PERSALINAN DENGAN
DISTOSIA BAHU
Pembimbing :
dr.Yedi Fourdina Sukardi, SpOG.
Disusun Oleh :
Shabira Aliyah, S.Ked
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang . 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi .. 4
2.2 Anatomi Panggul 5
2.3 Faktor risiko 6
2.4 Tanda Klinis .. 10
2.5 Komplikasi . 11
2.6 Penatalaksanaan . 14
BAB III KESIMPULAN ... 24
DAFTAR PUSTAKA 25
BAB I
PENDAHULUAN
1. LatarBelakang
Angka kejadian distosia bahu menurut American College of
Obstetricians and Gynecologists (ACOG) adalah 0,6-1,4%. Namun angka
kejadian ini bervariasi mulai dari 1 dalam 750 kelahiran hingga 1 dalam 15
kelahiran (Sokol & Blackwell, 2003 dan Poggi dkk, 2004). Salah satu alasan
utama variasi ini adalah kesulitan dalam diagnosis dan adanya kasus distosia
bahu yang tidak dilaporkan karena kondisinya yang bersifat ringan dan dapat
ditangani dengan outcome yang menguntungkan (Allen & Gurewitsch, 2010).
Bahkan kejadian distosia bahu diperkirakan bisa lebih tinggi lagi karena tidak
pernah dilaporkan oleh dokter atau bidan yang menolong persalinan karena
pertimbangan litigasi (Cluver & Hofmeyr, 2009).
Angka kejadian distosia bahu juga bervariasi berdasarkan berat bayi
yang dilahirkan, dimana 0,6-1,4% terjadi pada bayi dengan berat 2500-4000
gram, dan meningkat hingga 5-9% pada bayi dengan berat 4000-4500 gram
dari ibu tanpa diabetes. Distosia bahu tidak dipengaruhi oleh status wanita
yang primigravida maupun dengan multigravida, meskipun lebih sering
terjadi pada bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes (Sokol & Blackwell,
2003), dimana sebesar 16/1000 kelahiran sering berhubungan dengan obesitas
dan kontrol yang buruk terhadap diabetesnya (SOGC, 2005).
Diperkirakan angka kejadian distosia bahu akan terus meningkat, yang
kemungkinan bisa disebabkan oleh adanya wanita yang memiliki anak pada
usia reproduksi lanjut dan juga tingkat obesitas yang semakin meningkat
(Cluver & Hofmeyr, 2009).
Distosia bahu mempunyai kemungkinan berulang sebesar 10-15%,
dimana wanita dengan riwayat persalinan distosia bahu yang mengakibatkan
cedera pada bayi yang dilahirkannya mempunyai resiko lebih besar berulang
pada persalinan selanjutnya (Lerner, 2004). Sehingga informasi adanya
persalinan dengan distosia bahu perlu disampaikan kepada wanita hamil
untuk memudahkan perencanaan persalinan pada kehamilan selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
.1 Definisi
Distosiabahuadalahpersalinanyang memerlukan tambahan manuver
obstetric setelah kegagalan gentle downward traction pada kepala bayi
untuk melahirkan bahu(ACOG,2002). Distosia bahu terjadi ketika setalah
kepala lahir, bahu depan bayi terperangkap di tulang pubis ibu. Jika ini
terjadi, maka bagian tubuh bayi yang lain tidak dapat mengikuti kepala
keluar dari vagina dengan mudah. Beberapa definisi tentang distosia bahu
antara lain:
1. Suatu persalinan yang membutuhkan waktu lebih dari 60 detik untuk
melahirkan kepala dan bahu bayi
2. Bahu sulit lahir dengan traksi ke bawah pada kepala janin
3. Persalinan dengan menggunakan manuver special untuk melahirkan
bahu.
.2 Anatomi Panggul
Pemahaman tentang anatomi pelvis ibu dan anatomi bayidiperlukan
untukmemahamibagaimana
distosiabahudapatterjadidanbagaimana
kejadian
tersebut dapatmenyebabkancedera.
Pada
struktur
tersebut
terperangkapkarenapersalinanyang
beradadibelakang
bahu
depan
bayi
sulitkarenadistosiabahu.
disebuttulang
dapatmenyebabkanbahubelakang
dapat
Tulangyang
sacrum,karenakelengkunganbentuknya
lahirdenganmudahselamapersalinan
kelahiran.Dindinglateralpelvisdapatmenentukan
kemudahan
proses
dan
persalinan,
normal,
jaringanlunakdantulang
vertex
muncul
pertama.
