Anda di halaman 1dari 7

Identifikasi Pola Perilaku Masyarakat

di Taman Menteri Supeno Kota Semarang


Dikerjakan sebagai Tugas Mata Kuliah Perilaku Masyarakat dan Ruang Perkotaan
(MKP 326)
Dosen Pengampu: Ir. Parfi Khadiyanto, M.Si

Disusun Oleh:
Putri Andriansari Indra
Noval Pinasthika
Ayu Setya Kemalasari
Nurul Almira
Annisa Bayanti Nusantara
Wildan Fadhlillah Ardi

21040113120024
21040113130090
21040113140102
21040113130104
21040113140132
21040112140047

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016

A. Gambaran Umum

Pemerintah Kota Semarang telah menyediakan banyak ruang terbuka publik yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat. Taman-taman ini terletak tersebar hampir disetiap sudut Kota
Semarang. Pada pusat Kota Semarang, ada dua taman favorit yang sering dikunjungi
masyarakat selain Simpang Lima dan Tugu Muda. Kedua taman tersebut adalah Taman
Pandanaran dan Taman Menteri Supeno (Taman KB). Taman Menteri Supeno dibangun pada
tahun 1973 hingga 1975. Pembangunan taman ini ditujukan sebagai taman aktif, paru-paru
kota, dan taman rekreasi. Saat ini Taman KB disulap menjadi taman yang lebih menarik dan
aktraktif dengan penataan mulai dari soft material dan hard material. Sclupture Keluarga
Berencana yang berada di tengah taman, menjadi salah satu ciri khas dari Taman Menteri
Supeno sehingga sering disebut Taman KB (Keluarga Berencana).

Sumber: m.semarangpos.com

Gambar 1
Sclupture Keluarga Berencana di Taman Menteri Supeno

Selain dari desain taman yang menarik, akses yang mudah, fasilitas yang tersedia di
Taman Mentri Supeno juga menarik minat masyarakat untuk mengunjunginya. Keberadaan
tempat duduk, berbagai permainan anak anak, skatepark, persewaan sepeda, serta jajanan
kuliner khas semarang, membuat suasana di taman tersebut indah, nyaman, dan memiliki
daya tarik untuk dikunjungi.
B. Fungsi Taman Secara Umum
Menurut Permen PU No. 05 tahun 2008, tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan
Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan terdapat dua fungsi dari sebuah ruang terbuka
hijau, yaitu fungsi utama dan fungsi tambahan. Fungsi utama dari ruang terbuka hijau adalah
fungsi ekologis. Fungsi ekologis, dimana ruang terbuka hijau memiliki fungsi sebagai sistem
sirkulasi udara, pengatur iklim mikro, peneduh, produsen oksigen, resapan air hujan, dan
penyerap polusi. Untuk fungsi tambahan terbagi menjadi tiga fungsi, yaitu fungsi sosial dan
budaya, fungsi ekonomi, dan fungsi estetika. Fungsi sosial dan budaya yang dimaksud adalah

fungsi ruang terbuka hijau yang dapat mewadahi kegaiatan sosial masyarakat serta dapat
berfungsi sebagai tempat rekreasi (fungsi rekreasi). Fungsi ekonomi dimana ruang terbuka
hijau dapat menjadi sumber produk yang bisa dijual atau menjadi bagian dari suatu usaha.
Fungsi estetika, dimana ruang terbuka hijau berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan dan
memperindah lingkungan. Estetika dari ruang tebuka hijau juga dapat meningkatkan
kreativitas dan produktivitas masyarakat kota. Selain itu, ruang terbuka hijau juga harus bisa
membentuk faktor keindahan arsitektural di kawasan sekitarnya atau bisa dikatakan
memberikan citra kawasan.
C. Fungsi Taman yang Dievaluasi
Taman Menteri Supeno merupakan salah satu dari beberapa Ruang Terbuka Hijau (RTH)
yang ada di Kota Semarang. Taman Menteri Supeno biasa disebut Taman KB, dibangun pada
tahun 1973 sampai tahun 1975 dengan tujuan pembangunan yaitu sebagai taman aktif, paruparu kota, serta taman rekreasi guna mengatasi jenuh aktivitas perkotaan. Nilai lebih yang
dimiliki taman ini yaitu kemudahan akses karena letaknya sangat strategis dan tidak ada
pemungutan biaya (gratis). Fungsi taman aktif berupa sosial budaya diwujudkan dengan
adanya pola jalur pedestrian yang menghubungkan hall utama dan sub-sub nodes yang ada di
taman tersebut. Selain itu, aktivitas yang diwadahi mulai dari pameran seperti pameran flora
dan fauna, ajang perlombaan sampai dengan konser musik. Fungsi taman sebagai
simbol/landmark kawasan ditonjolkan dengan bentukan sculpture sebuah keluarga berencana
yang terdiri dari patung seorang ibu yang menggendong anak dan menggandeng anaknya.
Sedangkan dalam perwujudannya sebagai paru-paru kota yaitu adanya pepohonan
rindang dan tanaman-tanaman hias yang dapat meminimalisir polusi udara di sekitarnya
dengan filter debu dan asap kendaraan bermotor, peredam kebisingan kota dengan aktivitas
yang padat, dan tempat penyimpanan air tanah sehingga mencegah datangnya banjir serta
menjamin pasokan air tanah. Fungsi taman sebagai tempat rekreasi, bermain dan refreshing,
terlihat jelas dengan adanya fasilitas untuk bermain bagi anak-anak, skate park, dan fasilitas
pendukung berupa area PKL, kamar mandi, tempat sampah, dan bangku-bangku taman.

