Anda di halaman 1dari 5

RESUME BUKU

Judul

: Business A Changing World, Ninth Edition (Chapter 8 : Managing Service


and Manufacturing Operations)

Pengarang

: O. C. Ferrell, G. Hirt, L. Ferrel

Penerbit

: McGraw-Hill/Irwin, New York 2012

Manajemen Jasa dan Operasional Manufaktur


Sifat Dasar Operasi Management
Operasi Management (OM) merupakan suatu perkembangan dan administrasi dalam
transfomasi sumber daya ke dalam barang-barang dan jasa. Operasi Management mengatur
proses transformasi dan perencanaaan serta pendesainan sistem operasi, manajemen logistik,
kualitas, dan produktifitas. Kualitas dan produktifitas menjadi aspek fundamental dari operasi
management karena sebuah perusahaan tidak bisa membuat produk-produk yang berkualitas dan
yang diinginkan oleh konsumen, menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif dan tidak
mampu untuk tetap betahan dalam bisnis. Operasi management awalnya disebut dengan
produksi atau manufaktur, terutama karena munculnya pandangan bahwa hal tersebut
terbatas pada pembuatan barang-barang fisik. Namun sekarang cakupannya lebih luas yakni
menyangkut berbagai kegiatan seperti perlindungan kesehatan, pelayanan makanan, bank,
entertainment, pendidikan dan tindakan amal.
Dalam management operasi, yang menjadi inti dari kegiatan tersebut adalah proses
transfomasi dari input (sumber daya seperti pekerja, uang, material dan energy) ke dalam output
(barang-barang, jasa dan ide). Proses dikatakan baik jika mampu memberi nilai tambah pada
input yang diterima.
Operasi Management dalam Bisnis Jasa
Proses transformasi berlangsung dalam organisasi yang menyediakan jasa, misalnya:
maskapai penerbagan, Universitas dan berbagai organisasi nonprofit. Sebuah maskapai
penerbangan mengubah input seperti karyawan, waktu, uang dan peralatan melalui proses
pemesanan penerbangan, pemeliharaan peralatan dan pelatihan kru. Output dari proses ini adalah
penebangan penumpang menuju tujuan mereka. Bagi kebanyakan organisasi, tujuan utama dalam
proses tersebut adalah untuk memproduksi output menjadi bernilai lebih daripada biaya input.

Tidak seperti barang-barang nyata, jasa merupakan tindakan yang efektif atau kinerja
yang secara langung mesti ditujukan kepada kepada para konsumen yang menggunakannya.
Misalnya: high-contact service, yang termasuk di dalamnya seperti: pelayanan kesehatan, milik
tetap, persiapan pajak dan pelayanan makanan. Selain high-contact service, adapula yang
dinamakan low-contact service, seperti: penjualan online.
Antara operasi manufaktur dan jasa sama-sama mempunyai tujuan untuk mengubah
bahan-bahan produksi mentah menjadi produk jadi. Contoh: produksi jasa, bahan mentahnya
adalah orang yang belum memiliki kebutuhan yang belum terpenuhi atau orang yang
membutuhkan perawatan atau perbaikan. Dibalik tujuan yang sama itu, muncul pula beberapa
perbedaaan diantara operasi manufaktur dan jasa, yakni:
-

Operasi manufaktur dan penyedia jasa berbeda dalam hal sifat dan pemakaian output.
Operasi manufaktur menyatakan secara tidak langsung sebuah perusahaan
memproduksi barang-barang nyata. Sedangkan penyedia jasa lebih memproduksi

output yang tidak nyata.


Keseragaman input, operasi manufaktur mengontrol lebih jumlah variabilitas sumber

daya yang mereka gunakan dari pada yang dilakukan penyedia jasa.
Manufaktur dan penyedia jasa juga berbeda dalam hal output. Karena adanya sifat

dasar manusia dalam penyedia jasa, maka setiap jasa menunjukan hasil yang berbeda.
Perbedaaan dalam jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk memproduksi output.
Penyedia jasa membutuhkan karyawan yang lebih intensif sedangkan operasi

manufaktur lebih membutuhkan modal.


Perbedaan dalam pengukuran produktivitas dari setiap output yang dihasilkan. Dalam
operasi manufaktur, pengukuran produktivitas lebih mudah dilakukan daripada
penyedia jasa. Penyedia jasa nampak lebih variasi misalnya dalam hal permintaan
atau keperluan suatu barang dari konsumen. Sehingga berdampak pada pengukuran
produktivitas yang sulit.

Perencanaan dan Rancangan Sistem Operasional


Dalam memproduksi barang dan jasa tentu mempunyai perencanaan dan rancanganya. Di
sini kita akan melihat sistem operasi dalam sebuah perusahaan.
- Perencanaan produk
Sebelum membuat produk apapun, pertama-tama sebuah perusahaan harus menentukan
apa yang konsumen inginkan dan kemudian menentukan sebuah produk untuk memuaskan yang
2

mereka inginkan. Biasanya banyak perusahaan menempuh cara dengan terlebih dahulu
melakukan penelitian pasar untuk menentukan berbagai macam barang dan jasa yang disediakan
bagi konsumen. Misalnya: dengan cara meneliti keinginan konsumen lewat internet. Dengan
memberikan semacam pertanyaan kepada konsumen mengenai barang yang ingin diproduksi.
Dari penelitian pasar itu, maka perusahaan terbantu dalam perencaan barang yang akan
diproduksi.
- Rancangan proses operasional
Sebuah perusahaan sebelum mulai berproduksi, terlebih dahulu harus menentukan
metode yang tepat dalam mengubah sumber daya ke dalam produk yang diinginkan. Ada 3
proses dalam memproduksi barang berkaitan dengan rancangan operasional, yaitu:
Standardisasi, perusahaan menentukan standardisasi sebuah

produk.

Standardisasi yang ditentukan oleh perusahaan menyangkut kualitas dan harga


dari produk tersebut. Perusahaan menentukan tingkat standardisasi yang
disesuikan dengan keinginan konsumen. Sering kali muncul persoalan bahwa
antar negara tingkat standardisasi suatu produk berbeda. Untuk memecahkan
persoalan ini, maka ada sebuah organisasi internasional yang dinamakan
International Organization for Standardization (ISO), yang mana menentukan
secara umum tingkat kualitas, lingkungan dan petunjuk manajemen sebuah

produk.
Modular desain, membangun sebuah item dalam unit sendiri atau modul, yang

dapat dikombinasikan atau ditukar untuk menciptakan produk yang berbeda.


Kostumisasi, memproduksi barang tertentu untuk memenuhi sebagaian
konsumen yang membutuhkan barang tersebut. Misalnya: jasa perbaikan, jasa
fotocopy, mebel dan perhiasan.

Sustainability dan Manufaktur


Manufaktur dan sistem operasi bergerak cepat dalam menetapkan keberlangsungan
lingkungan hidup dan meminimalisir munculnya dampak negatif terhadap lingkungan. Isu ini
manjadi topik penting yang terus ditempuh oleh para pemegang saham dan custumers, karena
menyangkut keadaan lingkungan yang baik di masa depan. Adapun banyak hal yang menjadi
perhatian bersama terkait isu kelangsungan lingkungan, diataranya: polusi tanah, udara, air,
perubahan iklim, manajemen limbah, penebangan hutan. Dengan semakin memperhatikan
persoalan lingkungan alami, maka sebuah produksi akan terus berlanjut. Sebuah produksi tidak
dapat terlepas dari alam yang selalu menyediakan bahan produksi.
Manajemen Rantai Persediaan
3

Fungsi utama dari operasi adalah manajemen rantai persediaan, yang menghubungkan
dan menyatukan seluruh bagian atau anggota dalam sistem distribusi untuk memberikan
kepuasan konsumen. Misalnya: produksi biskuit. Manajemen rantai persediaan yang terlibat di
dalamnya adalah: penghasil gandum, tebu, pabrik garam, gula, plastik, tepung terigu,
distributor, supermarket dan perusahaan transportasi, pabrik biskuit itu sendiri. Nampak adanya
mata rantai yang saling terlibat dan memberi kontribusi bagi keberhasilan produksi biskuit.
Manajemen Persediaan
Manajemen persediaan merupakan semua bahan mentah, kompenen-kompenan, dan
produk yang telah jadi maupun setengah jadi serta peralatan yang digunakan oleh perusahaan.
Ada tiga tipe dasar persediaan, yakni: pertama, persediaan barang-barang yang telah jadi dan
siap untuk dijual. Kedua, persediaan yang prosesnya masih berlangsung, terdiri dari produk
yang sebagian lengkap atau beberapa tingkatan dari proses transformasi. Ketiga, persediaan
bahan baku yang mana semua material yang dibeli untuk digunakan sebagai input dalam
membuat produk yang lain.
Manajemen Kualitas
Kualitas sama dengan biaya dan efisien, yang mana merupakan suatu element kritis dari
manajemen operasi. Dalam menentukan kualitas tidaknya sebuah produksi kadang mengalami
kesulitan karena tergantung pada pandangan konsumen, apakah produk yang ada sesuai dengan
harapan mereka. Kualitas begitu penting karena membantu kita untuk menguji operasi
manajemen. Kualitas kontrol mengacu pada proses sebuah organisasi dalam menentukan
standar kualitas.
Kualitas manajemen dalam industry dapat diterapkan melalui Total Quality Management
(TQM). TQM merupakan sebuah filosofi yang secara seragam berkomitment terhadap kualitas
dan menyesuikan pandangan kualitas dari konsumen. Banyak perusahaan sukses karena
menentukan sistem manajemen kualitas dengan baik. Contoh: Toyota berhasil mengalahkan GM
dengan prinsip kaizen-nya. Kaizen merupakan bahasa Jepang yang berasal dari huruf kanji kai
dan zen. Kai berarti baik, dan zen berarti perubahan. Secara tersirat, kaizen berarti perbaikan
secara berkelanjutan (continuous improvement)1.
Adapun sebuah organisai internasional yang secara khusus mengatur mengenai standard
kualitas suatu produk. Organisasi ini dinamakan International Organzation for Standardization
(ISO). Adanya organisasi ini untuk menentukan standar kualitas dari sebuah produk. ISO
terbagi menjadi dua yakni ISO 9000, yang secara khusus menentukan standar kualitas dari
1 http:scm.aurino.com.kualitas-dan-manajemennya, diakses pada tanggal 6 Mei 2014.
4

produk atau jasa yang dapat memenuhi harapan dan kepuasan konsumen. Sedangkan ISO 14000
menentukan standard sistem manajemen lingkungan dalam mendorong kebersihan dan
keamanan lingkungan hidup.
Tanggapan
Setelah membaca keseluruhan bab mengenai management jasa dan operasi manufaktur, saya
semakin mengetahui fungsi dari sebuah manajemen operasi dalam organisasi khususnya dalam
ranah bisnis. Manejemen operasi menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam urusan
produksi, baik barang-barang maupun jasa. Tanggung jawab dan kinerja seorang manajer
operasi semakin terlihat dengan tingkat produksi barang atau jasa yang dihasilkan. Semakin
suatu barang diterima dan mempunyai nilai jual yang baik di pasar menentukan tingkat
keberhasilan dari manajemen operasi.
Tanpa menyepelekan bagian manjemen lain, bagi saya, manajemen operasi mempunyai
peran sentral dalam sebuah perusahaan. Tanpa manajemen operasi yang baik, mustahil sebuah
perusahaan atau suatu bisnis dapat berjalan dengan baik.
Sumber:
Ferrell O. C - Hirt, L. Ferrel, G, Business A Changing World, Ninth Edition, McGraw-Hill
Irwin, New York 2012.
http:scm.aurino.com.kualitas-dan-manajemennya, diakses pada tanggal 6 Mei 2014.

Anda mungkin juga menyukai