Anda di halaman 1dari 7

[Type the document title]

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Bahan Pembuatan Butil Asetat

2.1.1 Asam Asetat


Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik
yang dikenal sebagai pemeberi rasa asam dan aroma pada makanan. Asam cuka memiliki
rumus kimia yaitu CH3COOH. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku
industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti
polietilenaterftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat
dan kain. Dalam industri makanan asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di
rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air.
Asam asetat (acetic acid) juga diartikan sebagai asam lemah yang paling dikenal
karena menjadi komposisi utama dalam cuka. Namun, asam asetat tidak hanya berguna
sebagai bahan penyedap masakan, tetapi juga diproduksi dalam jumlah besar untuk
berbagai kegunaan lain. Asam organik ini bisa diproduksi dalam berbagai konsentrasi.
Dalam bentuk murni, asam asetat dikenal sebagai asam asetat glasial karena mengkristal
dalam suhu dingin.Cuka, di lain sisi, merupakan campuran dengan konsentrasi asam
asetat sekitar lima persen.
Senyawa berwarna bening ini memiliki rasa asam yang khas, meskipun mencicipi
langsung tidak dianjurkan kecuali jika secara jelas diperuntukkan bagi konsumsi manusia.
Asam asetat juga memiliki bau yang kuat dan tajam. Selain sebagai penyedap makanan,
asam ini juga digunakan sebagai pengawet. Seperti asam lainnya, asam asetat bersifat
korosif bagi banyak zat dan bisa terlibat dalam berbagai reaksi kimia. Asam asetat dikenal
digunakan sebagai pelarut, reagen, katalis, dan pestisida. Asam asetat juga digunakan
sebagai bahan penyusun cat, pernis, dan glasir, serta digunakan dalam perawatan medis,
misalnya dalam pengobatan sengatan ubur-ubur (rizki, 2012).
Sifat fisik dari asam asetat (CH3COOH ):
Bm

: 60,05 gr/mol

Densitas

: 1,049 g/mL

Fase

: cairan 1,2669 cm-3, padatan

[Type text]

[Type the document title]


Titik lebur

: 16,50C

Titik didih

: 118,10C

Penampilan

: cairan tak berwarna atau cristal

Keasaman (pKa )

: 4,76 pada 250C

Sifat kimia dari asam asetat:


Atom hidrogen pada gugus karboksilat dalam asam karboksilat seperti asam asetat dapat
dilepaskan sebagai ion H+, sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat adalah asam
lemah monoprotik dengan nilai pKa = 4,8 (Meirina, 2011).
2.1.2 Butanol
Butanol dapat digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Karena
rantai hidrokarbonnya lebih panjang, maka bersifat pada umumnya bersifat non-polar.
Butanol lebih mirip bensin daripada etanol. Bahan bakar butanol sudah pernah
didemontrasikan di mobil berbahan bakar bensin tanpa ubahan apapun. Butanol dapat
diproduksi dari biomassa (disebut "biobutanol") sama seperti bahan bakar fosil (sebagai
"petrobutanol").
Nilai oktan dari n-butanol mirip dengan bensin tapi lebih rendah daripada etanol
dan metanol. n-Butanol mempunyai angka RON (Research Octane number atau angka
oktan) sebesar 96 dan angka MON (angka oktan motor) sebesar 78. Butanol digunakan
sebagai bahan aditif pada bensin tapi tidak bisa digunakan sebagai bahan bakar dalam
bentuk murninya karena mempunyai titik beku sebesar 25.5 C, sehingga akan menjadi
gel dan membeku pada suhu ruangan (Jobsheet, 2010).

Sifat fisik dan kimia dari butanol:


Rumus kimia

: CH3( CH2 )3 OH

Bm

: 58,12 gr/mol

Titik leleh

: 134,8 K

Sp.gr pada 200C

: 0,579

Densitas

: 0,804 gr/ml (Meirina, 2011).