D. Karakteristik Pengunjung Taman


Pengunjung di Taman Menteri Supeno memiliki beragam tujuan dalam berkunjung ke
Taman Menteri Supeno, seperti untuk bermain dengan sarana dan prasarana yang ada

(bermain mainan anak-anak maupun di skatepark), untuk jajan di lokasi PKL sekitar taman,
berkumpul dengan sekelompok masyarkat (fanbase), dan lainnya. Dari pengunjung yang
datang dapat dikategorikan perkiraan umur bagi tiap tujuan pengunjung yang terlihat di
Taman Menteri Supeno.

Tujuan
Taman Bermain

Tabel I
Karakteristik Aktivitas Pengunjung
Umur pengguna
Keterangan
Rata-rata digunakan oleh anak kecil
Jumlah pengguna dapat mencapai
yang berumur dibawah 15 tahun,

5-10 orang dengan di dominasi

terkadang pengguna masih ditemani oleh

oleh anak-anak yang bermain

orang tuanya.
Rata-rata digunakan oleh remaja

perosotan dan ayunan.


Jumlah pengguna dapat mencapai

berumur 12 tahun ke atas.

5 orang lebih, selalu bermain

Umur pengguna beragam dari yang tua

secara berkelompok.
Aktivitas dari PKL merupakan

hingga muda, dari keluarga hingga

sumber utama penarik

sekelompok teman maupun secara

pengunjung untuk berkunjung di

Ruang duduk

berpasangan pasangan.
Rata-rata digunakan oleh remaja yang

Taman Menteri Supeno.


Digunakan untuk berkumpul bagi

atau ruang

berumur 17 tahun ke atas. Namun

sekelompok masyarakat yang

berkumpul

terkadang dapat dilihat juga masyarakat

memiliki hobi yang sama seperti

secarau umum (semua umur) sekedar

perkumpulan fans sepak bola,

beristirahat ataupun berekreasi di Taman

perkumpulan pecinta game kartu,

Menteri Supeno

koleksi kartu, dan lain-lainnya.

Skatepark

PKL

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 2, 2016

Dari hasil analisa di atas dapat dilihat bahwa Taman Menteri Supeno telah menjadi
wadah ataupun ruang bagi masyarakat untuk bersosialisasi maupun tempat berekreasi dengan
umur pengunjung yang berbeda-beda. Sehingga dapat dikatan Taman Menteri Supeno
memiliki daya tarik yang cukup untuk menari seluruh kalangan umur untuk berkunjung ke
Taman Menteri Supeno.

E.

Aktivitas Di Dalam Taman


Dari karakteristik akitivitas pengguna yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dapat

diketahui bahwa banyak aktivitas yang dapat dilakukan di Taman Menteri Supeno. Aktivitas
yang dapat dilakukan berbeda untuk setiap umur penggunanya. Untuk anak anak dapat

berkunjung bersama orang tua atau orang dewasa lainnya untuk bermain. Untuk anak di usia
lebih dari 12 tahun dapat berkunjung untuk bermain bersama teman teman, berkumpul dan
bincang bincang, berolahraga, serta makan makanan yang dijual di sekitar taman (jajan).
Untuk orang dewasa, hal yang dapat dilakukan di taman ialah berdagang, berpiknik bersama
keluarga, berjalan jalan, berolahraga, dan lain sebagainya. Aktivitas yang dilakukan di
dalam taman dapat memberikan dijadikan sebagai hiburan dan penghilang stres, serta
membugarkan badan dengan berolahraga ataupun menghirup udara segar dari pepohonan
yang ada.
F.

