Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

Halaman
I.

DAFTAR ISI

...........................................................................................................

II.

DAFTAR TABEL

...........................................................................................................

iii

III.

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................................

iv

Bab I

Pendahuluan

Bab II

Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015 ...........................

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan ................................................

1.2. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Keuangan ..........................................................

1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan ............................................

Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Target Kinerja APBD Tahun 2015
2.1. Ekonomi Makro . ........................................................................................................

2.2. Kebijakan Keuangan Tahun 2015 ...............................................................................

17

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Tahun 2015 ..........................................

21

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja APBD Tahun 2015


3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan ............................................

25

Bab IV Kebijakan Akuntansi


4.1. Entitas Akuntansi / entitas pelaporan keuangan daerah .............................................

62

4.2. Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan peemrintah daerah. .

67

4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah

67

4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP
pada pemerintah daerah ..............................................................................................

74

Bab V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan Pemerintah provinsi Kalbar Tahun Anggaran 2015
5.1.1

Pendapatan - LRA .....................................................................................................

103

5.1.2 Belanja ................. ....................................................................................................

124

5.1.3

Transfer .............. ......................................................................................................

129

5.1.4

Pembiayaan ..................................................................................................... ......

131

5.1.5

Pendapatan - LO.................................................................................................. ......

132

5.1.6

Beban ........................................................................................................................

142

5.1.7

Aset...........................................................................................................................

148

5.1.8

Kewajiban ..............................................................................................................

198

5.1.9

Ekuitas ..............................................................................................................

201

5.1.10 Laporan Arus Kas....................................................................................................

202

5.1.11 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.............................................................

204

Bab VI Penjelasan Atas Informasi-informasi tentang Non Keuangan pemerintah daerah ..............

206

................................................................................................... .......

221

Bab VII Penutup

BAB I
PENDAHULUAN

Undang undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pasal 320 ayat (1) menyatakan Kepala
daerah menyampaikan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD dengan
dilampiri laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 6 (enam) bulan
setelah tahun anggaran berakhir. Laporan keuangan paling sedikit meliputi laporan realisasi anggaran, laporan
perubahan saldo anggaran lebih, neraca, laporan operasional, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas,
catatan atas laporan keuangan yang dilampiri dengan ikhtisar laporan keuangan BUMD. Penyajian laporan
keuangan dilakukan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual yang menyatakan bahwa Penerapan SAP
berbasis akrual paling lambat mulai tahun anggaran 2015. Dengan diterapkannya SAP berbasis akrual maka
penyusunan Laporan Keuangan Daerah semula 4 (empat) laporan menjadi 7 (tujuh) laporan yang terdiri dari :
1.

Laporan Realisasi Anggaran;


Menyajikan informasi pertanggungjawaban Pemerintah Daerah atas pelaksanaan APBD pada akhir tahun
anggaran yang menggambarkan perbandingan antara anggaran Pendapatan, Belanja, Surplus/Defisit, dan
Pembiayaan dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan, sehingga dapat memberikan informasi
tentang tingkat ketercapaian target-target yang disesuaikan dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan
Barat Nomor 11 Tahun 2014 tentang APBD Tahun Anggaran 2015 dan Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Barat Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015.

2.

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih;


Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pospos
a) Saldo Anggaran Lebih awal;
b) Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
c) Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;
d) Koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya;
e) Lain-lain; dan
f) Saldo Anggaran Lebih akhir.

3.

Neraca;
Neraca menggambarkan posisi keuangan pemerintah daerah mengenai aset (kekayaan), kewajiban (utang),
dan ekuitas dari suatu entitas (untuk Tahun Anggaran 2015 posisi per 31 Desember 2015.

4.

Laporan Operasional
Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan
penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
dalam satu periode pelaporan. Tujuan pelaporan operasi adalah memberikan informasi tentang kegiatan
operasional keuangan yang tercerminkan dalam pendapatan, beban, dan surplus/defisit-operasional dari
suatu entitas pelaporan.

5.

