Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gulma adalah tumbuh-tumbuhan (tidak temasuk jamur) yang tumbuh pada
tempat yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan kerugian bagi tujuan
manusia. Tumbuhan yang lebih lazim sebagai gulma biasanya pertumbuhannya
cepat, mempunyai daya bersaing yang kuat dalam perebutan unsur hara dan
nutrisi, mempunyai tolereansi yang besar terhadap suasana lingkungan yang
ekstrim, mempunyai daya perkembangbiakan yang besar baik secara vegetatif,
generatif maupun hermaprodit, alat perkembangbiakannya itu mudah tersebar
melalui angin, air maupun binatang serta bijinya mempunyai sifat dormansi yang
memungkinkan bertahan hidup pada kondisi yang kurang menguntungkan
(Nasution, 1984).
Gulma berkembang biak secara vegetatif dan generatif. Secara umum,
gulma semusim berkembang biak melalui biji. Biasanya produksi biji sangat
banyak, bahkan dapat menghasilkan lebih dari 40.000 biji dalam satu musim. Sifat
penting dari gulma yaitu dapat bertahan terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan dengan membentuk biji-biji dorman dan kemudian dapat aktif
kembali bila keadaan lingkungan memungkinkan (Sukman dan Yakup, 1991).
Rotasi tanaman memungkinkan mempunyai dampak kecil terhadap jumlah
total biji dan alat biak vegetatip dalam tanah kecuali jika tanaman tersebut bebas
gulma setiap saat. Kondisi cadangan biji juga tergantung pada dormansi dan lama
biji tersebut tahan hidup (longevity) dalam tanah (Efendi dan Suwardi, 2009).
Eleusine indica L. merupakan gulma daun sempit serta termasuk gulma
tahunan yang memiliki alat perkembangbiakan berupa biji, anakan maupun
bermacam-macam,
menurut
cara
hidupnya,
daur
hidupnya
dan
morfologinya. Apabila dalam suatu komunitas terdiri dari satu kelompok species
yang memiliki sifat yang sama maka pengendalian akan mudah dilakukan secara
tepat. Tujuan analisis vegetasi secara umum adalah mengetahui susunan dan
dominasi gulma dan mengetahui suksesi gulma yang dilakukan waktu ke waktu,
karena
susunan
vegetasi
berubah
sesuai
dengan
lingkungan
(S)
(Sastroutomo, 1990).
Gulma mampu bersaing efektif sejak awal pertumbuhannya. Pada lahan
kering gulma tumbuh lebih awal dan populasinya lebih padat dan menang
bersaing dengan tanaman yang dibudidayakan, sehingga gulma seringkali menjadi
masalah utama setelah faktor air dalam sistem produksi tanaman di lahan kering,
terutama tanaman semusim. Pada budidaya tanaman di lahan kering beberapa
spesies gulma mempunyai sifat pertumbuhan yang cepat, berkembang biak
dengan biji maupun stolon/rimpang, toleran terhadap kekeringan dan mampu
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tumbuhan
Seed bank (biji dalam tanah) biasanya berasal dari biji-biji yang jatuh dari
tumbuhan induknya pada waktu atau tahun-tahun sebelumnya, jika ada dari luar
areal hanya sedikit. Pola tanam, sistem budidaya dan pengendalian gulma pada
beberapa tahun sebelumnya menentukan spesies gulma mana yang berbunga dan
memberikan kontribusi terhadap cadangan biji (seed bank) gulma dalam tanah
(Moenandir, 1993).
Seed bank adalah propagul dorman dari gulma yang berada di dalam tanah
yaitu berupa biji, stolon dan rimpang, yang akan berkembang menjadi individu
gulma jika kondisi lingkungan mendukung. Seed bank umumnya paling banyak
berada di permukaan tanah, tetapi adanya retakan tanah dapat menyebabkan
perubahan ukuran seed bank (seed bank size) menurut kedalaman tanah. Pada
tanah tanpa gangguan, menurut Fenner (1995) seed bank berada pada kedalaman
2-5 cm dari permukaan tanah, tetapi pada tanah pertanian, seed bank berada 12-16
cm dari permukaan tanah. Pengetahuan seed bank membantu perusahaan dalam
memutuskan metode pengendalian, perencanaan tenaga kerja, pemilihan bahan
dan alat secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi serangan
gulma berdasarkan ukuran seed bank pada berbagai tahun pangkas sebagai
masukan dalam perencanaan pengendalian (Fauzi dan Murdan, 2009).
