Anda di halaman 1dari 13

Seri Resep : 1 3

Bentuk sediaan : pulveres dan kapsul


A. DASAR TEORI
1. Pulveres (serbuk)
Menurut Farmakope III, serbuk adalah campuran homogen dua tau
lebih obat yang diserbukkan. Menurut Farmakope IV, serbuk adalah campuran
kering bahan obat yang atau zat kimia yang yang dihaluskan, ditujukan untuk
pemakaian oral atau pemakaian luar. Sedangkan menurut kimia fisik, serbuk
adalah partikel bahan padat yang mempunyai ukuran antara 10.000-0,1
mikrometer.
Serbuk terbagi atas dua macam, yaitu pulvis dan pulveres. Pulveres
merupakan serbuk terbagi yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama,
dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.
Untuk serbuk terbagi yang mengandung bahan yang mudah meleleh atau
atsiri harus dibungkus dengan kertas perkamen atau kertas yang mengdung
lilin kemudian dilapisi lagi dengan kertas logam.
Pulveres adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar. Kerena
mempunyai permukaan yang luas, serbuk lebih mudah didispersi dan lebih
larut daripada bentuk sediaan yang dipadatkan. Anak-anak atau orang
dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan
obat dalam bentuk serbuk. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat
tablet atau kapsul dalam ukuran yang lazim, dapat dibuat dalam bentuk
serbuk. Sebelum digunakan, biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air
minum.
Adapun keuntungan menggunakan serbuk ialah sebagai campuran
bahan obat sesuai kebutuhan, dosis lebih cepat dan lebih stabil daripada
cairan, serta memberika disolusi yang lebih cepat. Namun serbuk juga
memiliki kerugian yaitu kurang baik untuk bahan obat yang mudah rusak
atau terurai dengan adanya kelembaban, bahan obat yang pahit akan sukar
tertutupi rasanya serta peracikannya cukup lama.
Serbuk dapat diminta terbagi-bagi atau tidak terbagi-bagi. Serbuk yang
terbagi-bagi, selalu dibuat sampai bobotnya 0,5 gram sebagai zat pengisi
dipakai laktosa. Tetapi ini hanyalah kebiasaan, karena tidak dinyatakan
bahwa serbuk-serbuk harus mempunyai bobot 0,5 gram.

Serbuk yang terbagi-bagi, dapat dibagi-bagi secara visual, tetapi


sebanyak-banyanya hanya 10 serbuk bersama-sama. Jadi serbuk itu dibagi
dengan jalanmenimbang beberapa bagian. Sebanyak-banyaknya dapat
dibuat10

serbuk.

Penimbangan

satu

persatu

diperlukan,

jika

pasien

memperoleh lebih dari 80% takaran maksimum untuk sekali atau dalam 24
jam. Dalam hal ini seluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Dalam
hal ini seluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Serbuk-serbuk
dengan bobot yang kurang dari 1 gram, penimbangannya dapat dilakukan
pada timbangan biasa.
a. Syarat-syarat serbuk :
Bila tidak dinyatakan lain serbuk harus kering, halus, dan homogen.
b. Kelebihan serbuk :
1. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan si
2.
3.

penderita
Lebih stabil terutama untuk obat yang sesuai dengan keadaan penderita
Penyerapan lebih cepat dan lebih sempurna disbanding sediaan padat

4.

lainnya
Cocok digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa yang sukar

5.

menelan kapsul atau tablet


Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat

dibuat dalam bentuk serbuk.


c. Kelemahan serbuk :
1. Tidak tertutupnya rasa tidak enak seperti pahit, sepat, lengket di lidah
(bisa di atasi dengan corrigens saporis)
Pada penyimpanan menjadi lembab
d. Cara mencampur serbuk :
Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1.
Bentuk kristal/bongkahan digerus halus terlebih dahulu
2.
Obat keras dan jumlahnya sedikit dicampur zat tambahan dalam mortir.
3.
Obat berlainan warna diaduk bersama agar tampak serbuk merata
4.
Obat yang jumlahnya lebih sedikit dimasukkan terlebih dahulu
5.
Obat volume kecil dimasukkan terlebih dahulu. (Anonim, 2007)
e. Jenis-jenis serbuk :
1.
Pulvis Adspersorius, yaitu serbuk ringan, bebas dari butiran kasar, dan
2.

dimasudkan untuk obat uar. Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian
atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit.
2.
Pulvis Dentifricus, yaitu serbuk gigi biasanya menggunakan cermin
sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih dahulu dalam kloroform/etanol
90%.

