 yang tercatat 70,02 tahun.

o.

id

Sumber: IPM Kota Banjarmasin 2015

ht

tp

://

ba

nj

ar

m
as

in

ko

ta

.b

ps
.g

Peningkatan angka harapan hidup tentu


tidak lepas dari ketersediaan fasilitas
kesehatan yang ada di Kota Banjarmasin.
Pada tahun 2015, tercatat di Banjarmasin ada
9 rumah sakit umum, 61 puskesmas dan
puskesmas
pembantu,
390
posyandu,
ditambah 162 apotik dan 13 klinik. Selain itu,
tenaga medis yang tersedia juga turut
memberikan andil terhadap peningkatan
angka harapan hidup penduduk Kota
Banjarmasin.
Dinas
Kesehatan
Kota
Banjarmasin mencatat ada 490 dokter umum,
214 dokter spesialis, 111 dokter gigi dan 1.689
tenaga medis lainnya yang tersebar di semua
kecamatan.
Tujuan Keluarga Berencana (KB) antara
lain tercapainya suatu masyarakat yang
sejahtera melalui upaya perencanaan dan
pengendalian jumlah kelahiran. Selama tahun
2015
berdasarkan
penggunaan
alat
kontrasepsi, maka sekitar 89 persen
pasangan usia subur yang menjadi akseptor
KB menggunakan pil (47 persen) dan suntik
(42
persen).
Selanjutnya,
persentase
pasangan usia subur yang menjadi akseptor
KB adalah sebesar 84,63 persen dari total
pasangan usia subur.
Penyakit terbanyak yang diderita oleh
penduduk Kota Banjarmasin selama tahun
2015 adalah Hipertensi Essensial (81.012)
kasus. Salah satu penyebabnya adalah pola
makan yang tidak teratur

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

PERUMAHAN
Di Kota Banjarmasin tidak ada yang menempati rumah berlantai tanah.
Meskipun tidak ada rumah tangga yang rumahnya berlantai tanah,
namun hampir 27,87% rumah tangga di Banjarmasin yang menempati rumah
dengan luas lantai kurang dari 9 m2 perkapita.

Berdasarkan
hasil
Survei
Sosial
Ekonomi Nasional tahun 2015, status
kepemilikan bangunan tempat tinggal untuk
milik sendiri adalah sekitar 58,29 persen.
Kemudian, terdapat sekitar 25,21 persen rumah tangga yang status kepemilikan rumahnya adalah sewa/kontrak dimana indikator
tersebut dapat digunakan sebagai indikasi
bahwa mobilitas penduduk di Kota Banjarmasin cukup tinggi. Demikian pula untuk status
kepemilikan bangunan tempat tinggal bebas
sewa, ada terdapat sekitar 12,84 persen.

id
o.
ps
.g
.b
ta
ko
in

Sumber: BPS Kota Banjarmasin (Susenas 2015)

Persentase Luas Lantai Per Kapita Kota Banjarmasin


Tahun 2015

ba

nj

ar

m
as

Salah satu indikator untuk menilai kualitas bangunan rumah adalah luas lantai rumah
per kapita. Luas lantai rumah menentukan
tingkat kesehatan penghuninya karena luas
lantai yang sempit dapat mengurangi konsumsi oksigen dan mempercepat proses penularan penyakit. Pada tahun 2015, sekitar
27,87% rumah tangga di Kota Banjarmasin
tinggal di rumah yang luas lantai per kapitanya
kurang dari 9 m2. Hal ini perlu mendapat perhatian karena menurut standard kesehatan
dari World Health Organization (WHO), salah
satu syarat rumah sehat adalah rumah yang
memiliki luas lantai perkapita minimal 9 m2.

Status Kepemilikan Rumah di Kota Banjarmasin


Tahun 2015

ht

tp

://

Kondisi perumahan di Banjarmasin


secara fisik bisa digambarkan dengan tiga
variabel yaitu lantai, atap, dan dinding. Dilihat
dari kondisi lantai, seluruh perumahan di Kota
Banjarmasin berlantai bukan tanah. Pada
umumnya, perumahan di Kota Banjarmasin
ber atap seng/asbes dan berdinding kayu.

*** Tahukah Anda ***


Hampir 100 persen rumah tangga di kota
Banjarmasin sudah menggunakan listrik
untuk sumber penerangan.

Sumber: BPS Kota Banjarmasin (Susenas 2015)

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

PEMBANGUNAN MANUSIA
Indeks Pembangunan Manusia mengalami peningkatan
selama lima tahun terakhir

Kemajuan pembangunan manusia


secara
umum ditunjukkan dengan melihat perkembangan
indeks pembangunan manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan,
kesehatan, dan
ekonomi. Secara metodologi
baru, IPM Kota Banjarmasin pada tahun 2015
tercatat sebesar 75,41. Angka ini mengalami
kenaikan dibandingkan IPM pada tahun 2014
sebesar 74,94. Kenaikan ini disebabkan adanya
peningkatan pada ketiga komponen pembentuk
IPM, yang ditunjukkan oleh naiknya indeks
kesehatan, indeks pendidikan dan indeks
pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan.
Di antara seluruh kabupaten/kota yang ada
di Kalimantan Selatan, IPM Kota Banjarmasin berada pada posisi kedua setelah Kota Banjarbaru.
Semua komponen penyusun IPM Kota Banjarbaru
seperti Angka Harapan Hidup, Angka Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran Riil Per Kapita lebih tinggi dibanding Kota
Banjarmasin. Hal sebaliknya, periode 2014-2015
IPM Kota Banjarmasin tumbuh sebesar 0,62
persen. Pertumbuhan tersebut lebih lambat dari
pertumbuhan IPM Kalimantan Selatan yang
mencapai 1,11 persen. Pertumbuhan IPM Kota
Banjarmasin 2014-2015 merupakan yang paling
lambat kedua setelah Kota Banjarbaru.
IPM
Kabupaten Hulu Sungai Utara (62,49) merupakan
yang terkecil namun jika dilihat pertumbuhannya
maka Kabupaten Hulu Sungai Utara merupakan
yang paling tinggi yaitu sebesar 1,90 persen.

o.

id

Capaian IPM Kota Banjarmasin, 2010-2015

.b

ps
.g

Sumber: IPM Kota Banjarmasin 2015

346.466 366.788 384.659

://

ba
Penduduk Miskin (%)

28.537

tp

27.777

29.950

ht

Jumlah Penduduk
Miskin (jiwa)

4,21

4,27

4,44

Sumber: BPS Provinsi Kalsel

Catatan:
Penduduk miskin adalah penduduk
yang
memiliki
rata-rata
pengeluaran per kapita per bulan di
bawah Garis Kemiskinan.
Garis
Kemiskinan
adalah
nilai
pengeluaran
kebutuhan
minimum
makanan yang disetarakan dengan
2100 kilokalori per kapita perhari
ditambah kebutuhan minimum non makanan
yang
mencakup
perumahan, sandang, pendidikan,
dan kesehatan.

ko
in

2015

m
as

2014

nj

Garis Kemiskinan
(Rp)

2013

ar

Uraian

ta

Statistik Kemiskinan Banjarmasin

Di sisi lain, persentase penduduk miskin di


Kota Banjarmasin tahun 2015 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yaitu dari
4,27% menjadi 4,44%. Jika dilihat dari jumlah
penduduk miskin, Kota Banjarmasin mengalami
peningkatan dari 28.537 jiwa pada tahun 2014
menjadi 29.980 jiwa pada tahun 2015.

