Anda di halaman 1dari 25

BAB IPENDAHULUAN

1.1
Latar Belakang
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat dan fenomena yang
terjadi dialam. Banyak fenomena-fenomana yang terjadi di alam semesta,
banyak dari fenomena-fenomena ini yang bisa dibuktikan dengan percobaan
ilmiah

dan

masih

banyak

juga

yang belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Seperti yang terjadi pada Sir Isccas N
ewton yangdapat membuktikan bahwa ketika apel yang jatuh dari pohonnya ada
pengaruh gravitasi bumi yang menyebabkan benda selalu akan jatuh ke arah
bawah.Hal ini tentu menjadi penemuan yang fenomena karena sebagian orang
tentu

tidak berpikir

tentang hal itu, selain itu masih banyak

penemuan-

penemuan yang telah dicapaioleh para ilmuan pada zamannya, tetapi juga masih
banyak fenomena-fenomena yangterjadi alam semesta yang sampai sekarang
masih belum bisa dibuktikan secara ilmiahdiantaranya adalah tentang
black hole.
Namun hal itu tentu tidak akan mengurangikekaguman akan penemuan yang
telah dihasilkan oleh para ilmuan pada zaman dahulu.Diantara penemuanpenemuan itu ada penemuan yang paling terkenal di tahun 1887yang
menyebabkan dia orang pertama Amerika yang mendapatkan hadiah nobel
ilmiah berkat alat yang diciptakannya. Alat tersebut diberi nama interferometer
Michelson.Untuk dapat memahami dan mengerti bagaimana alat ini berkerja
maka dibuatlahmakalah Eksperimen Fisika yang berjudul Interferometer
Michelson.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :a.

Bagaimana sejarah interferometer? b.


Apa yang dimaksud dengan interferometer dan apa saja macam-macamnya?c.
Apa saja bagian-bagian interferometer serta fungsinya?d.
Bagaimana langkah-langkah menggunakan interferometer?e.
Bagaimana prinsip kerja interferometer?f.
Bagaimana data hasil percobaan menggunakan interferometer?

Eksperimen Fisika (Interferometer) Page 2


1.3
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :a.
Mengetahui sejarah interferometer b.
Mengetahui pengertian interferometer dan macam-macam inteferometerc.
Mengetahui bagian-bagian interferometer berserta fungsinyad.
Mengetahui langkah-langkah menggunakan interferometere.

Mengetahui prinsip kerja interferometerf.


Mengetahui data hasil percobaan menggunakan interferometer
1.4
Batasan Masalah
Adapun masalah yang dibahas di dalam makalah ini yaitu interferometer
Michelson.

BAB IIPEMBAHASAN
2.1
Sejarah Interferometer
Albert Michelson lahir di Strelno, Polandia pada tanggal 19 Desember 1852.
Ketika baru berusia 2 tahun, ia dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat, dan
mengubahkewarganegaraan menjadi warga negara Amerika Serikat. Michelson
dan keluarganyatinggal di San Fransisco. Ia adalah Fisikawan pertama dari
Amerika Serikat yangmenerima hadiah Nobel dalam bidang Sains. Michelson
muda masuk sekolah menengahdi San Fransisco pada tahun 1859. Setelah lulus,
ia kemudian melanjutkan pendidikannyake Akademi Kelautan Amerika Serikat.
Pada tahun 1873 ia mengarungi Hindia Baratselama 2 tahun sebelum ia
memutuskan menjadi dosen Fisika dan Kimia di Akademi di bawah Admiral
Sampson.

Gambar 1. Albert Michelson


Sumber

: http://pustakafisika.files.wordpress.com/2012/09/albert-abraham-

michelson1.png
Pada tahun 1879 ia ditempatkan di Kantor Penanggalan Laut, Washington.
Setahunsetelah itu, ia melanjutkan studinya ke Eropa. Ia masuk Universitas
Berlin dan HeidelbergCollege of France, dan Politeknik Ecole di Paris. Pada
tahun 1883, Michelson kembali keAmerika Serikat dan menjadi professor di
Sekolah Fisika Terapan, Cleveland, Ohio, danUniversitas Clark, Worcester,
Massachusetts pada tahun 1890 serta dari UniversitasChicago pada tahun 1892.
Di Chicago, Michelson adalah orang pertama yang menjabatsebagai ketua
jurusan. Banyak tanda kehormatan yang telah diterima oleh Michelson.
Diantaranya adalah Nobel Fisika yang ia dapatkan pada tahun 1907 untuk
pengembanganinstrumen. Ia juga terdaftar sebagai anggota perkumpulan
cendekiawan bergengsi dibeberapa universitas di Eropa dan Amerika. Ia dan
istrinya Edna dikaruniai 4 orang anak,satu laki-laki dan tiga perempuan.
Michelson tutup usia pada tanggal 9 Mei 1931.Sepanjang karier keilmuwannya,