Biji spesies gulma setahun (annual weed spesies) dapat bertahan dalam
tanah selama bertahun-tahun sebagai cadangan benih hidup atau viable seeds.
Gulma setahun adalah gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya dalam waktu
kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun (mulai dari berkecambah
berkecambah apabila faktor pertumbuhan seperti air, gas, temperatur dan cahaya
terpenuhi (Triharso, 1996).
Biji gulma dapat tersimpan dan bertahan hidup selama puluhan tahun
dalam kondisi dorman, dan akan berkecambah ketika kondisi lingkungan
mematahkan dormansi itu. Terangkatnya biji gulma ke lapisan atas permukaan
tanah dan tersedianya kelembaban yang sesuai untuk perkecambahan mendorong
gulma untuk tumbuh dan berkembang (Fadhly dan Tabri, 2008).
Pengetahuan tentang biji-biji gulma ternyata sangat bermanfaat untuk
mengkaji gulma apa yang akan dapat tumbuh. Biji-biji gulma yang potensial akan
tumbuh menjadi suatu populasi gulma bila keadaan mengizinkan. Bila keadaan
luar atau dalam menghambat perkecambahan, maka biji-biji itu akan mengalami
masa dorman. Dorman dapat disebabkan oleh faktor alami dan faktor luar. Faktor
alami yang menyebabkan dorman misalnya kulit biji yang sangat tebal sehingga
menyulitkan lewatnya oksigen ataupun kelembaban yang dibutuhkan untuk
berkecambah. Sedangkan faktor luar misalnya keadaan suhu ataupun kelembaban
yang belum tersedia dan sesuai (Moenandir, 1993).
Gulma perennial hidup lebih dari dua tahun dan mungkin dalam
kenyataannya hampir tidak terbatas. Beberapa jenis gulma ini mungkin secara
alami berkembang biak dengan biji, tetapi dapat sangat reproduktif dengan
potongan batang, umbi, rhizoma, stolon dan daun. Sebagian besar sangat sulit
dikendalikan terutama yang mampu berkembang biak secara vegetatif maupun
generatif. Banyk biji dari gulma ini yang mampu dorman beberapa tahun
dan tetap viabel. Gulma perennial yang sangat populer dan penting adalah
Imperata
cylindrca,
Mikonia
chordata,
dan
Cyperus
rotundus
(Sembodo, 2010).
Kehadiran gulma pada pertanaman jagung berkaitan dengan deposit biji
gulma dalam tanah. Biji gulma dapat tersimpan dan bertahan hidup selama
puluhan tahun dalam kondisi dorman, dan akan berkecambah ketika kondisi
lingkungan mematahkan dormansi itu. Terangkatnya biji gulma ke lapisan atas
permukaan tanah dan tersedianya kelembaban yang sesuai untuk perkecambahan
mendorong gulma untuk tumbuh dan berkembang (Candarini, 2008).
Dalam usaha mengendalikan gulma dengan menggunakan herbisida preemergence sangat penting untuk mengetahui biji-biji gulma yang terdapat dalam
tanah. Salah satu cara untuk mengetahui biji-biji apa yang ada pada suatu areal
pertanian adalah dengan menggunakan metoda seed bank yaitu dengan
mengambil sampel tanah pada kedalaman tanah tertentu dan kemudian menanam
pada media yang steril (Fryer, 1988).
Pengolahan tanah dapat mematikan biji -biji gulma atau juga memacu
perkecambahan biji. Kedalaman pembenaman biji gulma di dalam tanah akibat
pengolahan tanah berpengaruh terhadap daya perkecambahan yang berbeda-beda.
Benih gulma yang terkubur di dalam tanah sedalam 0, 3, 8, 15 dan 23 cm
memberikan perkecambahan masing-masing 30, 62, 66, 52 dan 35%. Dengan
mempertahankan benih gulma berada di permukaan tanah menyebabkan
perkecambahan atau berkecambah gulma lebih seragam, sehingga mempermudah
pengendaliannya dengan herbisida. Selain itu, benih gulma yang berada di
permukaan tanah akan mudah di rusak oleh serangga, predator dan penyakit yang
disebabkan organisme tanah (Pane dan Jatmiko, 2006).