Selamapersalinan,
kepalayangmobiledapatmengalamimolauge.Hal
inimenyebabkankepalajanindapatmasukdan
melewatipintupanggulibu.
terhadap
diameteranteriordanposterior
panggulibu.Posisiinimemberikanruangan
yanglebihbesaruntukbahu
belakang
turunmelewatipanggulibu.Jikagarissudutobliktersebuttidak
terbentukmakakemungkinanruang
bahu.Bagianbelakang
daritulang
panggulakanlebihkeciluntukdilewati
pubisakan
membentuktonjolanyang
dapat
dapatterjadipadabahuposterioryang
terperangkap
padatulangsacrumibu.Halinimerupakanpenyebabyangjarangdaridistosia
bahu.Tulangsacrumtidakmemilikitonjolansepertitulangpubissehingga
kecilkemungkinannyauntuk menghalangi turunnyabahu posteriorbayi.
Ukuran relative dari kepala, bahu dan bahu bayi dibandingkan bentuk
danukuranpelisibudapatmenentukan
kemudahandalampersalinan.Pada
umumnya
jika
kepala
lahir
secara
mudah
makabagian
laindapatmelewatipangguldenganmudahpula.Terdapatbeberapa
dapatmenyebabkandistosiabahuyaituukuranaxisbahu
dibandingkandiameter
terbesardarikepala.
tubuh
kondisiyang
yang
Risikotersebutlebih
yang
lebihbesar
seringterjadi
memilikiriwayatmelahirkandengandistosiabahuterbukti
sebagaiprediktor
untukkembaliterjadinya
distosia
bahu.Halini
pada
wanita
dengan
riwayatdistosia
bahu
sebesar11,9%
(Gherman,2002).Risikoakanmeningkatsampai20kalilipat,
sehinggabeberapadokter kandunganmengusulkan,jika sekaliterjadi distosia
bahu, makaberikutnyaharus menggunakan sesar.
b. Obesitas
Beratbadanibuberkorelasidengankejadiandistosia
bahu.Emerson
(1962)
menunjukkan bahwa kejadian distosia bahu pada wanita obesitas dua kali
lebih sering dibandingkan dengan wanita berat badan normal yaitu sebesar
1,78% : 0,81%. Sandmire (1988) memperkirakan risiko relative pada wanita
sebelum hamil dengan berat bedan 82kg adalah 2,3.
Akan tetapi belum jelas apakah distosia bahu merupakan efek primer dari
wanita obesitas ataupun sebagai cerminan bahwa ibu obesitas cenderung
memiliki bayi yang besar pula. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan
penelitian mengenai kejadian distosia bahu dikaitkan dengan berat badan ibu
dan bayi.
c. Usia Ibu
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa usia ibu merupakan salah satu
risiko terjadinya distosia bahu. Tetapi beberapa analisis mengatakan bahwa
usia ibu berhubungan dengan factor risiko lain dalam distosia bahu meliputi
ibu obesitas dan diabetes. Bahar (1996) tidak menemukan perbedaan
kejadian distosia bahu berdasarkan umur ibu.
d. Multiparitas
Acker (1988) menyatakan bahwa sebagian besar bayi dengan Erb Palsy
dilahirkan dari seorang multipara. Data diambil dari RSBeth Israel selama
tahun 1975-1985. Akan tetapi sebagaian ahli berpendapat bahwa bukan
merupakan factor primer dalam terjadinya distosia bahu.
2. AntePartum
a. Makrosomia
Makrosomiaadalah bayi dengan berat badan lahir lebih dari 4000 gram.
Halpentingyang
perludiperhatikan
padabayimakrosomia
adalahlajupertumbuhandarikepala,dadadantubuhjanin
usiakehamilan36-38minggumkepalabayisecara
dibandingkantubuhnya.
