Anda di halaman 1dari 15

I.

TUJUAN
-

II.

Menentukan pengaruh suhu terhadap persentase kadar


Menentukan K pada suhu kamar
Menentukan t90 pada suhu kamar
Menentukan t50 pada suh kamar
Menentukan normalitas dari pembakuan NaOH
Menentukan kadar pada suhu kamar dan suhu 50

DASAR TEORI
Stabilitas obat adalah suatu pengertian yang mencakup masalah kadar
obat yang berkhasiat. Batas kadar obat yang masih tersisa 90 % tidak
dapat lagi atau disebut sebagai sub standar waktu diperlukan hingga
tinggal 90 % disebut umur obat. Orde reaksi dapat ditentukan dengan
beberapa metode, diantaranya:
1. Metode substitusi
Data yang terkumpul dari hasil pengamatan jalannya suatu reaksi
disubstitusikan ke dalam bentuk integral dari persamaan berbagai orde
reaksi. jika persamaan itu menghasilkan harga K yang tetap konstan
dalam batas-batas variasi percobaan, maka reaksi dianggap berjalan
sesuai dengan orde tersebut.
2. Metode grafik
Plot data dalam bentuk grafik dapat digunakan untuk mengetahui orde
reaksi tersebut. Jika konsentrasi di plot terhadap t dan didapat garis
lurus, reaksi adalah orde nol. Reaksi dikatakan orde pertama bila log
(a-x) terhadap t menghasilkan garis lurus. Suatu reaksi orde kedua
akan memberikan garis lurus bila 1/ (a-x) diplot terhadap t (jika
konsentrasi mula-mula sama). Jika plot 1 /(a-x) terhadap t
menghasilkan garis lurus dengan seluruh reaktan sama konsentrasi
mula-mulanya,reaksi adalah orde ketiga.
3. Metode waktu paruh
Dalam reaksi orde nol, waktu paruh sebanding dengan konsentrasi
awal, a. Waktu paruh reaksi orde pertama tidak bergantung pada a;
waktu paruh untuk reaksi orde kedua, dimana a = b sebanding dengan
1/a dari dalam reaksi orde ketiga, dimana a = b = c, sebanding dengan
1/a. Umumnya berhubungan antar hasil di atas memperlihatkan waktu
paruh suatu reaksi dengan konsentrasi seluruh reaktan sama.
Ada beberapa pendekatan untuk kestabilan dari preparat-preparat
farmasi yang mengandung obat-obat yang cenderung mengurai
dengan hidrolisis. Barangkali paling nyata adalah reduksi atau eliminasi
air dari sistem farmasi. Bahkan bentuk-bentuk sediaan padat yang
mengandung obat-obat labil air harus dilindungi dari kelembaban
atmosfer.

UJI STABILITAS

Ketidakstabilan yang terpenting adalah secara fisika :


a. Perubahan struktur kristal
Banyak bahan obat menunjukkan sifat polimorf artinya mereka
berkemampuan muntuk muncul dalam modifikasi yang berlainan.
Selama penyimpanan dapat berlangsung perubahan polimorf, yang
disebabkan perubhan lingkungan dalam sediaan obat yang tidak
dapat dilihat secara orgaleptik, tetapi umumnya menyebabkan
perubahan dalam sikap pelepasan dan sikap rebsorbsinya (Ansel,
1985).
b. Perubahan keadaan distribusi
Melalui efektivitas gravitasi pada cairan sistem berfase banyak
memungkinkan terjadi munculnya pemisahan, yang mula-mula
terasakan hanya sebagai pergeseran tingkat dispersitas yang dapat
dilihat secara mikroskopis, tetapi dalam stadium yang lebih maju
dapat juga dilihat secara makroskopis sebagai sedimentasi atau
pengapungan (Ansel, 1985).
c.Perubahan konsistensi dan agregat
Sediaan obat semi padat seperti salep dan pasta selama
penyimpanannya seringkali mengeras kemudia yang dalam kasus
ekstrim mengarahnya padda suatu kerugian daya penerapannya
(Ansel, 1985).

III.

ALAT DAN BAHAN


3.1 Alat yang digunakan
- Buret 50ml
- Labu ukur 100ml
- Erlenmeyer 250ml
- Termometer
- Penangas air
III.2 Bahan yang digunakan
- Asetosal
- Larutan asam oksalat
- Larutan NaOH 0,01N
- Alkohol
- Indikator Fenolftalein

UJI STABILITAS

IV.

PROSEDUR KERJA
4.1 Pembuatan larutan primer asam oksalat 250ml

Timbang seksama asam oksalat


Masukkan dalam labu ukur 250ml
ad kan dengan aquadest, kocok ad
homogen

4.2 Pembuatan larutan baku sekunder NaOH 0,01N

Timbang NaOH
Masukkan dalam labu ukur
1000ml
ad kan dengan aquadest, kocok ad
homogen

4.3 Pembuatan larutan sampel 1%

UJI STABILITAS

Asetosal dipanaskan/ di oven pada suhu 45


selama 5 menit
Gerus asetosal ad halus, timbang seksama
Masukkan kedalam labu ukur 100ml
Tambahkan alkohol qs aduk ad larut
ad kan dengan aquadest hingga tanda
batas kocok ad homogen

4.4 Pembakuan larutan NaOH dengan asam oksalat


Pipet 10ml larutan asam oksalat

Tambahkan indikator fenolftalein

Titrasi dengan NaOH ad terjadi perubahan warna,


dari tidak berwarna menjadi merah muda

hitung normalitas larutan NaOH

4.5 Penetapan kadar asetosal pada suhu kamar

UJI STABILITAS

Pipet 10ml larutan asetosal

Tambahkan indikator fenolftalein


Titrasi dengan NaOH, tidak
berwarna menjadi merah muda

4.6 Penetapan kadar asetosal setelah pemanasan

Pipet 10ml larutan asetosal

Panaskan diatas penangas air sampai suhu


50 hitung waktu pemanasan setelah 50
selama menit ke 10', 20', 30'

Tambahkan indikator fenolftalein

Titrasi dengan NaOH

V.

HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

UJI STABILITAS

5.1 Penimbangan asetosal


Kertas kosong

0,1288 gram

Kertas + zat

1,1293 gram

Kertas sisa

0,1300 gram

Zat

0,9993 gram

V.2 Volume yang dibutuhkan untuk titrasi


a. Volume yang digunakan pada titrasi pembakuan
Pembakuan

Volume

11,2ml

II

11,3ml

b. Volume yang digunakan pada titrasi suhu kamar


Pada Suhu kamar

Volume

60,1ml

II

60ml

c. Volume yang digunakan pada titrasi suhu 50


Pada suhu 50

UJI STABILITAS

10

20

30

52,5ml

50,2ml

44,5ml

II

51ml

50,3ml

45,2ml

V.3 Perhitungan pada saat pembakuan


a. V1 x N1 = V2 x N2
10 x 0,01 = 11,2 x N2
0,1
= N2
11,2
0,0089 N = N2
b. V1 x N1 = V2 x N2
10 x 0,01 = 11,3 x N2
0,1
= N2
11,3
0,0088 N = N2
Rata-rata normalitas =

0,0089+ 0,0088
2

= 0,00885 N

5.4 Perhitungan penetapan kadar pada suhu kamar


Kesetaraan
Maka

= 1ml NaOH 0,1N 18,02


0,01
= 0,1 x 18,02 = 1,802

Berat Sampel =

%kadar =

I =

10
100

x 1000 = 100mg

N x V ( NaOH ) x Kesetaraan
0,01 x berat sampel

0,00885 x 60 x 1,802
0,01 x 100

x 100%

x 100%

= 95,69%
II =

0,00885 x 60,1 x 1,802


0,01 x 100

x 100%

= 95,84%
Kadar rata-rata =

UJI STABILITAS

95,69+95,84
2

= 95,77%

5.5 Perhitungan penetapan kadar pada suhu 50


I.

