satu
indikator
keberhasilan
pembangunan
adalah
semakin
jaringan
untuk
memperbaiki
diri
atau
mengganti
diri
dan
B. METODE PENELITIAN
Penelitianinitergolongpadapenelitianeksperimen,yaituuntukmenilaipengaru
hlatihanterhadapkekuatanototpadausialanjut.Desainpenelitianinimenggunakaneksperi
mensemu
(QuasyEksperimen)
Control
denganrancanganNon-Equivalent
Group.Desaininitidakmempunyaipembatasan
yang
ketatterhadaprandomisasi
(Notoadmojo,
2002).Disebuteksperimensemukarenaeksperimeninibelumatautidakmemilikiciricirirancanganeksperimen
yang
sebenarnya,
karena
variable-
variabelseharusnyadikontrolataudimanipulasi.Dalamrancanganini,
kelompokeksperimenmaupunkelompokkontroldilakukan
pretest
(01)
dandiikutiintervensi
(X)
padakelompokeksperimen.Setelahbeberapawaktudilakukanpostest
(02)
padakeduakelompoktersebut
(Notoadmojo,
2002).
Groupmembandingkansuatuhasildariintervensi
dengansubjekkontrol
yang
serupa
Non-Equivalent
program
Control
(kesehatan)
(tidakperluharussama).
Penetapananggotasampeltidakdilakukansecararandomisasiatauacak (Imron&Munif,
2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah usia lanjut yang berusia 60-90 tahun
di Posyandu Kantil Juwiring. Purposive sampling yaitu pengambilan sampel
didasarkan pada suatu pertimbangan
C. HASIL PENELITIAN
Penelitianinidilakukan
di
PosyanduLansiaKantilKelurahanJuwiringKecamatanJuwiringKlaten
yang
dilaksanakanpadabulanJuni-Juli
yang
2011.Subyekpenelitian
responden.
Data
yang
diambiladalah
data
didapatsaatpenelitian.Untukpemantauankekuatanototbisepbaik
primer
yang
yang
melakukansenamlansiadantidakmelakukansenamlansiadilakukanselamasatubulan di
PosyanduLansiaKantilKelurahanJuwiringKecamatanJuwiringKlaten.Setelah
dilakukan penelitian dan data terkumpul, maka data-data tersebut ditabulasi ke dalam
table-tabel.
1. KarakteristikResponden
Tabel
1.Distribusifrekuensikarakteristikusiaresponden
di
PosyanduLansiaKantilKelurahanJuwiringKecamatanJuwiringKlaten
(N= 34)
Usia
Frekuensi
Presentase
60-70 tahun
12
35,3
71-80 tahun
22
64,7
Total
34
100,0
2.Distribusifrekuensikarakteristiktingkatpendidikanresponden
di
PosyanduLansiaKantilKelurahanJuwiringKecamatanJuwiringKlaten
(N= 34)
Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Presentase
Tidaksekolah
23,5
Tamat SD
19
55,9
Tamat SLTP
14,7
Tamat SLTA
5,9
34
100,0
Total
Tabel
2.Menunjukkanbahwatingkatpendidikanrespondenyaitutidaksekolahsebesar
3.Distribusifrekuensikarakteristik
status
perkawinanresponden
PosyanduLansiaKantilKelurahanJuwiringKecamatanJuwiringKlaten
(N= 34)
di
Status Perkawinan
Frekuensi
Presentase
Menikah
15
44,1
Cerai/Janda
19
55,9
Total
34
100,0
yang
pertamadilakukansebelumrespondendiberikansenamlansia,
yang
digunakansebagaipatokanpra-test
yang
untukpemantauanbaikresponden
diberisenamlansiamaupuntidakdiberisenamlansia.
Tabel
4.
