Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini, membuat persaingan semakin
ketat antar perusahaan yang ada di dunia. Segala upaya dilakukan untuk menjadi yang
terbaik. Manajemen yang baik menjadi kunci kesuksesan dunia industri saat ini baik itu
manajemen produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan keuangan. Manajemen
operasional merupakan satu fungsi manajemen yang sangat penting bagi sebuah organisasi
atau perusahaan. Bidang ini berkembang sangat pesat terutama dengan lahirnya inovasi
dan teknologi baru yang diterapkan dalam praktik bisnis. Oleh karena itu banyak
perusahaan yang sudah melirik dan menjadikan aspek-aspek dalam manajemen operasi
sebagai salah satu senjata strategis untuk bersaing dan mengungguli kompetitornya. Dalam
kewirausahaan, manajemen operasi pun diperlukan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan perubahan atau inovasi produk untuk menjadi lebih baik lagi. Seiring perkembangan
industri yang semakin maju perusahaan juga dituntut untuk memberikan kualitas yang
terbaik baik dalam produk maupun jasa yang dihasilkan tetapi tidak melupakan dampak
lingkungan yang terjadi dari segala aktivitas perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Proses Pengembangan Produk Baru?
2. Bagaimana penerapan operasi dan penentuan lokasi dalam kegiatan produksi?
3. Bagaimana ruang Proses Pengembangan Produk Baru?
4. Apa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pengembangan Produk Baru
C. TUJUAN
1. Mengetahui Proses Pengembangan Produk Baru.
2. Mengetahui penerapan operasi dan penentuan lokasi dalam kegiatan produksi.
3. Mengetahui ruang Proses Pengembangan Produk Baru.
4. Mengetahui bagaimana ruang lingkup manajemen operasional.
5. Mengetahui faktor-faktor Proses Pengembangan Produk Baru

BAB II
PEMBAHASAN
A. PROSES PENGEMBANGAN PRODUK
Salah satu strategi produk adalah membangun kemampuan tertentu dalam kustomisasi
keluarga produk atau jasa yang sudah ada. Tujuan suatu keputusan produk adalah untuk
mengembangkan dan menerapkan sebuah strategi produk yang dapat memenuhi
permintaan pasar.
Berikut ini sepuluh keputusan strategi Manajemen Operasional yang perlu diperhatikan
dalam desain barang dan jasa : Mengelola kualitas, strategi proses, strategi lokasi, strategi
tata letak, sumber daya manusia, manajemen rantai pasokan, manajemen persediaan,
penjadwalan, pemeliharaan. Kesepuluh hal tersebut digunakan sebagai acuan yang nanti
akan mempengaruhi keputusan strategi Manajemen Opersional.
Setelah itu, kita akan membahas mengenai strategi dalam pemilihan produk dan jasa yang
dipakai untuk menjalani kelangsungan hidup suatu perusahaan.
B. PEMILIHAN PRODUK DAN JASA
1. Pilihan Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing
Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan
produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan pada konsumen.
Keputusan produk merupakan asas bagi strategi organisasi dan memilki dampak yang luas
pada seluruh fungsi operasi.
2. Siklus Hidup Produk dan Strategi
Produk dilahirkan, mereka hidup kemudian mati. Kehidupan produk terbagi atas empat
fase : perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan.
a. Fase perkenalan, produk pada fase ini teknik produksi yang digunakan masih
sedang disesuaikan dengan pasar. Kondisi ini memungkinkan adanya pengeluaran
lain untuk penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan proses, dan
pengembangan pemasok.