Michelson

sudah

banyak

Fisika. Salah satunya adalah

melakukan

keberhasilannya

penelitian
dalam

di bidang
menentukan

besar kecepatancahaya dengan ketepatan yang tinggi menggunakan alat yang ia


buat sendiri. Pada tahun1887, Michelson menemukan alat Interferometer yang
digunakan bersama kimiawanAmerika Edward Williams Morley. Eksperimen
Michelson

dan

Morley

menunjukkan bahwa 2 berkas cahaya dalam arah terpisah dari bumi dipantulkan
dalam gelombangdengan kecepatan yang sama. Sesuai dengan teori eter, berkas
cahaya dapat dipantulkandalam gelombang dengan kecepatan yang berbeda
dalam

hubungannya

dengan

kecepatan bumi. Percobaan ini membuktikan bahwa ternyata eter itu tidak ada.
Hasil iniselanjutnnya digunakan untuk perkembangan Teori Relativitas.
Sebelumnya telah dilakukan percobaan oleh Thomas Young yang mendesain
metode

untuk

menghasilkan pola interferensi. Thomas menggunakan sebuah berkas cahaya tu


nggal (monokromatis)dan celah sempit yang memancar menuju dua celah
sempit atau sejajar dan jaraknya berdekatan, celah-celah Young dapat di
gunakan untuk menentukan pola interferensi.Setelah itu Michelson melakukan
percobaan dengan desain dan prinsip yang samaseperti milik Young berupa
percobaan celah ganda, awalnya percobaan interferometerMichelson di gunakan
untuk membuktikan adanya eter, namun tidak terbukti, akhirnyainterferometer
Michelson di gunakan untuk menentukan panjang gelombang cahaya danuntuk
menentukan jarak yang sangat pendek serta untuk mengamati sifat medium
optik.Sebuah berkas cahaya dari laser di pancarkan menuju beam spliter ,
sehingga berkascahaya sebagian di transmisikan menuju movable mirror (M1)
dan sebagian lagi direfleksikan menuju adjustable mirror (M2) kemudian
kedua berkas cahaya tersebutmerefleksikan cahaya menujubeam spliter ,
sebagian cahaya dari M1di refleksikan olehbeam spliter menuju layar
pengamatan dan sebagian yang lain cahaya dari M2 ditransmisikan olehbeam

spliter menuju layar pengamatan dan menghasilkan frinji. Di siniakan di


peroleh perbedaan fasa relatif yang bergantung pada perbedaan panjang
lintasanmasing-masing berkas sebelum mencapai titik pertemuan.

Gambar 2. Alat Interferometer Michelson


Sumber

http://pustakafisika.files.wordpress.com/2012/09/interferometer-

michelson.jpg
The interferometer Michelson adalah contoh terbaik dari apa yang
disebutinterferometer amplitudo-membelah. Untuk mengukur meter standar
dalam
satuan panjang gelombang garis merah dari spektrum cadmium. Dengan interfer
ometer optik,seseorang dapat mengukur jarak secara langsung dalam hal
panjang gelombang cahayayang digunakan, dengan menghitung pinggiran
interferensi yang bergerak ketika satu atauyang lain dari dua cermin
dipindahkan. Dalam interferometer Michelson, balok koherendiperoleh dengan
memisahkan berkas cahaya yang berasal dari satu sumber dengancermin
sebagian mencerminkan disebut
beam splitter