*** Tahukah Anda


Persentase penduduk miskin di Kota Banjarmasin Tahun 2015 sebesar 4,44 persen

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

PERTANIAN
Kota Banjarmasin merupakan satu-satunya daerah penghasil jamur

Meskipun Banjarmasin merupakan Kota penghasil padi yang rendah, namun merupakan
satu-satunya penghasil jamur di Kalimantan Selatan sejak 2004.
Banjarmasin merupakan kota dengan potensi
tanaman pangan berupa padi sawah yang paling
rendah se Kalimantan Selatan setelah Kota
Banjarbaru. Produksi padi Kota Banjarmasin
hanya 5.558 ton (sekitar 0,33 % dari produksi
padi di Kalimantan Selatan). Meskipun demikian,
Banjarmasin memiliki komoditas unggulan
hortikultura yang tidak dimiliki oleh daerah lain di
Kalimantan Selatan, yaitu jamur. Jamur yang
diproduksi adalah jamur tiram putih. Banjarmasin
memproduksi jamur ini sejak tahun 2004. Untuk
tahun 2015, produksi jamur mencapai 24.216 kg
dan mengalami penurunan dibanding tahun 2014.
Komoditas hortikultura yang lain yaitu bayam,
kangkung, tomat, dan terung produksinya relatif
kecil. Untuk komoditas buah-buahan yaitu
rambutan, jeruk, dan pisang juga relatif kecil
produksinya.

Uraian

2014

Produktivitas (Kg/M2)
Luas Panen

2015

21,88

(M2)

Produksi (Kg)

17,51

1.286

1.383

28.137

24.216

Sumber: Produksi Tanaman Sayur dan Buah-buahan Kalsel 2016

id

Titik Lokasi Sarang Burung Walet Tahun 2015

ps
.g

o.

Banjarmasin
Timur

54

Banjarmasin
Utara

ko

ta

.b

28

33

158

nj

ar

m
as

in

Populasi ternak besar terkonsentrasi di


Kecamatan Banjarmasin Selatan yaitu sebesar
155 ekor sapi potong dan 21 ekor kerbau atau
sebesar 73,55 persen dari total populasi ternak
besar di Kota Banjarmasin. Jumlah pengusaha
sarang burung walet di Kota Banjarmasin
sebanyak 252 pengusaha dan paling banyak
terdapat di Kecamatan Banjarmasin Tengah
sebanyak 129 perngusaha atau sebesar 51,2
persen dari total keseluruhan. Banyaknya jumlah
pengusaha ini sejalan dengan jumlah titik lokasi
sarang burung walet yang juga paling banyak
terdapat di Kecamatan Banajramsin Tengah
sebanyak 158 titik. Realisasi retribusi sarang
burung walet pada tahun 2015 sebesar Rp.
281.827.600 atau sebesar 87,28 persen dari
target yang ditetapkan.

Statistik Tanaman Hortikultura (Jamur) Banjarmasin

49

Banjarmasin
Selatan
Banjarmasin
Tengah

ht

tp

://

ba

Banjarmasin
Barat

Produksi perikanan di Banjarmasin sebagian


besar berasal dari perikanan laut dimana ikan
manyung memberikan produksi yang terbesar
yaitu 262,2 ton dengan nilai 5,76 milyar rupiah.
Namun, ikan yang memiliki nilai produksi terbesar
adalah ikan siro yaitu 7,39 milyar rupiah dengan
total produksinya sebesar 255,8 ton. Sedangkan
untuk perikanan darat, udang galah memiliki nilai
produksi yang paling besar yaitu mencapai 20,3
milyar rupiah dengan total produksi sebesar
225,20 ton selama tahun 2015. Ikan baung merupakan ikan darat yang memberikan produksi
terbesar yaitu 303,72 ton dengan nilai produksi
sebesar 13,67 milyar rupiah.
Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

PERTAMBANGAN DAN ENERGI


Kota Banjarmasin tidak memiliki areal pertambangan
Penggunaan sumber daya energi listrik meningkat dari tahun ke tahun.
Kota Banjarmasin tidak memiliki daerah
pertambangan. Namun, banyak kantor-kantor
administrasi perusahaan pertambangan yang
bertempat di Banjarmasin. Sekitar 2,18 persen
penduduk usia 15 tahun keatas Kota Banjarmasin bekerja di sektor pertambangan dan
penggalian

Jumlah Pelanggan PLN Menurut Jenis


Pelanggan
Jenis
Pelanggan
Umum

2013

2014

2015

477.822

497.529

526.087

1.030

985

950

678

638

620

Pemko

1.559

1.581

1.617

BUMN

328

312

302

ABRI
Non ABRI

Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik


Kota Banjarmasin dipenuhi oleh Perusahaan
Umum Listrik Negara. Jumlah pelanggan selama tahun 2015 tercatat sebanyak 529.576
pelanggan. Pelanggan terbanyak adalah jenis
pelanggan umum sebesar 99,34 %. Jumlah
pelanggan PLN pada tahun 2015 mengalami
peningkatan sebesar 5,69 persen dibandingkan tahun 2014 yang mana jumlah pelanggannya sebanyak 501.045. Khusus untuk jenis
prabayar, tarif ini selalu mengalami kenaikan
setiap tahun dimana pada tahun 2015 sudah
mencapai 159.174 pelanggan.

o.

id

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

ht

tp

://

ba

nj

ar

m
as

in

ko

ta

.b

ps
.g

Statistik PLN Banjarmasin Tahun 2015

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

Kebutuhan air minum yang bersih dan


sehat terus meningkat setiap tahun. Konsumen terbanyak berasal dari kelompok nirlaba yang salah satunya konsumen rumbah
tangga. Jumlah pelanggan untuk golongan
rumah tangga (Non Niaga) adalah sebanyak
152.069 atau sebesar 91,46 persen dari total
seluruh pelanggan. Jumlah pelanggan untuk
golongan rumah tangga (non niaga) paling
banyak berada di Kecamatan Banjarmasin
Utara sebanyak 39.394 pelanggan diikuti oleh
Kecamatan Banjarmasin Selatan sebanyak
33.248 pelanggan.

Statistik Air Minum PDAM Tahun 2015

***Tahukah Anda***
Jenis pembayaran baru yang cukup
diminati pelanggan PLN adalah Listrik
Prabayar, dengan daya terpasang
sebesar 169,83 juta VA tahun 2015
jumlah pelanggan jenis pembayaran ini
mencapai 159.174 pelanggan atau sebesar
30,06 persen dari total seluruh
pelanggan listrik PLN.

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

10

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

INDUSTRI PENGOLAHAN
Tahun 2015, Industri Pengolahan tumbuh 2,80% lebih baik jika dibandingkan
pertumbuhan tahun 2014 yang mencapai 2,15%.
Pada PDRB dengan tahun dasar 2010,
industri pengolahan mencakup 16 sub lapangan usaha. Tetapi potensi perekonomian di
Banjarmasin hanya terdapat 12 sub lapangan
usaha. Yang tidak ada potensi perekonomiannya adalah sub lapangan usaha industri
batubara dan penggilingan migas; pengolahan
tembakau; industri kulit, barang dari kulit dan
alas kaki; dan industri logam dasar.