10 menit
a.

0,00885 x 52,5 x 1,802


0,01 x 100

b.

0,00885 x 51 x 1,802
0,01 x 100

x 100% = 83,72 %

x 100% = 81,33 %

Rata-rata kadar 10menit =


II.

a.

0,00885 x 50,2 x 1,802


0,01 x 100

x 100% = 80,06 %

b.

0,00885 x 50,3 x 1,802


0,01 x 100

x 100% = 80,22 %
80,06+80,22
2

= 80,14 %

30 menit
a.

0,00885 x 44,5 x 1,802


0,01 x 100

x 100% = 70,97 %

b.

0,00885 x 45,2 x 1,802


0,01 x 100

x 100% = 72,08 %

Rata-rata kadar 20menit =

UJI STABILITAS

= 82,52 %

20 menit

Rata-rata kadar 20menit =


III.

83,72+ 81,33
2

70,97+ 72,08
2

= 71,52 %

5.6 Perhitugan konsentrasi 50


Co
a. 10 menit Kt = ln C

(Kt)

95,77
= ln 82,52
= ln 1,61
= 0,47
b. 20 menit
c. 30 menit
5.7
Perhitungan t90
5.8
Perhitungan t50
Co
Kt= ln C
= ln

95,77
71,52

= ln 1,34

t90 =

0,015
Kt

t50 =

0,693
Kt

0,015
0,29

0,693
0,29

= 0,052

= 2,38

= 0,29

UJI STABILITAS

VI.

PEMBAHASAN
Stabilitas obat mencakup masalah obat yang berkhasiat. Bila suatu
obat stabil artinya dalam waktu lama obat akan berada dalam keadaan
semula, tidak mengalami perubahan / jika berubah masih dalam batas
yang sesuai persyaratan.
Dalam percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar asetosal pada suhu
kamar dan suhu 50 dengan menggunakan proses titrasi asam basa.
Titrasi dilakukan dengan penambahan indikator fenolftalein, larutan baku
sekunder NaOH. Larutan NaOH dibakukan dengan asam oksalat dan
diperoleh normalitas rata-rata NaOH yaitu 0,00885N pada suhu kamar
dan suhu 50 dengan waktu 10, 20 dan 30. Semakin tinggi suhu,
maka semakin kecil persentase kadar yang dihasilkan.

Grafik

UJI STABILITAS

10

perbandingan suhu dan kadar


90 82.52
80.14
80
71.52

kadar (%) 70
60

5 10 15 20 25 30 35
waktu (menit)

VII.

KESIMPULAN
Dari praktikum yang kami lakukan dari pembakuan dan penetapan
kadar pada suhu kamar dan suhu 50 yaitu diperoleh :
Rata-rata normalitas dari pembakuan NaOH

= 0,00885N

Rata-rata kadar pada suhu kamar

= 95,77 %

Rata-rata kadar pada suhu 50

10

= 82,52 %

20

= 80,14

30

= 71,52 %

Dilihat dari hasil yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa suhu
mempengaruhi persentase kadar. Semakin tinggi suhu maka semakin
kecil persentase kadar yang dihasilkan.

UJI STABILITAS

11

Waktu pemeriksaan 4 Mei 2015


Pukul 12.20

VIII. LAPORAN GAMBAR

UJI STABILITAS

12

IX.

LAMPIRAN

UJI STABILITAS

13

X.

DAFTAR PUSTAKA
http://andiayuanastesiauu.blogspot.com/2012/02/laporan-stabilitasobat.html
Jurnal Prakrikum Fisika Farmasi tahun 2014
Modul Praktikum Fisika Farmasi

UJI STABILITAS

14

UJI STABILITAS

15

Anda mungkin juga menyukai