3.

Pulvis Sternutatorius, yaitu serbuk bensin yang penggunaannya dihisap

melalui dinding sehingga serbuk tersebut harus halus sekali.


4.
Pulvis Effervescent, yaitu serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan
terlebih dahulu.
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pencampuran serbuk :
1.
Extractum siccum (ekstrak kering), pengerjaannya seperti membuat
serbuk

dengan

zat

padat

halus,

contohnya

opri

extractum,

strichni

extractum.
2.
Extractum spissum (ekstrak kental), dikerjakan dalam lumping panas +
etanol 70% untuk mengencerkan ekstrak kemdian ditambah zat tambahan.
Contoh: Belladone extractum, Hyoscyami extractum, Ectract cannabis,
indicae, extract valeriane.
3.
Extractum liquidium (ekstrak cair), dikerjakan seperti mengerjakan
serbuk dengan tincture. Contoh : Rhamni purshianae. (Anonim, 2007)
2. Kapsul
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkag kapsul, keras
atau lunak. Cangkang kapsul dibuat dari gelatin dengan atau tanpa zat
tambahan lain (Anonim, 1979).
Dalam Formularium Nasional, kapsul didefinisikan sebagai sediaan
berupa serbuk yang diisikan dalam cangkang kapsul atau berupa cairan,
setengah padat yang dibungkus dengan kapsul dasar (anonim, 1978)

Ukuran kapsul
Ukuran cangkang kapsul bervariasi dari nomor paling kecil 5 sampai nomor
paling besar 000.
Berurutan dari kecil ke besar 5-4-3-2-1-0-00-000
Sebenarnya ada cangkang lebih besar dari 000, tetapi diperuntukkan untuk
hewan.
Bentukkapsul bermacam macam, misalnyabulat, oval, panjang,
dansilinder. Biasanyakapsuldibuatdari gelatin USP yang dikeruhkandengan
TiO2 (putih) dandiberiwarnabervariasisesuaidengan yang diinginkanuntuk
membedakanisinya. Biasanyatutupwadahnyadiberiwarna yang berbeda.
Ukurankapsuljugadibedakanolehpanjangdan

diameter

darikapsul

yang

dinyatakandalamangka angka. Kapasitasmuatannyatergantungdarijeniszat


yang

dimasukkan.

Biasanyabilavoluminius,

kapasitasnyalebihkecil

(Chaerunnisa, dkk, 2009).


Ukuran cangkang kapsul bermacam macam dan dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Ukuran
000
00
0
1
2
3
4
5

Perkiraan Volume (ml)


1,4
0,95
0,68
0,5
0,37
0.3
0,21
0,13

PerkiraanJumlahSerbuk
0,43 1,8 gr
0,39 1,3 gr
325 900 mg
227 650 mg
200 520 mg
120 390 mg
100 260 mg
65 130 mg

Ukurancangkangkapsulbermacam

macamdandapatdilihatpadatabelberikutini:
1. Kebanyakankapsul kapsul yang beredar di pasaranadalahkapsul yang
semuanyadapatditelanolehpasienuntukkeuntungandalampengobatan.
2. Kapsul
gelatin
kerasmerupakanjenis
yang
digunakanolehahlifarmasidalammenggabungkanobat obat. Kapsul
gelatin

lunakmengandunglebihbanyakuap

air

daripadakapsulkeras,

sehinggapadapembuatannyaditambahbahanpengawetuntukmencegah
timbulnyajamurdalamcangkangkapsul.
3. Persiapanpengisiankapsuldapatdibagidalambeberapatahap.
Tahappertamaadalahpersiapandanpengembaganformulasisertapemilih
anukurankapsul.

