Anda di halaman 1dari 5

Tingginya Angka Kejadian Mual Dan Muntah Setelah Tindakan Artroplasti Panggul

Total Menggunakan Anestesi Umum dan Spinal: Penelitian Observasional

Abstrak
Latar Belakang : Dibawah asumsi bahwa kejadian mual dan muntah pasca-operasi dapat
terjadi setelah tindakan artroplasti panggul total tanpa memperhatikan teknik anestesi yang
digunakan, belum jelas antara anestesi umum atau anestesi spinal yang mempunyai angka
tinggi penyebab kejadian mual dan muntah. Hasil yang bertentangan banyak dilaporkan.
Metode : Pada penelitian observasi ini, kami memilih semua tindakan artroplasti panggul total
elektif pada dewasa antara tahun 1999 dan 2008 di klinik ortopedi Swiss dibawah tindakan
anestesi umum atau anestesi spinal. Untuk menilai efek dari jenis anestesi pada kejadian mual
dan muntah pasca-operasi, kami menggunakan metode skor tendensitas dan kecocokan, yang
mana mengizinkan kami untuk mengikuti desain dan hasil dari RCT.
Hasil : Antara 3922 prosedur, 1984 (51%) pasien dibawah tindakan anestesi umum, yang mana
4,1% mengalami mual dan muntah paska-operasi, dan 1938 pasien dibawah tindakan anestesi
spinal, 3,5% yang mengalami mual dan muntah. Kami menemukan bahwa rata-rata efek
tindakan anestesi telah ditangani, yaitu efek dari jenis anestesi pada sampel individu yang telah
mendapat tindakan anestesi spinal dibandingkan dengan individu yang mendapat tindakan
anestesi umum, yaitu ATET = 2.00% (95% Cl, 0,78-3,19%) yang mana diubah menjadi OR =
1,97 (95% Cl 1,35; 2,87)
Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa tipe anestesia tidak murni berkaitan dengan
mual dan muntah pasca-operasi, namun anestesi umum mempengaruhi mual dan muntah
paska-operasi lebih tinggi dibandingkan anestesi spinal pada operasi ortopedi.
Kata Kunci : Mual-muntah pasca-operasi, Artroplasti panggul total, Anestesi umum dan
spinal, efek kausal, skor tendensitas dam kecocokan.

Latar Belakang
Morbiditas dan mortalitas berkaitan dengan anestesi pada dekade ini terdapat pengurangan
yang berarti. Selama keselamatan dan kemanjuran dari prosedur anestesi meningkat, efek
samping seperti mual dan muntah pasca-operasi menjadi target untuk meningkatkan kualitas
perawatan. Mual dan muntah pasca-operasi dapat terjadi sekitar 25-30% seluruh operasi,
bahkan terjadi 80% pada kelompok yang berisiko. Pilihan manajemen untuk mual dan muntah
pasca-operasi penting karena dapat menyebabkan peningkatan morbiditas termasuk dehidrasi,
perdarahan, bahkan kebutaan. Mual dan muntah pasca-operasi juga berpengaruh negatif pada
kualitas hidup pasien, dimana mual dan muntah pasca-operasi mungkin lebih sulit untuk
ditahan daripada nyeri pasca-operasi dan menyebabkan munculnya rasa malu, rasa rendah diri
atau takut dengan adanya tindakan intervensi. Semua faktor resiko mungkin dipengaruhi
semakin lamanya perawatan di rumah sakit, meningkatnya julmah rawatan di rumah sakit dan
morbiditas, dan juga berkontribusi pada peningkatan biaya perawatan di rumah sakit.
Artroplasti panggul total adalah operasi yang sering dilakukan; di Swiss, kami
menghitung 18.338 kasus artroplasti panggul totalyang diopname untuk tahun 2012. Mual dan

