Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN KADER PENDAMPINGAN STIKER P4K


PUSKESMAS MUNGO TANGGAL 31 MEI TAHUN 2016

I.

PENDAHULUAN
P4K ( Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi) dengan Stiker
adalah merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh Bidan di desa Dengan Peran Aktif
Suami, Keluarga Dan Masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan
menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca
persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir
Kader sebagai partner kerja dilapangan bagi petugas kesehatan dalam pelaksanaan
program P4K ini sangat berperan penting sehubungan dengan penguasaan wilayah dan
geografis wilayah kerja, serta pendekatan kepada masyarakat secara budaya setempat.
Penyelenggaraan Kesehatan salah satunya dengan mengoptimalkan fungsi Puskesmas.
Fungsi Puskesmas berdasarkan permenkes no 75 tahun 2014 adalah :

1. Menyelanggrakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama diwilayah kerjanya.


2. Menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama diwilayah kerjanya.
3. Sebagai wahana pendidikan.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan

dipuskesmas bertujuan untuk

mewujudkan masyarakat yang :


1.
2.
3.
4.
II.

Memiliki prilaku sehat yang meliputi kesadaran , kamauan dan kemanpuan hidup sehat
Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
Hidup dalam lingkungan yang sehat
Memiliki derajat kesehatan yang optimal baik individu , keluarga dan masyarakat.
LATAR BELAKANG
Dalam rangka pencapaian target sasaran rencana pembangunan jangka menengah bidang
kesehatan (RPJMN-KN) 2004-2009 yaitu AKI 226/100.000 KH, dan target pencapaian

Millenium Development Golals (MDGs), yaitu AKI menjadi 102/100.000 KH pada tahun
2015, perlu dilakukan upaya terobosan yang efektif dan berkesinambungan.
Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung, yaitu perdarahan,
infeksi, eklamsi, persalinan lama dan abortus komplikasi abortus. Di samping itu, kematian
ibu juga dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan,
kedudukan dan peran perempuan, faktor sosial budaya serta faktor transportasi, yang
kesemuanya berpengaruh pada munculnya dua keadaan yang tidak menguntungkan, yaitu :
(1) Tiga Terlambat (terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat
mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat mendapatkan pelayanan fasilitas kesehatan); (2)
Empat Terlalu (terlalu muda melahirkan, terlalu sering melahirkan, terlalu rapat jarak
melahirkan, dan terlalu tua untuk melahirkan). Mengingat penyebab dan latar belakang
kematian ibu yang sangat kompleks dan menyangkut bidang-bidang yang ditangani oleh
sektor, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, maka upaya percepatan penurunan
AKI memerlukan penanganan yang menyeluruh terhadap masalah yang ada dengan
melibatkan sektor terkait.
Pada tahun 2007 menteri kesehatan menerangkan P4K (program perencanaan dan
pencegahan komplikasi) dengan stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan
penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dan
kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi
masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindak lanjut dalam
menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.
Dari pengalaman lapangan, ditemukan bahwa kemampuan dalam berkomunikasi
merupakan kunci keberhasilan untuk dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap
bidan. Dalam P4K dengan Stiker, bidan diharapkan berperan sebagai fasilitator dan dapat
membangun komunikasi persuasif dan setara di wilayah kerjanya agar dapat terwujud
kerjasama dengan

ibu, keluarga dan masyarakat sehingga pada akhirnya dapat

meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.


III.

TUJUAN

3.1. Tujuan Umum


Meningkatkan pengetahuan kader posyandu tentang kegiatan
Pendampingan stiker P4K.
3.2. Tujuan Khusus
a.

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader tentang Stiker P4K

b.

Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya stiker P4K disetiap rumah ibu hamil

c.

Terlaksananya perencanaan persalinan termasuk pemakaian metode KB pasca melahirkan


yang sesuai dan disepakati ibu hamil, suami, keluarga dan bidan.

d. Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi selama
kehamilan, persalinan, persalinan, dan nifas
e.

Tersedianya persiapan persalinan ibu hamil dalam hal biaya, transportasi, donor darah untuk
proses persalinan termasuk menghadapi kegawatdaruratan ibu hamil, ibu bersalin dan bayi
baru lahir

IV.

SASARAN
Kader diwilayah kerja Puskesmas Mungo

V.

MATERI
Stiker P4K
Deteksi Dini Resti Ibu Hamil

VI.

PESERTA

1. Peserta adalah kader Posyandu sebanyak 37 orang di wilayah kerja Puskesmas


2. Masing-masing jorong 1 orang kader posyandu kecuali jorong Indo Baleh Barat 3 orag kader,
dan jorong KPL 2 orang kader

VII.

NARA SUMBER

1 orang dari Kabupaten dengan unsur :


a. 1 satu orang dari seksi Kesga
b. Pengelola Ibu Puskesmas Mungo
VIII.

WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2016


IX.

TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan di ruang pertemuan Puskesmas Mungo

X.

SUMBER DANA
Kegiatan pertemuan Kader dalam pendampingan stiker P4K dibiayai oleh DPA_SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota

XI.

RANCANGAN ANGGARAN DANA YANG DIBUTUHKAN

1. Belanja ATK
36 Org X 1 paket X Rp. 10.000,2. Makan Minum
40 bks X Rp. 25.000,-

= Rp.360.000,= Rp.1.000.000,-

3. Fotocopy materi / bahan


36 lembar X 5 lembar x Rp.200,-

= Rp.36.000,-

4. Uang saku peserta


36 orang X Rp.25.000,-

= Rp.900.000,-

= Rp.2.296.000,XII.
PELAKSANA KEGIATAN
1. Bidan Koordinator Puskesmas Mungo
2. Pengelola Ibu Puskesmas Mungo
XIII.
PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan pertemuan kader pendampingan stiker P4K di
Puskesmas Mungo. Kerangka acuan ini dibuat dalam rangka upaya peningkatan capaian

program KIA khususnya program Ibu. Akhirnya atas segala perhatian dan pertimbangan,
kami ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai