Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Koefisien distribusi merupakan suatu perbandingan kelarutan suatu zat (sampel)
di dalam dua pelarut yang berbeda dan tidak saling bercampur, serta mempunyai harga
tetap pada suhu tertentu.Pada ekstraksi cair-cair, satu komponen bahan atau lebih dari suatu
campuran dipisahkan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi cair-cair terutama digunakan, bila
pemisahan campuran dengan cara destilasi tidak mungkin dilakukan (misalnya karena
pembentukan azeotrop atau karena kepekaannya terhadap panas) atau tidak ekonomis. Metode
ekstraksi cair-cair merupakan distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua
pelarut

yang

tidak

saling

bercampur

seperti

benzena,

karbon

tetraklorida

atau

kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbeda dalam
kedua fase pelarut. (Pratiwi, 2013)

Praktikum koefisien distribusi bertujuanuntuk menentukan harga koefisien


distribusi dan mencari jumlah berat akhir yang tertinggal dalam campuran larutan
NaOH dan Kloroform dalam HCl setelah beberapa kali di ekstraksi akan memisahkan
dua larutan yang tidak bisa tercampur sempurna (ekstraksi) kemudian larutan tersebut
di keluarkan dari corong pemisah dan membedakannya menjadi larutan atas dan
larutan bawah.Tujuan ekstraksi adalah memisahkan suatu komponen campurannya
dengan menggunakan pelarut. Perbandingan konsentrasi solute (larutan) di dalam
kedua pelarut tersebut disebut tetapan distribusi atau koefisien distribusi.
Suatu zat dapat larut ke dalam dua macam pelarut yang keduanya tidak saling
bercampur. Jika kelebihan cairan atau zat padat ditambahkan ke dalam campuran dari
dua cairan tidak bercampur, zat itu akan mendistribusi diri diantara dua fase sehingga
masing-masing menjadi jenuh. Jika zat itu ditambahkan kedalam pelarut tidak
tercampur dalam jumlah yang tidak cukup untuk menjenuhkan larutan, maka zat
tersebut akan tetap terdistribusikan diantara kedua lapisan dengan konsentrasi tertentu.
(Anita, 2013)
Hukum distribusi adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan
aktivitas zat terlarut dalam satu pelarut jika aktivitas zat terlarut dalam pelarut lain
diketahui, asalkan kedua pelarut tidak tercampur sempurna satu sama lain. Faktor
yang mempengaruhi tetapan distribusi adalah jenis zat pelarut, konsentrasi, jenis zat
terlarut dansuhu. (Anita, 2013)
I.2 Rumusan Masalah
I-1

I-2
BAB I Pendahuluan
Bagaimana cara mencari harga koefisien distribusi larutan NaOH dan Kloroform
dengan variable waktu 5 menit dan10 menit ekstraksi?
I.3 Tujuan Percobaan
Untuk mencari harga koefisien distribusi larutan NaOH dan Kloroform dengan
variabel 5 menit dan 10 menit ekstraksi.

Laboratorium Kimia
Fisika
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI-ITS

Anda mungkin juga menyukai