muntah pasca-operasi merupakan efek samping umum pada tindakan operasi artroplasti tulang
sendi. Sebuah penelitian menunjukkan terjadi sekitar 20-80% dari total operasi pada tulang
sendi. Artroplasti panggul totaldapat dilakukan tindakan anestesi baik secara umum (GA),
spinal (SA), atau anestesi kombinasi. Anestesi spinal dipilih lebih banyak karena memiliki
keuntungan seperti, rendahnya insiden dari trombosis vena dalam dan lebih kurang kejadian
perdarahan saat perioperatif dan postoperatif. Dengan demikian tujuan penelitian kami untuk
mengetahui tindakan anestesi yang lebih baik untuk mengurangi kejadian mual dan muntah
pasca-operasi artroplasti total panggul. Untuk tujuan ini, kami menggunakan data dasar dari
ADS (Anesthsie Donnes Suisse), yang merupakan data register terbesar yang dikumpulkan
secara rutin pada departemen anestesi di Swiss.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mual dan muntah pasca-operasi merupakan
efek samping yang lebih sering dan lebih hebat efeknya pada anestesi umum dibanding anestesi
spinal, sedangkan penelitian lain menunjukkan tidak ada perbedaan secara statistik yang
signifikan antara keduanya. Pasien dengan dilakukan operasi umum dibawah anestesi umum
mengalami sebelas kali lebih berisiko mengalami mual dan muntah pasca-operasi dibanding
pasien yang menerima anestesi secara spinal. Ini menunjukkan mengapa perihal mual dan
muntah pasca-operasi menjadi hal yang diperhatikan pada anestesi umum, meskipun terjadi
peningkatan proporsi tindakan anestesi spinal diantara semua prosedur tindakan operasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek penyebab potensial mual dan muntah
pasca-operasi antara anestesi umum dan spinal pada pasien yang dilakukan tindakan artroplasti
total panggul. Untuk pengetahuan kami, tidak ada penelitian lain di bidang anestesiologi di
Switzerland yang mengangkat masalah mual dan muntah pasca-operasi ortopedi dengan jumlah
pasien yang besar.

Metode
Pengaturan dan para partisipan
Kami menggunakan data yang terkumpul dalam satu pusat rujukan khusus ortopedi, yang mana
telah melaksanakan sekitar 20.000 intervensi setiap tahun. Kami memilih pasien diatas 18
tahun yang menggunakan anestesia dengan tindakan artroplasti panggul total pertama kali
secara elektif (yang maksudnya tindakan artroplasti panggul totalyang direncanakan sebagai
intervesi utama, bukan sebagai konsekuensi tindakan lain atau intervensi setelah tindakan lain.
Artroplasti panggul total bilateral atau total hip replacement, yang berarti mengganti protesis
yang lama menjadi yang baru, tidak termasuk) dilakukan pada tanggal antara 1 Januari 1999
sampai 31 Desember 2008 (terdapat pada klinik yang berpartisipasi pada tugas ADS pada
tanggal itu). Pasien yang belum dipindahkan ke ruang pemulihan, ruang rawat, atau bangsal
perawatan intensif, atau pasien yang sedang diresusitasi saat dioperasi atau sampai 24 jam
kemudian, pasien yang meninggal saat dioperasi atau sampai 24 jam kemudian, pasien yang
dalam anestesi tipe lain selain anestesi umum dan spinal (terutama anestesi kombinasi), dengan
bukan ahli bedah atau anestesiologi umum, atau status ASA 4, atau pasien dengan anamnesa
kejadian mual dan muntah pasca-operasi yang kurang, atau adanya variabel lain yang
mempengaruhi diekslusikan (liat Fig.1).

Sumber Data
ADS dibentuk pada tahun 1996 untuk membantu perkembangan kualitas pelayanan kesehatan
dan untuk tujuan penelitian. Proyek ADS didukung oleh Swiss Society for Anesthesia and
Resuscitation (SSAR), yang menyediakan partisipan untuk membagi data yang
menggambarkan berbagai aspek dan proses yang berhubungan dengan anetesiologi. Sumber
data digunakan secara teratur untuk tujuan penelitian. Struktur proyek ADS sudah diatur
sedemikian rupa. Masing-masing departemen yang berpartisipasi, memilih level partisipasi
menurut tujuan dan kepentingannya. Untuk setiap prosedur anestesi, aturan standar inti data
sudah disimpan menurut tujuan umum dan susunannya. Secara bebas, data dihubungkan untuk
pimpinan dan untuk peningkatan kualitas juga dikumpulkan. Sistem ini telah diadaptasi dari
sistem registrasi yang sama didesain di Universitas Rumah Sakit di Trondheim, Norwegia.
Partisipasi untuk ADS dibuka secara bebas pada semua rumah sakit umum maupun privat di
Swiss. Lebih dari 40 institusi denga berbeda tipe dan tingkatan berpartisipasi dalam proyek ini,
yang berarti sekitar seperempat total praktisi anestesi di Swiss berpartisipasi. Untuk periode
antara tahun 1996 dan 2010, lebih dari 2 juta tindakan anestesi tersimpan dalam sumber data.
Variabel
Untuk setiap prosedur, kejadian (ya atau tidak) episode mual dan muntah pasca-operasi secara
rutin disimpan oleh anggota tim anestesi (dokter atau perawat) sampai 24 jam setelah keluar
dari meja operasi. Bagaimanapun, karena definisi mual dan muntah pasca-operasi kurang
memiliki batasan yang jelas, kejadian tersebut dilaporkan berdasarkan penilaian klinis, tentu
saja gejala yang signifikan dan episode mual muntah yang penting mungkin dicatat. Variabel
bebas lain yang dapat digunakan seperti jenis kelamin, umur, indikator komorbid (alergi,
angina, arterial, aritmia, PPOK, penyakit jantung, kakeksia, diabetes, perdarahan diatesis, syok,
hipertensi, hipertermi malignan, infark, gagal hati, gagal ginjal, obesitas, alkoholisme,
gangguan sistem endokrin, merokok, gangguan neurologis, pengobatan steroid, keadaan tidak
puasa, dan asma), skor ASA, pengalaman ahli anestesi dan ahli bedah, dan kalender tahunan.
Kalender tahunan menjadi inklusi menjadi model untuk tren akun sementara.
Data diambil secara prospektif dalam bentuk grafik anestesi (dalam kertas ataupun
bentuk elektronik) dan disimpan pada setiap departemen. Data yang bersifat anonim secara
periodik diteruskan ke pusat data, dimana mereka dapat dicek sebagai ketetapan data dan data
yang hilang. Data tersebut selanjutnya disimpan untuk penelitian selanjutntya.
Analisis Statistik
Penelitian secara observasional mungkin dapat menunjukkan hasil yang berbeda dari penelitian
lain secara eksperimental, yang secara khusus ditujukan pada kejadian mual dan muntah pascaoperasi setelah tindakan artroplasti panggul total dibawah tindakan anestesi baik spinal ataupun
umum. Tentunya, penelitian secara observasional, pasien yang terpilih untuk tindakan anestesi
umum umumnya berbeda dari pasien yang dilakukan tindakan anestesi secara spinal, sehingga
berkontribusi adanya potensi bias. Oleh karena itu, hal ini sepenuhnya penting untuk mengatur
kasus pasien saat membandingkan angka kejadian mual dan muntah pasca-operasi setelah
tindakan anestesi umum dan spinal dalam penelitian secara tidak acak. Secara umumnya,
metode regresi standar seperti analisis regresi logistik telah digunakan untuk menyebut hal ini.
Bagaimanapun, sebagaimana yang akan kami jelaskan detailnya dibawah, metode regresi
standar tidak begitu cocok ketika hasil analisisnya untuk menilai efek kausal.

Pasien Inklusi
Umur <= 18
Artroplasti panggul total
elektif antara 1/1/199931/12/2008
Jumlah = 4873

Tingkatan ahli anestesi dan ahli


bedah yang tidak umum atau
skor ASA= 4

Keluar dari ruang pemulihan atau day


hospital
tidak

Ekslusi
Jumlah :
8

Ekslusi
Jumlah
: 29

ya

Diresusitasi selama atau <24 jam setelah


intervensi

tida
y

Ekslusi
Jumlah : 0
Hilangnya status gejala mual
dan muntah pasca-operasi

tida
Ekslusi
Jumlah :
519

y
Meninggal selama operasi atau dalam
waktu 24 jam
y

Ekslusi
Jumlah : 15

tida
tida
Hilangnya variabel yang biasa
dipakai dalam model regresi

Tipe anestesia selain GA dan SAB


y

Ekslusi
Jumlah : 93
y

tidak

tida

Pasien yang
diinklusi dalam
penelitian
Jumlah = 3922

Fig. 1 Jalur pasien inklusi dan ekslusi penelitian, termasuk pemilihan kriteria

Ekslusi
Jumlah
: 287

Anda mungkin juga menyukai