.Sampai
umumtetaplebih
Akantetapipadausiakehamilan
besar
36-40
akanmengalamidistosia
bahu.Lebihdari
70%
bayiyang
b. Diabetes
Sandmire(1988)menemukanrisikorelatifuntukdistosiabahudari
bayidenganibudiabetessebesar 6,5 dibandingkan denganibu nondiabetes. Ada
dua alas an utama untuk korelasi ini antara diabetes dan distosia bahu. Di
tempat pertama, diabetes dalam kehamilan menunjukkan korelasi sangat kuat
dengan makrosomia. Pertumbuhan bayi diabetes tidak hanya mewakili
potensi genetic mereka dalam pertumbuhan tetapi juga mencerminkan
penurunan dari substrat glukosa ekstra pada tubuh ibu dan bayi. Kedua,
seperti yang disebutkan sebelumnya, sifat pertumbuhan janin berbeda pada
bayi diabetes. Pertumbuhan tidak merata antara kepala dan batang seperti
pada bayi nondiabetes. Sebaliknya, bayi dari ibu diabetes menunjukkan pola
pertumbuhan yang lebih besar pada bahu, dada, dan pertumbuhan perut.
Seperti yang diringkas Ellis dalam 1982: "Bayi dari ibu diabetes memiliki
konfiguras itubuhyang berbeda dengan bayi dari seorang ibu nondiabetes.
Peningkatan deposisi lemak pada berbagai organ mungkin karena untuk
meningkatkan sekresi insulin dalam menanggapi hiperglikemia."
c. Berat BadanIbu
Datayang
menghubungkanberatbadanibudenganberatlahirjanin
masihkontroversial.Abrams(1995)
menunjukkanbahwa
danLanghoff-Roos(1987)
totalberat
badanibusecara
berkorelasidengankelahiranbayiberatbadan.
bisamengkonfirmasihaltersebut.Tidak
keduanya
signifikan
Dawes(1991)tidak
ada
perbedaanjelasdalam
saling
beratbadanpada
menghubungkanjeniskelamindenganjanin
dandistosiabahu.Meskipunpada
bayilaki-lakirata-rata
1980menyebutkanjeniskelaminjaninsebagaifaktor
tetapitidakmenyediakandatauntukmendukung
(1990)menunjukkanbahwa
laki,data
potensi
klaimnya.ElMadany
59,2%bayimengalamidistosiabahu
adalahlaki-
tersebutsignifikansecarastatistiktetapitidak
bernilai
sebagaiprediktorklinis.
e. Bayi Serotinus
Meskipunpertumbuhanjaninmelambatdalambeberapa
terakhirkehamilan,masihterdapatbeberapa
minggu
pertumbuhanterusselama
instrumen
yaitu
vakum
atau
forsep
menunjukkan
distosia
persalinandenganinstrumenmemiliki
bahu
dancederapleksusbrakialis.Inijuga
mungkinbahwaketidakmampuanibuuntukmendorongbayikeluartanpa
bantuanadalahkarenajaninmakrosomiaataudistribusilemak
antarakepala,dada,bahu,danperutbayiyang
merupakanfaktorrisiko
utama
distosia
lebihberpengalamanmemilikihasil
baikdalamsituasiini.Namundatatidak
mendukung
ini.Acker(1988)melakukanpenelitiantentang
pengalamandokterdankejadian
bahurelatifjarang
distosia
lebih
keyakinan
hubunganantara
bahu.Dalam
penelitiannya
terdapatkorelasiindependenantarapenggunaanoksitosin
anestesidengankejadiandistosia
untukmeningkatkan
bahu.Oksitosinumumnya
kekuatankontraksirahim.
oksitosindigunakanlebihseringpada
makrosomia,mungkinmemilikikorelasisekunder
digunakan
Sejauh
ibu
ataupun
bahwa
denganbayi
denganpersalinan
kejadian
distosia
bahu
secara
independen.
Demikianjuga
.4 Tanda Klinis
Tandaklinis terjadinyadistosia bahu meliputi:
1. Tubuhbayitidakmunculsetelahibumenerandenganbaikdantraksiyang
cukup
Gambar 3. TurtleSign
persalinan
dengan
distosia
bahu,
20%bayiakanmengalami
klavikuladan
nervis
C5-C8sampaidengan
T1.
Kelainaniniterdiriatasparalisisotot-ototbahu
danlenganatasyang
mengakibatkan
lenganatasmenggantungyangdapatmencapaisiku.