Kedua,

pengisiancangkangkapsul.

Ketiga,

pembersihandanpemolesankapsul (Ansel, 1989).

Keuntungan Sediaan kapsul


1. Bentuknya menarik dan praktis
2. Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi bau dan rasa
yang tidak enak dari obat yang ada di dalamnya.
3. Mudah ditelan dibanding tablet
4.Lebih mudah hancur atau larut dalam lambung sehingga obat cepat diabsorbsi.
5. Dokter dapat membuat komposisi obat yang sesuai untuk masing-masing
pasien
6. Obat yang menggunakan cangkang kapsul keras dapat dengan mudah dan cepat
dibuat di apotek.
Kerugian sediaan kapsul
1. Tidak bisa digunakan untuk zat yang mudah menguap
2. Tidak bisa digunakan untuk zat yang higroskopis
3 Tidak bisa untuk zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul
4. Balita umumnya tidak dapat menelan kapsul
5. Tidak dapat dibagi-bagi
6. Harus lebih hati-hati dalam penyimpanan.
Cara mengemas dan menyimpan kapsul

1. Harus disimpan pada tempat atau ruangan dengan kondisi kelembaban tidak
boleh terlalu rendah dan tidak terlalu dingin
2. Wadah penyimpanan biasanya botol plastik dan diberi zat pengering.
3. Bila dikemas dalam bentuk strip atau blister maka wadah strip atau blister itu
harus terbuat dari alumunium foil.
Pembuatan sediaan kapsul
Terdiri atas beberapa tahapan
1. Pembuatan formulasi serta pemilihan ukuran kapsul
2. Pengisian cangkang kapsul
3. Pembersihan dan pemolesan kapsul yang telah terisi.
4. Pengemasan

B. RESEP
B.1 Resep NO.1
dr. Niken Wening
SIP. NO>123/ 668/ Y/ 68
Jl. Gadung Melati Semarang
Tgl. 1- 102013

R/

Aminophyllin

EphedrinHCl

0,15

Phenobarbital
Vit. C

0,3
0,5

m.f. pulv no. X


S. prnpulv I
maks. 3dd I pulv
a. Permasalahan Resep dan Solusi
Vitamin C mudah mengalami oksidasi
Solusi : vitamin C dibungkus tersendiri
b.Pro:
Perhitungan
Yulia (10th) Dosis
1) Aminophyllinuntuk 10th
Alamat:
Imam
Bonjol 73, Ska
Jl.Dosis
Penyesuaian
untuk anak 10 tahun
1xp = 10/ 20 x 500mg= 250mg
1 hari= 10/ 20 x 1500mg= 750mg
Dosis Pemakaian

1xp= 2000mg/ 10= 200mg


1 hari= 200mg x 3= 600mg
DM %
1xp= 200mg/ 250mg x 100%= 80%
1hari= 600mg/ 750mg x 100%= 80%
2) EphedrinHCl
Dosis Penyesuaian untuk anak 10 tahun
1xp = 10/ 20 x 50mg= 25mg
1 hari= 10/ 20 x 150mg= 75mg
Dosis Pemakaian
1xp= 150mg/ 10= 15mg
1 hari= 15mg x 3= 45mg
% 1xp= 15mg/ 25mg x 100%= 60%
1hari= 45mg/ 75mg x 100%= 60%
3) Phenobarbital
Dosis Penyesuaian untuk anak 10 tahun
1xp = 10/ 20 x 300mg= 150mg
1 hari= 10/ 20 x 600mg= 300mg
Dosis Pemakaian
1xp= 300mg/ 10= 30mg
1 hari= 30mg x 3= 90mg

DM %
1xp= 30mg/ 150mg x 100%= 25%
1hari= 90mg/ 300mg x 100%= 30%

c.
1)
2)
3)
4)

Penimbangan
Aminophyllin
EphedrinHCl
Phenobarbital
Vit. C

Bahan
= 2g
= 0,15g
= 0,3g
= 0,5g

d.
1)
2)
3)