b. Fase Pertumbuhan, dalam fase ini desain produk telah mulai stabil dan diperlukan
peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahan kapasitas yang sudah ada
mungkin diperlukan untuk memenuhi permintaan konsumen.
c. Fase Kematangan, pada saat sebuah produk dewasa, pesaing mulai bermunculan.
Produksi dalam jumlah besar dan inovatif sangat sesuai pada fase ini. Pengendalian
biaya yang lebih baik untuk meningkatkan keuntungan.
d. Fase Penurunan, produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk bagi
investasi sumber daya dan kemampuan manajerial. Untuk itu, produk yang sudah
hampir mati ini perlu dihentikan produksinya.
3. Analisis Produk Berdasarkan Nilai
Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Analisis
produk berdasarkan nilai mengurutkan produk secara menurun berdasarkan kontribusi
dolar individu masing-masing produk bagi perusahaan. Analisis ini juga mengurutkan
kontribusi dolar tahunan total dari suatu produk. Laporan produk berdasarkan nilai
membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi yang mungkin untuk setiap produk.
Laporan memfokuskan perhatian manajemen pada arahan strategi untuk setiap produk.
C. MENGHASILKAN PRODUK BARU
Mengetahui bagaimana menemukan dan mengembangkan produk baru dengan sukses
merupakan suatu keharusan.
1. Peluang Produk Baru
Satu teknik untuk menghasilkan ide produk baru adalah brainstorming. Merupakan teknik
tim untuk membangkitkan ide kreatif pada satu subjek khusus. Ide tidak dikaji ulang
hingga waktu brainstorming selesai. Umumnya akan bermanfaat bila secara langsung
disertai semangat dapat memusatkan perhatian pada peluang tertentu, sebagaimana
dituliskan dibawah ini :
1. Memahami pelanggan merupakan permasalahan dasar dalam pengembangan
produk baru. Banyak produk penting biasanya dipikirkan pertama kali dan bahkan
dibentuk oleh pengguna dan bukan oleh produsen.
2. Perubahan ekonomi menyebabkan meningkatnya tingkat kemakmuran pada jangka
panjang tetapi siklus ekonomis dan harga berubah pada jangka pendek.
3. Perubahan secara sosiologis dan demografis mungkin muncul pada beberapa
factor seperti berkurangnya ukuran keluarga.
3

4. Perubahan Teknologi yang membuat segalanya menjadi mungkin dan mudah.


5. Perubahan politik/peraturan menghasilkan perjanjian perdagangan baru dan juga
persyaratan kotrak dengan pemerintah.
6. Perubahan lain dapat muncul melalui kebiasaan pasar, standar professional,
pemasok, dan distributor.
Manajer operasi harus menyadari adanya faktor-faktor ini dan dapat menganytisipasi
segala perubahannya.
2. Pentingnya Produk Baru
Dapat diperhatikan bahwa tidak selamanya produk yang dibuat akan berhasil di pasaran.
Mungkin untuk mendapatkan produk yang berhasil diperlukan adanya seleksi dan desain
produk hingga ratusan kali. Manajer operasi dan organisasinya harus dapat menerima
resiko dan kegagalan sambil tetap mempertahankan usahanya.
D. PENGEMBANGAN PRODUK
1. Sistem Pengembangan Produk
Sebuah strategi produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan arus kas,
dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi. Sistem pengembangan
produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk tetapi juga masa depan perusahaan.
Pengembangan produk yang optimal bergantung pada dukungan bagian lain dalam
perusahaan, dan juga gabungan kesepuluh keputusan MO yang berhasil, mulai dari desain
hingga pemeliharaan.
2. Quality Function Deployment ( QFD )
Adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan dan menerjemahkannya menjadi
atribut agar tiap area fungsional dapat memahami dan melaksanakannya. QFD berkaiatan
dengan:
1. Menetapkan apa yang akan memuaskan pelanggan
2. Menerjemahkan keinginan pelanggan dan memperkenalkan solusi.
QFD digunakan diawal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang dapat
memuaskan pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha berkualitas. Terdapat enam
langkah dasar :
1. Kenali keinginan pelanggan
4