Keterlibatan
atasnyadan
menyebabkankecacatan
termasuk
padatangan,yangdapatmengakibatkandeformitasclawhand. Hardy
(1981)mempelajariprognosispada
36bayidengancederapleksus
tangan.Jennettdanrekan
sendiridan
b. FrakturKlavikula
Cedera
kedua yang
sering
bayi,tekanantersebutdapat
klavikula,halinidapat
dapatdilahirkan.Secara
mengurangi
menyebabkanfraktur
diameterdadadan
bahuagar
tidaklangsung,kejadintersebutdapat
tanpa
kejadian
klinis
apapun
Distosiabahumeningkatkanrisiko
terjadinyafrakturklavikula.
klavikula
tidak
penelitimenyimpulkanbahwa
mencurigakan.
sampaidengan30
Akantetapi,
berhubungan
yang
dengan
kali
sekitar75%kasus
distosia
bahu.
lipat
fraktur
Para
frakturklavikulatersendiritidakdapat
d. Kontusio
Kontusioselama
persalinandengandistosiabahudapatterjadi,bahkan
adalahasfiksiabayi.
Dalambeberapapercobaanpadabinatang
danpenelitianretrospektif,
dinyatakanbahwaberhentinyasuplaialirandarahdaritalipusatkebayi(tali
pusat
putusatauruptureuteri),
jikabayitidakdilahirkan
waktulimasampaisepuluhmenit
ireversibelataukematian.
bayu,pHarteriumbilikus
makaakanterjadikerusakansaraf
Wood,yang
tahun1993,menyatakan
dalam
dikutipdalamartikelnyapada
bahwaketikamelahirkankepaladantubuh
turunsebesar0,04unit
permenit.Iniberarti
bahwadalamlimamenitsetelahmelahirkankepala,
pHbayidapatturun
dari7,2sampaikelevel7,0yangdidefinisikansebagaiasfiksia.Setelah
10menit,pHakan
turunkembalimenjadi
6,8.Ouzounian(1998)
kerusakan
ke
otak
denganwakturata-rata
bahudalamwaktu10,6menit.Sedangkan24bayi
yanglahirdengandistosiabahutanpakerusakan
otakdapatmelahirkan
kepalakebahubayudalamrata-ratawaktu 4,3menit.
Alasanterjadinyaasidosisdanasfiksia
distosiabahuadalah
ketika
terkomptesiantara
kepala
lahir,
talipusatakansangat
tubuhbayidenganjalanlahiribu.Haliniakan
membuatsuplaidarahkebayimenurun
tersebuttidaksegera
selamapersalinandengan
dibebaskansecara
atauterhenti.Jikatekanan
cepat,konsekuensinyaadalah
ibupada
persalinandengandistosia
bahuadalahkehilangandarahyangcukupbanyakkarena
vaginadanvulva.Perdarahan
laserasipada
dapatterlihatselamapersalinanataupun
masapostpartum.Halitudapatdikarenakanlaserasiataupun
atonia
pada
yang
distosia bahu.
Tekananlangsung
padavesika
bahudapatmenyebabkanatoniavesika
urinariaolehbahudepanketikadistosia
urinariayang
biasanyabersifat
No
1
2
3
4
5
ManuverBayi
Manuver Rubin
Manuver Jacquemier
Manuver Woodscrew
ManuverZavanelli
Kleidotomi
ManuverIbu
Manuver McRobert
Manuver Mazzanti
Manuver Gaskin
Ramp Manuver
Simfisiotomi
1. Manuver Mazzanti
Penekanansuprapubikdilakukanolehseorangasistendanpenolong
melakukantraksicuramkebawahuntuk
Komplikasiyangdapat terjadi adalahsimfisiolisis.
tetap
melahirkanbahudepan.
2. Manuver McRobert
Manuveriniditemukanoleh
Gonikdanrekan
(1983)dandinamaisesuai
namaWilliamA.McRoberts,Jr.,yangmempopulerkanpenggunaannya
diUniversitasTexas diHouston. Manuver initerdiriatasmengangkat tungkai
dari
pijakan
kaki
pada
kursi
obstetris
dan
memfleksikannya
sejauhmungkinkeabdomen.Ghermandanrekan(2000)
manuverMcRobertsdengan
pelvimetriradiologik.
menganalisa
Merekamendapati
sudutkemiringan
panggul.Meski
manuverinitidakmemperbesarukuranpanggul,rotasipanggulkearah
kepala cenderung membebaskan bahu depan yang terjepit. Gonik dan
rekan (1989) menguji posisiMcRoberts secaraobyektif pada model di
laboratorium
dan
menemukan
bahwa
manuver
ini
mampu
bahubelakangsecara
progresifsebesar180 dengangerakansepertimembukatutupbotol,
depan
yang
terjepit
dapat
sebagaimanuver corkscrewWoods.