Uraian

2013

Kontribusi terhadap PDRB


Pertumbuhan PDRB Sektor Industri
Pengolahan

2014

ar

ht

tp

://

ba

nj

Walaupun lapangan usaha industri pengolahan merupakan kategori yang paling dominan dalam pembentukan PDRB selama tahun
2015, namun pertumbuhannya hanya berada
pada kisaran 2- 4 persen selama 3 tahun terakhir. Tahun 2015 Industri Pengolahan tumbuh
2,80 persen lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan tahun 2014 yang sebesar 2,15 persen. Industri Pengolahan tahun 2015 memberi
andil sebagai sumber pertumbuhan ekonomi
sebesar 0,57 persen terhadap pertumbuhan
ekonomi Kota Banjarmasin secara keseluruhan atau sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan sumbangannya atau andil pada
tahun sebelumnya yang berkontribusi sebesar
0,53 persen.

18,18

18,42

3,36

2,15

2,80

Sumber: PDRB Kota Banjarmasin 2013-2015

Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB


Industri Pengolahan (persen)

o.

id

Sub Lapangan
Usahadan PertumbuhanKontribusi
Jumlah Usaha,
Tenaga Kerja
Kategori
Industri
Kota
Banjarmasin
Industri Makanan dan Minuman
59.17
0.70

ps
.g

Industri Tekstil dan Pakaian Jadi

13.15

Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan


Reproduksi Media Rekaman

1.97

in

ko

ta

.b

Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang


Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional

4.59

Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik

17.65

Industri Barang Galian bukan Logam

0.88

Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik,


Optik dan Peralatan Listrik

0.17

Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL

0.03

Industri Alat Angkutan

1.41

Industri Furnitur

0.12

Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan

0.16

Sumber: PDRB Kota Banjarmasin 2013-2015

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Industri


Tahun 2011-2015

Sub lapangan industri pengolahan yang


mempunyai pertumbuhan tertinggi adalah
industri kimia, farmasi dan obat tradisional
yang pertumbuhannya mencapai 8,08 persen
lebih besar dari tahun sebelumnnya yang hanya sebesar 1,86 persen.
Sumber: PDRB Kota Banjarmasin 2013-2015

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

2015

19,72

m
as

Nilai tambah Industri pengolahan dalam


kurun waktu 2013-2015 rata-rata mencapai
Rp. 4,13 triliun dengan kontribusi mencapai
18,88 persen dari PDRB Kota Banjarmasin.
Pada Industri Pengolahan, sub sektor yang
memiliki peranan terbesar adalah industri makanan dan minuman yaitu sebesar 10,90 persen pada tahun 2015 atau sebesar 59,17 persen terhadap total PDRB Industri Pengolahan
sendiri. Industri karet, barang dari karet dan
plastik memberikan andil sebesar 3,25 persen
dan industri kayu, barang dari kayu dan gabus
sebesar 2,42 persen, industri lainnya hanya
memberikan kontribusi kurang dari 1 persen
terhadap total PDRB Kota Banjarmasin

Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap


PDRB ADHB Kota Banjarmasin

11

INDUSTRI PENGOLAHAN
Industri Sasirangan di Banjarmasin tak terpengaruh krisis global.

Industri kecil dan rumah tangga yang


sampai saat ini merupakan ciri khas kota
Banjarmasin adalah industri sasirangan.
Bermacam corak dan motif khas tradisional
menjadi daya tarik tersendiri. Di Kota
Banjarmasin ada satu daerah yang menjadi
sentra pengrajin kain sasirangan, yaitu di
Kampung Sasirangan yang terletak di
Kelurahan Seberang Mesjid.

ht

tp

://

ba

nj

ar

m
as

in

ko

ta

.b

ps
.g

o.

id

Jumlah industri rumah tangga yang terdaftar pada Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Banjarmasin pada tahun
2015 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 23,80
persen dari 42 usaha di tahun 2014 menjadi
42 usaha pada tahun 2015. Namun, untuk
industri kecil dan industri menengah dan besar
malah mengalami penurunan yaitu dari 12
industri kecil di tahun 2014 menjadi 8 usaha di
2015. Sedangkan industri menengah dan besar mengalami penurunan dari 6 usaha menjadi hanya 1 usaha saja di tahun 2015.

12

Sentra industri kecil lainnya yang terdapat di Kota Banjarmasin adalah di Kecamatan Banjarmasin Utara Kelurahan Alalak Tengah ynag merupakan sentran mebel kayu
dengan produk yang dihasilkan adalah furniture dari kayu. Jumlah unit usaha yang ada
disana sebanyak 26 unit usaha dengan tenaga kerja sekitar 41 orang. Selain itu, terdapat
juga sentra industri kecil berupa pembuatan
kue kering dengan hasil produknya adalah kue
roko yang terdapat di Kecamatan Banjarmasin
Utara Kelurahan Sei Jingah. Unit usaha yang
ada disana sebanyak 10 unit usaha. Di Kecamatan Banjarmasin Utara Kelurahan Kuin
Utara juga terdapat sentra industri kecil
dengan produk kerupuk ikan. Jumlah usaha
yang ada disana sebanyak 10 unit usaha.
Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

KONSTRUKSI
Secara Persentase, banyaknya penduduk Kota Banjarmasin yang bekerja
di sektor konstruksi adalah 6,34% di tahun 2015
Kategori konstruksi pada PDRB mencakup
segala
kegiatan
pembangunan
fisik
(konstruksi), baik berupa gedung, jalan, jembatan dan konstruksi lainnya. Kategori tersebut
merupakan pemberi kontribusi terbesar kelima
dalam pembentukan PDRB Kota Banjarmasin.
Kategori ini berkaitan langsung dengan komponen PDRB Pengeluaran yaitu Pembentukan
Modal Tetap Bruto (PMTB), khususnya
subkomponen PMTB Bangunan. Keduanya
bisa menjadi pengontrol satu dengan yang
lainnya, karena nilai tambah konstruksi merupakan salah satu bagian dari komponen PMTB
bangunan, maka nilainya tidak dapat melebihi
nilai PMTB itu sendiri. PMTB bangunan sendiri
tidak hanya terdapat pada kategori konstruksi,
tetapi juga pada kategori-kategori lainnya yang
mempunyai bangunan sebagai asetnya.

id
o.
ps
.g

ko

ta

.b

Sumber: PDRB Kota Banjarmasin, 2013-2015

in

Jumlah Perusahaan Konstruksi Hasil Registrasi


Keanggotaan GAPENSI Dirinci Menurut Klasifikasi,
2013 - 2015

ht

tp

://

ba

nj

ar

m
as

Kategori Konstruksi merupakan pemberi


kontribusi terbesar kelima dalam pembentukan
PDRB Kota Banjarmasin. Kategori ini berkaitan
langsung dengan komponen PDRB Pengeluaran yaitu Pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB). PDRB kategori konstruksi tahun 2015
tumbuh sebesar 6,04 persen dengan sumbangan atau andil terhadap total pertumbuhan
0,61 persen. Pertumbuhan ini melambat jika
dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 9,84 persen Hal ini disebabkan karena
kegiatan konstruksi sepertinya tertahan atau
kontraksi pada kontruksi yang dikerjakan oleh
swasta, walaupun dari pemerintah masih relatif
tinggi pertumbuhannya.

