Anda di halaman 1dari 4

Iqbal Rusdan Arief

4215100004

BAB V
PENUTUP
5.1.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada

praktikum ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut.
1. Instalasi pipa udara adalah alat yang digunakan untuk memindah fluida berupa gas dari
satu tempat ke tempat lain.
2. Berdasarkan grafik didapatkan bahwa hubungan antara tekanan (P) dengan kapasitas (Q)
berbanding terbalik. Sehingga semakin besar kapasitas pipa maka tekanan udara akan
semakin kecil
3. Berdasarkan grafik didapatkan bahwa hubungan antara tekanan (P) dengan sudut putar ()
berbanding lurus. Sehingga semakin besar sudut putar katup pada pipa maka akan semakin
besar tekanan udara dalam pipa
4. Dari grafik didapatkan bahwa hubungan antara kapasitas (Q) dengan sudut putar ()
berbanding terbalik. Sehingga semakin besar sudut putar katup pada pipa akan
mengakibatkan mengecilnya kapasitas fluida pada pipa
5. Instalasi pipa udara banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan di bidang marine seperti
sistem pendingin udara pada kapal sedangkan pada bidang non marine biasa digunakan
sebagai alat pompa ban
6. Nilai Kapasitas (Q) pipa 2 (dengan es) lebih kecil dibanding kapasitas (Q) percobaan pipa 2
(tanpa es) dengan tekanan yang sama. Hal membuktikan bahwa pipa bersuhu rendah
membutuhkan tekanan yang lebih untuk mencapai kapasitas yang sama.
5.2.

Saran

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka penulis mengajukan beberapa saran
sebagai berikut.
1. Sebaiknya semua peserta yang terlibat (termasuk pengawas dan grader) memakai seragam
safety
2. Ketepatan waktu serta kedisiplinan ketika akan praktikum harus dipertegas antara grader
dan praktikan agar tidak terjadi keterlambatan waktu memulai praktikum dan tidak saling
menunggu
3. Pada saat praktikum sebaiknya grader harus selalu mendampingi agar tidak ada kesalahan
dalam pengambilan data
5.3.

Jawaban Pertanyaan
1. Instalasi pipa udara merupakan suatu sistem perpipaan yang mengalirkan fluida yang
berupa gas dari satu tempat ke tempat yang lain.
2. Jenis kompresi yang mungkin terjadi antara lain :
kompresi adiabatis, dimana hal ini terjadi pada percobaan 1 dan 4 yang tidak ada

panas yang keluar ataupun masuk dari pipa udara itu sendiri.
Kompresi politropik, dimana itu terjadi pada percobaan 2 dan 3 dimana terjadi
perubahan suhu akibat diberikannya es batu pada percobaan yang ketiga.

Kompresi isothermal juga terjadi pada percobaan 1 an 4 yang tidak terjadi perubahan

suhu pada sistem pipa udara tersebut.


3. Dari hasil percobaan pada pipa 2 di dapatkan hasil bahwa temperatur memiliki pengaruh
terhadap kapasitas pada pipa udara, dimana semakin rendah temperatur maka kapasitas
udara semakin rendah pula
4. Pengaruh losses pada pipa udara yaitu semakin tinggi losses maka membuat nilai kapasitas
fluida akan semakin kecil dan tekanan semakin besar
5. Cara menghitung loses pada pipa udara adalah dengan cara mencari nilai head loss mayor
dan minornya lalu dijumlahkan. Head loss mayor itu dipengaruhi oleh gaya gesek fluida
terhadap permukaan pipa, rumusnya yaitu = (/) (2/2) dimana untuk
mencari nilai f atau friction numpernya menggunakan diagram moody dengan mencari
nilai Relatif Roughnes = / dimana adalah koefisien roughnes dari material pipa dan D
adalah diameter pipa. Dan harus mencari nilai reynold number yaitu = / ,
dimana adalah viskositas fluida tersebut. Setelah head mayor, selanjutnya adalah
mencari nilai head minor dimana = (2/2) dimana k merupakan nilai jumlah
konstanta dari viting dan aksesori yang digunakan pada pipa udara. Sehingga nilai losesnya
adalah nilai head loss minor ditambah dengan nilai head mayor.
6. Hubungan-hubungan :
Hubungan antara Tekanan (P) dan Gaya(F)
Semakin tinggi tekaan maka gayanya pun akan semakin besar sebagaimana
ditunjukkan pada rumus P = F/A yang menunjukkan bahwa P berbanding lurus

dengan F
Hubungan antara Tekanan (P) dengan Kapasitas (Q)
Semakin tinggi tekanan maka nilai kapasitas dari aliran fluida akan semakin kecil

sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan berbanding terbalik dengan kapasitas


Hubungan antara Tekanan (P) dengan Bukaan katup
Semakin kecil bukaan katup maka tekanan akan semakin besar karena luas
permukaan bukaan katup akan semakin kecil. Dan sebaliknya sehingga dapat

dikatakan berbanding terbalik


Hubungan antara Tekanan (P) dengan Loses
Semakin besar loses makan tekanan pada aliran pipa air akan semakin tinggi.

Sehingga berbanding lurus antara tekanan dan loses


7. Hubungan hubungan :
Hubungan antar Kapasistas (Q) dengan Gaya (F)
Hubungan kapasitas dengan gaya adalah berbanding terbalik, semakin besar

kapasitas makan gaya yang dihasilkan pun akan smakin kecil


Hubungan antara Kapasistas (Q) dengan Loses
Semakin besar nilai loses maka kapasitas akan semakin kecil atau semakin besar
kapasistas nilai losesnya semakin kecil pada kasus yang sama, sehingga

hubungannya adalah berbanding terbalik.


8. SCHF adalah adalah satuan british dari kapasistas (Q) dimana SCHF itu sendiri kependekan
dari (Square Cubic per Hour Feet) dimana nilai 1 SCFH = 0.02832 Nm/Hour
9. Contoh aplikasi instalasi pipa udara yaitu pipa sistem pendingin udara pada kantor dan
mall, selang pada gas LPG, selang pada pompa ban
10. Instalasi pipa udara pada bidang marine :

Sistem perpipaan kapal crude oil tanker, dimana udara panas disalurkan ke tankitanki minyak untuk menjaga suhu minyak agar tetap hangat, sehingga tidak terjadi

pengendapan.
Sistem perpipaan

dimanfaatkan untuk turbocharger.


Perpipaan udara pada Main Engine berjenis diesel atau otto untuk memasukkan
Oksigen.

exhaust

kapal,

dimana

udara

panas

bertekanan

dapat

Anda mungkin juga menyukai