dibebaskan.
bahu
Tindakaniniseringdisebut
4. Manuver Jacquemier
Penyusuran lengan belakang janin secarahati-hati hingga mencapai dada,
yang diikuti dengan pelahiran lengan tersebut. Cingulumpektorale
kemudiandiputarkearahsalahsatudiameteroblikpanggulyang
diikuti
5. ManuverZavanelli
ManuverZavanellidilakukandenganmengembalikankepala
ronggapangguldankemudianmelahirkansecara
sesar.
kedalam
Bagianpertama
Langkahkeduaadalahmemfleksikankepaladansecara
mendorongnyamasuk
kembali
perlahan
kevagina,yangdiikutidenganpelahiran
secarasesar.Terbutalinedapatdiberikanuntukmenghasilkan
uterus.Sandberg(1999)kemudianmeninjau103
menerapkanmanuverZavanelli.Manuver
relaksasi
laporan
iniberhasilpada
kasusyang
91persenkasus
presentasi kepala dan pada semua kasus terjepitnya kepala pada presentasi
bokong.
Cedera
pada
janin
biasaterjadipadakeadaan-
Gambar10. ManuverZavanelli
6. Manuver Rubin
Rubin(1964)merekomendasikandua manuver. Pertama,kedua bahujanin
diayun dari satu sisi ke sisi lain dengan memberikan tekanan pada
abdomen. Bila hal ini tidak berhasil, tangan yang berada di panggul
meraihbahuyangpaling
mudahdiakses,yangkemudiandidorong
ke
yang
kemudian
akan
menghasilkan
diameter
antar-bahu
danpergeseranbahudepandaribelakangsimfisispubis.
Manuver
inidilakukandenganmemasukkansatutangandaribagiandepan
o
ataupunbelakang,kemudianmemutarbahu30 sehinggaterletakpada
dapatmengetahuiorientasibahuyangsebernarnya.
Jikarotasi
7. Manuver Gaskin
Manuver
GaskinatauAllFourManeuverdiperkenalkan
olehIna
May
dilaporkan
mencapai
dua
sampai
dengantigamenit.Namun,tidakadalaporansecaramendetailtentang
efek
iniakanmembuat
pergerakanpada
sendisakroiliaka.
Posisilitotomidapat
membatasigerakandarisakrum.Manfaattambahandapatdiperoleh
gerakansaatperubahan
posisidarilitotomikeposisimerangkak
dari
yang
8. PenekananFundus
Penekananfunduske
arahjalanlahir
dapatdilakukannamundianjurkan
penekanan
fundus
tanpadisertai
akanmenyebabkankomplikasisebesar77%
dkk
manuverlain
daneratdihubungkandengan
klavikuladengangunting
atau
tajamlainuntukmemperpendekdiameterbiacromial.Tindakanini
dilakukanjikamanuverlaingagaldilakukan.Biasanyadilakukanpada
bayiyangsudah mati.
10.Simfisiotomi
Simfisiotomijuga
dilakukanjika
manuver
laingagaldilakukan.Akan
tetapi,beberapapenelitianmengungkapkanpeningkatanmorbiditasibu
dan
Beberapaliteraturmeengungkapkanbeberapacaradalammengatasidistosia
bahuyaituManajemenALARMERdan4P.
1. ManajemenALARMER
a. Askforhelp(Mintabantuan)
b. Lift/hyperflexLegs
Hiperfleksi kedua kaki (Manuver McRobert), distosia bahu pada
umumnyaakanteratasidenganmanuverinipada70%kasus.
c. Anteriorshoulderdisimpaction(disimpaksibahudepan)
Penekanan suprapubik (ManuverMazzanti)dan pendekatan pervaginam
denganadduksibahudepandengantekananuntukmempermudahaspek
bahubelakang(yaitudenganmendorongkearahdada)sehinggaakan
menghasilkan diameterterkecil(ManuverRubin)
d. Rotationoftheposteriorshoulder(Pemutaran bahu belakang)
0
Manuverinidilakukandenganmemutar180
bahubelakangsehingga
menjadi bahudepan(ManuverWoodscrew)
e. Manual removal posteriorarm (mengeluarkan bahu belakangsecara
manual/ ManuverJacquemier)
f. Episiotomi
g. Rolloverontoallfours(knee-chestposition/ManuverGaskin)
2. Hindari mpat P
a. Panic (Panik)
b. Pulling(Menarik)
c. Pushing(Mendorong)
d. Pivot
Jikacara tersebutsudahdilakukandandistosiabahutetapbelumteratasimaka dapat
dilakukan:
1. ManuverZavanelli
2. Kleidotomi
3. Simfisiotomi
The
American
College
of
Obstetricians
and
Gynecologists
(1991)
dibutuhkansatu
asisten
untuk
penekanansuprapubiksementaratraksikebawahdilakukan
4. ManuverMcRobertsmemerlukanduaasisten.Tiapasistenmemegangi
satu tungkaidanmemfleksikannyapahaibutajamkearahabdomen.