2.1.3 Asam Sulfat


Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Asam ini
sering digunakan dalam berbagai praktikum biologi maupun kimia. Adapun asam sulfat
yang digunakan bisa konsentrat (pekat) atau encer. Dalam keadaan encer, belum
menunjukkan sifatnya sebagai oksidator, jadi masih bersifat seperti asam-asam biasanya,
seperti asam halida. Walaupun encer, larutan asam sulfat dapat membuat kulit kita gatal.
Air aki merupakan larutan asam sulfat yang encer, sekitar 30% kadarnya. Jadi, berhati-

[Type text]

[Type the document title]


hati menggunakannya. Dalam keadaan pekat, sifat oksidator dari asam ini muncul. Jika
ditumpahkan beberapa tetesan ke tekel (lantai porselin), maka tidak lama kemudian
muncul busa dan asap hijau dengan bau tidak enak dari tempat tumpahan itu. Asam sulfat
pekat biasanya digunakan untuk reaksi senyawa-senyawa organik, karena senyawa
organik lambat reaksinya.

Sifat fisik dari asam sulfat:


Rumus molekul

: H2SO4

Massa molar

: 98,08 g/mol

Penampilan

: cairan bening, tak berwarna, tak berbau

Densitas

: 1,84 g/cm3, cair

Titik leleh

: 10 C, 283 K, 50 F

Titik didih

: 337 C, 610 K, 639 F

Keasaman(pKa)

: 3

Viskositas

: 26,7cP (20 C) (Meirina, 2011)

Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam


kebanyakan reaksi kimia. Kegunaan utama termasuk pemrosesan bijih
mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan
minyak.
Kegunaan asam sulfat adalah sebagai berikut:
1.Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh dunia) asam
sulfat adalah dalam "metode basah" produksi asam fosfat, yang
digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat
untuk deterjen.
2.Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi
dan baja untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum
dijual ke industri mobil.
3.

Kegunaan

asam

sulfat

lainnya

yang

penting

adalah

untuk

pembuatan aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan


sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk menghasilkan
aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp
menjadi

permukaan

[Type text]

kertas

yang

keras.

Aluminium

sulfat

juga

[Type the document title]


digunakan untuk membuat aluminium hidroksida. Aluminium sulfat
dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam sulfat:
Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O
4. Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia.
Sebagai contoh, asam sulfat merupakan katalis asam yang umumnya
digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam,
yang digunakan untuk membuat nilon (Halimah, 2012).
2.1.4 Butil Asetat
Butil asetat merupakan senyawa yang diperoleh dari proses esterifikasi asam asetat dan butanol,
melalui proses batch maupun kontinyu. Butil asetat merupakan solvent dengan titik didih menengah
(medium boiling solvent), yang secara cepat melarutkan resin-resindan memberikan ketahanan pada
lapisan pelindung. Dengan kecepatan relative penguapan 1,0 (butil asetat adalah solvent standar untuk
menentukan kecepatan penguapan solvent), butil asetat menguap cukup cepat sehingga menghasilkan
lapisan pelindung yang cepat mengering, tetapi tidak sampai mengakibatkan perubahan warna
(kemerahan) pada kondisi normal. Butil asetat merupakan solvent yang aktif untuk film former seperti
selulosa nitrat, selulosa asetatbutirat, etil selulosa, chlorinated rubber, polystirene dan resin methacrylate.
Beberapa getah alam seperti kauri, manila, poutianak dan damar larut dalam butil asetat. Sebagai
protectivecoating, butil asetat dapat digunakan pada kerajinan kulit, tekstil dan plastik. Dapat juga
digunakan sebagai solvent ekstraksi pada proses bermacam-macam minyak dan obat-obatan. Kegunaan
lainnya sebagai bahan untuk parfum, dan sebagai komponen pada aromasintetis seperti aprikot, pisang, pir,
nanas, delima dan rashberry (Mc Ketta, 1977).

Kegunaan butil asetat:


- sebagai bahan baku zat warna
- sebagai bahan baku industri farmasi
- sebagai bahan pengawet
- sebagai essens pada makanan (Meirina, 2011).
Ada empat macam butil asetat yaitu butil asetat, iso-butil asetat, sec-butil asetat,
dan tert-butilasetat. Pada umumnya hanya butil asetat dan iso-butil asetat yang diproduksi secara
komersial. Butil asetat merupakan senyawa yang diperoleh dari proses esterifikasi asam asetat dan butanol,
melalui

proses

batch

maupun

kontinyu.

Butil

asetat

mempunyai

rumus

kimia

CH3CO2CH2CH2CH2CH3 dengan berat molekul 116,16 gram/mol merupakan cairan yang tidak
berwarna (Mc Ketta, 1977).( Mc.Ketta, J.J., and Cunningham W.A., 1977, Encyclopedia
of Chemical Processing and Design, vol.31, Marcel Dekker, Inc., New York).