Analisis Korelasi Antara Aktivitas dan Fungsi (Fasilitas)


Berbagai macam fasilitas dan rancangan desain fisik yang disediakan di Taman Menteri

Supeno bertujuan untuk menunjang aktivitas aktivitas pengunjung taman. Dari fasilitas
fasilitas tersebut dapat teridentifikasi korelasi antara aktivitas dengan fungsi taman yang
digunakan oleh pengunjung taman dengan jenjang umur tertentu. Berikut ini adalah tabel
analisis korelasi antara aktivitas dan fungsi (fasilitas) taman:

N
o.
1.

Fungsi
Taman
Fungsi
Sosial
Budaya

2.

Sebagai
Taman
Aktif

3.

Sebagai
Taman
Aktif

Tabel II
Analisis Korelasi Aktivitas dan Fungsi (Fasilitas)
Aktivitas
Fasilit
Gambar
Analisis
as
Membaca koran Papan
Aktivitas yang dilakukan
atau informasi
Baca
terhadap fasilitas ini
yang tertempel
adalah membaca yang
di papan.
merupakan perwujudan
dari fungsi sosial budaya.
Pengunjung dapat
membaca koran atau
pamflet yang tertempel
sehingga pengetahuan
dapat bertambah.
Duduk-duduk
Main
Aktivitas yang dilakukan
santai
Hall
terhadap hall ini adalah
menikmati air
sebagai tempat duduk
mancur.
santai sambil melihat air
mancur dan sculpture
keluarga berencana yang
menjadi landmark taman
ini.
Duduk
SubDi sub-hall node ini
berkumpul.
hall
biasanya pengunjung
Node
taman
berkumpul/bersosialisasi
bersama komunitasnya
karena di tempat ini

N
o.

Fungsi
Taman

Aktivitas

Fasilit
as

Gambar

Analisis
sangat luas dan banyak
tumbuhan hijau d
sekitarnya sehingga udara
terasa sejuk.

4.

Rekreasi

Bermain
skateboard atau
digunakan oleh
masyarakat
umum untuk
duduk.

Skate
Park

5.

Rekreasi

Bermain.

Area
Bermai
n Anak

6.

Fungsi
Ekonomi

Menjual/memb
eli makanan
minuman khas
Kota Semarang
atau makanan
minuman yang
sedang trend.

PKL

Sumber: Hasil Analisis Kelompok 2, 2016

Di area skate park


biasanya digunakan untuk
bermain skateboard yang
di sekitarnya terdapat
tempat duduk untuk
beristirahat. Area ini
merupakan perwujudan
dari fungsi taman sebagai
sarana rekreasi bagi
masyarakat suatu kota.
Area bermain anak
merupakan tempat anak
anak bermain sekaligus
bersosialisasi dengan anak
sebayanya. Fasilitas ini
merupakan salah satu
perwujudan dari fungsi
taman sebagai sarana
rekreasi anak.
Area PKL merupakan
perwujudan dari fungsi
tambahan taman yaitu
fungsi ekonomi. Di area
ini pengunjung
berinteraksi jual beli
dengan pedagang
makanan atau minuman.
Hal ini membuktikan
bahwa taman bisa
dijadikan sebagai tempat
mencari nafkah.

G.

Kesimpulan
Taman Menteri Supeno merupakan salah satu dari beberapa Ruang Terbuka Hijau

(RTH) yang ada di Kota Semarang. Pengunjung di Taman Menteri Supeno memiliki beragam
tujuan dalam berkunjung ke Taman Menteri Supeno, seperti untuk bermain dengan sarana
dan prasarana yang ada (bermain mainan anak-anak maupun di skatepark), untuk jajan di
lokasi PKL sekitar taman, berkumpul dengan sekelompok masyarkat (fanbase), dan lainnya.
Taman Menteri Supeno telah menjadi wadah ataupun ruang bagi masyarakat untuk
bersosialisasi maupun tempat berekreasi dengan umur pengunjung yang berbeda-beda.
Sehingga dapat dikatan Taman Menteri Supeno memiliki daya tarik yang cukup untuk
menarik seluruh kalangan umur untuk berkunjung ke Taman Menteri Supeno.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Pengertian, Klasifikasi dan Fungsi Ruang Terbuka Hijau dalam
trtb.pemkomedan.go.id. Diakses pada Jumat, 17 September 2016.
Permen PU Nomor 5 Tahun 2008, tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang
Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.

Anda mungkin juga menyukai