Manuver-manuverinibiasanyadapatmengatasi sebagian besarkasusdistosia
bahu. Namun, bila manuver ini gagal, langkah-langkah berikut dapat
dicoba:
5. Manuver corkscrewWoods
6. Pelahiran lengan belakang dapat dicoba, tapi bila lengan belakang
dalamposisiekstensisempurna,halinibiasanyasulitdilakukan.
7. Teknik-teknik lain sebaiknya hanya dilakukan pada kasus-kasus
ketikamanuver lain telah gagal. Yang termasuk dalam teknik ini adalah
frakturklavikula atauhumerusdepandengansengajadanmanuver Zavanelli.
The
AmericanCollegeof
penelitian-penelitian
yang
ObstetriciansandGynecologists(2000)meninjau
yangdiklasifikasikan
menurutmetodeevidence-based
dikeluarkanolehtheUnitedStatesPreventiveServicesTaskForce.
Hasilnyamenyimpulkanbahwasebagian
besarbukti-buktiterbaru
sejalan
denganpandanganbahwa:
1.
Sebagianbesarkasusdistosiabahutidakdapatdiramalkanataudicegah
karenatidakadametodeyang akurat untuk mengidentifikasi janinmana
yangakanmengalamikomplikasiini.
BAB III
Kesimpulan
dan
penekanan
Kebutuhanmanuver
suprapubik
dalam
mengelola
distosia
tambahanberhubungandengantingginyaangkacedera
bahu.
neonatus.
0,6%
dan
1,4%dari
kelahiran
per
Cederamaternaldenganangkatinggiadalahperadarahanpostpartumdan
empat
sedangkan
vaginam.
laserasi
derajat
Cederaneonatalutamayang
diakibatkandistosiabahuadalahcederapleksus
brakhialis,frakturklavikula,frakturhumerus,enselopatihipoksiaiskemia
dan
akutdistosia
bahu
dan
mengembangkan
strategirisiko
untuk
dalam
kasus
tunggal
persalinan
dengan
dapatmenghasilkancederapermanenneonatus
biayamahaldanakanmenghasilkanpeningkatan morbiditas terhadap ibu.
distosiabahuyang
membutuhkan
DaftarPustaka
Allen, Robert H &Edith D Gurewitsch 2010. Shoulder
http://emedicine.medscape.com/article/1602970-overview
dystocia.
CluverCA&GJHofmeyr2009.Shoulderdystocia:Anupdateandreviewofnew
techniques. SAJOG volume15 No. 3.
GaryCuninghametal.2005.DistosiaBahu.Dalam:ObstetriWilliamEdisi21.
Jakarta: EGC.Hal 505-10
Iwan Kurnia, 2006. Distosia Bahu. Jakarta:FKUI
Lerner, Henry 2004. Shoulder dystocia fact, evidence, and conclusions.
http://www.shoulderdystociainfo.com/shoulder_dystocia.htm
Leslee Geats. Management of Shoulder Dystocia: State of Science. Swedish
Medical Center.
Mir,
Shylla&AbidaAhmad2010.Reviewarticle:Shoulderdystocia.JKScience
volume12 No.4
Poggi SH, Allen RH, Patel CR, Ghidini A, Pezzullo JC, Spong CY 2004.
RandomizedtrialofMcRobertsversuslithotomypositioningtodecrease
the
force that is applied to the fetus during delivery. Am J Obstet Gynecol. Sep
2004;191(3):874-8.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta : PT.
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rhamdan Gautama, 2011. Distosia Bahu.FK Universitas Mulawarman.
Robert
H
Allen
et
al.
2010.
Shoulder
http://emedicine.medscape.com/article/1602970-overview#a15
Dystocia.