Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Latar belakang dari Praktikum Industri II ini yaitu mempelajari prinsip-prinsip dan
teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Serta
memperbaiki cara kerja yang dilakukan oleh setiap manusia agar, pekerjaan tersebut
bisa mencapai tujuan yang ENASE (Efisien, Nyaman, Aman, Sehat, dan Efektif).
1.1.1

Pengukuran Konsumsi Energi

Kerja berat yaitu sebagai kegiatan yang membutuhkan usaha dan fisik yang besar yang
dicirikan dengan konsumsi energi yang besar serta beban berat pada jantung dan paruparu. Secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu kerja fisik dan kerja
mental. Kerja mental pengeluaran energi relatif kecil dibandingkan dengan kerja fisik
dimana pada kerja fisik ini manusia akan menghasilkan perubahan dalam konsumsi
oksigen, denyut nadi temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh.
Metode pengukuran kerja fisik dapat dilakukan dengan mengukur konsumsi energi.
Konsumsi energi pada waktu kerja biasanya ditentukan dengan cara tidak langsung,
yaitu dengan pengukuran tekanan darah, aliran darah, komposisi kimia dalam darah,
temperatur tubuh, tingkat penguapan dan jumlah udara yang dikeluarkan oleh paruparu.
Ketika

manusia

melakukan

aktivitas

dalam

kehidupan

sehari-hari,

manusia

membutuhkan energi. Energi yang dibutuhkan oleh manusia didapatkan dari makanan
yang dikonsumsi. Tubuh manusia memiliki metabolisme yang membutuhkan sumber
energi yang cukup untuk melakukan aktivitas sehari-hari tersebut. Menghitung
konsumsi energi, perlu memperhatikan faktor-faktor seperti tekanan darah, denyut nadi,
dan suhu tubuh. Faktor-faktor tersebut berbeda-beda untuk masing-masing orang.
Adapun yang mempengaruhi faktor-faktor tersebut seperti ukuran tinggi dan berat

badan. Tekanan darah dan denyut nadi cenderung meningkat apabila semakin berat dan
semakin tinggi orang tersebut.
1.1.2

Pengaruh Lingkungan Fisik Kerja pada Performansi Pekerja

Lingkungan kerja adalah tempat di mana melakukan aktivitas setiap harinya.


Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan pegawai
untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja terdiri dari lingkungan fisik dan non
fisik. Lingkungan kerja yang baik akan menimbulkan rasa senang dan rasa senang ini
dapat mempengaruhi karyawan untuk bekerja lebih giat dan bersemangat, sehingga
dengan semangat kerja karyawan yang tinggi maka rancangan sistem kerja yang efisien
dapat meningkat. Kedua lingkungan kerja tersebut baik lingkungan kerja fisik dan non
fisik penting untuk diperhatikan.
Lingkungan kerja fisik adalah kondisi fisik yang berada di sekitar karyawan dan
memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap karyawan.
Sedangkan lingkungan kerja non fisik adalah hubungan di sekitar tempat kerja baik
hubungan dengan atasan, bawahan, maupun hubungan dengan rekan kerja yang tidak
bisa diabaikan keberadaannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik
yaitu penerangan atau pencahayaan di tempat kerja, temperatur atau suhu di tempat
kerja, kelembaban, sirkulasi udara di tempat kerja, kebisingan di tempat kerja, baubauan di tempat kerja, tata warna di tempat kerja, dekorasi di tempat kerja, musik di
tempat kerja, kebersihan ruang kerja, keamanan di tempat kerja. Lingkungan kerja non
fisik juga berpengaruh dalam mencapai tujuan dari perusahaan. Hal ini dikarenakan,
lingkungan kerja non fisik merupakan komunikasi antara atasan dan bawahan. Faktorfaktor lingkungan kerja non fisik adalah hubungan atasan dengan bawahan, hubungan
antar karyawan dan lain-lain.

1.1.3

Work Sampling

Waktu merupakan elemen yang sangat menentukan dalam merancang atau memperbaiki
suatu sistem kerja. Peningkatan efesiensi suatu sistem kerja mutlak berhubungan dengan
waktu kerja yang digunakan dalam berproduksi.

