Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PKN

NAMA : DAFFA ANDHIKA


KELAS : XII MIPA 6
BAB II : LEMBAGA
KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani masalah-masalah keuangan
yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya. Pemberian
bantuan yang diberikan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak artinya,
dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu pengembaliannya relatif panjang. Kemudian
bantuan internasional juga dilakukan dengan tujuan komersil, yang biasanya dilakukan oleh
lembaga keuangan swasta.
Ada beberapa lembaga keuangan internasional yang penting kaitannya dengan lembaga
perbankan di Indonesia, walaupun secara umum peranan dari lembaga keuangan internasional
tersebut lebih banyak dirasakan dalam sektor pemerintahan, namun dapat dilihat bagaimana
sektor swasta (perbankan) dapat pula merasakan pentingnya peranan yang dimainkan melalui
lembaga-lembaga tersebut.
Mungkin banyak sekali kita mengenal lembaga keuangan internasional yang sangat
berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Akan tetapi, dalam pembahasan kali ini yang
lebih ditekankan atau dibahas adalah lembaga keuangan internasional Bank Dunia.
Bagi lembaga keuangan dan perbankan di Indonesia peranan Bank Dunia tidak secara
langsung mempengaruhi operasional perbankan, namun efek sampingan yang timbul dari
operasional lembaga tersebut perlu diketahui dan diperhatikan mengingat dampaknya yang
begitu besar pada perekonomian, yang pada gilirannya mempengaruhi juga operasional lembaga
keuangan dan perbankan tersebut.

Dalam pembahasan ini akan diuraikan peran Bank Dunia, IMF, dan Bank Pembangunan
Islam sebagai lembaga keuangan internasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keuangan Internasional ?
2. Apa saja Bentuk-bentuk Lembaga Keuangan Internasional?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Lembaga Keuangan Internasional
1) Pengertian Lembaga Keuangan Internasional
Lembaga keuangan internasional adalah lembaga keuangan yang telah ditetapkan oleh
lebih dari satu negara, dan merupakan subyek hukum internasinal. Pemiliknya atau pemegang
saham umumnya pemerintah nasional, meski lain lembaga lembaga internasional dan
organisasi lain kadang kadang sosok sebagai pemegang saham.
Sedangkan Menurut Kasmir lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani
masalah-masalah keuangan yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau
bantuan lainnya.[1]
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan
jasa keuangan bagi nasabahnya. Umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari
pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building
society ( sejenis koperasi di Inggris) , Credit union, pialang saham, aset manajemen, modal
ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun dan bisnis serupa. Di Indonesia lembaga keuangan ini
dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank
(asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga pembiayaan,dan lain-lain).
2) Fungsi Lembaga Keuangan Internasional
Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar
utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang
membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus
peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam
bentuk tabungan sehingga resiko dari para investor beralih pada lembaga keuangan yang
kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang membutuhkan.

3) Tujuan Lembaga Keuangan Internasional


Membantu negara negara asia khususnya dalam mengkoordinasikan kebijakan dan rencana
pembangunannya dengan tujuan antara lain : menyehatkan perekonomian dan meningkatkan
ekspansi perdagangan luar negri.
b. Memanfaatkan sumber daya yang sedia dengan prioritas untuk membangun negara negara asia
khususnya yang masih terbelakang.
a.

c.

Memberikan bantuan teknis untuk menyiapkan, membiayai dan melaksanakan berbagai program
/ proyek pembangunan termasuk memformulasikannya usulan proyek.[2]

B. Bentuk-Bentuk Lembaga Keuangan Internasional


1. Bank Dunia
a. Pengertian dan Sejarah Terbentuknya
Bank Dunia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah lembaga
keuangan internasional yang memberikan pinjaman leverage ke negara-negara berkembang
untuk program modal. Bank Dunia memiliki tujuan untuk mengurangi kemiskinan.
Pada awal Perang Dunia II ahli-ahli keuangan dari gabungan beberapa negara,
menganggap bahwa setelah perang dunia II akan membawa pengaruh akan adanya kebutuhan
atas peraturan-peraturan mengenai kerja sama internasional untuk memecahkan masalah dalam
hal moneter dan permasalahan-permasalahan keuangan lainnya.
Dengan adanya beberapa pertemuan yang diselenggarakan oleh gabungan beberapa negara,
pada bulan juli 1944, 44 negara mendirikan United Nations Monetary and Financial Conference
di Bretton Woods New Hampshire, USA. Pada konferensi ini dicanangkan Anggaran Dasar yaitu
dengan terbentuknya dua lembaga keuangan internasional:
1. IMF (International Monetary Fund)
2. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development) kemudian lebih dikenal
dengan World Bank.
Pada tahun 1945 Anggaran Dasar PBB diedarkan kepada 44 negara untuk disahkan.
Akhirnya Anggaran Dasar tersebut diberlakukan tanggal 27 Desember 1945, setelah ditanda
tangani oleh 28 negara di Washington D.C. seluruh negara yang aktif di konferensi Bretton
Wood, menjadi anggota dari kedua lembaga itu, kecuali Uni Soviet. Bank Dunia mulai
beroperasi 25 Juni 1946.
Bank Dunia didirikan sebagai lembaga investasi International jenis baru untuk memberikan
atau menjamin kredit-kredit yang ditujukan untuk proyek-proyek rekonstruksi dan pertumbuhan
yang produktif. Dana untuk itu berasal dari modal Bank Dunia itu sendiri, yang terdiri dari
kontribusi pemerintah negara-negara asing dan melalui mobilisasi modal swasta. Modal saham
Bank Dunia disusun sedemikian rupa sehingga setiap resiko dalam melaksanakan kegiatannya
dibebankan ke negara-negara asingnya dengan berdasarkan kekuatan ekonomi mereka masingmasing.
Semula sumber-sumber yang dimilki oleh Bank Dunia ditujukan untuk membantu proses
rekonstruksi bagi negara-negara yang menderita karena perang. Dengan kemajuan Marshall Plan
dari Amerika Serikat pada tahun 1948 Bank Dunia mengalihkan usaha-usahanya terutama
ditujukan untuk kegiatan pembangunan.[3]
b. Fungsi Utama Bank Dunia
Tugas prinsip dari Bank Dunia saat ini adalah memberikan pinjaman untuk proyek-proyek
produktif demi pertumbuhan ekonomi di negara-negara sedang berkembang yang menjadi
anggotanya. Sebanyak kira-kira US $ 2,4 milyar telah diberikan oleh bank dunia untuk proyekproyek pembangunan di Eropa, australia dan New Zeland, selama 23 tahun terakhir ini (dari data
tahun 1970, sbanyak US $1,9 milyar untuk 28 negara di Afrika, US $ 4,3 milyar untuk 16 negara
di Asia dan US $ 3,8 milyar untuk 22 negara-negara bagian Amerika Serikat bagian barat).