2. Kenali bagaimana produk / jasa akan memuaskan keinginan pelanggan.


3. Hubungan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk
memenuhi keinginan pelanggan tersebut.
4. Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan.
5. Buat tingkat kepentingan
6. Evaluasi produk pesaing
Rencana
Kualitas
Karakteristik
Komponen
Proses
desain
Produksi
khusus

Persyaratan
Rumah 1
Pelanggan

Karakteristik desain
Rumah

Komponen khusus
Rumah

Proses Produksi
Rumah

3. Membuat Organisasi untuk pengembangan produk

Pendekatan tradisional di AS untuk pengembangan produk adalah sebuah organisasi


dengan depatemen yang berbeda. Departemen yang pertama adalah sebuah dept. penelitian
dan pengembangan atau litbang yang mengerjakan penelitian yang dibutuhkan,
departemen. Rekayasa untuk merancang produk, departemen rekayasa manufaktur untuk
merancang sebuah produk yang dapat diproduksi dan Departemen produksi yang
memproduksi proses tersebut. Keunggulan dari pendekatan ini adalah adanya tugas dan
tanggung jawab yang tetap. Kelemahannya adalah kekurangan pemikiran untuk masa
depan. Pendekatan berikutnya adalah dengan menggunakan sebuah tim, Tim ini dikenal
sebagai Tim Pengembangan produk, Tim desain untuk kemampuan memproduksi dan tim
rekayasa nilai.
Tim Pengembangan produk bertanggung jawab untuk mengubah permintaan pasar menjadi
sebuah produk yang dapat mencapai penghasilan produk. Tugas Tim pengembangan
produk adalah untuk membuat suatu produk atau jasa yang sukses, yaitu yang dapat
dipasarkan

(Markettability),

diproduksi

(manufaktur

ability)

dan

kemampuan

pelayanannya (service ability).


4. Kemampuan Untuk Di Produksi dan Rekayasa Nilai
Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai adalah aktifitas yang menolong
memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk. Selain
pengurangan biaya yang nyata dan langsung terlihat desain agar barang dapat diproduksi
dan rakayasa nilai juga menghasilkan keuntungan lain, diantaranya adalah :
1. Mengurangi kompleksitas Produk
2. Standardisasi tambahan komponen
3. Perbaikan aspek fungsioanal produk
4. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan
5. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk
5

6. Desain yang tangguh


E. PERMASALAHAN DESAIN PRODUK
Desain yang tangguh, Adalah sebuah desain yang dapat diproduksi sesuai dengan
permintaan walaupun pada kondisi yang tidak memadai pada proses produksi.
Desain Modular, Adalah bagian atau kompenen sebuah produk dibagi menjadi komponen
yang dengan mudah dapat ditukar atau digantikan, desain modular menawarkan
fleksibilitas pada produk dan penawaran.
Computer aided desain ( CAD ), Perancang dengan bantuan computer ( Comuter aided
desain ) adalah penggunaan computer secara interaktif untuk mengembangkan dan
mendokumentasikan sebuah produk, walaupun penggunaan dan variasi software CAD
sangat luas, CAD secara umum masih digunakan untuk membuat gambaran kasar dan
gambar tiga dimensi.
Computer Aided Manufacturing (CAM), Produksi dengan bantuan komputer
(Computer Aided Manufacturing CAM) merujuk pada penggunaan program komputer
khusus untuk memandu dan mengendalikan peralatan produksi. Keuntungan dari CAM
adalah :
1. Kualitas produk
2. Waktu desain yang lebih pendek
3. Pengurangan biaya produksi
4. Ketersediaan data
5. Kemampuan baru
Teknologi Virtual Reality, Teknologi Virtual Reality merupakan bentuk komunikasi
secara tampilan dimana gambar menggantikan benda aslinya, tetapi masih memungkinkan
pengguna untuk menanggapi secara interaktif.
Analisis Nilai, Analisis nilai berusaha memperbaiki cara untuk menghasilkan produk yang
lebih baik atau lebih ekonomis. Teknik dan keuntungan analisis nilai sama dengan yang
terdapat pada rekayasa nilai, walaupun perubahan kecil pada penerapannya mungkin
diperlukan karena analisis nilai terjadi saat produk sedang diproduksi.
Etika dan Desain yang Ramah Lingkungan, Manajer operasi yang paling etis dan peka
terhadap lingkungan adalah meningkatkan produktivitas ketika mengirimkan barang dan
jasa yang diinginkan.