Pengukuran waktu kerja pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menentukan
lamanya waktu kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator yang terlatih untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik pada tingkat kecepatan kerja yang normal,
serta dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu. Dengan demikian, pengukuran
waktu ini merupakan suatu proses kuantitatif yang diarahakan untuk mendapatkan suatu
kriteria yang objektif.
Studi mengenai pengukuran waktu kerja dilakukan untuk dapat melakukan perancangan
atau perbaikan dari suatu sistem kerja. Untuk keperluan tersebut dilakukan penentuan
waktu

baku,

yaitu

waktu

yang

diperlukan

dalam

bekerja

dengan

telah

mempertimbangkan faktor-faktor diluar elemen yang dilakukan.


Metode sampling kerja atau work sampling, ratio delay study, atau random observation
method merupakan suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan
terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerjaan dengan pengukuran kerja
langsung. Metode sampling kerja sangat cocok digunakan untuk melakukan
pengamatan terhadap pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan memiliki siklus serta
waktu yang relatif panjang.
1.1.4

Penetapan Performance Rating dengan Metode Speed Rating

Speed rating adalah suatu metode penetapan rating performance kerja operator yang
didasarkan pada faktor kecepatan atau tempo kerja operator. Umumnya dinyatakan
dalam persentase (%) atau angka desimal, dimana performance kerja normal sama
dengan 100% atau 1,00. Performance rating adalah teknik untuk menyamakan waktu
hasil observasi terhadap seorang operator dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
waktu yang diperlukan oleh operator normal dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Di sini rating didasarkan pada faktor tunggal yaitu, menurut kecepatan atau tempo kerja
operator. Dengan metode speed rating maka proses penetapan rating factor akan
dilaksanakan dengan cara membandingkan kemampuan yang ditetapkan oleh kecepatan
atau tempo kerja operator dengan konsep kemampuan normal yang dimiliki oleh time
study analyst (rater).

Pengukuran waktu kerja di sini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk


menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam
menentukan dasar analisis maka digunakan waktu standar dan waktu baku pekerja.
Pengukuran waktu kerja untuk masing-masing elemen kerja yang telah ditentukan
biasanya dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan data yang valid.
Performance rating adalah teknik untuk menyampaikan waktu hasil observasi terhadap
seorang operator dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan waktu yang diperlukan
oleh operator normal dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Terdapat beberapa
metode untuk menentukan performance rating mulai dari skill and effort rating, westing
house system, speed rating, dan lain-lain. Metode pada praktikum ini adalah metode
speed rating.
1.1.5

Stopwatch Time Study

Pengukuran kerja dengan jam henti (stopwatch time study) diperkenalkan pertama kali
oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu. Metode ini diaplikasikan untuk
pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-ulang atau repetitive. Dari
hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus
pekerjaan, yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standar penyelesaiaan
pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu.
Pengukuran langsung adalah cara pengukuran yang dilakukan dengan pengamatan
langsung ditempat dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Berikut ini adalah langkahlangkah untuk menentukan waktu baku secara langsung, yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan penelitian pendahuluan yaitu melakukan penelitian terhadap waktu
karena dari pengukuran waktu adalah untuk mengetahui berapa waktu yang pantas
diberikan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang terbaik,
2. Memilih operator yaitu operator yang melakukan pekerjaan harus bisa diandalkan
dan memenuhi beberapa persyaratan tertentu agar pengukuran dapat berjalan
dengan baik dan hasilnya juga bisa diandalkan,
3. Melakukan pengukuran pendahuluan yaitu pengukuran harus ditetapkan terlebih
dahulu dengan tujuan mengetahui untuk apa hasil pengukuran digunakan,
4. Melakukan pengujian keseragaman data yaitu untuk memastikan bahwa data yang
terkumpul berasal dari sistem yang sama,

5. Melakukan pengujian kecukupan data yaitu untuk memastikan bahwa data yang
telah dikumpulkan cukup secara objektif,
6. Menentukan waktu siklus, dan
7. Menentukan faktor penyesuaian dan waktu normal yaitu untuk menentukan
kewajaran dari operator.
1.1.6