Laporan Arus Kas;


Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, dan
perubahan kas pada tanggal pelaporan. Informasi laporan arus kas hanya disajikan oleh SKPKD/PPKD
untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan. Laporan arus kas adalah bagian dari laporan
finansial yang menyajikan informasi atas setiap penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu
yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.

6.

Laporan Perubahan Ekuitas


Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan pos-pos sebagai berikut:
a) Ekuitas awal;
b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
c) Koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif
yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar, seperti:
(1) Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya;
(2) Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.

d) Ekuitas akhir.

7.

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).


CaLK sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan, menyajikan penjelasan naratif dari
angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca,
Laporan Operasional, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan Ekuitas. Calk juga mencakup informasi
tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan
dan dianjurkan untuk diuangkapkan di dalam Standar Akuntansi Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan
yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.

1.1

Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan


1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan keuangan mempunyai kandungan maksud antara lain :
1. Menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang

dilakukan oleh entitas pelaporan selama satu periode pelaporan.


2. Membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dengan anggaran yang

telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas
pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat disusun untuk menyediakan informasi
yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi Kalimantan Barat selama satu periode pelaporan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
sebagai entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah
dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada
periode pelaporan untuk kepentingan antara lain:
a. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara
periodik.
b. Manajemen
Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan
dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan
pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan
masyarakat.
c. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan
pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh
atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan
kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.
d. Keseimbangan antar Generasi (intergenerational equity)
Mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai
seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan
ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

1.1.2 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan


Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam menyusun laporan keuangan mempunyai beberapa
tujuan antara lain :
a. Menyediakan informasi mengenai penerimaan periode berjalan cukup untuk membiayai seluruh

pengeluaran.
b. Menyediakan informasi mengenai cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya telah

sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.


c. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan

pemerintah daerah serta hasil-hasil yang dicapai.

d. Menyediakan informasi bagaimana pemerintah daerah membiayai seluruh kegiatannya dan

mencukupi kebutuhan kasnya.


e. Menyediakan informasi posisi keuangan dan kondisi pemerintah daerah berkaitan dengan

sumber-sumber penerimaan jangka pendek, jangka panjang termasuk dari pungutan pajak dan
pinjaman.
f.

Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan apakah mengalami kenaikan atau
penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode berjalan.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan Laporan Keuangan


Dalam menyusun laporan keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai keuangan pemerintah, antara lain :
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
10001);
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi
Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 5049);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 210 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028);
10. Peraturan Pemerintah
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan
dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali dan
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4574);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4575);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4576);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4577);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5165);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Tahun
2013 Nomor 1425);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 680);
24. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2008 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Kalimantan Barat Nomor 3 );
25. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 11 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Barat Tahun 2014 Nomor 11);

26. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015 Nomor 6);
1.3

Sistimatika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015


Penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun
Anggaran 2015 dibagi kedalam tujuh bab, terdiri dari:
BAB I

Berisi Pendahuluan yang membahas secara khusus maksud dan tujuan penyusunan laporan
keuangan, landasan hukum penyusunan laporan keuangan dan sistematika penulisan Catatan
atas Laporan Keuangan;

BAB II :

Diuraikan mengenai kondisi ekonomi makro, kebijakan keuangan dan indikator pencapaian
target kinerja APBD;

BAB III :

Memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan, menurut urusan pemerintahan
daerah;

BAB IV :

Membahas mengenai entitas akuntansi / entitas pelaporan keuangan daerah, basis akuntansi
yang mendasari penyusunan laporan keuangan, basis pengukuran yang mendasari
penyusunan laporan keuangan dan penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan
ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);

BAB V :

Berisi rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan pemerintah daerah
yang terdiri dari Pendapatan LRA, Belanja, Transfer, Pembiayaan, Pendapatan-LO, Beban,
Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana.

BAB VI :

Berisi informasi tentang hal-hal yang belum diinformasikan dalam bagian manapun dari
laporan keuangan;

BAB VII :

Berisi Penutup yang diuraikan mengenai kesimpulan secara garis besar dari laporan
keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2015.

Anda mungkin juga menyukai