. Sehingga gelombang yangdipantulkan dan ditransmisikan kemudian kembali


diarahkan oleh cermin biasa ke layardimana mereka menempatkan di untuk
membuat pinggiran. Hal ini dikenal sebagaigangguan dengan pembagian
amplitudo. Interferometer ini, digunakan pada tahun 1817dalam percobaan
Michelson-Morley

yang

menunjukkan

tidak

ada

keberadaanelektromagnetik gelombang pembawa eter, sehingga membuka jalan


bagi teoriRelativitas

Khusus.Interferometer

umumnya

digunakan

untuk

mengukur perpindahan yang sangat kecildengan menggunakan sifat-sifat


gelombang cahaya (atau radiasi misalnya neutron energirendah lainnya).
Mereka mengukur perubahan pola interferensi ketika gelombang denganfase
yang berbeda tumpang tindih . Sementara di spektrometer (lihat percobaan
spektrumhidrogen) perpindahan antara sumber diketahui (misalnya dalam kisikisi) seseorangdapat menentukan sifat gelombang misalnya panjang gelombang.
Jika,

di

sisi

lain, panjang gelombang ini dikenal satu dapat menggunakan prinsip ini untuk
mengukur

perpindahan dari urutan panjang gelombang cahaya yang digunakan. Michelso


nInterferometer mungkin paling dikenal sehubungan dengan percobaan
Michelson -Morley, dimana upaya gagal dilakukan untuk menunjukkan
keberadaan "
eter
",

mediahipotetis

seharusnya

diperlukan

untuk

propagasi

gelombang

elektromagnetik.
(http://www.phy.davidson.edu/stuhome/cabell_f/diffractionfinal/pages/michelso
n.htm
)

2.2
Pengertian Interferometer dan Macam-macam interferometer
Interferometer adalah alat yang di gunakan untuk mengukur panjang gelombang
atau perubahan panjang gelombang dengan ketelitian yang sangat tinggi berdasa
rkan penentuan garis-garis interferensi.
(Halliday, 1994:715)
Interferensi itu sendiri adalah penggabungan superposisi dua gelombang atau
lebihyang bertemu pada satu titik ruang. Hasil interferensi yang berupa polapola cincin dapatdigunakan untuk menentukan beberapa besaran fisis yang
berkaitan dengan interferensi,misalnya panjang gelombang suatu sumber
cahaya, indeks bias, dan ketebalan bahan.Interferensi terjadinya jika memenuhi
suatu syarat untuk bisa terjadinya interferensi.Adapun syarat-syarat terjadinya
interferensi adalah sebagai berikut :a.
Kedua sumber cahaya harus koheren yaitu keduanya harus memiliki beda fase
yangselalu tetap, karena itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama,
kedua ini bolehnol tetapi tidak harus nol. b.
Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama jika
tidakinterferensi yang di hasilkan kurang kontras.Untuk memahami fenomena
interferensi harus berdasar pada prinsip optika fisis, yaitucahaya dipandang
sebagai

perambatan

gelombang

yang

tiba

pada

suatu

titik

yang bergantung pada fase dan amplitudo gelombang tersebut. Untuk memperol
eh pola-polainterferensi cahaya haruslah bersifat koheren, yaitu gelombanggelombang harus berasaldari satu sumber cahaya yang sama. Koherensi dalam
optika sering dicapai denganmembagi cahaya dari sumber celah tunggal
menjadi dua berkas atau lebih, yangkemudian dapat digabungkan untuk
menghasilkan pola interferensi.Pada interferensi, apabila dua gelombang yang

berfrekuensi dan berpanjanggelombang sama tapi berbeda fase bergabung,


maka gelombang yang dihasilkanmerupakan gelombang yang amplitudonya
tergantung pada perbedaan fase. Perbedaanfase antara dua gelombang sering
disebabkan oleh adanya perbedaan panjang lintasan

yang ditempuh oleh kedua gelombang. Perbedaan lintasan satu panjang


gelombangmenghasilkan perbedaan fase 360
0
, yang ekivalen dengan tidak ada perbedaan fase samasekali. Perbedaan lintasan
setengah panjang gelombang menghasilkan perbedaan fase180
0
.Interferensi gelombang merupakan perpaduan antara dua gelombang atau lebih
padasuatu daerah tertentu pada saat yang bersamaan. Interferensi dua
gelombang yangmempunyai frekuensi, amplitudo, dan arah getaran sama yang
merambat menurut garislurus dengan kecepatan yang sama tetapi berlawanan
arahnya, menghasilkan gelombangstasioner atau gelombang diam. Interferensi
desdruktif
(saling meniadakan) terjadi bilagelombang-gelombang yang mengambil bagian
dalam interferensi memiliki fase berlawanan. Sedangkan, Interferensi
konstruktif
(saling menguatkan) terjadi jikagelombang-gelombangyang mengambil bagian
dalam interferensi memiliki fase yangsama. Interferensi
konstruktif
biasa disebut juga dengan superposisi gelombang
(Bahrudin, 2006:140).
Salah satu alat yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi pola
interferensitersebut adalah interferometer. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur panjang
gelombangatauperubahanpanjanggelombang denganketelitiansangat tinggi berdasarkanpenentuangaris-garis