Pengukuran Kerja Secara Tidak Langsung

Penetapan waktu baku dengan data waktu gerakan atau predetermind time system diri
dari suatu kumpulan waktu dan prosedur sistematik dengan menganalisa dan membagibagi setiap operasi kerja yang dihasilkan oleh operator dalam gerakan-gerakan kerja,
gerakan-gerakan anggota tubuh atau elemen-elemen gerakan lainnya dan kemudian
menetapkan nilai waktu masing-masing berdasarkan waktu yang ada.
Keuntungan pokok dari atau predetermind time system dibandingkan dengan metode
pengukuran kerja lainnya adalah bahwa sistem ini bisa dipakai untuk menetapkan waktu
baku suatu operasi kerja bilamana pola gerakan kerja jadi diketahui. Meskipun banyak
keuntungan atau kelebihan bisa diperoleh dari metode pengukuran kerja dengan atau
predetermind time system, satu hal yang harus dicatat dan diperhatikan adalah bahwa
sistem ini hanya dapat diaplikasikan oleh orang yang mampu dan terlatih baik.
Sistem faktor kerja atau work factor system merupakan salah satu sistem dari atau
predetermind time system yang paling awal dan secara luas diaplikasikan. Sistem ini
memungkinkan untuk menetapkan waktu untuk pekerjaan-pekerjaan manual dengan
menggunakan data waktu gerakan yang telah ditetapkan lebih dahulu. Didalam
penetapan waktu baku untuk pekerjaan secara total, masih harus menambahkan waktu
longgar atau allowance time yang dibutuhkan.
Metode pengukuran waktu baku atau methods measurment time adalah suatu sistem
penetapan awal waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studi gambar gerakangerakan

kerja dari suatu operasi kerja indusri yang direkam dalam film. Metode

pengukuran membagi gerakan-gerakan kerja elemen-elemen gerakan menjangkau,


mengangkut, memutar, memegang, mengarahkan, melepaskan, lepas rakit, gerakan
mata, dan beberapa anggota badan lainnya. Unit waktu yang digunakan adalah sebesar

perkalian 0,00001 jam dan unit satuan ini dikenal sebagai time measurment unit adalah
sama dengan 0,00001 jam atau 0,0006 menit.
1.1.7

Perancangan Produk dan Anthropometry

Suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik ukuran, bentuk,
dan kekuatan fisik tubuh manusia serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan
masalah desain dinamakan anthropometry. Penerapan data anthropometry ini akan
dapat dilakukan jika tersedia nilai rata-rata dan standar deviasinya dari suatu distribusi
normal.
Seiring perkembangan zaman anthropometry digunakan sebagai alat yang ergonomis
untuk mengukur suaian anggota tubuh manusia. Data anthropometry akan menentukan
bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat berkaitan dengan produk yang dirancang dan
manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut. Dalam kaitan
ini maka perancang produk harus mampu mengakomodasikan dimensi tubuh dari
populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil rancangannya tersebut.
Anthropometry dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian yaitu yang pertama
anthropometry statis, yaitu pengukuran dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan diam
atau tidak bergerak, dan anthropometry dinamis, yaitu dimensi tubuh diukur dalam
berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak.
Dimensi yang diukur pada anthropometry statis diambil secara linear atau lurus dan
dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasilnya dapat representatif, maka pengukuran
harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap individu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dimensi tubuh manusia yaitu umur, jenis kelamin, suku bangsa, dan
jenis pekerjaan.

1.2

Tujuan

Praktikum Industri II kali ini akan membahas analisa rancangan kerja, ergonomi, dan
perancangan produk sehingga mahasiswa nantinya akan mampu menerapkan konsep
dan prinsip mengenai sistem atau metode kerja yang ENASE (efektif, nyaman, aman,
sehat dan efesien) dalam upaya peningkatan produktifitas kerja.

1.2.1

Pengukuran Konsumsi Energi

Tujuan Praktikum Industri II pada modul Pengukuran Konsumsi Energi kali ini adalah
sebagai berikut:
1. Praktikan mampu mengukur konsumsi energi,
2. Praktikan mampu menentukan klasifikasi kerja yang dilakukan yaitu ringan, sedang
atau berat beserta tingkat kelelahan, dan
3. Praktikan mengetahui hubungan denyut nadi dan tekanan darah dengan beban
kerja.
1.2.2

Pengaruh Lingkungan Fisik Kerja pada Performansi Pekerja

Tujuan Praktikum Industri II pada modul Pengaruh Lingkungan Fisik Kerja pada
Performansi Pekerja kali ini adalah sebagai berikut:

1. Praktikan mampu menganalisa pengaruh suhu terhadap kinerja seseorang,


2. Praktikan mampu menganalisa pengaruh pencahayaan terhadap kinerja seseorang,
dan
3. Praktikan mampu menganalisa pengaruh kebisingan terhadap kinerja seseorang.
1.2.3

Work Sampling

Tujuan Praktikum Industri II pada modul Work Sampling kali ini adalah sebagai berikut:
1

Memperkenalkan kepada praktikan tentang metode sampling kerja baik teori


maupun prakteknya sebagai alat yang efektif dalam menentukan waktu kelonggaran

atau allowance time guna menetapkan waktu baku,


Melatih praktikan untuk melaksanakan kegiatan pengukuran kerja dengan

pemahaman dan penguasaan materi mengenai sampling kerja, dan


Mendorong praktikan agar dimasa-masa mendatang dapat melaksanakan kegiatan
pengukuran dan penelitian kerja guna meningkatkan produktifitas kerja.