Pendekatan etis, Suatu cara melakukan program yang ramah lingkungan dengan
membebankan biaya etika dan lingkungan pada tugas dari manajer operasi dan tim
rekayasa nilai/analisis nilai.
Tujuan dari strategi desain yang etis dan ramah lingkungan adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan


Meminimalkan limbah bahan baku dan energi
Mengurangi kewajiban akan masalah lingkungan hidup
Meningkatkan efektifitas biaya dengan memeenuhi peraturan lingkungan hidup
Agar dikenal sebagai perusahaaan yang baik

Produksi

Ramah

Lingkungan,

Konsep

produksi

ramah

lingkungan

(green

manufacturing) adalah memuat produk ramah linkungan melalui proses yang efsien, yang
bisa menjadi bisnis yang menguntungkan. Panduan bagi manajer operasi dalam membuat
desain produk yang ramah lingkungan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Membuat produk yang dapat didaur ulang


Menggunakan bahan baku yang dapat didaur ulang
Menggunakan komponen yang tidak membahayakan
Menggunakan komponen yang lebih ringan
Menggunakan energi yang lebih sedikit
Menggunakan bahan baku yang lebih sedikit

Standar hukum dan industry, Standar hukum dan industry dapat membantu manajer
operasi dalam membuat keputusan yang bertanggung jawab etika dan sosial. Standar
hokum dan indusrti memberikan arahan bagi manajer dalam desain produk, pembuatan
atau perakitan dan pembongkaran atau pembuangan.
F. PERSAINGAN BERDASARKAN WAKTU
Manajer operasi yang menguasai seni pengembangan produk secara bertahap akan
memenangi persaingan dari para pengembang produk yang lebih lambat. Konsep inilah
yang disebut sebagai persaingan berdasarkan waktu (time-based competition).
Kontinum pengembangan produk
Strategi pengembangan eksternal
Aliansi
Joint venture
Membeli teknologi atau keahlian dengan
mengakuisisi pihak pengembang

Strategi pengembangan internal


Migrasi produk yang ada
perbaikan terhadap produk yg ada
pengembangan produk baru secara internal

Internal

Biaya pengembangan produk

Terbagi

Lama

Kecepatan pengembangan produk

Besar

Risiko pengembangan produk

Cepat dan/ sudah ada


Terbagi

Membeli Teknologi dengan Cara Mengambil Alih Sebuah Perusahaan


Mempercepat

pengembangan

dengan

mengambil

alih

perusahaan

yang

telah

mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka. Namun permasalahannya


adalah menyesuaikan organisasi yang dibeli, teknologinya dan lini produknyake dalam
perusahaan pembeli.
Joint Ventures
Joint ventures adalah kepemilikan bersama, biasanya diantara hanya dua perusahaan, untuk
membentuk satu kesatuan yang baru.
Aliansi
Aliansi adalah kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa ketergantungan tetap
konsisten dengan strategi yang mendukung misi masing-masing pihak. Aliansi (alliances)
adalah perjanjian kerja sama yang menjadikan perusahaan tetap bebas, tetapi menggunakan
kekuatan tambahan untuk mencapai strategi yang sesuai dengan misi individu mereka.
Walaupun demikian, aliansi lebih sulit dicapai dan dipertahankan daripada joint ventures
karena adanya ambiguitas yang dikaitkan dengan mereka.
G. MENETAPKAN PRODUK
Di saat barang atau jasa dipilih untuk diperkenalkan, mereka harus ditetapkan terlebih
dahulu. Pertama, sebuah barang atau jasa ditetapkan dari segi fungsinya, yaitu apa yang
dapat dilakukan. Produk kemudian di desain dan perusahaan menentukan bagaimana

