Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Ke: 2

Hari/Tanggal : Rabu 11 Maret 2015

Mikrobiologi Nutrisi

Nama Asisten : Fitria Nur Aini

D24110002

STERILISASI
Kania Asri Liany
D24130113
Kelompok 2 / G2

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam mikrobiologi sterilisasi sangat perlu dilakukan sebelum memulai
sebuah percobaan. Jika hal ini tidak dilakukan akan mengakibatkan kontaminasi
dari spora atau bakteri lain yang masih menempel pada alat dan bahan yang akan
digunakan. Sterilisasi yang digunakan untuk setiap alat berbeda beda.. Alat alat
yang akan digunakan sebagai media pengembang biakan bakteri atau kapang
tertentu bisa disterilisaai menggunakan sterilisasi basah. Sterilisasi basah
menggunakan alat auto clave. Auto clave mensterilkan alat atau bahan dengan
suhu dan tekanan yang tinggi. Tekanan yang digunan adalah 1 atm pada suhu
2100C dalam 15-20 menit. Sedangkan sterilisasi alat kecil dan yang hanya bersifat
sementara bisa menggunakan alkohol 70% dan spirtus. Caranya cukup mudah,
dengan menyemprotkan alkohol dan dibakar dengan spirtus. Ada pula sterilisasi
UV dengan laminar air flow dan sterilisasi dingin.
Sterilisasi harus dilakukan dengan benar, telaten, dan sabar. jika tidak
maka ada kemungkinan benda yang sudah di sterilisasi tersebut masih
mengandung bakteri yang tidak diinginkan. Maka dari itu kita perlu menggetahui
jenis jenis sterilisasi dan cara mensterilisasi yang benar dengan melakukan
praktikum ini.

Tujuan
Mengetahui jenis jenis sterilisasi untuk alat dan bahan yang berbeda dan
mempeajari cara kerjanya.

TINJAUAN PUSTAKA
Sterilisasi
Sterilisasi (suci hama) adalah proses menghilangkan atau membunuh
kehidupan mikroorganisme pada alat, sample ataupun lingkungan (Gabriel 1996).
Mokroorganime ada yang aman dan berbahya bagi kehidupan manusia, tetapi
beberapa diantaranya berbahaya untuk kesehatan karena dapat menyebabkan
penyakit. Beberapa mikroorganisme terdapat dalam kegiatan sehari hari manusia
seperti pembatan keju, penicilin, yogurt, serta pengolahan limbah.
Mikroorganisme tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang.
Hingga ditemukannya mikroskop sederhasna oleh Anthony van Leeuwaenhoek
(1632-1723) (Bhalajhi 2003). Cara sterilisasi berbeda beda, tergantung dari

beberapa hal seperti melihat faktor bahan dan alat yang akan disterilkan,
ketahanannya terhadap panas dan bentuk bahan yang akan disterilkan seperti gas,
padat, atau cair (Waluyo 2008). Berdasarkan sifatnya ssterilisasi dibagi menjadi
sementara dan tetap. Proses sterilisasi jika tidak dilakukan dengan benar akan
membuat pertumbuhan bakteri terus berlanjut. Maka dari itu proses sterilisasi hars
dilakukan dengan sempurna, maka spora baktri, yang merupakan bentuk paling
resisten dari kehidupan mikroba, akan mati (Lay,1992). Proses sterilisasi yang
tidak benar juga akam menyebabkan kontaminasi. Kontaminasi adalah adanya
bahan atau orgnisme berbahaya pada sesuatu. Organisme berbahaya tersebut
disebut kontaminan. Mikroorganisme berbahaya itu ada yang bersifat patogen dan
perusak (Purnawijayanti 2001).

MATERI DAN METODE

Materi
Alat
Alat alat yang digunakan adalah ose, spirtus, sprayer, shyring, cawan petri,
tabung reaksi, kertas bekas, tisu, plastik tahan panas, karet, alumunium foil, dan
auto clave.
Bahan
Bahan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah alkohol dan
air steril (air bebas ion).
Metode
Sterilisasi Basah
Metode untuk sterilisasi basah menggunakan auto calve. Pertama auto
clave dibuka, pastikan air di dalamnya menyentuh lubang didasarnya, jika tidak
harus diisi kembali. Lalu alat dan bahan yang akan diterilisasi harus dibungkus
dahulu dengan kertas bekas. Bila pada kertas bekas tersebut terdapat tulisan, maka
bagian yang kosong yang igunakan didalam untuk membungkus alat ersebut agar
tidak menempel tinta hasil cetakan. Kabel pada autclave dicolokan ke stop konak.
Auto clave dinyalakan dengan waktu diset selama 15 menit. Tunggu aouto
calve bekerja. Setelah auto clave mencapai tekanan dan suhu yang diinginkan
yaitu pada 1atm 2100C maka waktunya akan selesai dalm 15 menit. Setelah
berbunyi nyaring, kabelnya dicabut dan tidak boleh dibuka langsung, karena
uapnya sangat panas. Sebaiknya tunnggu beberapa saat, lalu penutupnya dibuka
perlahan ke samping agar uapnya tidak langsung mengarah pada kita. Terakhir
alat-alat yang telah disterilisasi di ambil dan dibuka untuk langsung digunakan.
Sterilisasi sementara

Dalam terilisasi kering biasannya digunakan spirtus. Tetapi pertama


sterilisasi temapt kerja terlebuh dahulu dengan alkohol yang dismprotkn ke meja
kerja, spirtus, tangan dan sebagian badan kita. Lalu spirus dinyalakan dengan
korek api. Setelah itu bagian ujung kawat ose dan ujung besi pada shiryng
dipanaskan sampai ada bara atau berwarna merah. Secara bersamaan benda yang
akan digunakan, diambil, atau di ookulasikan bakterinya harus dipanaskan dahulu
bagian ujung atasnya, seperti pada tabung reaksi atau cawan petri. Setelah diambi
dan dipindahkan bakterinya tutup kembali tabung reaksi atau cawan petrinya
bagian ujungnya dipanaskan lagi di api spirtus. Selama pengerjaan ini upayakan
tidak jauh ddari api dan kerja dilakukan di belakang api spirtus.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sterilisasi yaitu proses untuk membunuh semua jasad renik atau
mikroorganisme yang ada pada suatu menda atau lingkungan, yang bila
ditumbuhkan dalam suatu medium tidak ada mikroorganisme lagi yang dapat
berkembang biak. Sterilisasi ini harus dapat membunuh mikroorganisme yang
paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992). Berdasarkan sifatnya
ssterilisasi dibagi menjadi sementara dan tetap. Sterilisasi sementara dapat
menggunakan api spirtus dan alkohol, sedangkan yang tetap menggunakan
autocalve.
Beberapa metode sterilisasi yaitu metoda uap panas bertekanan tinggi,
metode panas kering, dan metode gas kimia. Pada metode uap panas bertekanan
tinggi, prinsip dasarnya adalah dengan suhu, uap, tekanan, waktu pemaparan
tertentu yang mampu membunuh mikroba patogen dengan cara denaturasi protein
dari enzim dan membran sel. Alat yang digunakan adalah auto clave yang
mempunyai termometer, manometter, dan termostat, dan pengaturan tekanan.
Cara kerjanya sebaga berikut : alat-alat yang akan di sterilisasi dimasukan ke
keranjang (basket), uap panas dari pemanaskan dialirkan sehingga mendesak
udara yang ada di dalam. Pemanasan air sampai 2100 C karena adanya tekanan.
Saat suhu efektif ini dicapai, hitungan waktu dimulai yaitu 20 menit untuk
peralatan yang tidak terbungkus dan 30 menit untuk peralatan yang terbungkus.
Bila aktu sterilisasi sudah habis maka katup bagian atanya dibuka untuk
menurunkan tekanan lalu suhunya akan turun. Ada tiga jenis auto clave, yaitu
autoclave kilat, autoclave gaya berat, autoclave prevacum.
Metode yang kedua adalah metode panas kering prinsip dasarnya menggunakan
konduksi panas, mikroba terbunuh dengan cara oksidasi sehingga protein mikroba
terkoagulasi. Alat yang digunakan pada metode ini adalah oven 106-180 0C selama
1-2 jam. Alat alat yang disterilisasi di oven yaitu alat alat dari gelas seperti tabung
reaksi, labu, cawan petri, dll.
Metode yg ketiga adalah metode gas kimia, bisa dengan etilen oksidan dan
formaldehyde. Pada metode menggunakan etilen oksidda prosenya menggunakan
aotocalve tetapi dengan suhu yang lebih rendah, yaitu 36-600C dan konsentrasi
gas tidak kurang dari 400mg/lt. Caranya setelah alat dimasukan, gas etilen oksida
dipompakan selama 20-30 menit dengan kelembaban 50-75%. Jika menggunakan