Perkembangan Sektor Konstruksi Pada


PDRB Kota Banjarmasin 2013-2015

Realisasi kredit perum perumnas oleh


Bank Tabungan Negara cabang Banjarmasin
pada tahun 2015 adalah sebanyak 1.789 unit
rumah dengan nilai 202,28 milyar rupiah.
Jumlah Perusahaan Konstruksi Hasil Registrasi Keanggotaan GAPENSI pada tahun
2015 adalah sebanyak 117 perusahaan dimana
perusahaan dengan klasifikasi kecil satu (K1)
merupakan yang terbanyak yaitu 39 perusahaan atau sebesar 33,33 persen dari seluruh
perusahaan yang terdaftar. Jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, jumlah perusahaan
yang terdaftar mengalami penurunan sebesar 33,14 persen dimana pada tahun 2014
sebanyak 175 perusahaan menjadi 117 perusahaan di tahun 2015.
Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

Klasifikasi
Classification

2013

2014

2015

(1)

(3)

(4)

(5)

Besar Satu (B1)

Menengah Dua
(M2)

11

11

11

Menengah Satu
(M1)

34

26

16

Kecil Tiga (K3)

42

42

24

Kecil Dua (K2)

37

44

27

Kecil Satu (K1)

48

51

39

174

175

117

Jumlah/Total
Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

13

HOTEL DAN PARIWISATA


Jumlah Hotel di Kota Banjarmasin terus bertambah
Makin maraknya aktivitas perdagangan dan pariwisata di Banjarmasin makin
meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banjarmasin.
Kota Banjarmasin dikenal sebagai Kota
bisnis/dagang. Para pelaku bisnis maupun
wisatawan di Banjarmasin memerlukan sarana
akomodasi yang memadai untuk kelancaran
aktivitas mereka. Dari tahun ke tahun, jumlah
akomodasi baik hotel berbintang maupun nonbintang terus berkembang di Banjarmasin. Pada tahun 2015, jumlah hotel bintang masih sama dibanding tahun sebelumnya dan hotel non
bintang menurun sebanyak 1 hotel dari 69 pada
tahun 2014 menjadi 68 pada tahun 2015.
Hotel-hotel berbintang maupun non bintang tersebar di semua kecamatan. Sebarannya
paling banyak berada di Kecamatan Banjarmasin Tengah (56,67% untuk hotel bintang dan
76,47% untuk hotel non bintang). Selama tahun
2015, jumlah tamu mancanegara dan nusantara
di hotel berbintang Banjarmasin masing-masing
tercatat sebanyak 2.456 orang dan 317.002
orang. Sedangkan jumlah tamu mancanegara
dan nusantara yang menginap di hotel non bintang Banjarmasin tercatat sebanyak 318.619
orang.

o.

id

Banyaknya Akomodasi di Banjarmasin

ps
.g

Sumber: Indikator Ekonomi Kota Banjarmasin 2015

4%

ar

Banjarmasin
Selatan

13%

ba

nj

9%
4%

Banjarmasin
Timur

://

7%

ta
ko

m
as

in

Lingkaran Luar : Hotel Non Bintang


Lingkaran Dalam : Hotel Bintang
6%

.b

Persentase Sebaran Hotel Bintang dan


Non Bintang di Kota Banjarmasin Tahun 2015

ht

tp

13%

10%

Banjarmasin
Barat
Banjarmasin
Tengah

57%

Banjarmasin
Utara

77%

Sumber: Indikator Ekonomi Kota Banjarmasin 2015

Jumlah Tamu Menginap Hotel Bintang

Uraian

2013

2014

2015

5.303

3.890

2.456

Tamu Nusantara

357.351

304.508

317.002

Jumlah

362.654

308.398

319.458

Tamu Mancanegara

Indikator lain yang menunjukkan maraknya kegiatan ekonomi di bidang


perhotelan
di Kota Banjarmasin adalah tingkat penghunian
kamar. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) adalah persentase banyaknya malam kamar yang
terjual dibagi dengan banyaknya malam kamar
yang tersedia. Pada tahun 2015, TPK hotel bintang cenderung lebih baik jika dibandingkan
dengan hotel non bintang. Di mana pada tahun
2015, TPK masing-masing klasifikasi hotel tercatat sebesar 38,79 persen dan 31,74 persen.
Untuk tingkat pemakaian tempat tidur.
hotel bintang cenderung lebih baik jika
dibandingkan dengan hotel non bintang. Di mana pada tahun 2015, tingkat pemakaian tempat
tidur masing-masing klasifikasi hotel tercatat
sebesar 38,32 persen dan 32,02 persen.
*** Tahukah Anda
Dari seluruh usaha akomodasi di Kota Banjarmasin, sekitar 70,41% berada di Kecamatan Banjarmasin Tengah.

Sumber: Indikator Ekonomi Kota Banjarmasin 2015

14

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

HOTEL DAN PARIWISATA


Banjarmasin memiliki objek wisata religius.

o.

ko

ta

.b

ps
.g

Pasar Terapung Muara Kuin

ht

tp

://

ba

nj

ar

m
as

in

Salah
satu
ikon
pariwisata
di
Banjarmasin adalah pasar terapung. Pasar
terapung merupakan pasar tradisional bagi
masyarakat yang bermukim di daerah aliran
sungai. Di saat ramai, jumlah pedagang dan
pembeli di pasar terapung bisa mencapai
sekitar 400 jukung. Aktivitas transaksi
pedagang di pasar terapung dimulai saat
subuh pukul 04.30 Wita dan baru berakhir
sekitar pukul 08.00 Wita. Pasar terapung
Muara Kuin dapat ditempuh dengan angkutan
sungai dan angkutan darat. Dengan angkutan
darat atau angkutan perkotaan, pasar
terapung dapat ditempuh sekitar 15 menit dari
pusat Kota Banjarmasin menuju Kelurahan
Kuin
Selatan.
Selanjutnya
perjalanan
ditempuh dengan klotok (perahu bermesin).
Rumah makan perahu menawarkan
aneka makanan khas Banjar seperti Soto
Banjar, Nasi Sop dan Nasi Kuning dengan
lauk ikan gabus, papuyu, dan lain-lain. Pasar
terapung juga menawarkan jajanan pasar
berupa kue-kue khas Banjar. Di sini pembeli
jajanan pasar menggunakan kayu yang
ujungnya berpaku, untuk mengambil kue
belanjaannya.
Objek wisata yang bernuansa religius
juga ada di Kota Banjarmasin. Salah satunya
adalah Masjid Sultan Suriansyah. Masjid ini
merupakan masjid tertua di Kalimantan
Selatan. Dibangun pada tahun 1526 pada
masa pemerintahan Sultan Suriansyah. Beliau
adalah Raja Banjar pertama yang memeluk
agama Islam.
Objek wisata lain yang cukup digemari
oleh masyarakat Kota Banjarmasin terutama
anak muda adalah Siring Sungai Martapura
yang terletak di kedua sisi Sungai Martapura
yang melalui Jl Piere Tendean dan Mesjid
Raya Sabilal Muhtadin. Adanya patung
bakantan menambah daya tarik tersendiri
sebagai tempat untuk bersantai dan
menikmati pemandangan sungai Martapura
yang masih dijadikan sebagai alat transportasi
bagi sebagiana masyarakat. Selain itu,
letaknya yang berada di tepi jalan raya
membuat akses ke tempat ini sangat mudah.

id

Beberapa Objek Wisata di Kota Banjarmasin

Patung Bakantan

Siring Sungai Martapura


Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

15

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI


Banjarmasin dikenal dengan sebutan Kota Seribu Sungai
Tiap kecamatan di Kota Banjarmasin dialiri oleh sungai-sungai yang dapat dilewati oleh
alat transportasi.
Banjarmasin yang merupakan wilayah
perkotaan memiliki panjang jalan sepanjang
719,08 Km. Jalan dengan kondisi yang baik
ada sepanjang 427,81 Km atau sebesar 59,49
persen. Selain itu, masih ada jalan yang kondisinya masih rusak yaitu sepanjang 164,12
Km atau sebesar 22,82 persen dan tIdak ada
jalan yang rusak berat. Jika dilihat dari jenis
permukaannya, jalan yang sudah di aspal ada
sepanjang 377,02 Km atau sebesar 52,43 persen. Selain itu, ada sepanjang 274,96 Km jalan
yang permukaannya masih berupa kerikil,
pengerasan batu/beton dan sepanjang 67,10
Km masih berupa tanah. Kecamatan Banjarmasin Utara merupakan yang terpanjang di
Kota Banjarmasin yaitu sepanjang 199,53 Km
diikuti oleh Banjarmasin Selatan dengan panjang jalan 183,89 Km. Secara keseluruhan disetiap kecamatan, kondisi jalan masih berstatus baik jenis dan permukaannya sebagian
besar sudah diaspal.