Jenis Gulma
Eleusine indica L.
Jumlah
2
10
U2
Phyllanthus niruri L.
Cyperus rotundus L.
2
1
U3
Cyperus rotundus L.
Phyllanthus niruri L.
Imperata cylindrica
2
2
1
Jenis Gulma
Phyllanthus niruri L.
Ageratum conyzoides
Jumlah
1
1
Perlakuan/kedalaman 5-10 cm
Ulangan
U1
U2
Eleusine indica L.
U3
Mimosa pudica
Perlakuan/kedalaman 10-15 cm
Ulangan
U1
U2
U3
Perlakuan/kedalaman 15-20 cm
Ulangan
U1
U2
U3
Jenis Gulma
Phyllanthus niruri L.
Jumlah
2
Cyperus rotundus L.
Jenis Gulma
Ageratum conyzoides
Jumlah
2
Pembahasan
Dari hasil percobaan tersebut, diketahui bahwa pada perlakuan/kedalaman
0 - 5 cm, gulma yang paling banyak tumbuh yaitu Eleusine indica, Phyllanthus
niruri dan Cyperus rotundus dengan jumlah masing-masing 2 pada ulangan 1ulangan 3, hal ini dikarenakan sampel tanah pada perlakuan/kedalaman 0 - 5 cm
11
berasal dari permukaan tanah dimana terdapat paling banyak biji gulma. Jumlah
biji dalam seed bank tersebut bisa dipengaruhi oleh gulma yang tumbuh didaerah
tersebut apakah produksinya banyak, apakah karena adanya pola tanam dan
sebagainya. Hal ini sesuai dengan literatur Moenandir (1993) yang menyatakan
Seed bank (biji dalam tanah) biasanya berasal dari biji-biji yang jatuh dari
tumbuhan induknya pada waktu atau tahun-tahun sebelumnya, jika ada dari luar
areal hanya sedikit. Pola tanam, sistem budidaya dan pengendalian gulma pada
beberapa tahun sebelumnya menentukan spesies gulma mana yang berbunga dan
memberikan kontribusi terhadap cadangan biji (seed bank) gulma dalam tanah.
Dari hasil percobaan tersebut, diketahui bahwa pada perlakuan/kedalaman
0 - 5 cm, gulma yang paling sedikit tumbuh yaitu Cyperus rotundus dengan
jumlah 1 pada ulangan 2,dan Imperata cylindrica dengan jumlah 1 pada ulangan
3. Hal ini dikarenakan pada sampel tanah perlakuan/kedalaman 0 - 5 cm gulma ini
tidak bisa tumbuh karena adanya faktor-faktor yang membuat biji gulma tersebut
tidak berkecambah sehingga populasinya sedikit. Hal ini sesuai dengan literatur
Candarini (2008) yang menyatakan bahwa Biji-biji gulma yang potensial akan
tumbuh menjadi suatu populasi gulma bila keadaan mengizinkan. Bila keadaan
luar atau dalam menghambat perkecambahan, maka biji-biji itu akan mengalami
masa dorman. Dorman dapat disebabkan oleh faktor alami dan faktor luar.
Dari hasil percobaan tersebut, diketahui bahwa pada perlakuan/kedalaman
5 - 10 cm, gulma yang paling banyak tumbuh yaitu Mimosa pudica dengan jumlah
2 pada ulangan 3, hal ini dikarenakan sampel tanah pada perlakuan/kedalaman
5 - 10 cm Biji gulma dapat tersimpan dan bertahan hidup selama puluhan tahun
dalam kondisi dorman, dan akan berkecambah ketika kondisi lingkungan
12
mematahkan
dormansi
itu.
Hal
ini
sesuai
dengan
literatur
Fadhly dan Tabri (2008) yang menyatakan bahwa Terangkatnya biji gulma ke
lapisan atas permukaan tanah dan tersedianya kelembaban yang sesuai untuk
perkecambahan mendorong gulma untuk tumbuh dan berkembang.