formaldehyde, setelah alat di masukan gas formaldehyde dimasukan dengan


konsentrasi 15mg/m2, dengan suhu autoclave 700C (Darmadi 2008).
Ada metode lain untuk sterilisasi yaitu dengan filtrasi dan tyndallisasi.
Sterilisasi dengan fitrasi ini menggunakan medium yang di saring dengan saringan
porseli atau dengan tanah diatom. Melalui metode ini zat-zat anorganik tidak akan
mengalami penguraian sama sekali. Namun, ada kelemahannya yaitu virus tak
dapat terpisah dengan penyaringan, medium masih perlu dipanasi dalam
autoclave, meskipun tidak selama 15 menit dengan temperatur 121C. Metode
penyaringan inin juga dapat dilakukan dengan saringan yang dibuat dari abes
(Hadiotomoto 1993). Sedangkan sterilisasi dengan tyndalisasi yaitu mendidihkan
medium dengan uap untuk beberapa menit. setelah didiamkan satu hari, sporaspora sempat tumbuh menjadi bakteri vegetatif, maka medium tersebut didihkan
lagi selama beberapa menit. Sehingga pada hari ketiga setelah dididihkan,
medium tersebut didihkan lagi seperti hari pertama. Maka akan diperoleh medium
yang steril dan zat-zat organik yang terkandung didalamnya tidak mengalami
banyak perubahan (Dwidjoseputro 2005).
Efektifitas sterilisasi tergantung dari jumlah dan jenis mikroorganisme,
jumlah dan jenis kontaminasi dari zat lain, setra ada tidaknya perlindungan
mikroorganisme pada alat (Kalser dan Harry 1948).
Proses deinfeksi menggunakan alkohol 70% biasanya untuk permukaan
yang kecil, seperti tangan, pakaian, dan meja. Alkohol merupakan denaturasi
protein, selain itu juga malkohol merupakan pelarut lipid yang dapat merusak
membran sel. Maka dari itu alkohol 70% dapat memecah protein dalam
mikroorganisme (Margono 1993). Namun memiliki kelemahan yaitu mudah
menguap dan ledakan api .

Sterilisasi sementara peralatan

Emprotkan sprayer pada


meja kerja

Semprotkan juga pada


tangan

Setelah itu lap dengan tisu


pada permukaan alat dan
meja yang sudah di

Semprotkan pada alat alat


yang akan digunakan

Nyalakan spirtus dengan


menggunakan korek api

Inokulasi bakteri pada tabung reaksi

Bakar ose sampai merah


atau membara

Panaskan juga bagian


ujung atas tabung reaksi

Masukan kawat ose ke


tabung reaksi untuk
mengambil bakteri

Panaskan kembali
bagian ujung atas
tabung reaksi

Inokulasi bakteri ke cawan petri

Lakukan hal sama


dengan langkah
sebelumnya

Buka cawan petri


perlahan lalu masukan
bakteri dengan
menekan ujung shyrng

Panaskan shyring sam


pai membara dan cawan
petri baggian pinggirnya

Sterilisasi alat alat menggunakan autoclave

Letakan alat yang akan


disterilisasi pada kertas
yang bersih dari tulisan

Pastikan seluruh baian


tertutupi dengan kertas

Ikat ujung plastik dengan


karet

Lipat kertas tersebut


hingga menutupi cawan

Masukan cawan yang


sudah terbngkus ke dalam
plastik tahan panas

Lakukan juga hal sam


pada alat yang lain

Caek air bagian dalam


dan luar lalu masukan
alat yg akan disterilisasi

Tunggu dan cek suhu


hingga 2100 C

Set waktu 15 menit

Tunggu tekanan sampai 1


atm dan akan berbunyi

Ketika selesai autocalve akan berbunyi, lalu


buka katupnya, tunggu hingga tekanan turun,
dan tutupnya dapat dibuka
KESIMPULAN

Sterilisasi dilakukan sebelum memulai praktikum agar alat alat yang


digunakan bebas dari kontaminan mikroorganisme yang tidak diinginkan. Macam
metode strerilisasi yaitu metoda uap panas bertekanan tinggi, metode panas
kering, dan metode gas kimia. Berdasarkan sifatnya ssterilisasi dibagi menjadi
sementara dan tetap. Sterilisasi yang digunakan kali ini adalah sterilisasi dengan
uap panas mengunakan autoclave, penyemprotan alkohol, dan pemanasan dengan
api spirtus.

DAFTAR PUSTAKA
Bhalajhi. 2003.Ortodontics the art and science. New Delhi(IN):Arya (MEDI)
Publishing House.
Darmadi 2008. Infeksi nosokomial promblematika dan pengendalliannya.
Jakarta(ID): Salemba medika
Dwidjoseputro D. 2005. Dasar Dasar Mikrobiologi. Jakarta(ID): Djambatan
Ferdias S. 1992. Mikrobiologi Pangan. Jakarta(ID): Gramedia Pustaka Utama.
Gabriel JF. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta(ID):EGC
Hadioetomo. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta(ID): P.T.
Gramedia Pustaka Utama
Kalser dan harry. 1948. Manual of Veterinary Bakteriologi. Baltimore: The
Wilkins Company
Lay 1992. Fundamentals Of Microbiology. London: Saunders Company
Margono. 1993. Buku Panduan Teknologi Pangan, Pusat Informasi Wanita dalam
Pembangunan DII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development
Cooperation[Internet]. [diaksses 2015 Feb 28]. Tersedia pada
http://warintek .progressio.or.id.ttgI panganpl engawetan.htm.
Purnawijayanti. 2001. Sanitasi higiene dan keselamatan kerja dalam pengolahan
makanan. Yogyakarta(ID): Kanisius
Waluyo L. 2008. Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. Malang(ID): UMM Press

https://www.academia.edu/Documents/in/Sterilisasi_Mikrobiologi

Anda mungkin juga menyukai