Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OSMOSIS
NAMA
NIM
KELOMPOK
ASISTEN
: MUNAWARAH
: N 201 14 048
: VI (Lima)
: ANITATIA RATNA MEGASARI
BAB
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada kehidupan kita sehari-hari sangatlah sering berhadapan dengan
peristiwa difusi dan osmosis. Contohnya seperti pada saat menyeduh teh
celup dalam kemasan kantong, maka warna dari teh tersebut akan menyebar.
Hal ini disebabkan oleh konsentrasi teh yang ada di dalam gelas lebih kecil
dibandingkan dengan konsentrasi teh yang ada dalam kantong teh tersebut.
Peristiwa tersebut sering kita sebut sebagai difusi. Difusi terjadi atas respon
terhadap perbedaan konsentrasi. Konsentrasi adalah sejumlah zat atau partikel
per unit volume. Suatu perbedaan terjadi, apabila terjadi perubahan
konsentrasi dari suatu keadaan ke keadaan yang lain. Selain perbedaan
konsentrasi, perbedaan dalam sifat dapat juga menyebabkan difusi (Hardianti,
2013).
Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut dari
konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui
membran diferensial permeabel. Contoh peristiwa osmosis adalah kentang
yang dimasukkan ke dalam air garam. Osmosis merupakan suatu fenomena
alami, tetapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan
pada bagian dengan konsentrasi pekat yang lebih cair (Rochmah, 2009).
Difusi merupakan peristiwa berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian yang berkonsentrai tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Proses difusi minimal melibatkan dua zat, salah satu zat berkonsentrasi lebih
tinggi daripada zat lainnya. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana
perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi
(Mustofa, 2012).
Berdasarkan uraian di atas yang melatar belakangi praktikum osmosis
ialah untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya dufusi dan osmosis.
1.2 Tujuan
gejala
difusi
osmosis,
mengetahui
faktor
yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Membran
2.4 Larutan
Larutan merupakan fase yang setiap hari ada disekitar kita. Suatu
sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing
komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik disebut larutan, sedangkan
suatu sistem yang heterogen disebut campuran. Biasanya istilah larutan
dianggap sebagai cairan yang mengandung zat terlarut, misalnya padatan atau
gas dengan kata lain larutan tidak hanya terbatas pada cairan saja (Wijojo,
2007).
Komponen dari larutan terdiri dari dua jenis, pelarut dan zat terlarut,
yang dapat dipertukarkan tergantung jumlahnya. Pelarut merupakan
komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak, sedangkan
komponen minornya merupakan zat terlarut. Larutan terbentuk melalui
pencampuran dua atau lebih zat murni yang molekulnya berinteraksi langsung
dalam keadaan tercampur. Semua gas bersifat dapat bercampur dengan
sesamanya, karena itu campuran gas adalah larutan (Hardianti, 2013).
Jenis-jenis larutan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
ini
disebut
difusivitas
atau
Difusi zat terlarut dari suatu larutan ke dalam larutan yang lainnya
dapat berlangsung melalui suatu membran dengan permeabilitas tertentu yaitu
permeabel untuk zat tersebut. Permeabilitas dari membran tersebut ada tiga
macam, yaitu:
1. Impermeabel (tidak permeabel), dimana air maupun zat yang terlarut di
dalamnya tidak dapat melaluinya. Misalnya membran dari karet.
2. Permeabel, yaitu membran yang dapat dilalui oleh air maupun zat-zat
tertentu yang terlarut di dalamnya.
3. Semipermeabel, yaitu membran yang hanya dapat dilalui oleh air, tetapi
tidak dapat dilalui oleh suatu zat terlarut. Misalnya membran dari
sitoplasma (Mustofa, 2007).
Osmosis merupakan fenomena penting dalam sistem biologis,
karena membran biologis bersifat semipermeabel. Membran semi
permeabel adalah selaput pemisah yang hanya bia ditembus oleh air dan
zat tertentu yang larut didaamnya. Secara umum, membran tersebut
ke
daerah
solute
tinggi
melalui
sebuah
membran
yang
seimbang
2009).
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent
dari sebuah daerah konsentrasi solute tinggi melalui sebuah membran ke
sebuah daerah solute rendah dengan menggunakan sebuah tekanan
melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis
adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap solute
dari satu sisi dan membiarkan pendapatan solvent murni dari sisi satuna
(Rocmah, 2009).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Praktikum Difusi dan Osmosis yaitu:
Hari/Tanggal
Pukul
: 09:00 WITA-Selesai.
Tempat
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
N
o
1.
Waktu
5 menit
Gambar
Keterangan
0 cm atau tidak
terjadi kenaikan
Terjadi kenaikan
2.
10 menit
Terjadi kenaikan
3.
15 menit
Terjadi kenaikan
4.
20 menit
Terjadi kenaikan
5.
25 menit
Terjadi kenaikan
6.
30 menit
4.2 Pembahasan
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat
dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian berkonsentrasi
rendah. Sedangkan osmosis adalah perpindahan air melalui membran
semipermeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih
pekat. Difusi bergantung pada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.
Energi untuk proses difusi adalah energi kinetik yang normal ditimbulkan
akibat pergerakan suatu bahan. Difusi yang melewati membran sel dibagi
menjadi dua subtipe yaitu difusi sederhana dan difusi fasilitasi.