fungsi dapat dicapai. Manajemen biasanya mempunyai beragam pilihan bagaimana sebuah
produk dapat mencapai tujuan fungsionalnya.
Semua barang yang diproduksi, dan juga komponennya ditetapkan dengan sebuah gambar,
yang biasanya disebut sebagai gambar teknik. Sebuah gambar teknik (engineering
drawing) adalah sebuah gambar yang menunjukkan dimensi, toleransi, bahan baku dan
kondisi akhir sebuah komponen.
Bill of material (BOM) adalah daftar komponen, penjelasannya dan kuantitas masingmasing yang dibutuhkan untuk membuat satu unit produk.

H. KEPUTUSAN MEMBUAT DAN MEMBELI


Perusahaan memiliki pilihan untuk memproduksi komponen mereka sendiri, atau membeli
dari perusahaan lain. Pemilihan ini dikenal sebagai keputusan membuat atau membeli
(make or buy).
Keputusan membuat atau membeli (make or buy decision) membedakan antara apa
yang perusahaan inginkan untuk diproduksi dan apa yang dbeli. Karena adanya variasi
pada kualitas, harga, dan jadwal penghantaran, keputusan membuat atau membeli sangat
penting bagi pendefinisian produk. Banyak produk dapat dibeli sebagai sebuah produk
standar yang diproduksi oleh orang lain. Beberapa produk standar bahkan tidak
membutuhkan bill of material ataupun gambar teknik karena spesifikasinya sebagai produk
standar sudah cukup.
I. TEKNOLOGI KELOMPOK
Teknologi kelompok (group technology) adalah sebuah system pengkodean produk atau
komponen yang merinci tipe proses dan parameter proses, mengelompokkan produk yang
serupa. Hal ini memudahkan standarisasi bahan baku, komponen, proses dan juga
identifikasi keluarga komponen. Dengan identifikasi keluarga komponen, aktivitas dan
mesin dapat dikelompokkan untuk memudahkan setup, rute dan penanganan bahan.
J. DOKUMEN UNTUK PRODUKSI
Saat sebuah produk dipilih dan didesain, produksinya dibantu oleh dokumen yang
bermacam-macam. Beberapa dokumen sebagai berikut:
9

Gambar perakitan (assembly drawing), pandangan produk yang dilepas masing-masing


komponennya, biasanya melalui gambar tiga dimensi atau isometris.
Diagram perakitan (assembly chart), sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan
bagaimana komponen mengalir menjadi sub-perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi.
Lembar rute (route sheet), merupakan daftar operasi yang dibutuhkan untuk
memproduksi komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill of material.
Perintah kerja (work order), sebuah instruksi untuk membuat sejumlah kuantitas produk
tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu.
Engineering change notice (ECN), sebuah perbaikan atau perubahan dari gambar teknik
atau bill of material.
Manajemen konfgurasi (configuration management), suatu system dimana sebuah
produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasi secara akurat sementara
pengendalian dan pertanggungjawaban suatu perubahan tetap terjaga.
Product life-cycle management (PLM), Manajemen siklus hidup produksi (product life
cycle management atau PLM) adalah paying dari program peranti lunak yang mencoba
memadukan tahapan desain dan manufaktur produk, termasuk menggabungkan sejumlah
teknik yang dibahas pada 2 bagian sebelumnya, mendefinisikan produk dan dokumen
untuk produksi.
K. DESAIN JASA
Selain terdapat produk berupa barang, terdapat pula produk yang tidak nyata, yaitu jasa.
Yang termasuk dalam industri jasa adalah perbankan, keuangan, asuransi, transportasi, dan
komunikasi. Merancang jasa merupakan tantangan karena umunya memiliki karakteristik
yang unik. Satu alasan mengapa perbaikan produktivitas dalam jasa begitu rendah yaitu
karena baik desain dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan.
Saat pelanggan berpartisipasi dalam proses desain, pemasok jasa mungkin mempunyai
daftar menu jasa dimana pelanggan dapat memilih pilihannya. Dalam hal ini, pelanggan
dapat berpartisipasi dalam desain jasa.
Dokumen untuk Jasa. Karena interaksi pelanggan yang tinggi pada hampir semua
industri jasa, dokumen untuk memindahkan produk menjadi produksi berbeda dengan yang
10