interferensi. Walaupunpada awal mula dibuatnya alat ini dipergunakan


untukmembuktikan ada tidaknya eter.
(Halliday,1994:715)
Setelah penemuan interferometer yang pertama kali ditemukan oleh
Michelson, banyak ilmuan-ilmuan yang memodifikasi temuan yang dibuat oleh
Michelson sehinggaterciptalah macam-macam interferometer yaitua.

a) .Interferometer Michelson

Gambar 3. Interferometer Michelson


Sumber : http://www.rp-photonics.com/interferometers.html. 31 maret 2014
pukul 20:03

Interferometer ini menggunakan sinar splitter tunggal untuk memisahkan


danmengkombinasikan sumber cahaya. Jika dua cermin diselaraskan untuk
kejadian
tegak lurus yang tepat (lihat Gambar 3), hanya satu output dapat diakses, dan
cahayaoutput lainnya kembali ke sumber cahaya. b.
Interferometer Mach-Zehnder
Interferometer Mach-Zehnder
Gambar 4. Interferometer Mach-Zehnder
Sumber : http://www.rp-photonics.com/interferometers.html. 31 maret 2014
pukul 20:03
Interferometer

ini

dikembangkan

oleh

fisikawan

Ludwig

Mach

dan

LudwigZehnder yang menggunakan dua


splitter
balok terpisah (BS) untuk membagi danmengabungkan kembali balok tersebut,
serta memiliki dua output, yang dapat dikirimke
photodetectors
.c.Interferometer Fabry-Perot
Gambar 5. Interferometer Fabry-Perot
Sumber : http://www.rp-photonics.com/interferometers.html. 31 maret 2014
pukul 20:03
Interferometer

ini

terdiri

dari

dua

cermin

paralel,

memungkinkan

untuk perjalanan beberapa putaran cahaya. Alat ini dapat memiliki resonansi ya
ng sangattajam yaitu

menunjukkan

transmisi

tinggi,

namun

untuk frekuensi optikyang cocok dengan nilai-nilai tertentu.d.


Interferometer Sagnac
Gambar 6. Interferometer Sagnac

ini

hanya

Sumber : http://www.rp-photonics.com/interferometers.html. 31 maret 2014


pukul 20:03
Beam Splitter = BSphotodetectorsphotodectorsCermin 1Cermin 2

Interferometer

Sagnac

(dinamai

fisikawan

Perancis

Georges

Sagnac)menggunakan empat (4) cermin di setiap sudutnya (seperti pada


Gambar 6) ataudengan serat optik
.
Jika seluruh interferometer diputar misalnya sekitar sumbu yangtegak lurus
terhadap bidang gambar, ini memperkenalkan pergeseran fasa relatif dari balok
counter propagating
(efek Sagnac). Sensitivitas untuk rotasi tergantung padadaerah yang ditutupi
oleh ring, dikalikan dengan jumlah perjalanan pulang pergi.
2.3
Bagian-Bagian Interferometer Berserta Fungsinya
a.
Meja Interferometer
(table optick)

Gambar 7. Meja Interferometer


Sumber : http://supriantopalu.blogspot.com/2012/01/interferometer.html
Meja

interferometer

adalah

suatu

alat

yang

digunakan

dalam

percobaaninterferometer Michelson yang nantinya meja ini berfungsi untuk


meletakkan alat-alatlain yang digunakan dalam percobaan interferometer. Meja
interferometer
berbentuk persegi panjang dengan permukaan datar yang bertujuan agar cahaya
dari sumberdapat diarahkan sejajar terhadap permukaan meja sehingga dapat
dipantulkan olehcermin dengan sudut datang dan sudut pantul berimpitan (0
0
), perlakuan tersebut bertujuan agar cahaya dari sumber berinterferensi dengan
cahaya yang dipantulkan. b.
Sumber Cahaya

Gambar 8. Sumber Cahaya (Laser)