[Type text]

[Type the document title]


2.1.5 Natrium Karbonat
Sodium carbonat (Na2CO3) adalah bahan lunak yang larut dalam air dingin dan
kelarutan dalam air kira-kira 30% berat larutan, dalam industri kimia di kenal dengan
soda ash. Di negara eropa dan beberapa kota distrik di USA istilah soda mengacu pada
decahidrat (Na2CO310H2O) dan monohidrat (Na2CO3H2O) yang digunakan untuk
kebutuhan rumah tangga, tapi komoditi decahidrat (Na 2CO310H2O) dan monohidrat
(Na2CO3H2O) jumlahnya relatif kecil di bandingkan dengan bentuk anhidrat (evelyta
kusumawardhani.2014.natrium carbonat Na2CO3.worpress.com).
Sifat fisis dan kimia natrium karbonat:
- Berat moleku

: 106 g/mol

- Bentuk

: Kristal dan bersifat higroskopis

- Warna

: Putih

- Titik lebur, 0oC

: 7,1 g/100 g H2O

- Densitas, 20oC

: 2,533 g/ml

Kapasitas

panas,

85oC

26,41

cal/

gmol

C (evelyta

kusumawardhani.2014.natrium carbonat Na2CO3.worpress.com).


Fungsi utama dari natrium karbonat dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut:
1.Pembersih kotoran.sifat natrium karbonat yang mampu mengikat kotoran atau
mencampur minyak dengan air membuat senyawa kimia ini dijadikan sebagai bahan
pembersih kotoran.Beberapa produk yang dihasilkan dari senyawa ini adalah deterjen,
shampo, dan sabun.
2.Proses pembuatan kaca. Pada proses pembuatan kaca yang tinggi membutuhkan
senyawa ini untuk menyempurnakan proses pembuatannya.
3.Pembuatan pulp (bubur kayu)
4.Pelunakan air sadah
Natrium karbonat dalam industri kegunaanya sangat luas. Natrium karbonat
dalam industri di gunakan sebagai bahan baku industri kimia, industri-industri yang
menggunakan natrium karbonat untuk bahan baku antara lain :

[Type text]

[Type the document title]


1. Industri sabun
2. Industri gula
3. Industri gelas
4. Industri obat
5. Industri kertas
6. Industri tekstil
7. Industri metalurgi
8. Industri keramik

2.1.6 Kalsium Klorida


Kalsium klorida (CaCl2) adalah senyawa ionik yang terdiri dari unsur kalsium
(logam alkali tanah) dan klorin. Juga dapat diartikan sebagai padatan yang mampu
menyerap banyak cairan. Ia tidak berbau, tidak berwarna, solusi tidak beracun, yang
digunakan secara ekstensif di berbagai industri dan aplikasi di seluruh dunia. Berlaku
sebagai ion halida yang khas dan padat pada suhu kamar.
Fungsi CaCl2, antara lain sebagai pelebur es di jalan raya pada musim dingin, untuk
menurunkan titik beku pada mesin pendingin, sebagai pengenyal dan pengawet makanan.
CaCl2

juga lebih efektif pada suhu

yang

lebih

rendah daripada natrium

klorida.

Solusi kalsium klorida dapat mencegah pembekuan pada suhu serendah -52 C (-62oF),
sehingga ideal untuk pertanian menerapkan ban sebagai pemberat cair, membantu traksi
di daerah beriklim dingin.
Kegunaan kalsium klorida dalam berbagai bidang:
1.Dalam bidang makanan
Kalsium klorida digunakan dalam sayuran kalengan, rasa sangat asin kalsium
klorida juga digunakan untuk acar dan tidak meningkatkan kandungan natrium makanan
itu. Kalsium klorida kadang-kadang ditambahkan ke dalam susu olahan untuk
mengembalikan keseimbangan alami antara kalsium dan protein dalam kesin untuk
pembuatan keju seperti brie, Plardon dan Stilton.
2.Dalam bidang medis
Kalsium klorida digunakan untuk gigitan atau sengatan serangga, reaksi
sensitivitas, dan keracunan magnesium dengan cara disuntikan.
3.Dalam bidang industri
Kalsium klorida digunakan dalam campuran beton untuk membantu mempercepat
pengaturan awal, tetapi ion klorida mengakibatkan korosi baja, sehingga tidak boleh
digunakan dalam tulang beton (Anonim, 2010. Kalsium Klorida.wordpress).

[Type text]

[Type the document title]

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai