DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 9
1.
2.
3.
4.
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN 2016
DAFTAR ISI
Daftar Isi...............................................................................................................I
Kata Pengantar....................................................................................................II
BAB I Pendahuluan.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan............................................................................................................4
BAB II Pembahasan............................................................................................5
A. Pengertian Kesehatan Dan Keselamatan Kerja.............................................5
1. Sebab - sebab kecelakaan........................................................................6
2. Faktor faktor kecelakaan.......................................................................6
3. Masalah kesehatan dan keselamatan kerja..............................................7
4. Kapasitas kerja.........................................................................................7
a. Perlindungan diri...............................................................................7
5. Beban kerja..............................................................................................8
6. Lingkungan kerja.....................................................................................8
7. Rambu-rambu keselamatan.....................................................................9
B. Tinjauan Tentang Tenaga Kesehatan...........................................................10
1. Pengertian tenaga kesehatan..................................................................10
2. Jenis tenaga kesehatan...........................................................................10
3. Jenis tenaga kesehatan terdiri dari.........................................................10
C. Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menangani Korban Kecelakaan Kerja.....11
D. Pengendalian Melalui Jalur Kesehatan (Medical Control)..........................13
BAB III Kesimpulan Dan Saran........................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................14
B. Saran. . .........................................................................................................14
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa atas rahmat dan
karunianya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini kami membahas tentang Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di
Industri Karet, suatu permasalahan yang sering dialami masyarakat pada umum
nya dan terkhusus pada perindustrian untuk lebih memperhatikan kesehatan dan
keselamatan kerja dalam beraktifitas, terutama bagi tenaga kerja industri. Supaya
kesehatan dalam bekerja terjamin dan meningkatkan performa pada industri itu
sendiri.
Makalah ini dibuat dalam rangka mengetahui pentingnya kesehatan dan
keselamatan kerja bagi setiap aktifitas, baik yang dibidang industri atau rumahan.
Penting nya kesehata dan keselamatan dalam bekerja tidak hanya menjaga
kesehatan jasmani dan rohani sipekerja tetapi juga meningkatkan performa bagi
industri tersebut. Dalam peroses penyusunan makalah ini, tentunya kami
mendapat bimbingan, arahan, dan saran, untuk itu kami sampaikan rasa
terimakasih kepada:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memasuki perkembangan era global seperti saat ini, persaingan industri
untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat nasional, maupun internasional,
dilakukan oleh setiap perusahaan. Persaingan industri tersebut menuntut
perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja guna tercapainya tujuan
perusahaan. Menjalankan aktivitas perusahaan setiap hari tidak terlepas dari
sumber daya manusia, dimana manusia sebagai penggerak dari faktor-faktor
produksi baik peralatan maupun bahan yang digunakan.
Mengingat pentingnya sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif untuk
menjalankan aktivitas perusahaan diperlukan manajemen yang baik, untuk
mempertahankan produktivitas kerja dari sumber daya manusia tersebut
khususnya yang berkaitan dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Manajemen yang baik dapat mengatur 6M (man,money, method, material,
machine, and market). Salah satu 6M ialah dapat mengatur manusia, dimana
manusia tersebut dapat diatur dengan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan
kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai hal yang tidak terpisahkan
dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia, karena tidak hanya
sangat penting dalam peningkatan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerja,
peraturan-peraturan
mengenai
keselamatan
kerja
dengan
cara
yang
digunakan
akan
membahayakan
kesehatan
atau
BAB II
PEMBAHASAN
A.
3. Sarung tangan karet untuk melindungi tangan dari bahan kimia tambahan
yang mungkin merusak kulit, melindungi dari bakteri, dan melindungi
dari bau karet yang menyengat.
4. Masker gas dan masker debu adalah alat perlindungan untuk melindungi
pernafasan dari gas beracun dan berdebu serta bau menyengat.
5. Beban Kerja
Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan maupun yang bersifat teknis
beroperasi 8 - 24 jam sehari, dengan demikian kegiatan pelayanan kesehatan pada
laboratorium menuntut adanya pola kerja bergilirdan tugas/jaga malam. Pola kerja
yang berubah-ubah dapat menyebabkan kelelahan yang meningkat, akibat
terjadinya perubahan pada bioritmik (irama tubuh). Faktor lain yang turut
memperberat beban kerja antara lain tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja
yang masih relatif rendah, yang berdampak pekerja terpaksa melakukan kerja
tambahan secara berlebihan. Beban psikis ini dalam jangka waktu lama dapat
menimbulkan stres.
6. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja bila tidak memenuhi persyaratan dapat mempengaruhi
kesehatan kerja dapat menimbulkan Kecelakaan Kerja (Occupational Accident),
Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Occupational
Disease & Work Related Diseases).