Sumber

cahaya

yang

digunakan

dalam

percobaan

interferometer

Michelson berupa cahaya monokromatik, salah satu yang adalah laser. Laser
merupakan sumbercahaya tunggal dari radiasi tampak yang koheren. Pada
panjang

gelombang

yang

lebih panjang, mudah untuk menghasilkan gelombang koheren sehingga sering


digunakandalam percobaan interferometer Michelson. Selain itu juga cahaya
keluaran lasermempunyai koherensi terhadap waktu dan ruang sangat besar
dibandingkan dengansumber cahaya lain.Koherensi ruang adalah sifat yang
dimiliki dua gelombang yang berasal darisumber yang sama, setelah menempuh
lintasan yang berbeda akan tiba di dua titikyang sama jauhnya dari sumber
dengan fase dan frekuensi yang sama. Sedangkankoherensi waktu adalah sifat
yang dimiliki dua gelombang yang berasal dari sumbersama, yang setelah
menempuh lintasan yang berbeda tiba di titik yang sama dengan beda
fase tetap. Jika beda

fase berubah

beberapa kali dan

secara tidak

teratur selama periode pengamatan yang singkat, maka gelombang dikatakan


tidak koheren.Koherensi waktu dari sebuah gelombang menyatakan kesempitan
spektrumfrekuensinya dan tingkat keteraturan dari barisan gelombang. Cahaya
koherensempurna ekivalen dengan sebuah barisan gelombang satu frekuensi
dengan spektrumfrekuensinya dapat dinyatakan hanya dengan satu garis,
sehingga menunjukkanseberapa monokromais suatu sumber cahaya. Dengan

kata lain, koherensi waktumengkarakterisasi seberapa baik suatu gelombang


dapat berinterferensi pada waktu yang berbeda

Bangku Sumber Cahaya

Gambar 9. Bangku Sumber Cahaya (Laser)


Sumber : http://supriantopalu.blogspot.com/2012/01/interferometer.html
Bangku

sumber

cahaya

adalah

suatu

alat

yang

digunakan

untuk

meletakkansumber cahaya yang akan digunakan dalam percobaan nantinya.


Bangku sumber cahaya ini berfungsi nantinya agar sumber cahaya yang
digunakan tidak bergeser-geser artinya tetap pada posisinya
Pembagi Berkas (
Beam Splitter

Gambar 10. Pembagi Berkas (


Beam Splitter
)
Sumber : http://supriantopalu.blogspot.com/2012/01/interferometer.html
Beam Splitter
dalam percobaan interferometer Michelson digunakan untukmembagi berkas
cahaya. Dimana berkas cahaya nantinya sebagian akan dipantulkan pada
adjustable mirror
dan sebagian lagi akan ditranmisikan ke
movable mirror
.
Beam Splitter
berupa semi
transprance mirror
yang memiliki kemampuan transmisidan juga refleksi dalam percobaan
interferometer Michelson digunakan untukmembagi berkas cahaya dengan cara
sebagian cahaya akan dipantulkan pada
adjustable mirror
dan sebagian lagi akan ditranmisikan ke
movable mirror .
Cermin (Mirror

Gambar 11. Cermin (Mirror)


Sumber : http://supriantopalu.blogspot.com/2012/01/interferometer.html
Dalam

percobaan

intererometer

Michelson

ada

dua

cermin

yang

digunakandalam percobaan ini yaitu


Eksperimen Fisika (Interferometer) Page 12
1.
Adjustable Mirror (
M
1
)
Adjustable Mirror
adalah cermin yang dipasang dengan posisi tetap. Cerminini berfungsi untuk
memantulkan sumber cahaya kembali ke
beam splitter
yangkemudian sumber cahaya ini akan menuju layar.2.

Movable Mirror
(M
2
)
Movable Mirror
adalah cermin yang bisa digerakan artinya cermin ini tidakdipasang dengan
posisi tetap. Cermin ini juga berfungsi untuk memantulkansumber cahaya
kembali ke
beam Splitter
yang kemudian sumber cahaya ini akanmenuju layar. Selain untuk
memantulkan sumber cahaya kembali, cermin jugadigunakan untuk menghitung
jarak perubahan lintasan dengan menggerakancermin ini

Lensa Konveks

Gambar 12. Lensa Konveks


Sumber : http://supriantopalu.blogspot.com/2012/01/interferometer.html
Lensa

konveks

dalam

percobaan

interferometer

Michelson

berfungsi

untukmemfokuskan cahaya sehingga sumber cahaya yang melewati tepat


terfokus pada
beam Splitter.