Rata-rata
kekuatanototbisepsebelumdilakukansenamlansiapadakelompokinterve
nsidankelompokkontrol (N= 34)
Responden
Rata-rata
SD
T-test P value
-1,461 0,163
kekuatanototbiseppratest (X)
Intervensi
17
3,176
0,2463
Kontrol
17
3,294
0,3976
Perbedaankekuatanototbiseppra-test
padakelompok
melakukansenamlansiadantidakmelakukansenamlansia,
yang
hampirsamayaitu
3,176
yang
didapatkan
dan
3,294
denganstandardeviasilebihtinggipadakelompok
tidakmelakukansenamlansia
0,3976
dannilai
rata-rata
yang
p
>
0,05,
yang
tidakmelakukansenamlansia.
melakukansenamlansiadankelompok
yang
Tabel
5.
Rata-rata
peningkatankekuatanototbisepsetelahdilakukansenamlansiapadakelomp
okintervensidankelompokkontrol (N= 34)
Responden
Rata-rata kekuatanototbisep
SD
T-test
post-test (X)
P
value
Intervensi
17
3,853
0,4926
Kontrol
17
3,176
0,3032
5,989
0,000
Perbedaanpeningkatankekuatanototbisepsetelahsatubulanpadakelompoks
enamlansiadidapatkan rata-rata 3,853 sedangkanpadakelompoktidaksenamlansia
rata-rata
3,176
denganstandardeviasilebihtinggipadakelompoksenamlansia
0,4926.
Berdasarkanhasiluji
t-test
perbedaanpeningkatankekuatanototbisepantarakelompok
yang
melakukansenamlansiadibandingkandengankelompok
yang
D. PEMBAHASAN
1) Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah semua lansia di Posyandu Kantil
Kelurahan Juwiring, Kecamatan Juwiring Klaten dan sesuai dengan kriteria
inklusi. Usia responden pada kelompok yang melakukan latihan (senam lansia)
dan tidak melakukan latihan (senam lansia) berkisar antara 60-80 tahun, hal ini
menunjukkan kelompok umur yang relatif aman untuk melakukan senam, pada
usia diatas 80 tahun lebih banyak resikonya. Menurut Depkes (2001), lansia
adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, baik secara fisik masih
berkemampuan (potensial) maupun karena permasalahannya tidak lagi mampu
berperan secara kontributif dalam pembangunan (non potensial).
Menurut Soedjono (2003), pada usia 60 tahun kehilangan total adalah
10-20% dari kekuatan otot yang dimiliki pada usia 30 tahun.
2) Pengaruh Latihan (Senam Lansia) Terhadap Kekuatan Otot Bisep
DAFTAR PUSTAKA
Adinata, Dita. (2007). Pelaksanaan Senam Lansia terhadap Perubahan Tingkat Depresi
pada Lansia di Panti Werdha. Yogyakarta. Skripsi. Program Ilmu Keperawatn
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi
VI. Jakarta:Rineka Cipta.
Aswin, S.2003. Pengaruh Proses Menua Terhadap Sistem Muskuloskeletal. Fakultas
Kedokteran, Yogyakarta.
Budiarjo, S., 2003. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Kekuatan Otot Wanita Lanjut Usia
Tidak Terlatih Di Jogjakarta. Tesis. Pascasarjana, UGM, Yogyakarta
Burke, E.R. 2001. Panduan Lengkap Latihan Kebugaran di Rumah. Rajagrafindo
Persada, Jakarta.
Depkes. (2008). Jumlah Penduduk Lanjut Usia Meningkat.
Diakses 15 februari
2011.WebsiteURLhttp://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewa
rticle&sid=3135&Itemid=2.
Fidya Santi, Neni. (2009). Hubungan Antara Senam Dengan Kualitas Hidup Lansia Di
Panti Sosial Tresna Werdha Yogyakarta Unit Budhi Luhur. Skripsi. Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Hidayat, Aziz Alimul A. (2008). Metode Penelitia Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Imron, Moch & Munif, Amrul. 2010. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan Bahan
Ajar untuk Mahasiswa. Jakarta:Sagung Seto.
Irianto, D.P. 2001. Panduan Latihan Kebugaran yang Efektif dan Aman. Lukman Offset,
Yogyakarta.
Mubarak, Wahit Iqbal & Chayantin, Nurul. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia
Teori & Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta:Sagung Seto.