B.
S1, S2 dan S3-; pendidikan non gelar; sampai dengan pelatihan khusus kejuruan
khusus seperti Juru Imunisasi, Malaria, dsb., dan keahlian. Hal inilah yang
E.
membedakan jenis tenaga ini dengan tenaga lainnya. Hanya mereka yang
mempunyai pendidikan atau keahlian khusus-lah yang boleh melakukan pekerjaan
tertentu yang berhubungan dengan jiwa dan fisik manusia, serta lingkungannya.
F.
Jenis tenaga kesehatan terdiri dari :
G. a. Perawat
H. b. Perawat Gigi
I. c. Bidan
J. d. Fisioterapis
K. e. Refraksionis Optisien
L. f. Radiographer
M. g. Apoteker
N. h. Asisten Apoteker
O. i. Analis Farmasi
P. j. Dokter Umum
Q. k. Dokter Gigi
R. l. Dokter Spesialis
S. m. Dokter Gigi Spesialis
T. n. Akupunkturis
U. o. Terapis Wicara dan
V.
p. Okupasi Terapis.
W.
X. Peran Tenaga Kesehatan Dalam Menangani Korban Kecelakaan Kerja.
Y.
Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat saling berkaitan.
Pekerja yang menderita gangguan kesehatan atau penyakit akibat kerja cenderung
lebih mudah mengalami kecelakaan kerja. Menengok ke negara-negara maju,
penanganan kesehatan pekerja sudah sangat serius. Mereka sangat menyadari
bahwa kerugian ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan atau negara akibat suatu
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja sangat besar dan dapat ditekan
dengan upaya-upaya di bidang kesehatan dan keselamatan kerja.
Z.
Di negara maju banyak pakar tentang kesehatan dan keselamatan
kerja dan banyak buku serta hasil penelitian yang berkaitan dengan kesehatan
tenaga kerja yang telah diterbitkan. Di era globalisasi ini kita harus mengikuti
trend yang ada di negara maju. Dalam hal penanganan kesehatan pekerja, kitapun
harus mengikuti standar internasional agar industri kita tetap dapat ikut bersaing
di pasar global. Dengan berbagai alasan tersebut rumah sakit pekerja merupakan
hal yang sangat strategis. Ditinjau dari segi apapun niscaya akan menguntungkan
baik bagi perkembangan ilmu, bagi tenaga kerja, dan bagi kepentingan (ekonomi)
nasional serta untuk menghadapi persaingan global.
AA.
Bagi fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah ada, rumah sakit
pekerja akan menjadi pelengkap dan akan menjadi pusat rujukan khususnya untuk
kasus-kasus
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Anamnese pekerjaan
Penyakit yang pernah diderita
Alrergi
Imunisasi yang pernah didapat
Pemeriksaan badan
Pemeriksaan laboratorium rutin Pemeriksaan tertentu:
AI.
- Tuberkulin test
AJ.
- Psiko test
2. Pemeriksaan Berkala Adalah pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan
secara berkala dengan jarak waktu berkala yang disesuaikan dengan
besarnya resiko kesehatan yang dihadapi. Makin besar resiko kerja, makin
kecil jarak waktu antar pemeriksaan berkala. Ruang lingkup pemeriksaan
disini meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus seperti pada
pemeriksaan awal dan bila diperlukan ditambah dengan pemeriksaan
lainnya, sesuai dengan resiko kesehatan yang dihadapi dalam pekerjaan.
3. Pemeriksaan Khusus Yaitu pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada
khusus diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu pada keadaan dimana ada
atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan pekerja.
Sebagai unit di sektor kesehatan pengembangan K3 tidak hanya untuk intern
laboratorium kesehatan, dalam hal memberikan pelayanan paripurna juga
harus merambah dan memberi panutan pada masyarakat pekerja di
sekitarnya, utamanya pelayanan promotif dan preventif. Misalnya untuk
mengamankan limbah agar tidak berdampak kesehatan bagi pekerja atau
masyarakat disekitarnya, meningkatkan kepekaan dalam mengenali unsafe
act dan unsafe condition agar tidak terjadi kecelakaan dan sebagainy
A. Kesimpulan
AM.
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun
pengusaha, kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi
upaya preventif terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja dalam lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara
mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan
dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila
timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.
AN.
Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja
adalah menjadi melalui pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui
pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi pemeriksaan awal, pemeriksaan
berkala dan pemeriksaan khusus. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit
pada tempat kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang kesehatan dan
keselamatan kerja.
AO.
AP. B. Saran
AQ.
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam
pembangunan karena sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian
ekonomi (lost benefit) suatu perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan
keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga
kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
AR.