Lensa dipasang pada bagian ujung laser. Lensa konveks digunakankarena lensa
konveks bersifat mengumpulkan cayaha sehingga cahaya dapatterfokuskan pada
satu titik.
g.Layar(Screen)

Sumber : http://supriantopalu.blogspot.com/2012/01/interferometer.htm
Layar atau
screen
adalah

alat

yang

digunakan

untuk

menangkap

terjadinya peristiwa interferensi, dengan layar ini akan terlihat cincin-cincin yan
g berupa garisterang dan gelap yang merupakan hasil interferensi. Layar juga
bersifat semitransaparan yang bertujuan agar peristiwa interferensi dapat dilihat
dari sisisebaliknya.
h.Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup dalam percobaan interferensi Michelson digunakan
untukmelihat pola interferensi. Mikrometer sekrup ini diputar searah jarum jam.

Prinsip Kerja Interferometer

Seperti yang telah diketahui bahwa Michelson menciptakan alat yang di


namakaninterferometer yang menggunakan prisma dan cermin untuk membagi
seberkas

cahaya

ini bergerak saling tegak lurus sebelum keduanya bersatu lagi dan saling tumpan
g tindih.Jika salah satu berkas cahaya bergerak sedikit lebih cepat (atau lebih
jauh) daripada yanglain, kedua sinar yang tumpang tindih itu menghasilkan pola
bidang

gelap

dan

terang pada layar karena proses interferensi. Ini dapat digunakan


untuk melakukan pengukuranyang tepat dari perbedaan kecepatan kedua berkas
cahaya atau perbedaan jarak yangdiempuh kedua berkas cahaya itu.Percobaan
Michelson-Morley juga membuktikan hal lain: bahwa kecepatan cahayaselalu
sama, siapapun yang mengukurnya atau bagimana mereka mengukurnya.
Ketikakecepatan cahaya bergerak melalui ruang hampa (ruang kosong),
kecepatannya adalah300.000 km per detik. Menurut para astronom mengukur
jarak yang sangat jauhtergantung pada seberapa jauh cahaya bergerak dalam
waktu tertentu; satu detik cahayaadalah jarak yang ditempuh dalam satuk detik

300.000 km

sedangkan sau tahuncahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu
satu tahun

9,7 juta km.


(Woodford.24-26)

2.5
Prinsip Kerja Interferometer

Seperti yang telah diketahui bahwa Michelson menciptakan alat yang di


namakaninterferometer yang menggunakan prisma dan cermin untuk membagi
seberkas

cahaya

ini bergerak saling tegak lurus sebelum keduanya bersatu lagi dan saling tumpan
g tindih.Jika salah satu berkas cahaya bergerak sedikit lebih cepat (atau lebih
jauh) daripada yanglain, kedua sinar yang tumpang tindih itu menghasilkan pola
bidang

gelap

dan

terang pada layar karena proses interferensi. Ini dapat digunakan


untuk melakukan pengukuranyang tepat dari perbedaan kecepatan kedua berkas
cahaya atau perbedaan jarak yangdiempuh kedua berkas cahaya itu.Percobaan
Michelson-Morley juga membuktikan hal lain: bahwa kecepatan cahayaselalu
sama, siapapun yang mengukurnya atau bagimana mereka mengukurnya.
Ketikakecepatan cahaya bergerak melalui ruang hampa (ruang kosong),
kecepatannya adalah300.000 km per detik. Menurut para astronom mengukur
jarak yang sangat jauhtergantung pada seberapa jauh cahaya bergerak dalam
waktu tertentu; satu detik cahayaadalah jarak yang ditempuh dalam satuk detik

300.000 km

sedangkan sau tahuncahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu
satu tahun

9,7 juta km.


