Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GIZI KURANG
DI RUANG ANAK 7A RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH :
MAHASISWA PROFESI NERS STIKES MAHARANI MALANG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT ( PKRS )


RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


( SAP )

Topik

: Gizi Kurang

Hari / Tanggal

: 10 November 2016

Tempat

: Ruang anak 7A RSUD dr. Saiful Anwar Malang

Sasaran

: Keluarga dan orangtua anak di ruang 7A

Sub Pokok Bahasan

: Pendidikan kesehatan tentang Gizi Kurang

Pengertian Gizi Kurang

Penyebab Gizi Kurang

Tanda gejala dan Macam-macam Gizi Kurang

Memantau Gizi Kurang

Pencegahan Gizi Kurang


A. TUJUAN
a. Tujuan Umum

Setelah di lakukan penyuluhan keluarga dan orangtua dapat mengetahui dan


mencegah Gizi Kurang
b. Tujuan Khusus
Setelah di lakukan penyuluhan,di harapkan :

Keluarga dan Orangtua Dapat Mengetahui Pengertian Gizi Kurang

Keluarga dan Orangtua Dapat Mengetahui Penyebab Gizi Kurang

Keluarga dan Orangtua Dapat Mengetahui Tanda dan Gejala dan Macammacam Gizi Kurang

Keluarga dan Orangtua Mengetahui cara Memantau Gizi Kurang

Keluarga dan Orangtua Mengetahui Penatalaksanaan Gizi Kurang

B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
C. MEDIA/ ALAT
a. Leaflet
b. LCD
D. PELAKSANAAN KEGIATAN

N
o

Tahap
Kegiatan

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
Peserta

Orientasi

5 menit 1. Mengucapkan
Menjawab
salam
salam
2. Memperkenalkan Mendengarkan
diri
Memperhatikan
3. Menjelaskan
Brain storming
tujuan kegiatan
mengenai Gizi
yang akan
Kurang
dilakukan
4. Menggali
pemahaman

Metode

Ceramah dan
Tanya jawab

keluarga tentang
gizi kurang
2

Kegiatan

Terminasi

10
menit

15
menit

1. Menjelaskan
pengertian Gizi
Kurang
2. Menjelaskan
penyebab Gizi
Kurang
3. Menjelaskan tanda
dan gejala dan
macam-macam
Gizi Kurang
4. Menjelaskan
Memantau Gizi
Kurang
5. Menjelasakan
Penatalaksanaan
Gizi Kurang

1. Memberi
kesempatan pada
keluarga untuk
bertanya.
2. Menanyakan
kembali pada
keluarga tentang
gizi kurang
3. Menyimpulkan
hasil penyuluhan
4. Mengucapkan
salam.
5. Membagikan
leaflet

Mendengarkan

Ceramah dan
Tanya jawab

Memperhatikan.
Menyimak

Menjawab

Mendengarkan
.

Memperhati kan.

Menjawab
salam

Ceramah dan
Tanya jawab

E. MATERI

: Terlampir

F. MEDIA

: Leafleat, LCD

G. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Keluarga dan Orangtua ikut dalam kegiatan penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di ruang anak 7A RSSA Malang
2. Evaluasi proses
a. Keluarga dan Orangtua antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Keluarga dan Orangtua terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan
(diskusi).
3. Evaluasi hasil
a. Keluarga dan Orangtua mampu menjelaskan pengertian Gizi Kurang
b. Keluarga dan Orangtua mampu menyebutkan penyebab Gizi Kurang
c. Keluarga dan Orangtua mampu menyebutkan tanda dan gejala dan macammacam Gizi Kurang
d. Keluarga dan Orangtua mampu menyebutkan cara memantau Gizi Kurang
e. Keluarga dan Orangtua mampu menyebutkan Penatalaksanaan Gizi Kurang