Cara Kerja
Di siapkan alat dan bahan
Di tara timbangan
Di timbang aminophyllin (2 gram), ephedrin Hcl (150 mg), phenobarbital

(300 mg), vitamin C (500 mg)


4) Dimasukkan vitamin C ke mortir, gerus ad halus, di bagi menjadi 10
bungkus
5) Dimasukkan ephedrin ke dalam mortir gerus ad halus
6) Dimasukkan phenobarbital ke dalam mortir, gerus ad homogen
7) Dimasukkan aminophyllin ke dalam mortir, gerus ad homogen
8) Dikeluarkan, di bagi menjadi 10 bungkus
9) Di beri etiket putih dan label NI
10)
Serahkan
e. Etiket

f. Khasiat
- Aminophyllin : bronkodilator, antispasmodik, diuretikum
- Phenobarbital :hipnotikum,sedativum
- Ephedrin : simpatomimetikum
- Vitamin C : antiskorbut
Sediaan obat ini memiliki khasiat untuk memperlebar cabang bronkus,
cocok untuk penyakit asma.
B.2 Resep no. 2

dr. Abdurrahman Yusuf Habibi


SIP. NO. 828/ T/ 68
Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 76
Lamongan
Lamongan, 19- 92013
R/

cap. B. Nicoflavin No VI
Add
Diazepam

20 mg

Aspirin

Phenylbuttason

m. f. Pulv. No X
da in cap
s. 2 dd 1 cap
Pro: Ignas ( 17 tahun)
Alamat: jl letjen sutoyo no.9

Resep Standart
R/

Vit B1

0,26

Nikotinamida
Vit B2

1,25
0,26

Besi (II) sulfat

13

Lactosa

5,2

Campur, masukkan 50 kapsul


a. Permasalahan Pada Resep
Aspirin dan phenylbuttason memiliki efek kerja yang sinergis, maka
dihilangkan salah satunya.
Solusi : sehingga perlu dipilih salah satunya saja. Dalam hal ini memillih
aspirin (asetosal)
Cap. Nicoflavini memiliki khasiat yang sama dengan diazepam selain itu
diazepam merupakan golongan psikotropika.
Solusi : Sehingga diazepam dibungkus tersendiri
b. Penghitungan Dosis
1) Diazepam
a. 1X P= b. 1 hari= (17: 20) x 40mg= 34mg
c. 1hari= (4mg: 34mg) x 100%= 11% < 100%
2) Aspirin
a. 1xp= 0,85x 1000mg= 850mg
b. 1hari= 0,85x 8000mg= 6800mg
c. 1xp= 500mg: 850mg x 100%= 58%
d. 1hari= 1000mg: 8000mg x 100%= 14%
3) Nicotinamida
a. 1xp= 0,85 x500mg= 425mg
b. 1hari= 0,85 x 1000mg= 850mg
c. 1xp= 0,5mg: 425mg x 100%= 0,11%
d. Ihari= 1mg: 850mg x 100%= 0,11%
c. Penimbangan
1) Vit B1= 0,26/50 x 6= 31,2mg
i. Pengenceran B+ SL= 50mg+ 250mg= 300mg
ii. 31,2mg/ 50mg x 300= 187,2mg 112,8mg sisa
2) Vit B3= 1,25/50 x 6= 150mg
3) Vit B2= 0,26/50 x 6= 31,2mg
i. Pengenceran B+ SL= 50mg+ 250mg= 300mg

ii. 31,2mg/ 50mg x 300= 187,2mg 112,8mg sisa


4) Besi (II) sulfat= 13/ 50 x 6= 1560mg
5) Lactosa= 5,2/ 50mg x 6= 624mg
6) Diazepam= 50mg+ 250mg SL= 300mg
20/ 50 x 300= 120mg 180mg sisa
d.
1.
2.
3.

