Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahanan
rahmatNya kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas dalam bentuk makalah berjudul
Sistem Urinaria dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun bertujuan agar
dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang anatomi dan fisiologi dari sistem
urinaria manusia.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi. Dengan demikian kritik dan saran dari semua pihak
sangat membantu penulis yang diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dengan demikian semoga dengan mempelajari makalah ini, pembaca akan
mampu menghadapi masalah atau kesulitan yang timbul dalam pemahaman sistem
urinaria.
Terima kasih.

Jember, Desember 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI

...............................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3. Tujuan Pembuatan Makalah.............................................................1
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................2
2.1. Sistem Urinaria.................................................................................2
2.2. Anatomi dan Fisiologi Sistem Urinaria.............................................2
2.3. Pembentukan Urin ...........................................................................6
BAB III : PENUTUP...............................................................................................9
3.1. Kesimpulan.......................................................................................9
3.2. Saran ................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem urinaria adalah bagian penting dari tubuh manusia yang
bertanggung jawab untuk menyeimbangkan air dan elektrolit tertentu seperti
kalium dan natrium, membantu mengatur tekanan darah dan melepaskan urea
dari darah. Sistem urinaria terdiri terutama pada ginjal yang menyaring darah,
ureter sebagai saluran urin dari ginjal ke kandung kemih, kandung kemih yang
menyimpan urin, dan uretra sebagai saluran urin keluar dari tubuh.
Peran dari sistem urin adalah sebagai ekskresi yang mana melalui air seni
(urin), manusia dapat mengeluarkan air yang berlebih dan bahan kimia berbahaya
dari aliran darah. Aspek penting lain dari sistem urin adalah kemampuannya
untuk membedakan antara senyawa dalam darah yang bermanfaat untuk tubuh
dan harus dijaga, seperti gula, dan senyawa dalam darah yang beracun dan harus
dihilangkan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, ada berberapa masalah yang akan dibahas oleh
penulis, anatara lain adalah sebagai berikut :
1. Apakah sistem urinaria?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari sitem urinaria?
3. Bagaimana cara kerja sistem urinaria dalam pembuatan urin?
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
Adapun tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah general coding bagi mahasiswa program studi rekam medik
semester I Politeknik Negeri Jember agar penguasaan materi tentang sistem
urinaria bertambah.
Sedangkan tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah untuk
mengetahui dan memahami anatomi, fisiologi, dan peranan sistem urinaria.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Urinaria
Sistem urinaria disebut juga sebagai sistem perkemihan. Sistem urinaria,
adalah sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas
dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut
dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem urinaria bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan internal
atau Homeostatis. Fungsi lainnya adalah untuk membuang produk-produk yang
tidak dibutuhkan oleh tubuh dan banyak fungsi lainnya.
Sitem urinaria terdiri dari beberapa organ yang saling berhungungan dan
berkerja sama , anatara lain adalah :
-

Ginjal, yang menyaring darah hingga membentuk urine.


Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih.
Kandung kemih, yang bekerja sebagai penampung urine.
Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kemih.

2.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Urinaria


a. Ginjal
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum
abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III,
melekat langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji
kacang merah, berjumlah dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari
ginjal kanan.
1. Struktur Ginjal
Manusia memiliki sepasang ginjal, setiap ginjal terbungkus oleh
selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus
berwarna ungu tua. Lapisan luar terdiri dari lapisan korteks (subtansia
kortekalis), dan lapisan sebelah dalam bagian medulla (subtansia
medularis) berbentuk kerucut yang disebut renal piramid. Puncak kerucut
tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut
5

papilla renalis. Masing-masing piramid dilapisi oleh kolumna renalis,


jumlah renalis 15-16 buah.
Garis-garis yang terlihat di piramid disebut tubulus nefron yang
merupakan bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus,
tubulus kontortus proksimal, lengkungan henle, tubulus kontortus distal
dan tubulus urinarius (papilla vateri).
Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron, selama 24 jam
dapat menyaring darah 170 liter. Arteri renalis membawa darah murni dari
aorta ke ginjal, lubang-lubang yang terdapat pada piramid renal masingmasing membentuk simpul dari kapiler satu badan malfigi yang disebut
glomerulus. Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler
menjadi vena renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena kava
inferior.
2. Fisiologi Ginjal
-

Mengatur volume cairan dalam tubuh.