Pinjaman ini digunakan untuk industri pembangkit tenagan listrik, pembangunan jalan, rel
kereta api, pelabuhan-pelabuhan, pembangunan saluran pipa gas alam, telekomunikasi, pertanian
perindustrian, pengadaan air, pendidikan, dan dalam hal-hal tertentu ditujukan untuk program
pembangunan yang lebih umum termasuk import.
Bank Dunia memilki dua keanggotaan yaitu:
1. IFC (International Finance Corporation) yang memulai kegiatannya pada tahun 1956.
2. IDA (International Development Assosiation) yang emmeulai kegiatannya pada tahun
1960.
Kedua lembaga ini dan Bank Dunia membentuk kelompok Bank Dunia (World Bank
Group). Keanggotaan dari Bank Dunia merupakan persyaratan keanggotaan IFC (yang
kegiatannya ditujukan untuk sektor swasta di negara-negara berkembang) dan keanggotaan IDA
(yang kegiatannya ditujukan untuk sektor yang sama dengan kebijaksanaan dan sesuai dengan
Bank Dunia).
Namun bantuan yang diberikan hanya ditujukan untuk negara-negara miskin, dengan
syarat-syarat yang lebih mudah dari pada pinjaman-pinjaman yang biasa diberikan oleh Bank
Dunia. Juga mensponsori International for The Settlement Investment Development (ICSID).[4]
c. Keanggotaan Bank Dunia
Dewan komisaris memilki kekuasaan mengakui anggota-anggota baru Bank Dunia untuk
menentukan syarat-syarat keanggotaan berdasarkan persyaratan-persyaratan berikut ini. Setiap
negara yang setuju memberikan kontribusinya kepada modal Bank Dunia, dapat menjadi
anggota. Sebelum semua itu terlaksana, negara tersebut harus menjadi anggota IMF
(International Monetary Fund), yang meliputi perjanjian untuk mengamati peraturan praktek
Keuangan International yang berlaku, disertai penjelasan mengenani pokok-pokok informasi
perekonomian demi kelayakan suatu negara dalam menerima bantuan. Bila semua telah
dilakukan, maka negara tersebut dapat dipertimbangkan menjadi anggota Bank Dunia. Pada
tahun 1969 Bank Dunia memiliki 112 negara anggota.
d. Pengelolaan Bank Dunia
Seluruh kekuasaan Bank Dunia berada dibawah Dewan Komisaris yang terdiri dari para
komisaris yang mewakili negara anggota (masing-masing negara anggota menunjuk satu orang
komisarisnya). Dewan komisaris bertemu setahun sekali dan dapat mengirimkan suaranya
melalui surat atau kawat. Kecuali kekuasaan tertentu yang ditentukan secara spesifik dalam
Anggaran Dasar seperti keputusan keanggotaan, alokasi pendapatan bersih dan perubahanperubahan dalam modal saham; Dewan Komisaris menyerahkan kekuasaannya pada Dewan
Direksi yang melaksanakan tugas-tugas mereka secara penuh pada markas besar Bank Dunia di
Washington D.C.
Umumnya para direksi mengadakan pertemuan seminggu sekali, 5 dari anggota direksi
ditunjuk oleh 5 pemegang saham terbesar, dan lainnya (15 orang direksi dipilih oleh negara
anggota lainnya). Setiap pemilihan suara yang diberikan oleh direksi merupakan jumlah dari
suara yang diberikan oleh negara anggota yang diwakilinya. Pemilihan suara dari setiap direksi
ini kemudian diberi bobot. Para direksi memilih Direktur Utama dari Bank Dunia berdasarkan
keputusan dari para direktur atas beberapa pertanyaan mengenai kebijaksanaan Bank Dunia
dinilai mampu untuk melaksanakan usaha dan mengurus organisasi Bank Dunia, menunjuk dan
memberhentikan para pegawai, Officer, dan Staff. Hanya Direktur Utama yang dapat
mengusulkan fasilitas kredit yang diberikan.