Cara Kerja
Disiapkan alat dan bahan
Di tara timbangan
Di timbang diazepam, dilakukan pengenceran :
a. Ditimbang diazepam 50 mg, masukkan dalam mortir
b. Ditimbang lactosa 450 mg, masukkan dalam mortir, gerus ad homogen
c. Diambil dari campuran tersebut 200 mg, masukkan dalam mortir
d. Dibagi menjadi 10 capsul.
e. Sisanya dibungkus sendiri sebagai sisa pengenceran (300 mg)
4. Di timbang cap. Nicoflavini, yang terdiri dari :
a. Ditimbang vit. B1 (Dilakukan pengenceran)
b. Ditimbang vit. B3 (150 mg)
c. Ditimbang vit. B2 (dilakukan pengenceran)
d. Ditimbang Fe (II) sulfat (1500 mg)
e. Ditimbang lactosa (620 mg)
f. Semua bahan digerus ad homogeny
5.

Ditimbang aspirin 3 gram, di gerus ad homogen

e. Etiket

f.
Khasiat Obat
1) Cap. Nicoflavini : sebagai anti depresan
2) Diazepam : hypnotik, sedativa
3) Aspirin : analgetik, antipyretik
Sediaan ini berkhasiat sebagai penenang yang disertai rasa nyeri atau
sakit
B.3 Resep no. 3

dr. Kurniati
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo (0355)
322165
Tulungagung

Tulungagung, 2- 102013
R/

extra bellad
SL

0,15
ad

3,4

m. f. Pulv No X
S. 3 dd pulv 1
Pro

: Hartono

a. Permasalahan Resep dan solusi


Extra belladon berupa massa kental yang berwarna coklat tua dan yang
terbuat dari serbuk belladon. Massa cair yang kental seperti extra bellad akan
sukar dituang pada mortir apabila bila ditimbang menggunakan kertas
timbang.

Sehingga

solusinya

adalah

extra

menggunakan kaca arloji.


b. Perhitungan Dosis
Extra bellad
DM1xp = 19/ 20 x 20mg= 19mg
1 hari= 19/ 20 x 80mg= 76mg
DP
1xp= 0,15/ 10= 15mg
1 hari= 15mg x 3= 45mg
% 1xp= 15mg/ 19mg x 100%= 78%
1hari= 45mg/ 76mg x 100%= 59%
c. Penimbangan Bahan
1. Extra bellad= 150mg
2. SL = 3,4g 0,150g= 0,3250g-> 3250mg

bellad

ditimbang

dengan

d.
1)
2)
3)
4)

Cara Kerja
Di siapkan alat dan bahan
Di tara timbangan
Di ditara kaca arloji
Di timbang extract bellad () di kaca arloji yang sudah di tara, masukkan

dalam mortir hangat


5) Extract bellad ditetesi spiritus dilutus , diaduk adahomogen
6) Di timbang lactosa (), masukkan dam mortir
7) Diaduk ad homogen
8) Di keluarkan dari mortir, dibagi menjadi 10 bungkus.
9) Di beri etiket putih
10)
Serahkan
e. Etiket

f. Khasiat Obat
1) Extact belladon : parasimpatolitik
2) Lactosa : zat tambahan
Obat ini berkhasiat sebagai parasimpatolitik (pelawan efek rangsang
parasimpatolitik) atau untuk kejang perut.

C. Pembahasan
a. Resep no. 1
Pada praktikum ini, praktikan membuat sediaan serbuk. Dengan zat
aktif yang terkandung dalam sediaan ini adalah aminophyllin,
ephedrin HCl, Phenobarbital dan vitamin C. Vitamin C mudah
menalami oksidasi sehingga vitamin C perlu di bungkus tersendiri.
Aminophyllin
sebagai
golongan

