A. Heat Exchanger
Heat exchanger adalah alat yang bertujuan untuk pertukaran panas suatu
fluida. Didalam proses pembuatan ammonia, heat exchanger digunakan pada saat
memanaskan umpan masuk reaktor serta pendinginan arus product saat akan di
embunkan. Selain itu pada proses kompresi, pada arus keluar stage pertama, arus akan
didinginkan oleh cooler untuk menurunkan suhu sebelum masuk ke stage ke dua.
Dalam proses pertukaran panas digunakan dua fluida yang memilki beda suhu
yang cukup tinggi untuk memungkinkannya terjadinya transfer panas yang baik. Satu
fluida bersuhu lebih panas dibandingkan fluida yang satunya lagi. Proses perpindahan
panas ini dapat terjadi dalam dua mekanisme yaitu kontak secara langsung antar
fluidanya dan kontak secara tidak langsung.
Proses transfer panas kontak secara langsung dilakukan dengan cara
mengkontakkan secara langsung dua aliran fluida yang bersifat immiscible. Transfer
panas berlangsung pada interface kedua fluida tersebut. Sedangkan kontrak secara
tidak langsung dilakukan dengan cara fluida panas dan fluida dingin dialirkan secara
terpisah oleh sebuah dinging pemisah. Sehingga proses transfer panasnya berlangsung
pada dinging pemisah tersebut. Berikut adalah bebrapa jenis jenis heat exchanger
yang umumnya digunakan di pabrik.
a. Shell and Tube
Shell and Tube adalah jenis HE yang terdiri atas sebuah tabung besar (shell)
yang pada bagian dalamnya terdapat kumpulan pipa-pipa kecil (bandle) yang
memilki ukuran diameter relatif lebih kecil. Pada jenis HE ini, fluida mengalir
secara terpisah yakni ada yang megalir pada bagian pipa dan satu lagi
mengalir pada bagian luar pipa atau di damal shell nya. Antara fluida yang ada
didalam pipa dengan yang diluar pipa tidak terjadi kontak secara lansung.
Beberapa Keuntungan dari HE jenis ini adalah
1. Mampu memberikan nilai ratio antara perpindahan panas dengan
volume dan massa fluida yang cukup kecil.
2. Mampu mengakomodasi ekspansi termal
3. Mudah di bersihkan
4. Biaya konstruksi murah dibandingkan jenis HE yang lain.
b. Koil Pipa
force pada proses ini adlaah perbedaan tekanan parsial antara umpan dan
membran. Hidrogen memiliki kemampuan permeabilitas yang tinggi sehingga
akan melewati membran dan keluar sebagai permeat, sedangkan komponen
lain seperti nitrogen, ammonia, argon dan metan akan tertahan.