Kelebihan air dalam tubuh akan diekskresikan oleh ginjal sebagai
urine yang encer dalam jumlah besar, kekurangan air menyebabkan
urine yang diekskresi berkurang dan konsentrasinya lebih pekat
sehingga susunan dan volume cairan tubuh dapat dipertahankan relatif
normal.

Mengatur keseimbangan osmitik dalam plasma.


Bila terjadi pemasukan atau pengeluaran yang abnormal dari ion-ion
akibat pemasukan garam yang berlebihan atau karena penyakit
(misalnya perdarahan, diare, dan muntah) ginjal akan meningkatkan
ekskresi ion-ion yang penting (misalnya Na, K, Cl, Ca dan posfat).

Mempertahankan keseimbangan pH dari cairan tubuh.


Asam-basa cairan tubuh bergantung pada apa yang dimakan,
campuran makanan menghasilkan urine yang bersifat agak asam, pH
kurang dari 6 ini disebabkan hasil akhir metabolism protein. Apabila
banyak makan sayur-sayuran, urine akan bersifat basa. pH urine

bervariasi antara 4,8-8,2. Ginjal menyekresi urine sesuai dengan


perubahan pH darah.
-

Memegang peranan penting dalam pengeluran zat toksin.


Ekskresi sisa hasil metabolism (ureum, asam urat, kreatinin) zat-zat
toksik, obat-obatan, hasil metabolism hemoglobin dan bahan kimia
asing (pestisida).

Fungsi hormonal dan metabolisme.


Ginjal menyekresi hormon renin yang mempunyai peranan penting
mengatur tekanan darah (sistem renin angiotensin aldesteron)
membentuk

eritripoiesis

mempunyai

peranan

penting

untuk

memproses pembentukan sel darah merah (eritropoiesis).


b. Ureter
Ureter terdiri dari 2 saluran pipa, masingmasing bersambung dari
ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya 25-30 cm, dengan
penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan
sebagian terletak dalam rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltik tiap 5
menit sekali yang akan mendorong urin masuk ke dalam kandung kamih.
Gerakan peristaltik mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan oleh
ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis
masuk ke dalam kandung kemih.
Ureter pada pria terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang
oleh duktus deferens dan dikelilingi oleh pleksus vesikalis. Selanjutnya ureter
berjalan oblique sepanjang 2 cm di dalam dinding vesika urinaria pada sudut
lateral dari trigonum vesika. Sewaktu menembus vesika urinaria, dinding atas
dan dinding bawah ureter akan tertutup dan pada waktu vesika urinaria penuh
akan membentuk katup (valvula) dan mencegah pengambilan urine dari
vesika urinaria.
Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika urinaria dan
berjalan ke bagian medial dan ke depan bagian lateralis serviks uteri bagian
atas, vagina untuk mencapai fundus vesika urinaria. Dalam perjalanannya,

ureter didampingi oleh arteri uterina sepanjang 2,5 cm dan selanjutnya arteri
ini menyilang ureter dan menuju ke atas di antara lapisan ligamentum. Ureter
mempunyai 2 cm dari sisi serviks uteri. Ada tiga tempat yang penting dari
ureter yang mudah terjadi penyumbatan yaitu pada sambungan ureter pelvis
diameter 2 mm, penyilangan vosa iliaka diameter 4 mm dan pada saat masuk
ke vesika urinaria yang berdiameter 1-5 cm.
Fungsi (fisiologi) dari uretra adalah sebagai saluran tempat pengeluaran
urin dari ginjal menuju ke kandung kemih.
c. Kandung Kemih (Vesica urinaria)
Kandung Kemih di sebut juga Vesika Urinaria atau bladder (Bahasa
Inggris). Kandung Kemih merupakan kantung berongga yang dapat
mengembang dan mengempis seperti balon karet karena dapat mengubah
status kontraktil otot polos di dindingnya. Kandung kemih terletak di
belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuk kandung kemih
seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis medius.
Bagian vesika urinaria terdiri dari :
1. Fundus yaitu, bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah,
bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectovesikale yang
terisi oleh jaringan ikat duktus deferen, vesika seminalis dan prostat.
2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3. Verteks, bagian yang mancung ke arah muka dan berhubungan
dengan ligamentum vesika umbilikalis
Fungsi vesica urinaria adalah sebagai tempat penyimpanan sementara
urine yang mana tiap orang berbeda kapasitasnya sekitar 150 300 cc. Selain
sebagai tempat penyimpanan sementara urin, kandung kemih berfungsi untuk
mendorong urine keluar dari tubuh saat isinya telah terpenuhi.
d. Uretra
Uretara merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung
kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.