1.2.4

Penetapan Performance Rating dengan Metode Speed Rating

Tujuan Praktikum Industri II pada modul Penetapan Performance Rating dengan


Metode Speed Rating kali ini adalah sebagai berikut:
1. Memulai kemampuan time study analyst (rater) di dalam menetapkan
performance rating operator yang diamati,
2. Mengetahui performance rating sebenarnya dari tiap-tiap operator yang diamati
dan kemudian membandingkan dengan estimasi performance rating yang dibuat,
dan
3. Melihat penyimpangan antara estimasi yang telah ditetapkan dengan
performance rating sebenarnya.
1.2.5

Stopwatch Time Study

Tujuan Praktikum Industri II pada modul Stopwatch Time Study kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Praktikan dapat mengidentifikasi elemen-elemen gerakan suatu pekerjaan,
2. Praktikan mampu menganalisis elemen-elemen gerakan yang efektif dan tidak
efektif,
3. Dapat melakukan perbaikan-perbaikan elemen-elemen gerakan yang tidak perlu
atau pengaturan tatak letak fasilitas atau stasiun kerja, dan
4. Mampu menghitung waktu baku dengan mempelajari elemen-elemen gerakan yang
ada.
1.2.6

Pengukuran Kerja Secara Tidak Langsung

Tujuan Praktikum Industri II pada modul Pengukuran Kerja Secara Tidak Langsung kali
ini adalah sebagai berikut:
1. Praktikan dapat mengidentifikasi elemen-elemen gerakan suatu pekerjaan,
2. Praktikan mampu menganalisa gerakan menggunakan Methods Time Measurment
(MTM), dan
3. Mampu menetapkan waktu standar dari masing-masing gerakan berdasarkan
macam gerakan dan kondisi kerja masing-masing.
1.2.7

Perancangan Produk dan Anthropometry

Tujuan Praktikum Industri II pada modul Perancangan Produk dan Anthropometry kali
adalah sebagai berikut:
1. Praktikan mampu mengukur dimensi-dimensi anthropometry, dan
2. Praktikan mampu merancang produk yang ergonomis dengan menentukan terlebih
dahulu dimensi tubuh mana yang diperlukan.

1.3

Waktu dan Lokasi

Waktu pelaksanaan Praktikum Industri II kali ini dilaksanakan kira-kira hampir dua
bulan yaitu awal dilaksanakannya pada hari Kamis tanggal 31 Maret 2016 sekitar pukul
15.00 WITA sampai dengan hari Kamis tanggal 19 Mei 2016 sekitar pukul 15.00 WITA.
Sedangkan tempat pelaksanaan Praktikum Industri II kali ini yaitu di tangga
Laboratorium Teknologi Industri Fakultas Teknik, Ruang Area I dan Ruang Area II
Laboratorium Teknologi Industri Fakultas Teknik, Ruang Iklim Laboratorium Teknologi
Industri Fakultas Teknik, dan Indomaret Plus Jalan M. Yamin Samarinda.
1.3.1

Pengukuran Konsumsi Energi

Waktu dan lokasi Praktikum Industri II pada modul Pengukuran Konsumsi Energi
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 21 April 2016 sekitar pukul 15.00 WITA,
tepatnya di tangga Laboratorium Teknologi Industri Fakultas Teknik dan di Ruang Area
I Laboratorium Teknologi Industri Fakultas Teknik.
1.3.2

Pengaruh Lingkungan Fisik Kerja pada Performansi Pekerja

Waktu dan lokasi Praktikum Industri II pada modul Pengaruh Lingkungan Fisik Kerja
pada Performansi Pekerja dibagi menjadi dua pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 31 Maret 2016 sekitar pukul 15.00 WITA
tepatnya di Ruang Iklim Laboratorium Teknologi Industri Fakultas Teknik, sedangkan
pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 April 2016 sekitar pukul
15.00 WITA, tepatnya di Ruang Iklim Laboratorium Teknologi Industri Fakultas
Teknik.