Kebijaksanaan secara luas diputuskan oleh Direktur Pelaksana berdasarkan batasanbatasan dari Anggaran Dasar. Kebijaksanaan Bank merupakan proses yang mengalami
perubahan secara perlahan-lahan. Anggaran Dasar secara umum memberikan kelonggaran
kepada Bank untuk menjalankan operasinya, sehingga dapat menyesuaikan kebijaksanaa tersebut
terhadap kenyataan di dunia yang selalu berubah. Biasanya analisa yang terperinci mengenai
setiap perubahan kebijaksanaan, dikemukakan oleh Direktur Utama Bank Dunia kepada para
Direktur Pelaksana untuk dipertimbangkan dan diputuskan.[5]
e. Hubungan Antara Bank Dunia dan PBB serta Badan-Badan PBB
Perjanjian resmi antara PBB dan Bank Dunia di tandatangani pada tanggal 15 November
1947. Isinya mengenai kebebasan Bank Dunia untuk melaksanakan kegiatannya karena salah
satu anggotanya ada yang bukan anggota PBB, yaitu Republik Federasi Jerman.
Bank dunia memelihara hubungan yang sangat baik dengan PBB. Bank Dunia memilki
kantor di markas besar PBB dengan para staf yang bertugas sebagai perantara PBB dan Bank
Dunia misalnya memperhatikan atau menyusun seluruh pertemuan antara PBB dan Bank Dunia
sehubungan dengan kepentingan PBB terhadap Bank Dunia.
Direktur Utama dari Bank Dunia adalah anggota dari Administration Commitee on
Coordination yang ketuanya adalah Sekretaris Jenderal PBB dan para anggotanya adalah ketua
dari badan-badan PBB. Direktur Utama mengirimkan Laporan Tahunan kepada United Nation
Economics and Social Council.
f. Hubungan Bank Dunia dengan IMF, united nation, UNDP, FAO, UNESCO
Bank Dunia berlaku sebagai agen pelaksana untuk studi kelayakn sebelum penanaman
modal dilaksanakan oleh UNDP. Direktur Utama Bank Dunia adalah anggota dari International
Agency Consultative Board of The UNDP. Para staff dari UNESCO bekerja sama secara
ekstensif dengan Bank Dunia dalam mengidentifikasikan dan menyiapkan proyek-proyek
dibidang Pertanian dan Pendidikan.
Bank Dunia membayar FAO dan UNESCO untuk jasa-jasa ini yang dilaksanakan dibawah
program kerja sama yang disetujui secara formal. Bank Dunia sama dengan WHO dan ILO. Para
staff WHO dan ILO ditugaskan ke berbagai negara untuk berbagai misi yang ada.
g. Hubungan Antara Bank Dunia dan IMF
IMF merupakan badan perwakilan (Sister Agency) dari Bank Dunia, didirikan bersamasama dengan Bank Dunia. IMF menitikberatkan pada masalah moneter dan Bank Dunia
menitikberatkan pada pembangunan perekonomian. Namun tujuan utama dari IMF adalah
meningkatkan kerja sama moneter Internasional, mengembangkan ekspansi dan pertumbuhan
yang seimbang dalam perdagangan Internasional, meningkatkan stabilitas kurs, menurunkan
restriksi kurs dan memperbaiki ketidak seimbangan neraca pembayaran, membantu usaha untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara anggotanya melalui pemberian pinjaman
untuk proyek-proyek pembangunan yang produktif. Kedua lembaga ini mengadakan rapat
tahunan bersama dengan Kantor Pusat yang berdekatan, untuk memudahkan informasi diantara
keduanya. Enam dari dua puluh Direktur Pelaksana Bank Dunia merupakan Direktur Pelaksana
dari IMF.

h. Kriteria Dasar Membuat Keputusan dalam Memberikan Pinjaman

Kecuali dalam hal-hal khusus, pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia harus ditujukan
untuk proyek-proyek tertentu di negara anggota, atau di wilayah yang diawasi oleh negara
anggota. Proyek yang dibiayai harus layak, baik teknis maupun ekonomis dan merupakan salah
satu prioritas utama bagi pembangunan ekonomi sebuah negara. Proyek tersebut harus dikelola
secara baik, dari sebelum pelaksanaan sampai setelah proyek itu selesai. Harus ada jaminan yang
dapat dipercaya bahwa pinjaman akan dilunasi dan pinjaman tersebut tidak akan merupakan
beban bagi perekonomian negara peminjam. Bank Dunia juga harus yakin bahwa negara
peminjam yang prospektif tidak dapat memperoleh pembiyaan dengan syarat-syarat yang wajar
dari sumber-sumber lain.
i. Negara yang Dapat Meminjam
Bank Dunia dapat memberikan pinjaman kepada Pemerintah negara-negara anggota atau
kepada Organisasi-organisasi Pemerintah/swasta yang dijamin oleh Pemerintah negara tempat
proyek yang dibiayai itu berada. Persyaratan jaminan ini tercantum dalam Anggran Dasar Bank
Dunia.
Pinjaman yang diberikan oleh Bank Dunia umumnya meliputi sebagian atau keseluruhan
jumlah biaya-biaya dari proyek yang diusulkan dalam valuta asing, namun dalam hal-hal tertentu
dapat juga dalam mata uang lokal negara yang bersangkutan.
j. Kriteria yang Dijalankan Bank Dunia dalam Mengevaluasi Pendayagunaan
Dana Sebuah Negara
Bank Dunia secara periodik mengirim misi ekonomi pada negara-negara anggotanya untuk
melihat kemajuan dan masalah-masalah pembangunan di negara tersebut dan kebijaksanaankebijaksanaan perekonomiannya.
Ini meliputi kebijaksanaan pemerintah mengenai perpajakan dan investasi, rencana
pembangunan, pencapaian target yang direncanakan, pola pengeluaran negara, penggunaan
bantuan luar negeri, mobilitas dan alokasi, sumber dana yang ada, program pengembangan
lembaga dan lain-lain.
Bank Dunia dapat memberikan konsultasi dan saran-saran mengenai perubahan
kebijaksanaan kepada pemerintah suatu negara berdasarkan apa yang diperoleh Bank Dunia dari
misi ekonomi yang bersangkutan.
k. Proses Pengidentifikasian Proyek
Suatu negara anggota dapat mengajukan usulan proyek pada Bank Dunia, kemudian Bank
Dunia mengirimkan suatu misi untuk mengamati dan memberikan saran, dapat juga Bank Dunia
mengirimkan misi secara khusus untuk mengidentifikasikan proyek-proyek yang sesuai.
Perwakilan Bank Dunia di negara peminjam, atau misi tempat proyek itu berada, dapat
mengidentifikasikan proyek tersebut. Proyek dapat juga diidentifikasikan oleh Badan-badan PBB
seperti UNDP, FAO, atau UNESCO. Informasi yang mendasar dari seluruh sektor perekonomian
suatu negara, misalnya Transportasi, Pertanian, Industri dan lain-lain sangat penting bagi proses
mengidentifikasikan proyek dan menentukan prioritas investasi. Bank Dunia mendorong
dilaksanakan rencana-rencana pemerintah atau badan-badan yang bertanggung jawab pada
pembangunan sektoral.
Bank Dunia berbeda dari Kelompok Bank Dunia, di Bank Dunia hanya terdiri dari lima
lembaga:

a.
b.
c.
d.
e.

IBRD (International Bank for Reconstruction & Development), memberi pinjaman dan bantuan
pembangunan bagi negara berpenghasilan menengah.
IDA (International Development Association) memberi kredit lunak dan mitra pembangunan
untuk negara miskin.
IFC (International Finance Corporatation) memberi bantuan pembiayaan investasi bagi negara
berkembang.
MIGA (Multilateral Invesment Guarantee Agency) memberi pinjaman, pengembangan skill dan
sumber daya perlindungan kepada investor atas risiko politik.
ICSID (International Centre for the Settlement of Investrment Dispute) memberi bantuan
arbitrasi dan penyelesaian atas permasalahan investor dengan negara, dimana lembaga ini
berinvestasi.
Bank Dunia melihat lima faktor kunci yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi dan
penciptaan lingkungan bisnis yang memungkinkan sebagai berikut :
a. Membangun kapasitas yaitu Memperkuat pemerintah dan pejabat pemerintah mendidik.
b. Infrastruktur
penciptaan
yaitu
pelaksanaan
hukum
dan
sistem
peradilan untuk dorongan bisnis, perlindungan dan hak milik individu dan menghormati
kontrak.
c. Pengembangan
Sistem
Keuangan
yaitu
pembentukan
sistem
yang kuat mampu mendukung upaya dari kredit mikro untuk pembiayaan usaha
perusahaan yang lebih besar.
d. Memerangi
korupsi
Dukungan
untuk
negara-negara
upaya
pemberantasan korupsi.
e. Penelitian, Konsultasi dan Pelatihan yaitu Bank Dunia menyediakan platform untuk
penelitian tentang isu-isu pembangunan, konsultasi dan melaksanakan program-program
pelatihan (berbasis web, on line, tele-/video conferencing dan ruang kelas berbasis)
terbuka untuk mereka yang tertarik dari akademisi, mahasiswa, pemerintah dan organisasi
non- pemerintah (LSM) perwira.
Bank Dunia memiliki peran ganda yang kontradiktif bahwa sebuah organisasi politik dan
organisasi yang praktis. Sebagai organisasi politik, Bank Dunia harus memenuhi tuntutan dari
donor dan pinjaman pemerintah, pasar modal swasta, dan organisasi internasional lainnya.
Sebagai organisasi yang berorientasi aksi, itu harus netral, yang mengkhususkan diri dalam
bantuan pembangunan, bantuan teknis, dan pinjaman. Bank Dunia kewajiban negara-negara
donor dan pasar modal swasta telah menyebabkan untuk mengadopsi kebijakan yang
menentukan bahwa kemiskinan yang terbaik adalah diatasi dengan penerapan pasar kebijakankebijakan.[6]
2. Dana moneter internasional (IMF)
a. Pengertian IMF
Dana Moneter Internasional (IMF) adalah sebuah organisasi internasional yang mengawasi
sistem keuangan global dengan mengikuti kebijakan makroekonomi dari negara-negara anggota,
terutama mereka yang memiliki dampak terhadap nilai tukar dan neraca pembayaran.Ini adalah
suatu organisasi yang dibentuk dengan tujuan yang dinyatakan menstabilkan nilai tukar
internasional dan memfasilitasi pembangunan ini juga menawarkan sangat leveraged pinjaman,
terutama kepada negara-negara miskin.