merupakan

bronkodilator
keras

yang

obat golongan

(memperlebar
berkhasiat

keras yang

cabang
sebagai

bronkus),

berkhasiat
ephedrin

simpatomimetikum

(mempengaruhi sel saraf parasimpatik), vitamin C golongan obat


bebas yang berkhasiat sebagai anti skorbut, sedangkan

pada

phenobarbital merupakan golongan psikotropika golongan IV yang


perlu

diberi

garis

phenobarbita

bawah

berkhasiat

warna
sebagai

biru

pada

hipnotikum

blanko

resepnya,

dan

sedativum

(penenang). Sehingga obat iini dapat digolongkan ke dalam obat


psikotropika dengan khasiat mengatasi asma.
Adapun cara membuatnya adalah dengan mencampur semua bahan
(kecuali vitamin C yang dibungkus tersendiri) sampai homogen kemuian
membaginya menjadi 10 bungkus (puyer) setelah itu memberi etiket putih
dan memberi label TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER.
b. Resep no. 2
Pada praktikum ini, praktikan membuat sediaan kapsul. Dengan
bahan aktifnya yaitu cap. Nicoflavini (vitamin B1, vitamin B3,
vitaminB2, Besi (II) sulfat, dan lactosa) diazepam dan aspirin. Cap.
Nicoflavini obat keras yang berkhasiat sebagai anti depresan ,
diazepam obat golongan psikotropika yang berkhasiat hypnotik dan
sedativum , dan aspirin obat golongan keras yang berkhasiat sebagai
analgetik dan antipyretik. Sehingga sediaan inin berkhasiat sebagai
obat penenang yang disertai nyeri. Dan obat ini merupakan golongan
psikotropika.
Cara membuatnya adalah dengan mencampur semua bahan
(kecuali diazepam yang harus dibungkus terpisah karena memiliki
efek yang antagonis dengan cap. Nicoflavini selain itu karena
diazepam merupakan golongan psikotropika sehingga dibungkus
tersendiri) digerus sampai homogen kemudian membaginya menjadi
10 bagian yang kemudian dimasukkan ke dalam nomor kapsul yang
sesuai. Beri etiket putih dan label TIDAK BOLEH DIULANG TANPA
RESEP DOKTER.
D. Resep no. 3
Pada praktikum ini, praktikan membuat sediaan serbuk dengan zat
aktif extract belladon yang berkhasiat sebagai parasimpatolitik (kejang
obat)

dengan

zat

tambahan

lactosa

extract

belladon

dalam

penimbangannya harus dilaksanaakan di kaca arloji yang sudah ditara


karena merupakan sediaan massa kental.

Cara pembuatannya adalah dengan mencampurkan extract belladon


dengan lactosa yang dikerjakan dalam lumpang panas/hangat, extract
belladon

sebelum dicampur dengan lactosa ditetesi dengan spiritus

dilutus terlebih dahulu, kemudian digerus sampai homogen. Di bagi


menjadi 10 bagian. Diberi etiket putih dan diberi label TIDAK BOLEH
DIULANG TANPA RESEP DOKTER. Obat ini berkhasiat untuk mengatasi
kejang perut dan merupsksn obst golongan keras.
E. Kesimpulan
a. Resep no. 1
Sediaan ini merupakan sediaan padat serbuk terbagi. Yang berkhasiat
untuk penyakit asma. Diminum bila perlu atau pada saat akan
kambuh maksimal diminum 3 kali sehari. Obat ini memiliki golongan
psikotropika.diberigarisbirupadaresep Phenobarbital dan minta alamat
pasien.
b. Resep no. 2
Resep
ini

mempunyai

permasalahan

pada

Aspirin

danPhenylbutazonmemilikikhasiat yang sama dan pilih salah satu.


Diazepam adalah golongan psikotropika maka diberi garis bawah biru
pda resep dan minta alamat pasien.
c. Resep no. 3
Extract Belladon adalah extract kental dan coklat tua maka ditimbang
dengan menggunakan kaca arloji dan extract belladon memiliki resep
standar dimana zat-zatnya berkhasiat parasimpatolitikum atau untuk
kejang perut.
F. Daftar Pustaka
Farmakope Indonesia edisi III
IMO hal.
Ilmu resep halaman
http://ismayaniarifin.blogspot.com/2012/10/pulveres.html
http://sani-sanpig.blogspot.com/2013/05/praktikum-farmakologi-kapsul.html
http://eldesimedis.blogspot.com/2013/07/pulveres-laporan-resmi.html

Anda mungkin juga menyukai