1.3.3

Work Sampling

Waktu dan lokasi Praktikum Industri II pada modul Work Sampling dilaksanakan tiga
hari. Hari pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13 Mei 2016 sekitar pukul
16.00 WITA sampai dengan pukul 22.00 WITA, sedangkan hari kedua dan hari ketiga
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2016 dan hari Minggu tanggal 15 Mei
2016 sekiar pukul 08.00 WITA sampai dengan pukul 14.00 WITA, tepatnya di
Indomaret Plus Jalan M. Yamin Samarinda.

1.3.4

Penetapan Performance Rating dengan Metode Speed Rating

Waktu dan lokasi Praktikum Industri II pada modul Penetapan Performance Rating
dengan Metode Speed Rating dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14 April 2016
sekitar pukul 15.00 WITA, tepatnya di Ruang Area II Laboratorium Teknologi Industri
Fakultas Teknik.
1.3.5

Stopwatch Time Study

Waktu dan lokasi Praktikum Industri II pada modul Stopwatch Time Study dilaksanakan
pada hari Kamis tanggal 28 April 2016 sekitar pukul 15.00 WITA, tepatnya di Ruang
Area II Laboratorium Teknologi Industri Fakultas Teknik.
1.3.6

Pengukuran Kerja Secara Tidak Langsung

Waktu dan lokasi Praktikum Industri II pada modul Pengukuran Kerja Secara Tidak
Langsung dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2016 sekitar pukul 15.00 WITA,
tepatnya di Ruang Area II Laboratorium Teknologi Industri Fakultas Teknik.
1.3.7

Perancangan Produk dan Anthropometry

Waktu dan lokasi Praktikum Industri II pada modul Perancangan Produk dan
Anthropometry dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2016 sekitar pukul 15.00
WITA, tepatnya di Ruang Area I dan Ruang Area II Laboratorium Teknologi Industri
Fakultas Teknik.

1.4

Diagram Alir

Praktikum Industri II kali ini membahas analisa rancangan kerja, ergonomi, dan
perancangan produk. Keseluruhan kegiatan Praktikum Industri II ini akan digambarkan
melalui diagram alir.
1.4.1

Pengukuran Konsumsi Energi

Kegiatan praktikum mengenai modul Pengukuran Konsumsi Energi kali ini akan
digambarkan melalui Gambar 1.1 sebagai berikut:

Pengolahan Data secara Komputerisasi


Menghitung uji signifikansi

engolahan Data secara Manual

enghitung %HRR

Tahap Persiapan

Mulai

Studi Individu

Responsi

Tahap Pengumpulan Data

Pemaparan Tujuan Praktik

Pelaksanaan

Stu

Tahap Pengolahan Data

Pengumpulan Data
Pengukuran data denyut nadi dan tekanan darah o
Pengukuran data denyut nadi dan tekanan darah ope

Diagram alir pengukuran konsumsi energi


1

Gambar 1.1

Tahap Pengolahan Data


Tahap Analisa

Analisa dan Pembahasan

Gambar 1.1

1.4.2

Diagram alir pengukuran konsumsi energi (lanjutan)

Pengaruh Lingkungan Fisik Kerja pada Performansi Pekerja

Kegiatan praktikum mengenai modul Pengaruh Lingkungan Fisik Kerja pada


Performansi Pekerja kali ini akan digambarkan melalui Gambar 1.2 sebagai berikut:

Tahap Persiapan

Mulai

Gambar 1.2

Selesai

Penutup

Kesimpulan dan Saran

Diagram alir pengaruh lingkungan fisik kerja pada performansi pekerja

Tahap Persiapan
Tahap Pengumpulan Data

Menghitung
Menghitung
uji kecepatan,
uji kecepatan,
uji ketelitian,
uji ketelit
da
Menghitung
Menghitung
uji ANOVA
uji ANOVA
Grafik uji ketelitian
Grafik uji kecepatan

Analisa dan Pembahasan

Tahap Analisa

Tahap Pengolahan Data

Pengolahan
Pengolahan
Data secara
Data secara
ManualKomputeris

Gambar 1.2

Diagram alir pengaruh lingkungan fisik kerja pada performansi pekerja


(lanjutan)

Penutup

2
Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1.2

1.4.3

Diagram alir pengaruh lingkungan fisik kerja pada performansi pekerja


(lanjutan)

Work Sampling

Kegiatan praktikum mengenai modul Work Sampling kali ini akan digambarkan melalui
Gambar 1.3 sebagai berikut:

Mulai

Responsi

Pemaparan Tujuan Praktikum

Tahap Persiapan

Studi Individu

Gambar 1.3

Diagram alir work sampling

Tahap Pengumpulan Data

Membuat
Membuat
flow
Menghitung n
Menghitung n
Menghitung n
Menghitung n

Analisa dan Pembahasan

Tahap Analisa

Tahap Pengolahan Data

Pengolahan
Pengolaha
D

Selesai

Penutup

Kesimpulan dan Saran

Gambar 1.3

Diagram alir work sampling (lanjutan)

Pengolahan Data secara Komputerisasi


Membuat grafik besar penyimpangan

ngolahan Data secara Manual

1.4.4

Penetapan Performance Rating dengan Metode Speed Rating

enghitung besar penyimpangan

Kegiatan praktikum mengenai modul Penetapan Performance Rating dengan Metode

Tahap Pengolahan Data

Tahap Pengumpulan Data

Tahap Persiapan

Speed Rating kali ini akan digambarkan melalui Gambar 1.4 sebagai berikut:

Gambar 1.4

Data kartu bridge dibag

Diagram alir penetapan performance rating dengan metode speed rating

Tahap Pengolahan Data

Pengolahan Dat

Menghitung EPR
Analisa besar p

Tahap Analisa

Analisa dan Pembahasan

Gambar 1.4

1.4.5

Diagram alir penetapan performance rating dengan metode speed rating


(lanjutan)

Stopwatch Time Study

Kegiatan praktikum mengenai modul Stopwatch Time Study kali ini akan digambarkan
melalui Gambar 1.5 sebagai berikut:

Tahap Persiapan

Mulai

Selesai

Penutup

Kesimpulan dan Saran

Gambar 1.5

Diagram alir stopwatch time study

Tahap Persiapan
Tahap Pengumpulan Data
Tahap Analisa
Tahap Pengolahan Data

Pengolahan
Pengolahan
Data secara
Data
Mas

Membuat Menghitung
peta tangantes
kana
ke
Membuat Menghitung
peta aliran proses
tes ke
Membuat waktu baku

Analisa dan Pembahasan

Gambar 1.5

Diagram alir stopwatch time study (lanjutan)

Penutup

2
Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1.5

1.4.6

Diagram alir stopwatch time study (lanjutan)

Pengukuran Kerja Secara Tidak Langsung

Kegiatan praktikum mengenai modul Pengukuran Kerja Secara Tidak Langsung kali ini
akan digambarkan melalui Gambar 1.6 sebagai berikut:

Mulai

Tahap Persiapan

Studi Individu

Responsi

Pemaparan Tujuan Praktikum

1
Gambar 1.6

Diagram alir pengukuran kerja secara tidak langsung

Tahap Pengumpulan Data

Menghitung
Membuat
wak
Menghitung wak
Menghitung wak
Menghitung wak

Analisa dan Pembahasan

Tahap Analisa

Tahap Pengolahan Data

Pengolahan
Pengolah
Dat

Selesai

Penutup

Kesimpulan dan Saran

Gambar 1.6

Diagram alir pengukuran kerja secara tidak langsung (lanjutan)

Pengolahan Data secara Komputerisasi

Membuat data hasil pengamatan pada kasir

1.4.7

Perancangan Produk dan Anthropometry

engolahan Data secara Manual

Kegiatan praktikum mengenai modul Perancangan Produk dan Anthropometry kali ini
enghitung nilai mean
akan digambarkan melalui Gambar 1.7 sebagai berikut:

Mulai

Tahap Persiapan

Studi Individu

Responsi

Pemaparan Tujuan Praktikum

Studi Literatur

Pengumpulan Data
Menghitung dimensi tubuh dan tangan seluruh Mahasiswa Teknik Industri angka

Tahap Pengolahan Data

Tahap Pengumpulan Data

Pelaksanaan

1
Gambar 1.7

Diagram alir perancangan produk dan anthropometry

Tahap Pengolahan Data


Tahap Analisa

Analisa dan Pembahasan

Selesai

Penutup

Kesimpulan dan Saran

Gambar 1.7

Diagram alir perancangan produk dan anthropometry (lanjutan)

Anda mungkin juga menyukai