IMF adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab di dalam mengatur sistem
finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu masalah
masalah keseimbangan neraca keuangan masing masing negara. Salah satu misinya adalah
membantu negara negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius, dan sebagai
imbalannya negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan kebijakan tertentu, misalnya
privatisasi Badan Usaha Milik Negara. Dari negara negara anggota PBB yang tidak menjadi
anggota IMF dalah Korea Utara, Kuba, Liechtenstein, Andorra, Monako, Tuvalu, dan Nauru.[7]
IMF dijuluki organisasi internasional paling berkuasa di abad 20, yang sangat besar
pengaruhnya bagi kesejahteraan sebagian besar penduduk bumi. Ada pula yang mengolok
ngolok IMF sebagai singkatan dari Institute Of Mistery and Famine (Lembaga Kesengsaraan
dan Kelaparan). Sebagaimana halnya Bank Dunia, lembaga ini dibentuk sebagai hasil
kesepakatan Bretton Wods setelah perang dunia II. Menurut pencetusnya, Keynes dan Dexter
White tujuannya adalah menviptakan lembaga demokratis yang menggantikan kekuasaan para
bankir san pemilik modal internasional yang bertanggung jawab terhadap resesi ekonomi pada
dekade 1930an, akan tetapi peran itu sekarang berbalik 180 derajat setelah IMF dan Bank Dunia
menerapkan model ekonomi neo-liberal yang menguntungkan para pemberi pinjaman, bankir
swasta dan investor internasional.
b. Tujuan IMF
Dalam status pendirian IMF disebut enam tujuan yang ingin dicapai oleh IMF, yaitu :
1) Untuk memajukan kerjasama moneter internasional dengan jalan mendirikan lembaga
2) Untuk memperluas perdagangan dan investasi dunia
3) Untuk memajukan stabilitas kurs valuta asing
4) Untuk mengurangi dan membatasi praktek praktek pembatasan terhadap pembayaran
internasional
5) Untuk menyediakan dana yang dapat dipinjamkan dalam bentuk pinjaman jangka pendek atau
jangka menengah yang dibutuhkan guna mempertahankan kurs valuta asing yang stabil selama
neraca pembayaran mengalami defisit yang sifatnya semnetara sampai dapat diatasi dengan jalan
menyesuaikan tingginya kurs devisa.
6) Untuk memperpendek dan memperkecil besarnya defisit atau surplus neraca pembayaran
7) Menjadi tempat secara permanen bagi pertemuan-pertemuan dan perundingan untuk mencapai
kerja sama internasional dalam bidang keuangan
8) Membantu memperluas perdagangan internasional yang seimbang diantara anggotanya dan
membantu perekonomian para anggotanya
9) Berusaha meniadakan competitive depresitions dan mengusahakan tercapainya stable exchange
rates.
10) Menghilangkan exchange retrictions.
11) Membantu para anggota yang mengalami kesukaran dalam pinjaman luar negeri agar jangan
mengambil tindakan-tindakan yang dapat merugikan negara yang bersangkutan dan negara
lainnya. Tujuannya adalah memberikan kepercayaan kepada para anggotanya.
12) Mengurangi waktu dan besarnya disekuilibrium dalam neraca pembayaraan negara anggota IMF.
3. Islamic Development Bank/Bank Pembangunan Islam (IBD)
a. Pengertian dan Sejarah Terbentuknya

The Islamic Development Bank (IDB) adalah institusi keuangan internasional yang
didirikan sesuai dengan The Declaration of Intent yang diterbitkan oleh Conference of Finance
Ministers of Muslim Countries yang diadakan di Jeddah pada tahun 1973, dengan tujuan untuk
mempromosikan perkembangan ekonomi dan sosial dari komunitas muslim, baik negara anggota
maupun non anggota yang sejalan dengan syariah Islam. Salah satu tujuannya yang penting
adalah untuk membantu mendorong perdagangan antara negara muslim. IDB merupakan cabang
keuangan dari Organization of The Islamic Conference (OIC).
Ide awal pembentukan bank islam internasional guna memayungi sistem keuangan negaranegara islam di seluruh dunia adalah proposal yang di ajuka oleh mesir pada sidang menteri luar
negeri negara-negara islam (OKI) di karachi, pakistan bulan desember tahun 1970. Proposal ini
berisi tentang studi pendirian Bank Islam internasional yang di fokuskan untuk perdagangan dan
pembangunan (international Islamic Bank for trade and development) dan pendirian pederasi
Bank Islam (federation of Islamic Bank). Proposal ini kemudian di kaji oleh 18 Negara Islam. Isi
dari proposal tersebut mengusulkan sistem keuangan yang selama ini di dasarkan kepada bunga
yang harus di ganti dengan sistem kerjasama dengan sekema bagi hasil, baik bagi untung
maupun bagi rugi.
Hal-hal yang terkandung dalam usulan proposal tersebut sebgai berikut:
1. Mengatur transaksi komersial antar negara-negara islam
2. Mengatur institusi pembangunan dan investasi
3. Merumuskan masalah trasnfer, kliring serta Settlement antar Bank islam sebagai
langkah awal menuju terbentuknya sistem ekonomi Islam yang terpadu.
4. Membantu mendirikan institusi sejenis Bank Sentral Syariah di Negara-negara Islam
5. Mendukung upaya-upaya Bank Sentral di Negara Islam dalam hal pelaksanaan
kebijakan-kebijakan yan sejalan dengan kerangka kerja islam
6. Mengatur administrasi dan mendayagunakan dana zakat
7. Mengatur kelebihan likuiditas Bank-bank Sentral Negara Islam
8. Dan di usulkan pula pembentukan badan-badan khusus yang di sebut badan investasi
dan pembangunan negara- negara islam.
Kelanjutan proposal yang diajukn oleh Mesir ini di agendakan kembali pada sidang
menteri luar negeri Negara-negara Islam (OKI) di Benghazil Libya bulan maret 1973. Kemudian
pada bulan juli 1973 Negara-negara islam penghasil minyak yang di wakili oleh komite ahli
bertemu di Jeddah dalam rangka membicarakan pendirian bank islam internasional. Pada
pertemuan ke dua, bulan mei 1974 dibahas rancangan anggaran dasar dan rancangan anggaran
rumah tangga.
Akirnya rancangan pendirian Bank Pembangunan Islam atau islamic development bank
(IDB) di setujui pada sidang menteri keuangan OKI di jeddah tahun 1975. Modal dasar
pendirian IDB adalah 2 miliar dinar islam atau setara dengan 2 miliar special drawing right
(SDR). keanggotaan IDB seluruhnya adalah negara-negara yang tergabung dalam OKI. Saat ini
IDB memiliki jumlah anggota 43 negara yang bertugas memberikan pinjaman bebas bunga untuk
proyek infra struktur dan pembiyayaan kepada negara anggota berdasarkan partisipasi modal
negara tersebut.
IDB berpusat di Jeddah dan memiliki kantor regional di Maroko, Malaysia, dan
Kazakhstan, dan perwakilan di 8 negara anggota lainnya. Cabang dari bank hanya didirikan oleh
negara anggota OIC. Gubernur bank dan Mentri Keuangan dari negar-negara Islam datang