56,436

39,928

60,000

39,928
33,715

54,653
55,136

Jumlah Kendaraan Keluar dan Masuk Trayek


AKAP dan AKDP di terminal Km 6 Banjarmasin

1,942
4,200
4,314

20,000

1,942
4,200
4,314

40,000

Keluar

Masuk

Keluar

AKDP
2015

ps
.g

2014

ht

tp

://

ba

nj

ar

m
as

in

ko

ta

.b

2013

o.

id

AKAP

Masuk

Sesuai dengan julukan bahwa Kota Banjarmasin yang merupakan kota seribu sungai,
membuat akses ke beberapa wilayah dapat
dilakukan melalui angkutan sungai. Pada tahun
2015, jumlah angkutan sungai di Kota Banjarmasin ada sebanyak 194 angkutan. Jenis
angkutan yang paling banyak digunakan adalah jenis motor getek/klotok yaitu sebanyak 49
buah. Jika dilihat perbandingan dengan tahun
sebelumnya, jumlah angkutan sungai yang
terdaftar mengalami penurunan yaitu dari 237
angkutan menjadi 194 angkutan di tahun 2015.
Jumlah penumpang yang turun pada
pelabuhan trisakti Banjarmasin mengalami
penurunan dari 71.720 penumpang menjadi
60.219 orang pada tahun 2015.
Di Kota Banjarmasin, jumlah BTS sudah
tersebar hampir merata di semua Kecamatan.
Kecamatan Banjarmasin Tengah merupakan
yang terbanyak yaitu 21 lokasi BTS kemudian
diikuti oleh Banjarmasin Utara sebanyak 17
BTS. Untuk Kecamatan Banjarmasin Selatan,
Banjarmasin Timur, Banjarmasin Barat masing-masing sebanyak 14, 12, dan 15 BTS.

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

16

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

PERBANKAN DAN INVESTASI


Posisi Kredit dan Simpanan tiap tahun meningkat.
Posisi kredit meningkat 9,24% dan posisi simpanan meningkat 1,74%.
Aktiva rupiah dan valuta asing yang ada
diperbankan di wilayah Kota Banjarmasin.
mencapai 68,98% dari total Aktiva Perbankan
di Kalimantan Selatan. Ini menggambarkan
bahwa Kota Banjarmasin merupakan daerah
pusat perputaran uang dan menggambarkan
pusat perekonomian Kalimantan Selatan.

ko

ta

.b

ps
.g

o.

id

Posisi Kredit, Mikro, Kecil dan Menengah Yang Diberikan


Bank Umum dan BPR Tahun 2015

ht

tp

://

ba

nj

ar

m
as

Begitu pula posisi pinjaman dalam


rupiah dan valuta asing yang diberikan Bank
Umum dan BPR yang bila pada awal tahun
(Januari) 2015 hanya sebesar 23,96 triliun
rupiah maka pada akhir tahun (Desember)
2015 meningkat menjadi 28,78 triliun rupiah.
Bila dibandingkan dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang dicerminkan dari
posisi simpanan se Kalimantan Selatan, maka
proporsi penghimpunan DPK Bank di wilayah
Kota Banjarmasin sebesar 53,47 persen, sedangkan posisi pinjaman yang disalurkan
mencapai 43.12 persen, seperti nampak pada
Graffik 5.1.

Sumber: Indikator Ekonomi Kota Banjarmasin 2015

in

Posisi simpanan masyarakat dalam


rupiah dan valuta asing bank umum dan BPR
awal tahun (Januari 2015) berada pada kisaran 22,49 triliun rupiah dan pada akhir tahun
(Desember 2015) meningkat menjadi 24,40
triliun rupiah. yang terdiri atas giro sebesar
3,69 triliun rupiah. deposito sebesar 7,29 triliun rupiah. dan tabungan sebesar 13,42 triliun
rupiah.

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

Bank Indonesia membagi Kredit yang


disalurkan ke masyarakat ke dalam tiga
plafond, yaitu Kredit Mikro ( Rp 50juta), Kecil
(< Rp 50juta - Rp 500 juta), dan Menengah
( > Rp 500juta - Rp 5 miliar). Posisi Kredit
Menengah merupakan yang terbesar yaitu
sebesar 43,71% diikuti oleh kredit Kecil
34,68% dan mikro sebesar 21,60%.
Jika dilihat dengan dua arah yaitu
menurut penggunaan dan bentuknya, dapat
diketahui bahwa penggunaan kredit atau pinjaman menurut Rupiah dan Valuta Asing
memiliki struktur yang berbeda. Dalam bentuk
Rupiah, pinjaman paling banyak digunakan
untuk konsumsi dan dalam bentuk valuta
asing, pinjaman paling banyak digunakan untuk modal kerja pada tahun 2015.
Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

Posisi Pinjaman Kredit dalam Rupiah dan


Valuta Asing Tahun 2015 (juta rupiah)

16,236,194
20,000,000

11,249,272

11,395,279

10,000,000
712,623

46,818

0
Modal Kerja

Investasi

Valuta Asing

Konsumsi
Rupiah

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

17

HARGA - HARGA
Banjarmasin mengalami Inflasi terendah tahun 2011 dari tahun 2010-2015
Selama tahun 2015 Kota Banjarmasin mengalami inflasi 11 kali dan deflasi terjadi 1 kali
Fluktuasi Inflasi Kota Banjarmasin

11.62

11.03
9.06
5.96

2014

2015

Bahan Makanan
Makanan Jadi, Minuman,
Rokok, dan Tembakau

112,82
109,15

124,25
118,59

129,36
128,58

Perumahan

105,40
101,64
104,97
103,62

110,83
101,21
115,22
107,86

115,85
107,58
129,80
111,28

Transportasi dan Komunikasi

110,92

Umum

108,22

Sumber: Indikator Ekonomi Kota Banjarmasin 2015

18

ar
nj

ba

://

Pendidikan, Rekreasi, dan


Olahraga

tp

Kesehatan

ht

Sandang

m
as

2013

.b

Indeks Harga Konsumen Menurut Kelompok

ps
.g

o.

Sumber: Indikator Ekonomi Kota Banjarmasin 2015

Kelompok
Komoditas

Sepanjang tahun 2015, inflasi Kota Banjarmasin sebesar 5,03 persen disebabkan oleh tingginya
andil inflasi kelompok bahan makanan sebesar
5,76 persen, kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau memberi andil sebesar 0,3165
persen, sementara pada inflasi nasional, andil
kedua kelompok ini hanya 0,98 persen dan 1,07
persen. Sementara andil kelompok transport,
komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi
sebesar 1,2286 persen, padahal pada tahun 2014,
kelompok ini memberi andil sebesar 1,2706 persen, sehingga memberi tekanan inflasi Kota Banjarmasin pada 2014 sebesar 7,16 persen.

id

3.98

ta

3.86

7.16
6.98 5.03

ko

7.78

in

14
12
10
8
6
4
2
0

Angka inflasi tahunan Kota Banjarmasin pada


tahun 2015 sebesar 5,03 persen, pencapaian ini,
lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar
3,35 persen, dan sedikit diatas target inflasi nasional sebesar 5,00 persen dan target inflasi Bank Indonesia. Selama tahun 2010 sampai dengan 2015,
inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin terjadi di 2010,
sebesar 9,06 persen dan terendah pada tahun
2011 sebesar 3,98 persen.