Dari hasil percobaan tersebut, diketahui bahwa pada perlakuan/kedalaman
5 - 10 cm, gulma yang paling sedikit tumbuh yaitu Phylantus niruri dan Ageratum
conyzoides dengan jumlah masing-masing 1 pada ulangan 1,serta Eleusine indica
dengan jumlah 1 pada ulangan 2. Hal ini dikarenakan pada sampel tanah
perlakuan/kedalaman 5 - 10 cm gulma ini akan sedikit tumbuh, Bila keadaan luar
atau dalam menghambat perkecambahan, maka biji-biji itu akan mengalami masa
dorman. Dorman dapat disebabkan oleh faktor alami dan faktor luar. Hal ini
sesuai dengan literatur Moenandir (1993) yang menyatakan bahwa Faktor alami
yang menyebabkan dorman misalnya kulit biji yang sangat tebal sehingga
menyulitkan lewatnya oksigen ataupun kelembaban yang dibutuhkan untuk
berkecambah. Sedangkan faktor luar misalnya keadaan suhu ataupun kelembaban
yang belum tersedia dan sesuai.
Dari hasil percobaan tersebut, diketahui bahwa pada perlakuan/kedalaman
10 - 15 cm, gulma yang paling banyak tumbuh yaitu Phylantus niruri dengan
jumlah
tanah pada
13
dilakukan oleh gulma semusim dan beberapa gulma dua tahunan. Biji dorman
dapat berkecambah apabila faktor pertumbuhan seperti air, gas, temperatur dan
cahaya terpenuhi.
Dari hasil percobaan tersebut, diketahui bahwa pada perlakuan/kedalaman
10 - 15 cm, gulma yang paling sedikit tumbuh yaitu Cyperus rotundus dengan
jumlah 1 pada ulangan 3, dan pada ulangan 2 tidak tumbuh sama sekali. Hal ini
dikarenakan sampel tanah pada perlakuan/kedalaman 10 - 15 cm, lahan dimana
seed bank ini diambil adalah lahan yang diolah sehingga ketika dilakukan
pengolahan tanah biji gulma yang berada di permukaan tanah dapat masuk ke
kedalaman hingga 15 cm. Hal ini sesuai dengan literatur Pane dan jatmiko (2006)
yang menyatakan bahwa pengolahan tanah dapat mematikan biji -biji gulma atau
juga memacu perkecambahan biji. Kedalaman pembenaman biji gulma di dalam
tanah akibat pengolahan tanah berpengaruh terhadap daya perkecambahan yang
berbeda-beda.
Dari hasil percobaan tersebut, diketahui bahwa pada perlakuan/kedalaman
15 - 20 cm, gulma yang paling Banyak tumbuh yaitu Ageratum conyzoides
dengan jumlah masing-masing 2 pada ulangan 3. Hal ini dikarenakan pada sampel
tanah perlakuan/kedalaman 15 - 20 cm Biji spesies gulma setahun
(annual weed spesies) dapat bertahan dalam tanah selama bertahun-tahun sebagai
cadangan benih hidup atau viable seeds. Gulma setahun adalah gulma yang
menyelesaikan siklus hidupnya dalam waktu kurang dari satu tahun atau paling
lama satu tahun (mulai dari berkecambah sampai memproduksi biji dan kemudian
mati). Hal ini sesuai dengan literatur Djafaruddin (1998) yang menyatakan bahwa
Karena kebanyakan umurnya hanya seumur tanaman semusim, maka gulma
14
KESIMPULAN
1.
15
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
DAFTAR PUSTAKA
Candarini, I. 2008. Skripsi: Studi Potensi Pemanfaatan Soil Seed Bank dalam
Upaya Mempercepat Proses Suksesi di Lahan Pasca Tambang Nikel PT
Inco Tbk, Sorowako, Sulawesi Selatan. IPB, Bogor.
Djafaruddin. 1998. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Bumi Aksara, Jakarta.
Efendi, R. dan Suwardi. 2009. Mempertahankan dan Meningkatkan Produktivitas
Lahan Kering dan Produksi Jagung dengan Sistem Penyiapan Lahan
Konservasi. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Prosiding Seminar
Nasional Serealia 2009.
Fadhly, A. F. dan F. Tabri. 2008. Pengendalian Gulma pada Pertanaman Jagung.
Balai Penelitian Tanaman Serealis, Maros.
16