menghadiri pertemuan tahunan IDB yang mendiskusikan kegiatan dan kerja sama antar banknya.
Dengan masuknya Uzbekistan pada bulan september 2003, jumlah anggota IDB yang awalnya
22 negara, dan sekarang telah mencapai 55 negara.
b. Fungsi IDB
Fungsi IDB adalah memberikan pinjaman untuk proyek proyek produktif dalam
pembangunan ekonomi dan sosial. Selain itu, IDB juga mendirikan dan mengoperasikan dana
khusus untuk tujuan tertentu seperti dana bantuan untuk masyarakat muslim dinegara negara
non-anggota IDB dan berwenang untuk menerima dana dan memobilisasi dana tersebut
berdasarkan sumber daya keuangan syariah yang kompatibel. Hal ini juga dituntut dengan
tanggung jawab untuk membantu dalam promosi perdagangan luar negri terutama dalam barang
barang modal diantara negara anggota yakni memberikan bantuan teknis kepada negara
negara anggota dan memperluas fasilitas pelatihan untuk personil yang terlibat dalam kegiatan
pembangunan di negara- negara muslim untuk menyesuaikan diri dengan syariah.[8]
c. Tujuan IDB
Untuk mendorong pembangunan ekonomi dan kemajuan sosial negara negara anggota
dan masyarakat muslim baik secara perorangan maupun bersama sama sesuai dengan prinsip
prinsip syariah yaitu hukum islam.
d. Visi dan Misi IDB
Demi mencapai tujuaannya IDB memiliki visi untuk menjadi leader dalam mendorong
pembangunan sosial ekonomi di negara negara anggota dan masyarakat muslim dinegara
negara non anggota sesuai dengan prinsip syariah. Disamping itu, IDB juga memiliki misi untuk
mengurangi kemiskinan, mendukung pembangunan manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi,
ekonomi islam, perbankan dan keuangan dan meningkatkan kerja sama antara negara negara
anggota melalui mitra pembangunan IDB.
e. Keanggotaan dan Prinsip Operasional IDB
1) Negara anggota
Saat ini keanggotaan IDB terdiri dari 56 negara, syarat dan kondisi dasar untuk
keanggotaan adalah bahwa negara calon anggota harus menjadi anggota Organisasi Konferensi
Islam (OKI), membayar kontribusi kepada modal bank dan bersedia menerima syarat syarat
dan kondisi sebagaimana dapat diputuskan oleh Dewan Gubernur IDB. Setiap negara anggota
dewan diwakili oleh seorang gubernur dan gubernur alternatif, setiap anggota memiliki 500 suara
dasar ditambah 1 suara untuk setiap saham berlangganan. Secara umum keputusan diambil oleh
Dewan Gubernur berdasarkan mayoritas hak suara yang terwakili dalam pertemuan. Dewan
Gubernur bertemu sekali setiap tahun untuk meninjau kegiatan Bank untuk tahun sebelumnya
dan untuk memutuskan kebijakan masa depan.
2) Prinsip operasional
IDB menjadi khalifah (pelopor) pembangunan berdasarkan landasan islam
IDB proaktif
IDB selalu menjaga hubungan dan berusaha meningkatkan kerjasama
IDB menjadikan kebutuhan dan aspirasi masyarakat sebagai target sebelum menyusunnya
menjadi program
IDB berkonsultan dengan intens kepada setiap stakeholders dalam setiap program yang diajukan
3) Fokus Kerjasama