digunakan pada operasi pembuatan barang. Dokumentasi pada jasa sering berbentuk
perintah kerja yang eksplisit yang merinci apa yang akan terjadi pada moment of truth.
Contohnya, terlepas dari seberapa baik sebuah produk bank dalam simpanan, deposito,
pinjaman, hipotek, dan lainnya, jika moment of truth tidak dilakukan dengan baik, maka
produk mungkin tidak diterima dengan baik.
L. PENERAPAN POHON KEPUTUSAN PADA DESAIN PRODUK
Pohon keputusan dapat digunakan untuk membuat keputusan produk baru, juga untuk
beragam permasalahan manajemen lainnya. Untuk membuat pohon keputusan, digunakan
prosedur berikut:
1. Pastikan bahwa semua alternatif yang mungkin dan keadaan sudah dimasukkan ke
dalam pohon. Termasuk alternatif untuk tidak melakukan apa-apa.
2. Pengembalian hasil (payoff) dimasukkan pada akhir setiap cabang yang
bersesuaian.
3. Tujuannya adalah untuk menetapkan nilai yang diharapkan dari setiap tindakan
yang ada.
M. TRANSISI MENUJU PRODUKSI
Ketika barang atau jasa telah dipilih, didesain dan ditetapkan, maka manajemen harus
membuat keputusan untuk mengembangkan lebih lanjut dan memproduksi atau
menghentikan ide produk. Satu dari seni manajemen modern adalah mengetahui kapan
memindahkan sebuah produk dari tahap pengembangan ke tahap produksi, pemindahan ini
dikenal sebagai perpindahan menuju produksi ( transition to production). Staf
pengembangan produk selalu tertarik membuat perbaikan sebuah produk karena mereka
cenderung untuk melihat perkembangan produk sebagai sesuatu yang terus berkembang.
Walaupun tekanan konflik mengenai transisi ini manajemen harus membuat sebuah
keputusan, yaitu pengembangan lebih lanjut atau diproduksi.

11

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Strategi dalam pemilihan produk dan jasa dipakai untuk menjalani kelangsungan hidup
suatu perusahaan. Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain
produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan
pada konsumen. Dapat diperhatikan bahwa tidak selamanya produk yang dibuat akan
berhasil di pasaran. Manajer operasi harus menyadari adanya faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi dan dapat mengantisipasi segala perubahannya. Sistem pengembangan dan
penetapan produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk tetapi juga masa depan
perusahaan.

12

DAFTAR PUSTAKA

Heizer Jay, Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat
T. Hani Handoko, Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi, BFE Yogyakata, 1984.
Jay Heyzer dan Barry Render, Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2005
Assauri, Sofjan, Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi 2004, Lembaga Penerbit
FE-UI, Jakarta, 2004
http://manajemenoperasional.com/mengapa-kita-perlu-belajar-manajemen-operasi/
http://manajemenoperasional.com/apa-sih-definisi-manajemen-operasi/
http://hamididoank.blogspot.com/2014/03/makalah-manajemen-poasionalr.html
http://umikalsum8493.blogspot.com/2014/03/peranan-manajemen-operasional-dalam.html

13

Anda mungkin juga menyukai