119,26

119,08

115,97

121,80

Selama tahun 2015 Kota Banjarmasin mengalami inflasi 11 kali dan deflasi terjadi 1 kali. Tingkat inflasi Kota Banjarmasin tahun ini tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 1,27 persen
dikarenakan adanya moment hari raya natal dan
tahun baru yang berakibat kenaikan IHK kelompok
bahan makanan dan kelompok transport, komunikasi, jasa keuangan sebesar 2,15 persen dan
3,13 persen, dan tertinggi dibandingkan bulanbulan sebelumnya.
Selama periode Januari sampai dengan
Desember 2015, komoditas pendorong inflasi yang
terbanyak adalah sewa rumah dan angkutan udara
masing-masing sebanyak 7 kali (bulan), daging
ayam ras sebanyak 5 kali, sementara ikan gabus,
telur ayam ras, obat dengan resep, rokok kretek
filter, bawang merah, gula pasir, dan ikan nila
sebanyak 4 kali. Bahan bakar rumah tangga, emas
perhiasan, beras, semangka, dan ikan tongkol
sebanyak 3 kali. Sedangkan komoditas penahan
inflasinya, artinya harganya turun, yaitu cabai merah sebanyak 7 kali, bawang merah, telur ayam ras
dan ikan tongkol sebanyak 5 kali. Ikan gabus dan
angkutan udara masing-masing 4 kali.

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

PENGELUARAN PENDUDUK
Kesejahteraan penduduk makin meningkat

Tingkat pendapatan penduduk Banjarmasin yang didekati dengan ukuran pengeluaran


menunjukkan adanya peningkatan .
Konsumsi Riil Perkapita Yang Disesuaikan /
Purchasing Power Parity (Ribu Rupiah)

Konsumsi riil perkapita menggambarkan


tingkat daya beli masyarakat. Tingkat
kesejahteraan dikatakan meningkat jika terjadi
peningkatan konsumsi riil per kapita, yaitu
peningkatan nominal pengeluaran rumah
tangga lebih tinggi dari tingkat inflasi pada
periode yang sama. Pada periode 2011-2015
terjadi kenaikan nominal pada pengeluaran
konsumsi per kapita setahun. Tahun 2015,
pengeluaran riil per kapita di Kota
Banjarmasin sebesar 12,83 juta rupiah per
kapita per tahun. Dibandingkan tahun 2014
yang sebesar 12,5 juta rupiah maka terjadi
kenaikan sebesar 2,66 persen.

12,501
12,336

12,265

id

2012

2013

2014

2015

o.

2011

12,393

in

ko

ta

.b

ps
.g

Sumber: IPM Kota Banjarmasin 2015

tp

://

ba

nj

ar

m
as

Selain kuantitas pengeluaran perkapita


sebagai salah satu ukuran standar hidup layak, perlu juga diperhatikan pola pengeluaran
rumah tangga dalam suatu wilayah. Pola
pengeluaran tersebut dapat dilihat dari proporsi pengeluaran untuk makanan dan non
makanan. Umumnya pada negara berkembang pola pengeluaran rumah tangga masih
terkonsentrasi pada kelompok makanan.
Selama tahun 2010 sampai 2015 ada
kecenderungan
proporsi
pengeluaran
kelompok makanan menurun dan pada
kelompok
non
makanan
cenderung
meningkat. Pada tahun 2015 pengeluaran
untuk konsumsi bukan makanan lebih besar
(58,4 persen) dibandingkan dengan konsumsi
makanan (41,6 persen).

12,834

ht

Ganti ginian

Selain itu, selama tahun 2010-2015 di


Kota Banjarmasin distribusi pendapatan antara kelompok masyarakat masih dapat
dikatakan cukup merata. Hal ini terlihat dari
Koefisien Gini pada tahun 2015 yang tercatat
sebesar 0,377. Gambaran ini juga sejalan
dengan teori tingkat ketimpangan kriteria Bank
Dunia yang pada tahun 2015 sekitar 17,47
persen distribusi pendapatan telah dinikmati
oleh
40
persen
masyarakat
yang
berpendapatan rendah, sehingga tingkat
ketimpangan
distribusi
pendapatan
masyarakat Kota Banjarmasin termasuk
dalam kelompok ketimpangan rendah.

Sumber: IPM Kota Banjarmasin 2015

Koefisien Gini dan Distribusi Pendapatan

Tahun

40% masyarakat penghasiKoefisien Gini lan rendah menikmati pendapatan sebesar

2010

0,382

17,76

2012

0,413

16,00

2013

0,370

18,09

2014

0,325

20,21

2015

0,377

17,47

Sumber: IPM Kota Banjarmasin 2015


Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

19

PERDAGANGAN
Banjarmasin dikenal sebagai kota dagang
Aktivitas perdagangan di Kota Banjarmasin sangat didukung oleh strategisnya posisi Kota Banjarmasin dan keberadaan pasar-pasar baik tradisional maupun modern.
Kota Banjarmasin sejak dulu dikenal sebagai kota pusat perdagangan di Kalimantan
Selatan. Posisi yang strategis ini membuat
Kota Banjarmasin menjadi pintu keluar masuk
barang yang sangat padat. Barang-barang
yang diperdagangkan di Kota Banjarmasin
sebagian besar berasal dari luar Banjarmasin.
Pelabuhan Trisakti memegang peranan yang
sangat penting dalam hal ini. Pada tahun
2009, di areal pelabuhan ini dibangun Terminal Peti Kemas untuk mendukung kelancaran
aktivitas ekspor dan impor melalui kapal laut.

Perkembangan Penerbitan SIUP di Kota


Banjarmasin

id

Jumlah penerbitan Surat Ijin Usaha


Perdagangan (SIUP) pada tahun 2015 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
tahun 2014 yaitu sebesar 59,87 persen
dengan jumlah 1.701 pada tahun 2015 dan
1.064 di tahun 2014. Penerbitan SIUP paling
banyak berada pada golongan usaha pedagang kecil dengan jumlah 1.440 atau sebesar
84,66 persen.

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

ht

tp

://

ba

nj

ar

m
as

in

ko

ta

.b

ps
.g

o.

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

Pasar Modern di Kota Banjarmasin

Duta Mall

Mitra Plaza
20

Pengiriman batu bara melalui pelabuhan


Banjarmasin pada tahun 2015 mengalami
penurunan sebesar -4,99 persen dibandingkan tahun 2014. Hal ini sejalan dengan
menurunnya ekspor produk tambang Kota
Banjarmasin pada tahun yang sama. Disisi
lain, pengiriman produk kayu mengalami peningkatan sebesar 123,88 persen dengan
jumlah 587.356 m3 dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 262.356 m3.
Kota Banjarmasin merupakan salah satu
kota pusat perdagangan di Kalimantan Selatan yang tentunya banyak memiliki pasar
baik yang dikelola oleh Pemerintah Kota Banjarmasin maupun pihak swasta. Pasar merupakan merupakan tempat terjadinya transaksi
jual beli baik barang maupun jasa. Jumlah
pasar yang dikelola oleh Pemerintah Kota
Banjarmasin pada tahun 2015 sebanyak 58
pasar. Pasar milik Pemerintah Kota Banjarmasin yang paling banyak terdapat di Kecamatan
Banjarmasin Tengah yaitu sebanyak 43 pasar
atau sebesar 74,14 persen dari total seluruh
pasar.