Pembangunan manusia
Pembangunan pertanian dan ketahanan pangan
Pembangunan infrastruktur
Kejasama perdagangan antar negara anggota
Pembangunan sektor swasta
Kajian dan pengembangan dibidang ekonomi, perbankan dan keuangan islam
f. Area operasi IDB
Lebih dari 600 juta orang hidup di negara-negara IDB. Pendapatan perkapita dari 55
negara tersebut adalah US $ 1,083. Semua anggota bank adalah negara-negara berkembang dan
23 dari merekan adalah negara kurang berkembang. Bantuan keuangan dan teknis bank
mencapai komunitas muslim di luar negara anggota yang berjumlah sekitar 60 negara. IDB
mengabulkan pinjaman bebas bungan jangka panjang (10-15 tahun) bagi pemerintah untuk
membantu membiayai proyek utama di area infrastruktur, kesehatan, pendidikan, transportasi,
dan agrikultur. Terpisah dari proyek pembiayaan, operasi bank termasuk pembiayaan
perdagangan, promosi sektor swasta, bantuan khusus dan beasiswa, kerja sama teknis, program
dukungan perset pemuda, dan dana unit investasi.
Mereka menargetkan pengembnagaan pendanaan jalan raya dan pembuatan rel kereta api.
Mereka menyediakan modal dan penasihat teknis kepada negara-negara yang tertarik dalam
membangun bank Islam. Mereka menyetujui untuk membiayai Bank Islam untuk meminjamkan
uang kepada pengusaha umum ataupun swasta untuk pendirian perusahaan berdasarkan syariah
Islam kecil dan menengah. Mereka juga menyediakan bantuan teknis, dan fasilitas pelatihan bagi
personel yang terlibat dalam kegiatan pengembangan di negara anggota.
g. Pembiayaan Antar Perdagangan Antara Negara Islam Oleh IDB
IDB membantu dalam mempromosikan perdagangan asing terutamadalam barang modal
diantara Negara anggota.pembiayaan islam IDB yang lebih murah tersedia bagi pembiayaan
perdagangan antara anggota OIC.
IDB menyetujui pembayaran perdagangan impor dan ekspor,juga menyetujui pembiayaan
operasi ekspor dari produk minyak dari Negara arab di bawah program BADEA.anggota dari
OIC bertemu di sebuah forum yang disponsori oleh IDB yang diadakan pada bulan april 2003 di
Casablanca untuk mendiskusikan dukungan perdagangan antar Negara-negara muslim.
Uni emirat arab ketika mengajukan kepada IDB untuk membentuk Islamic institute for
trade financing guna mendorong perdagangan islam dan memperkuat kemampuan Negara islam
untuk mengekspor produk mereka ke dunia industry
h. Kegiatan lain IDB
IDB menyetujui untuk pembiayaan penjualan secara bertahap untuk proyek pemasangan
listrik.penbiayaan tersebut dilakukan dengan metode islam.IDB juga memberikan bantuan untuk
Negara-negara yang terkena tsunami.mereka mengalokasikan dana untuk pemulihan bencana
tsunami di Indonesia, india, maladewa, Thailand, sri lanka dan Somalia.bagian lain dari bantuan
adalah untuk rekonsruksi infrastruktur seperti bidang kesehatan, pendidikan, air, energy dan
transportasi.
i. Organisasi terkait IDB
1) Islamic corporation for the insurance of investment and exsport credit (ICIEC)

Didirikan pada tahun 1994,dan merupakan anak perusahaan dari IDB,tujuannya adalah untuk
memperbesar cakupan transaksi perdagangan dan alur investasi antara Negara-negar anggota
OIC.perusahaan menyediakan asuransi kredit ekspor untuk menutup piutang ekspor yang tidak
dibayar yang merupakan hasil dari resiko komersial(pembeli) dan nonkomersial (negara).
2) Modal Islamic corporation for the development of the private sector (ICD)
ICD adalah institusi keuangan international multilateral yang didirikan oleh IDB pada tahun
1999.ICD memakai mode pembiayaan islam dalam operasi termasuk penjualan kredit,penye
ewaan,dan partisipasi modal.ICD bertujuan untuk meraih kesempatan di sektor swasta yang
dapat berfungsi sebagai mesin bagi pertumbuhan,menyediakan serangkaian produk keuangan
yang produktif bagi sektor swasta dinegara anggota IDB.
3) Dana infrastruktur
Dana ini dalah dana modal swasta pertama yang berfokus pada pengembangan infrastruktur di
Negara-negara muslim. IDB adalah sponsor utama dari dana yang ada,sementara dar al maal al
islami trust (DMI) Sebagai sponsor utama lain yang menyumbang. IDB melalui dana tersebut
mempromosikan kegunaan dari pembiayaan islam untuk menggerakkan proyek yang jika tidak,
akan dibiayai melalui agensi kredit exsport dan bank komersial.
j. Kegiatan IDB di beberapa Negara
1) Asia barat dan afrika
Kegiatan-kegiatan IDB sebagai berikut:
Desember 2003, IDB membiayai alumunium Bahrain untuk membeli bahan mentah,pemerintah
Bahrain dan IDB melakukan perjanjian melibatkan pembuatan proyek milik Negara,untuk
proyek pengembangan dan proyek dan proyek infrastruktur.
IDB menambahkan bantuan teknis untuk the higher commission for the development of hail
region Saudi Arabia.untuk yaman dalam bentuk pembiayaan proyek energy dan berbagai proyek
pengembangan dari IDB.IDB mendirikan endowment fund baru.mereka membantu pembiayaan
beberapa property donasi di yaman.
IDB memberikan bantuan kepada irak untuk usaha rekonstruksinya.bank membantu utang irak
dengan menambah jangka waktu untuk pengembalian pinjaman sebelumnya.
IDB bekerjasama dengan arab fund for economic and sosial development dan the abu dhabi
development fund menyediakan pembiayaan proyek pipa di yordania.
IDB membentuk sebuah dana ketika the cairo summit pada bulan oktober 2000,untuk
mendukung palestina pada saat pergolakan terjadi pada bulan September.
IDB membiayai berbagai proyek pengembangan di sudan.february 2002,mereka meluncurkan
evaluasi untuk pembiayaan bank data,yang akan digunakan untuk tujuan pendidikan.
2) Asia Selatan dan Asia Tenggara
Malaysia adalah salah satu dari anggota pendiri IDB yang dipercayai untuk melakukan studi
restrukturisasi dan reorganisasi Islamic research & training institude (IRTI) IDB, serta
ditugaskan untuk mempersiapkan studi untuk mereorganisasi OIC lewat MAMPU.
IDB telah membiayai sejumlah proyek di Indonesia, termasuk meningkatkan sektor agrikultur
Negara dan perusahaan kecil dan menengah dan kemungkinan untuk perusahaan pembuat
pesawat terbang.

IDB mendanai 44 proyek di Bangladesh dan telah memfasilitasi 67 transaksi perdagangan.pada


bulan juni 2002,IDB mengumumkan maksudnya untuk membiayai bank Bangladesh untuk
pengembangan infrastruktur.
The development bank of brunei (DBB) masuk dalam perjanjian dengan IDB pada bulan juni
1999,untuk memfasilitasi bisnis ekspornya.

3) Negara negara lain


IDB memberikan bantuan pada Tajikistan untuk rekonstruksi substansi sebagai bagian dari
proyek untuk mengembalikan system Negara.
IDB mengalokasikan untuk pembelian dana pemasangan perlengkapan gedung kesehatan di
Dushanbe dan daerah perdesaan.
Kemudian IDB mengalokasikan dana untuk pembangunan arus listrik the agcabadi-barda dan
untuk pusat substassiun di Azerbaijan.
Setelah itu IDB telah membuat investasi penting dalam membangun kembali institusi
pendidikan Kosovo.IDB memberikan bantuan untuk pembiayaan proyek pendidikan bagi pelajar
muslim di Bulgaria.
k. Pengkajian IDB
IDB adalah institusi pembiayaan perdagangan dan proyek terbesar ddi dunia islam.mereka
telah berkontribusi besar dalam mengembangkan kinerja ekonomi di Negara Negara
anggotanya dan membantu meningkatkan kesadaran pendidikan dinegara tersebut.IDB
mempersiapkan Negara anggota OIC untuk keanggotaan world trade organization(WTO).
Fungsi badan ini adalah sebagai berikut :
a. Mengatur investasi modal islam.
b. Menyeimbangkan
antara
investasi
dan
pembangunan
di
negara
islam.
c. Memilih
lahan/sektor
yang
cocok
atau
investasi
dan
mengatur
penelitiannya.
d. Memberi
saran
dan
bantuan
teknis
bagi
proyek-proyek
yang
dirancang untuuk investasi regional di negara-negara lain.[9]

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga keuangan internasional adalah lembaga yang menagani masalah-masalah
keuangan internasional,
Macam-mcam lembaga keuangan internasional
1. Bank dunia (world bank ) yaitu lembaga keuangan yang menagani masalah-masalah keuangan
dunia. Sumber-sumber dana Bank Dunia di peroleh dari bank dunia sendiri, pemerintahpemerintah asing dan modal suasta. Bank dunia memiliki dua keanggotaan yang pertama;
International Development Association (IDA), dan yang ke dua; Internasional Finance
Corporation (IFC).

2. IMF adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab didalam mengatue sistem

finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk membantu
masalah masalah keseimbangan neraca keuangan masing masing negara. Salah satu
misinya adalah membantu negara negara yang mengalami kesulitan ekonomi yang serius,
dan sebagai imbalannya negara tersebut diwajibkan melakukan kebijakan kebijakan
tertentu, misalnya privatisasi Badan Usaha Milik Negara. Dari negara negara anggota PBB
yang tidak menjadi anggota IMF dalah Korea Utara, Kuba, Liechtenstein, Andorra, Monako,
Tuvalu, dan Nauru.
3. Bank pembangunan islam (Islam development Bank) yaitu; lembaga keuangan yang
berprinsip syariah. Fungsi IDB adalah memberikan pinjaman untuk proyek proyek produktif
dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Selain itu, IDB juga mendirikan dan
mengoperasikan dana khusus untuk tujuan tertentu seperti dana bantuan untuk masyarakat
muslim dinegara negara non-anggota IDB dan berwenang untuk menerima dana dan
memobilisasi dana tersebut berdasarkan sumber daya keuangan syariah yang kompatibel. Hal
ini juga dituntut dengan tanggung jawab untuk membantu dalam promosi perdagangan luar
negri terutama dalam barang barang modal diantara negara anggota yakni memberikan
bantuan teknis kepada negara negara anggota dan memperluas fasilitas pelatihan untuk
personil yang terlibat dalam kegiatan pembangunan di negara- negara muslim untuk
menyesuaikan diri dengan syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, A. dan A. Megantara. Era Baru Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep, dan
Implementasi. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Halwani, H. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi Edisi Kedua. Bogor: Penerbit
Ghalia Indonesia. 2005.
Jannes Hutagalung. Peran Bank Dunia dan IMF dalam Perekonomian Indonesia Dulu dan
Sekarang. 2005.
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:Raja Grapindo Persada. 2007.
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008.
Sadono Sukirno. Makroekonomi teori pengantar.Jakarta: Raja grafindo persada. 2010.
Sihombing, D. Modul Kuliah : Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Medan. 2012.
http://www.anneahira.com/bank-dunia.htm diakses pada Rabu 23 Oktober 2013
http://yudhit.wordpress.com/fungsi-IDB diakses pada Rabu 23 Oktober 2013

[1] Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,edisi revisi cet 8, (Jakarta: PT Raja
Grapindo Persada, 2007), hlm. 6.
[2] Sadono Sukirno. Makroekonomi teori pengantar. (Jakarta: Raja grafindo persada, 2010), hlm. 37.
[3] Halwani, H. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi Edisi Kedua. ( Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia, 2005), hlm. 16.

[4] Sihombing, D. Modul Kuliah : Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Medan. 2012.
[5] http://www.anneahira.com/bank-dunia.htm diakses pada Rabu 23 Oktober 2013
[6] Jannes Hutagalung. Peran Bank Dunia dan IMF dalam Perekonomian Indonesia Dulu dan Sekarang.
2005, hlm. 8.
[7] Abimanyu, A. dan A. Megantara. Era Baru Kebijakan Fiskal: Pemikiran, Konsep, dan Implementasi,
(Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2009), hlm 45.
[8] http://yudhit.wordpress.com/fungsi-IDB diakses pada Rabu 23 Oktober 2013
[9] Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2008). Hlm. 29.

Anda mungkin juga menyukai