a. Uretra pria
Pada laki-laki, uretra berjalan berkelok kelok melalaui
tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang
menembus tulang fubis ke bagian penis panjangnya 20 cm. uretra
pada laki-laki terdiri dari uretra prostatia, uretra membranosa, dan
uretra kevernosa
b. Uretra wanita
Uretra pada wanita terletak di belakang simfisis pubis
berjalan miring sedikit ke arah atas, panjangnya 3-4 cm. Lapisan
uretra wanita terdiri dari tunika muskularis (sebelah luar), lapisan
spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa
(lapisan sebelah dalam). Muara uretra pada wanita terletak di
sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini
hanya sebagai salura ekskresi.
2.3 Pembuatan Urine

Urine berasal dari darah yang di bawa arteri renalis masuk kedalam ginjal,
darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah.
Ada tiga tahap pembentukan urine:
1. Proses filtrasi
Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan
aferen lebih besar dari permukaan eferen maka terjadi penyerapan
darah. Di sini, sebagian cairan tersaring dan sebagian zat tertinggal
seperti protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman
9

bersamaan dengan glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat


dan lain-lain, yang diteruskan ke tubulus ginjal.
2. Proses reabsorpsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian zat zat
yang diperlukan tubuh. Misalnya glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan
ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal oblogator
reabsorpsi terjadi pada tubulus proksimal.
3. Proses Augmentasi
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal. Pada
tubulus distal masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan penambahan
urea dan zat zat yang tidak diperlukan tubuh lagi sehingga
terbentuklah urine sesungguhnya. Penyerapannya terjadi secara aktif
dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla
renalis.
Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa
ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung kemih)
yang merupakan tempat penyimpanan urine sementara.
Ketika kandung kemih sudah penuh, distensi kandung kemih oleh air
kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada dinding kandung
kemih dengan jumlah 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses
miksi). Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada
saat yang sama terjadi relaksasi spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter
eksternus, dan akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih. Uurine dikeluarkan
dari tubuh melalui uretra.
Urine yang normal biasanya berjumlah 1-2 liter dalam sehari tergantung
dari jumlah cairan yang masuk, berwarna bening oranye tanpa ada endapan,
berbau tajam dan reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6.
Urine normal biasanya mengandung beberapa bahan berikut :
-

Air 96%,
Benda padat 4% (terdiri atas urei 2% dan produk metabolik lain 2%)
Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Kadar ureum darah
yang normal adalah 30 mg setiap 100 ccm darah, tergantung dari
jumlah normal protein yang dimakan dan fungsi hati dalam
pembentukan ureum.

10

Asam urat. Kadar normal asam urat di dalam darah adalah 2 sampai 3
mg setiap 100 cm, sedangkan 1,5 sampai 2 mg setiap hari

diekskresikan ke dalam urine.


Kretin adalah hasil buangan kreatin dalam otot. Produk metabolisme

lain mencangkup benda-benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan urat.


Elektrolit atau garam, seperti natrium kalsium dan kalium klorida,
diekskresikan untuk mengimbangijumlah yang masuk melalui mulut.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

11

Sistem urinari adalah sistem saluran dalam tubuh manusia, meliputi ginjal
dan saluran keluarnya yang berfungsi untuk membersihkan tubuh dari zatzatyang tidak diperlukan.
Sistem urinari terdiri dari sepasang ginjal dengan saluran keluar urine
berupa ureter dari setiap ginjal. Ureter itu bermuara pada sebuah kandung kemih
(urinary bladder, vesica urinaria) di perut bagian bawah di belakang tulang
kemaluan (pubic bone). Urine selanjutnya dialihkan keluar melalui sebuah
urethra.
3.2 Saran
Dari hasil pembuatan makalah ini, penulis menyarankan kepada pembaca
agar memahami lebih dalam sistem urinaria yang berfungsi untuk meyaring darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://wahyunidhi.blogspot.co.id/

12

2. http://hardinburuhi88.blogspot.co.id/2014/07/makalah-anatomi-fisiologisistem_7.html
3. http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.co.id/2012/12/sistem-urinaria.html
4. http://dokumen.tips/documents/makalah-anatomi-sistem-perkemihan55c2a62e98abe.html

MAKALAH GENERAL CODING


SISTEM URINARIA
13

DISUSUN OLEH:
Miranti Christie Verdiana
NIM . G41150166
GOLONGAN A

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2015

14

Anda mungkin juga menyukai