Komponen TIK Dan Asas
Komponen TIK Dan Asas
Pada awalnya Teknologi Informasi yang dikembangkan manusia pada masa ini berfungsi sebagai
sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi
yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada
masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda yang ada di sekitar
lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang kemudian mereka lukis
pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya
berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka
pada masa ini.
2)
Pada masa ini Teknologi Informasi belum menjadi teknologi masal seperti yang kita kenal
sekarang ini, teknologi informasi masih digunakan oleh kalangan-kalangan terbatas saja,
digunakan pada saat-saat khusus, dan mahal.
3000 SM
Untuk yang pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbolsimbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai
bentuk bunyi yang berbeda (penyebutan), sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.
3)
Tahun 1837
Samuel Morse mengembangkan telegraph dan bahasa kode Morse bersama Sir William Cook
dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara dua tempat yang berjauhan
melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan penerimaan
informasi ini mampu dikirim dan diterima pada saat yang hamper bersamaan waktunya.
Penemuan ini memungkinkan informasi dapat diterima dan dipergunakan secara luas oleh
masyarakat tanpa dirintangi oleh jarak dan waktu.
2. Pemanfaatan TIK
Menurut pemanfaatannya, TIK di dalam pendidikan dapat dikategorisasikan menjadi 4 (empat)
kelompok manfaat.
Pertama, TIK sebagai gudang ilmu pengetahuan, di kelompok ini TIK dimanfaatkan sebagai
referensi ilmu pengetahuan terkini, manajemen pengetahuan, jaringan pakar beragam bidang
ilmu, jaringan antar institusi pendidikan, pusat pengembangan materi ajar, wahana
pengembangan kurikulum, dan komunitas perbandingan standar kompetensi.
Kedua, TIK sebagai alat bantu pembelajaran, di dalam kelompok ini sekurang-kurangnya ada 3
fungsi TIK yang dapat dimanfaatkan sehari-hari di dalam proses belajar-mengajar, yaitu:
1. TIK sebagai alat bantu guru yang meliputi: animasi peristiwa, alat uji siswa, sumber
referensi ajar, evaluasi kinerja siswa, simulasi kasus, alat peraga visual, dan media
komunikasi antar guru.
2. TIK sebagai alat bantu interaksi guru-siswa yang meliputi: komunikasi guru-siswa,
kolaborasi kelompok studi, dan manajemen kelas terpadu.
3. TIK sebagai alat bantu siswa meliputi: buku interaktif , belajar mandiri, latihan soal,
media ilustrasi, simulasi pelajaran, alat karya siswa, dan media komunikasi antar siswa.
Ketiga, TIK sebagai fasilitas pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK dapat dimanfaatkan
sebagai: perpustakaan elektronik, kelas virtual, aplikasi multimedia, kelas teater multimedia,
kelas jarak jauh, papan elektronik sekolah, alat ajar multi-intelejensia, pojok internet, dan
komunikasi kolaborasi kooperasi (intranet sekolah).
Keempat, TIK sebagai infrastruktur pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK kita temukan
dukungan teknis dan aplikatif untuk pembelajaran baik dalam skala menengah maupun luas yang
meliputi: ragam teknologi kanal distribusi, ragam aplikasi dan perangkat lunak, bahasa
pemrograman, sistem basis data, komputer personal, alat-alat digital, sistem operasi, sistem
jaringan dan komunikasi data, dan infrastruktur teknologi informasi (media transmisi).
Berangkat dari optimalisasi pemanfaatan TIK untuk pembelajaran tersebut kita berharap hal ini
akan memberi sumbangsih besar dalam peningkatan kualitas SDM Indonesia yang cerdas dan
kompetitif melalui pembangunan masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society).
Masyarakat yang tangguh karena memiliki kecakapan:
1. ICT and media literacy skills,
2. critical thinking skills,
3. problem-solving skills,
4. effective communication skills, dan
5. collaborative skills
B. Komponen TIK
1. Hardware (Perangkat Keras)
Perangkat keras komputer, berupa: CPU, storage, perangkat Input/ Output, terminal untuk
interaksi, media komunikasi data.
2. Software (Perangkat Lunak)
Perangkat lunak komputer, berupa perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya),
perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi
akuntansi, dll).
3. Brainware
Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
1. Clerical personal (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan
inquiry = operator).
2. First level manager, untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan,
penjadwalan, identifikasi situasi out of control dan pengambilan keputusan level
menengah ke bawah.
3. Staff specialist, digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
4. Management, untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khusus, analisis khuusus,
laporan khusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang. Aplikasi =
program+prosedur pengoperasian.
4. Database (penyimpanan data pada media penyimpanan komputer.
Beberapa keuntungan pemrosesan data berdasarkan database:
Konsistensi data: dengan pengendalian duplikasi data maka tampilan data selalu
konsisten karena dari sumber / lokasi penyimpanan yang sama .
Integrasi data: dengan diorganisasikannya dalam suatu struktur tunggal dengan hubungan
hubungan logic diantara entitas data yang berkaitan, maka pengguna dapat dengan
mudah menghubungkan suatu data dengan data lain .
Multiple user: pemakaian data bersamaan pada waktu yang sama dengan sistem network /
LAN (local area network).
Standarisasi data: dengan mendefinisasikan data dan pembakuan data akan menghindari
ketidakseragaman format .
Kebebasan data .
Keamanan data: Karena dilengkapi program / fasilitas keamanan dari sistem operasinya
dengan pengendalian pemakaian password, pengacakan data / enkrip dan lain lain.