pertama. jika testis gagal memproduksi sejumlah testosteron atau jika sel-sel struktur
genital kekurangan reseptor androgen atau tidak terbentuknya androgen converting
enzyme (5 alpha-reductase) maka hal-hal inilah yang diduga menyebabkan terjadinya
hipospadia.
Gejala-gejala Hipospadia
Kondisi hipospadia yang dialami tiap penderita berbeda-beda. Tingkat keparahannya
tergantung kepada lokasi lubang uretra pada penis.
Pada umumnya, lubang uretra pada pengidap hipospadia terletak di dekat ujung penis. Tetapi
ada juga pengidap dengan lubang uretra yang terletak di bagian tengah atau pangkal penis.
Posisi kedua inilah yang disebut hipospadia yang parah.
Di luar letak lubang uretra, gejala-gejala hipospadia lainnya cenderung terlihat mirip. Di
antaranya adalah:
Kulup yang terlihat menaungi ujung penis. Ini terjadi karena kulup tidak berkembang
di bagian bawah penis.
Penis yang melengkung ke bawah akibat terjadinya pengencangan jaringan di bawah
penis.
Percikan abnormal yang terjadi saat buang air kecil.
Bawalah anak Anda ke dokter jika Anda melihat gejala-gejala di atas pada anak Anda,
terutama lokasi lubang uretra yang abnormal.
Faktor Risiko Hipospadia
Terdapat beberapa faktor yang diduga dapat memicu hipospadia. Salah satunya adalah
pengaruh keturunan. Hipospadia memang bukan penyakit keturunan, tapi kondisi ini
terkadang dapat terjadi pada bayi yang memiliki anggota keluarga dengan kondisi yang sama.
Di samping keturunan, faktor-faktor pemicu lain diperkirakan juga bisa berdampak kepada
perkembangan janin pada masa kehamilan. Misalnya pengaruh usia ibu yang di atas 40 tahun
saat hamil dan pajanan rokok atau senyawa kimiawi selama kehamilan, terutama pestisida.
Gambar :
Hidroneprosis
Definisi :
Hidronefrosis adalah dilatasi piala dan kaliks ginjal pada salah satu atau kedua
ginjal akibat obstruksi. Obstruksi pada aliran normal urin menyebabkan urin mengalir
balik, sehingga tekanan di ginjal meningkat. Jika obstruksi terjadi di uretra atau kandung
kemih, tekanan balik akan mempengaruhi kedua ginjal, tetapi jika obstruksi terjadi
disalah satu ureter akibat adanya batu atau kekakuan, maka hanya satu ginjal saja yang
rusak.( Smeltzer & Bare,2002 )
Penyebab :
Obstruksi dapat disebabkan oleh batu renal yang terbentuk di piala ginjal tetapi
masuk ke ureter dan menghambatnya. Obstruksi juga dapat diakibatkan oleh tumor yang
menekan ureter dan berkas jaringan parut akibat abses atau inflamasi dekat ureter dan
mempersempit saluran tersebut. Dapat juga disebabkan sebagai akibat dari bentuk sudut
abnormal dipangkal uruter atau posisi ginjal yang salah yang menyababkan ureter berpilin
dan kaku. Pada lansia terrjadi karena adanya pembesaran prostat yang menyababkan
obstruksi pada pintu kandung kemih,juga disebabkan karena pembesaran uterus pada
wanita hamil. ( Smeltzer & bare,2002 )
Apapun penyebab dari hidronefrosis, disebabkan adanya obstruksi baik parsial
ataupun intermitten mengakibatkan terjadinya akumulasi urin di piala ginjal. Sehingga
menyebabkan disertasi piala dan kolik ginjal. Pada saat ini atrofi ginjal terjadi ketika
salah satu ginjal sedang mengalami kerusakan bertahap maka ginjal yang lain akan
membesar secara bertahap (hipertrofi kompensatori), akibatnya fungsi renal terganggu
(Smeltzer dan Bare, 2002).
F. Manifestasi Klinis
1. Pasien mungkin asimtomatik jika awitan terjadi secara bertahap. Obstruksi akut dapat
menimbulkan rasa sakit dipanggul dan pinggang. Jika terjadi infeksi maka disuria,
menggigil, demam dan nyeri tekan serta piuria akan terjadi. Hematuri dan piuria
mungkin juga ada. Jika kedua ginjal kena maka tanda dan gejala gagal ginjal kronik
akan muncul, seperti:
2. Hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium).
3. Gagal jantung kongestif.
Penyebab Hidronefrosis
Pembengkakan ginjal ini bukan termasuk penyakit tersendiri, melainkan gejala
atau komplikasi yang muncul karena penyakit lain yang diderita pasien. Apabila
terjadi gangguan atau sumbatan pada saluran kemih, urine akan terperangkap di
dalam ginjal karena tidak bisa dikeluarkan. Penumpukan inilah yang akan
menyebabkan pembengkakan pada ginjal atau hidronefrosis.
Gejala-gejala Hidronefrosis
Hidronefrosis dapat berkembang secara mendadak maupun berkembang secara
perlahan-lahan. Sejumlah gejala yang menyertai pembengkakan ginjal ini
adalah:
Rasa sakit pada punggung atau sisi tubuh. Bisa berupa sakit yang parah dan muncul tiba-tiba
atau sensasi nyeri tumpul yang datang dan pergi.
Demam.
Mual.
Menggigil.
Sering kebelet.