GIZI KURANG

1. Definisi.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transfortasi, penyimpanan metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan dan
fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi. Gizi kurang adalah
kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak dan vitamin yang
dibutuhkan oleh tubuh (Uswatun , 2009).
2. Penyebab Gizi Kurang
Gizi kurang dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
a. Faktor diet / makanan
Makanan yang mengandung cukup energi tetapi kurang protein dapat
menyebabkan akan menderita Kwashiorkor sedangkan anak yang kurang energi
walaupun zat-zat gizi essensialnya seimbang akan menyebabkan anak menderita
marasmus.
b. Faktor sosial
Dimasyarakat pedesaan masih memegang tradisi yang sebenarnya salah bila
dilihat dari segi kesehatan, pantangan untuk menggunakan bahan makanan
tertentu banyak sekali di temukan, dapat mempengaruhi status gizi terutama
anak-anak, faktor sosial yang lain diantaranya keluarga yang mempunyai banyak
anak dan berpenghasilan rendah.
c. Faktor infeksi/ penyakit
Penyakit infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi karena di sebabkan
karena penurunan daya tubuh terutama pada anak karena asupan yang kurang
akibat anak tidak nafsu makan.
d. Faktor kemiskinan.
Kemiskinan merupakan dasar penyakit KEP, serta penghasilan masyarakat
negara yang rendah dapat menyebabkan ketidakmampuan masyarakat
memenuhi bahan makanan sendiri di tambah dengan banyak timbulnya penyakit
infeksi dan lingkungan yang kotor, maka timbul gejala KEP lebih cepat.
3. Tanda dan Gejala Gizi Kurang
Anak dengan gizi kurang memiliki gejala klinis yang terbagi menjadi 3 tahap antara
lain :
Kurang energi protein ringan :
Kurang energi ( malas ), Kenaikan berat badan berkurang atau berhenti dan ada
kalanya berat badan menurun, ukuran lingkar lengan atas menurun, maturasi
tulang terhambat, rasio berat terhadap tinggi normal menurun, lipatan kulit normal
kurang, aktivitas dan perhatian anak berkurang dibandingkan anak yang sehat,
kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan.
Kurang enargi protein sedang
Pucat karna anemia, mata tampak besar dan dalam, ubun-ubun besar dan cekung,
terjadi atropi otot, perut membucit dan cekung, rambut tipis, kulit kusam, kering
dan bersisik.

Kurang energi protein berat.


Dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu :
1) Kwashiorkor, gejala yang ditemukan
Pertumbuhan anak terganggu, gangguan perkembangan mental, banyak
menangi, edema, penderita tampak lemah, tidak nafsu makan, rambut tipis dan
mudah di cabut, kulit kering, disertai penyakit infeksi, anemia dan terjadi diare.

2) Marasmus gejalanya yang ditemukan :


Anak tampak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel, kesadaran
menurun, kulit biasanya kering, dingin dan mengendur, terjadi atropi otot, anak
sering diare, perut cekung.

3) Marasmus dan kwashioorkor, gejala yang ditemukan


Gambaran klinis memperlihatkan gejala campuran antara penyakit marasmus
dan kwshioorkor. Dengan penurunan berat badan dibawah 60% dari berat badan
normal serta memperlihatkan tanda-tanda kwashiorkor seperti, oedem, serta

adanya kelainan perrtumbuhan rambut dan jaringan kulit.

4. Untuk Memantau Gizi kurang


Untuk menangani kasus malnutrisi yang terjadi pada anak dibutuhkan perhatian
khusus dari keluarga dan harus adanya kerjasama yang terpadu dan konfrehensif
antara orang tua dan petugas kesehatan. Pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan
dokter dalam mendiagnosa Gizi buruk pada anak mencakup: Pemeriksaan berat
badan dan tinggi badan anak untuk menentukan Body Massa Index, pemeriksaan
darah dan pemiriksaan X-ray untuk mengetahui ada atau tidak nya kelainan-kelainan
pada organ tubuh dan kondisi penyakit tertentu yang mungkin berpengaruh terhadap
asupan nutrisi pada anak.
Kemudian setelah itu dianjurkan untuk konsultasi pada ahli gizi tentang pengaturan
pada pola makan, termasuk pada jenis serta jumlah makanan tertentu untuk
mencukupi kebutuhan gizi anak. Kemungkinan juga akan diberikan vitamin dan
berbagai suplemen tertentu.
Namun Apabila dari pemeriksaan dokter diketahui penyebab gizi buruk pada anak
karena penyakit dan kondisi medis tertentu maka dibutuhkan terapi lanjutan lainnya.
5. Penatalaksanaan Gizi Kurang
Adapun cara mengatasi gizi kurang adalah :
1. Usia 0-6 bulan :
Tetap berikan ASI saja dengan syarat ibu harus mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak karbohidrat , protein , vitamin dan mineral.
2. Usia diatas 6 bulan :
Pemberian makanan TKTP dengan ukuran yang telah dianjurkan dan
diberikan secara bertahap.
Tetap memberikan ASI sesuai dengan aturan secara terus-menerus bagi anak
dibawah usia 2 tahun.
Pemberian makanan selingan.
Kontrol berat badan secara rutin.
Berikan obat/ vitamin sesuai dengan anjuran pengobatan dokter
Penyuluhan tentang gizi seimbang terutama bagi orang tua yang

memiliki anak balita.

DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, Siti Uswatun. (2009). Peningkatan prevalensi gizi kurang pada balita
setelah pemberian bantuan langsung tunai. http://eprints.undip.ac.id/

News medical. (2015). Penyebab Gizi Kurang. http://www.newsmedical.net/health/Causes-of-malnutrition-(Indonesian).aspx di akses pada


tanggal 7 November 2016 pukul 20.00.

Anda mungkin juga menyukai