(Woodford.24-26)

Eksperimen Fisika (Interferometer) Page 15

Ketika cahaya monokromatik dari satu titik pada sumber yang dipanjangkan
pada percobaan Michelson maka akan terlihat menimpa cermin yang setengahn
ya dilapisi perak Ms. Cermin pembagi berkas (Ms)ini memiliki lapisan tipis
perak yang hanyamemantulkan setengah dari cahaya yang jatuh padanya,
sehingga setengah berkas akanlewat ke cermin tetap(M1), dimana berkas
tersebut dipantulkan kembali. Pada saatkembalinya, dipantulkan oleh
Ms ke mata. Jika panjang koheren yang memasuki mataakan berinterferensi
konstruktif dan akan terlihat terang. Jika cermin yang daatdigerakkan
dipndahkan sejauh

dengan

4
, satu berkas akan menempuh jarak ekstra yang sama

(karena bergerak mundur maju sepanjang jarak

). Dalam hal

ini, kedua berkasakan berinterferensi destruktif dan akan terlihat gelap.


Sementara
M2 bergerak menjauhi, akan terlihat terang (ketika perbedaan lintasan sebesar
), kemudian gelap, dan seterusnya.Pengukuran panjang gelombang yang sangat
tepat dapat dilakukan denganinterferometer. Gerakan cermin
M2 sejauh

saja menghasilkan perbedaan yang jelas antara terang dang

gelap. Untuk = 400 nm, ini berarti ketepatan 100 nm atau 10-4
mm.Jika cermin m2 dimiringkan, rangkaian titik terang dan gelap akan terlihat
menggantikanserangkaian pinggiran. Dengan menghitung jumlah pinggiran,
atau sebagainya, pengukuran panjang yang sangat tepat dapat dilakukan.

Gambar 14. Sistematika Percobaan Interferometer Michelson


Sumber : Maretasari, Pradana, Purwanti, Rofiqoh. 2010 : 7

Hal ini oleh Michelson bahwa interferometer dapat digunakan untuk


menentukan panjang meter standar untuk panjang gelombang cahaya tertentu. P
ada tahun 1960,standar itu dipilih sebagai garis jingga tertentu pada spektrum
kripton-86 (atom kriptondengan massa atom 86). Pengukuran berulang yang
teliti dari meter standar yang lama(jarak antara dua tanda menetukan 1 meter
sebesar 1.650/763,73 panjang gelombangcahaya ini, yang didefinisikan sebagai
meter).
(Giancoli, 310-313)
Menurut sumber yang lain adalah yaitu seberkas cahaya monokromatik
yangdipisahkan di suatu titik tertentu sehingga masing-masing berkas dibuat
melewati
dua panjang lintasan yang berbeda, dan kemudian disatukan kembali melalui pa
ntulan daridua cermin yang letaknya saling tegak lurus dengan titik pembagi
berkas

tersebut.

Setelah berkas cahaya monokromatik tersebut disatukan maka akan didapat pola

interferensiakibat penggabungan dua gelombang cahaya tersebut. Pola


interferensi itu terjadi karenaadanya perbedaan panjang lintasan yang ditempuh
dua berkas gelombang cahaya yangtelah disatukan tersebut. Jika panjang
lintasan dirubah dengan diperpanjang maka yangakan terjadi adalah pola-pola
cincin

akan

masuk

ke

pusat

pola.

Jarak

lintasan

yang

lebih panjang akan mempengaruhi fase gelombang yang jatuh ke layar. Bila per
geseran beda panjang lintasan gelombang cahaya mencapai
maka akan terjadi interferensi konstruktifyaitu terlihat pola terang, namun bila
pergeserannya hanya sejauh

/4
yang sama artinyadengan berkas menempuh lintasan

/2 maka akan terlihat pola gelap.


(Maretasari, Pradana, Purwanti, Rofiqoh. 2010 : 1-13)

DAFTAR PUSTAKA
Bahrudin. 2006.
Kamus Fisika Plus
. Epsilon Group: BandungDavison.
The Michelson Interferometer
.

http://www.phy.davidson.edu/stuhome/cabell_f/diffractionfinal/pages/michelson
.htm. Diakses tanggal 2 April 2014Falah, M. 2008.
Analisis Pola Interferensi pada Interferometer Michelson Untuk Menentukan
Panjang Gelombang Sumber Cahaya
. Semarang : Skripsi S1 FMIPAUNDIPGiancoli, D C. 2001.

Fisika Edisi Ke Lima


. Erlangga: JakartaHalliday, R.1986.
Fisika jilid 2 edisi ketiga
. Erlangga: JakartaMaretasari, Pradana, Purwanti, Rofiqoh. 2010.
Laporan Praktikum Gelombang : Interferometer Michelson
. Semarang : FMIPA UNS

Anda mungkin juga menyukai