Pasar Antasari
Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO


Tak memiliki banyak sumber daya alam, PDRB Banjarmasin paling besar

Kota Banjarmasin tidak memiliki daerah pertambangan dan hasil-hasil pertaniannya juga
tidak terlalu banyak, tapi PDRB nya paling besar se Kalimantan Selatan.
Secara absolut, total PDRB atas dasar
harga berlaku Kota Banjarmasin tahun 2015
sebesar 23,13 trilyun rupiah, lebih tinggi
dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 20,47
trilyun rupiah. Total PDRB atas dasar harga
konstan, tahun 2015 adalah sebesar 17,56
trilyun rupiah, lebih tinggi dibandingkan tahun
2014 sebesar 16,6 trilyun rupiah rupiah. PDRB
per kapita ADHB menunjukkan nilai PDRB per
kepala atau per satu orang penduduk dengan
nilai 34,24 juta rupiah pada tahun 2015.

Perkembangan PDRB Banjarmasin


Uraian

Pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin pada tahun 2015 sebesar 5,79 persen dan
mengalami perlambatan dibandingkan dengan
tahun 2014 dengan pertumbuhan ekonomi
sebesar 6,41 persen. Pertumbuhan tertinggi di
tahun 2015 terjadi pada kategori D Pengadaan Listrik, Gas (24,03 Persen) sedangkan
yang terendah pada kategori A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (2,45 persen).

2014

2015

PDRB Seri 2010 ADHK


(Trilyun Rp)

15,60

16,60

17,56

PDRB Seri 2010 ADHB (


Trilyun Rp)

17,93

20,47

23,13

PDRB/ Kapita ADHK (Juta Rp)

23,75

24,92

26,00

PDRB/ Kapita ADHB (Juta Rp)

27,30

30,72

34,24

6,93

6,41

5,79

Pertumbuhan Ekonomi (%)

in

ko

ta

.b

ps
.g

o.

id

Sumber: Publikasi PDRB Kota Banjarmasin 2013- 2015

://

ba

nj

ar

m
as

Total seluruh nilai tambah yang


dihasilkan dibandingkan jumlah penduduk di
Kota Banjarmasin selama tahun 2015 diperoleh PDRB per kapita. PDRB perkapita
(ADHB) penduduk Banjarmasin tahun 2015
secara rata-rata adalah 34,24 juta rupiah per
tahun.

2013

ht

tp

PDRB menurut pengeluaran mengalami


perubahan klasifikasi dimana pengeluaran
konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani
Rumah Tangga (LNPRT) yang sebelumnya
termasuk bagian dari pengeluaran konsumsi
rumah tangga menjadi komponen terpisah.
Sehinga klasifikasi PDRB menurut pengeluaran dirinci menjadi 7 komponen yaitu komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga,
pengeluaran konsumsi LNPRT, pengeluaran
konsumsi pemerintah, pembentukan modal
tetap bruto, perubahan inventori, ekspor barang dan jasa, dan impor barang dan jasa.
Tahun 2015, pengeluaran konsumsi rumah
tangga atas dasar harga berlaku memberikan
andil paling besar yaitu sebesar 63,85 persen.
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku
menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per
satu orang penduduk.

Sumber: Publikasi PDRB Kota Banjarmasin 2013- 2015

Pertumbuhan Ekonomi Kota Banjarmasin 2010-2015

Sumber: PDRB Kota Banjarmasin 2013-2015


Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

21

PERBANDINGAN REGIONAL
Penduduk Kota Banjarmasin merupakan yang terbanyak di Kalsel (16,93%)
Meskipun PDRB atas dasar harga berlaku Banjarmasin terbesar se Kalimantan Selatan,
namun pertumbuhan ekonominya berada diurutan ke empat.
Jumlah Penduduk Kota Banjarmasin
menjadi penyumbang terbesar dengan proporsi sebesar 16,93 persen. Sedangkan
Kabupaten Balangan menjadi kabupaten
dengan penduduk paling sedikit di
Kalimantan Selatan dengan proporsi penduduk
sebesar 3,09 persen. Pada tahun 2015, laju
pertumbuhan penduduk paling tinggi terjadi
di Kota Banjarbaru yaitu 3,02 persen diikuti
oleh Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 2,94
persen.

Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kabupaten/Kota


2015

3,14

Banjar

5,08

4,39

Barito Kuala

4,43

5,17

Tapin

5,43

4,06

Hulu Sungai Selatan

5,79

6,06

Hulu Sungai Tengah

5,52

6,10

Hulu Sungai Utara

5,98

5,31

Tabalong

4,06

2,47

Tanah Bumbu

3,62

3,01

Balangan

6,01

3,12

Banjarmasin

6,41

5,79

Banjarbaru

6,63

6,86

Kalimantan Selatan

4,85

m
as

nj

ar

3,84

tp

://

ba

Persentase Jumlah
Penduduk
2015

ht

Secara umum, indeks pembangunan


manusia pada tahun 2015 mengalami peningkatan di semua Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan. IPM tertinggi adalah Kota
Banjarmasin dengan nilai 77,56 di ikuti oleh
Kota Banjarmasin dengan nilai 75,41 persen. IPM Kota Banjarmasin sendiri sudah
jauh berada di atas IPM Provinsi Kaliamantan Selatan yang hanya 68,38.

id

4,66

o.

Kotabaru

ps
.g

2,89

.b

3,05

in

Tanah Laut

ta

2014

ko

Uraian

Jika dilihat menurut komponennya, angka harapan hidup Kota Banjarmasin merupakan tertinggi kedua di bandingkan Kabupaten/Kota lain di Kalimantan Selatan yaitu
sebesar 70,32. Angka harapan hidup Kota
Banjarbaru merupakan yang tertinggi yaitu
sebesar 71,36. Angka harapan hidup adalah
angka yang menunjukkan perkiraan usia
seseorang dihitung sejak ia dilahirkan.
Secara keseluruhan angka harapan hidup
masih berada diatas dari angka harapan
hidup Provinsi Kalimantan Selatan yaitu
sebesar 67,80.
Rata-rata lama sekolah di Banjarmasin
sebesar 9,90 yang berarti secara rata-rata
penduduk berusia 15 tahun keatas dapat
bersekolah sampai jenjang SMA kelas 1.
Sedangkan harapan lama sekolah di Kota
Banjarmasin adalah sebesar 13,76.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
pada tahun 2015 di Kalimantan Selatan
mencapai 4,92 persen. Kondisi TPT di Banjarmasin berada diatas TPT Provinsi Kalimantan Selatan. TPT tertinggi berada di Kabupaten Tanah Bumbu yaitu sebesar 8,44
persen kemudian diikuti oleh Kota Banjarmasin sebesar 8,30 persen.

22

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

ht
m
as

ar

nj

ba

://

tp

.b

ta

ko

in

id

o.

ps
.g

LAMPIRAN
TABEL

Tabel 3.1. Luas WIlayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk


Kota Banjarmasin Tahun 2015
Luas Wilayah (Km2)

Jumlah
Penduduk

Kepadatan
Penduduk
Per Km2

(1)

(2)

(3)

(4)

Banjarmasin Selatan

38,27

157.678

4.120

Banjarmasin Timur

23,86

120.062

5.032

Banjarmasin Barat

13,13

149.732

11.404

6,66

94.750

14.227

16,54

153.218

9.263

Banjarmasin Utara

98,46

675.440

6.860

ps
.g

Jumlah

o.

Banjarmasin Tengah

id

Lapangan Usaha

ht

tp

://

ba

nj

ar

m
as

in

ko

ta

.b

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

24

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

Tabel 3.2. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin


Tahun 2015
Kelompok Umur

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

(1)

(2)

(3)

(4)

34.550

32.636

67.186

5-9

31.380

29.835

61.215

10-14

28.041

26.830

54.871

15-19

27.862

28.746

56.608

20-24

30.783

31.568

62.351

25-29

29.876

28.796

30-34

28.680

35-39

27.548

40-44

26.028

45-49

21.935

58.672

28.835

57.515

28.126

55.674

26.033

52.061

22.352

44.287

17.970

36.153

14.739

13.868

28.607

8.332

8.088

16.420

65-69

5.348

5.808

11.156

70-74

2.703

3.717

6.420

75+

2.145

4.099

6.244

338.133

337.307

675.440

ps
.g
.b
ta
ko

in

m
as

ar
ba
://
tp
ht

60-64

18.183

nj

50-54
55-59

o.

id

0-4

Jumlah

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

25

2013

2014

2015

(1)

(2)

(3)

(4)

01 R S Umum

02 R S Jiwa / Umum

03 R S Bersalin

04 R S THT

05 Puskesmas

26

26

26

06 Puskesmas Pembantu

35

35

35

07 Puskesmas Keliling

26

26

26

386

387

390

136

151

162

13

13

ps
.g
.b

in

ko

ta

08 BKIA

o.

Jenis Sarana

id

Tabel 6.1. Jumlah Sarana Kesehatan Kota Banjarmasin


Tahun 2013- 2015

m
as

09 Posyandu

://
tp

11 Klinik

ba

nj

ar

10 Apotik

ht

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

26

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

Tabel 8.1. Indeks Pembangunan Manusia Menurut Komponen


Tahun 2013-2015
Satuan

2013

2014

2015

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Angka Harapan Hidup

Tahun

69,99

70,02

70,32

Angka Harapan Lama


Sekolah

Tahun

13,58

13,73

13,76

Rata-rata Lama Sekolah

Tahun

9,79

9,88

9,90

Ribu Rupiah

12.393

12.501

12.834

74,59

74,94

75,41

o.

ps
.g

in

ht

tp

://

ba

nj

ar

m
as

Sumber: IPM Kota Banjarmasin 2015

ko

ta

IPM

.b

Pengeluaran perkapita
Disesuaikan (PPP)

id

Komponen

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

27

Tabel 10.1. Jumlah Pelanggan Listrik PLN Menurut Jenis Tarif


Tahun 2013-2015
Jenis
Konsumen

2013

2014

2015

(2)

(3)

(4)

(1)

S2

7.646

7.571

7.485

S3

R1

352.415

347.326

340.430

R2

2.636

2.598

2.518

R3

519

516

521

B1

13.903

13.529

12.995

B2

2.528

B3

49

B4

o.

id

S1

3.696

57

59

105

105

158

160

59

65

69

1.397

1.387

1.399

10

10

P3

819

947

947

L (TARIF BTS)

987

87

98.175

123.225

159.174

481.417

501.045

529.576

ko

ta

.b

ps
.g

3.456

111

m
as

in

I1

ar

Banjarmasin Dalam Angka 2012


I Sumber:
2
160

ba

nj

I3

P2

tp
ht

P1

://

I4

M (PS/TS)/Prabayar
Jumlah

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

28

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

Tabel 10.2. Jumlah Pelanggan Air Minum Menurut Jenis Konsumen


per Kecamatan Tahun 2015

Sosial

Sosial

Niaga

Konsumen

Umum

Khusus

Kecil

(1)

(2)

(3)

(4)

Niaga
Mene
ngah
(5)

Niaga
Besar
(6)

290

204

827

479

78

Banjarmasin Timur

273

158

1.074

1.055

187

Banjarmasin Barat

214

165

876

516

102

Banjarmasin Tengah

209

133

874

1.882

384

Banjarmasin Utara

290

219

1.277

1.106

75

Kabupaten Banjar

63

32

181

110

34

911

5.109

5.148

860

in

1.339

ar

m
as

Jumlah

ko

.b

ps
.g

o.

id

Banjarmasin Selatan

ta

Jenis

ht

tp

://

ba

nj

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

29

Lanjutan Tabel 10.2.


Jumlah Pelanggan Air Minum Menurut Jenis Konsumen per
Kecamatan Tahun 2015
Jenis

Non

Industri

Industri

Konsumen

Niaga

Kecil

Besar

(1)

(2)

(3)

(4)

Lainnya

Jumlah

(5)

(6)

33.248

11

91

35.234

Banjarmasin Timur

27.272

12

170

30.203

Banjarmasin Barat

25.668

16

146

27.707

Banjarmasin Tengah

15.993

16

180

19.680

Banjarmasin Utara

39.394

136

42.510

Kabupaten Banjar

10.494

13

10.927

37

52

736

166.261

m
as

in

ko

ta

.b

ps
.g

o.

id

Banjarmasin Selatan

152.069

nj

ar

Jumlah

ht

tp

://

ba

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

30

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

Tabel 14.1. Panjang dan Kondisi Jalan di Kota Banjarmasin (Km), 2013 2015

Indikator Terpilih

2013

2014

2015

(1)

(2)

(3)

(4)

Diaspal

377,02

377,02

377,02

Krikil/Pengerasan Batu/Beton

274,96

274,96

274,96

67,10

67,10

719,08

719,08

424,58

458,85

427,81

127,15

127,15

127,15

167,36

133,08

164,12

719,08

719,08

67,10

Jumlah

719,08

ta

.b

ps
.g

o.

Tanah

id

Jenis Permukaan

in

ko

Kondisi Jalan

ar

m
as

Baik

Rusak Berat

ba
://
ht

tp

Rusak

nj

Sedang

Jumlah

719,08

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

31

Banjarmasin

Banjarbaru

Banjar

Barito
Kuala

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Pertumbuhan Ekonomi

5,79

6,86

4,39

5,17

Tingkat Pengangguran

8,30

5,67

3,44

1,99

75,41

77,56

66,39

63,53

Angka Harapan Hidup

70,32

71,36

65,97

64,94

Harapan Lama Sekolah

13,76

11,16

11,72

10,75

6,99

6,81

12.467

12.185

9.062

o.

14,75

ko

9,90

in

Rata-Rata Lama Sekolah

ta

.b

IPM

id

Indikator Terpilih

ps
.g

Tabel 20.1. Perbandingan Beberapa Indikator Terpilih


Tahun 2015

m
as

Pengeluaran per Kapita


Disesuaikan (Ribu Rupiah)

nj

ar

12.834

ht

tp

://

ba

Sumber: Banjarmasin Dalam Angka 2016, PDRB Kota Banjarmasin, 2013-2015, IPM Kota
Banjarmasin 2015, Indikator Ekonomi Kota Banjarmasin 2015

32

Statistik Daerah Kota Banjarmasin 2016

ht
m
as

ar

nj

ba

://

tp

.b

ta

ko

in

id

o.

ps
.g

Anda mungkin juga menyukai