Difusi sederhana artinya pergerakan kinetik molekul atau ion
melewati membran sel tidak bereaksi dengan protein carier yang ada di
membran sel kecepatan difusi sederhana ditentukan dari jumlah substansi
yang ada , kecepatan gerakan kinetik bahan, jumlah dan ukuran dari pori pada
membran sel yang akan dilewati oleh bahan itu. Pada difusi sederhana, proses
difusi terjadi melalui dua jalan yaitu melalui lapisan lipid jika zat itu terlarut
dalam lemak dan melalui saluran air atau protein.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Difusi
Osmisis yaitu sedotan sebagai penyalur zat yang ada di dalam telur untuk
keluar, penggaris digunakan untuk mengukur kenaikan cairan, lilin digunakan
untuk menutup bagian pinggir telur agar cairan dalam telur tidak keluar,
spidol digunakan untuk menandai bagian telur yang akan dipecahkan, isolasi
digunakan untuk merekatkan lidi pada bagian pinggir beker glass, beker glass
digunakan wadah sampel, lidi digunakan sebagai penyangga telur, telur
sebagai bahan utama dalam praktikum difusi osmosis dan aquadest digunakan
sebagai media praktikum difusi osmosis.
Pada 5 menit pertama belum terjadi kenaikan cairan, karena pada saat
memasukkan sedotan cairan banyak keluar Setelah diamati ternyata sampel
mengalami kebocoran, lalu praktikan menambal kebocoran tersebut dengan
lilin. 10 menit berikutnya terjadi kenaikan sebesar 0,5 cm. 15 menit
berikutnya baru terjadi kenaikan sekitar 1,4 cm, pada 20 menit selanjutnya
mengalami peningkatan kenaikan yaitu sekitar 3,0 cm, 25 menit kemudian
terjadi penaikan lagi sekitar 5,5 cm, 30 menit terakhir kembali mengalami
kenaikan sekitar 7,0 cm.
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat
dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian berkonsentrasi
rendah. Sedangkan osmosis adalah perpindahan air melalui membran
semipermeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih
pekat. Difusi bergantung pada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.
Energi untuk proses difusi adalah energi kinetik yang normal ditimbulkan
akibat pergerakan suatu bahan. Difusi yang melewati membran sel dibagi
menjadi dua subtipe yaitu difusi sederhana dan difusi fasilitasi.
Difusi sederhana artinya pergerakan kinetik molekul atau ion
melewati membran sel tidak bereaksi dengan protein carier yang ada di
membran sel kecepatan difusi sederhana ditentukan dari jumlah substansi
yang ada , kecepatan gerakan kinetik bahan, jumlah dan ukuran dari pori pada
membran sel yang akan dilewati oleh bahan itu. Pada difusi sederhana, proses
difusi terjadi melalui dua jalan yaitu melalui lapisan lipid jika zat itu terlarut
dalam lemak dan melalui saluran air atau protein.
Osmosis
adalah
bergeraknya
molekul
air
melalui
membran
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas ada beberapa hal
yang disimpulkan yaitu:
1. Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat
dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian berkonsentrasi
rendah. Sedangkan osmosis adalah perpindahan air melalui membran
semipermeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih
pekat.
2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya osmosis yaitu ukuran zat terlarut
dan tebal membran. Semakin banyak zat terlarut maka peristiwa terjadinya
osmosis akan semakin cepat karena zat terlarut memiliki tekanan osmotik
yang berfungsi untuk memecah zat pelarut bergerak melalui membran
semipermeabel. Sebaliknya, semakin tebal suatu membran, akan
menghambat terjadinya osmosis, karena dapat menyebabkan semakin
sulitnya zat terlarut menembus membran tersebut.
3. Prinsip dasar arah aliran air pada peristiwa omosis adalah transfer molekul
solvent dari lokasi hipotonik (larutan yang memiliki tekanan osmotik
rendah) menuju hipertonik (larutan yang memiliki tekanan osmotik tinggi)
dan melewati membran.
5.2
Saran
5.2.1 Saran Untuk Praktikan
Adapun pada praktikum yang telah dilakukan adalah agar
kiranya praktikan harus teliti dan berhati-hati dalam melakukan
praktikum, agar praktikum berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Hardianti, 2013. Difusi Osmosis. Institut Pertanian Bogor. Vol. 3. ISSN. 19268857. No. 1. Bogor. http://riesqiayuhardianti.blogspot.com/2013/10/jurnal
difusiosmosis.html. Diakses pada Minggu, 13 Desember 2015, pukul 20:55
WITA.
Herry, Soediarto. 2011. Pengertian Osmosis. Universitas Atma Jaya. Vol. 3.
ISSN. 1978 - 8774. No. 2. Jakarta. (http://Files.jurnal/23816114V2N3%20S
oediarto20%MITRA.pdf). Diakses pada Minggu, 13 Desember 2015, pukul
18:00 WITA.
Kimball, John W. 2009. Biologi Edisi Pertama. Jakarta : Erlangga.
Mustofa. 2012. Difusi Osmosis. Universitas Gajah Mada. Vol. 3. ISSN. 19268867. No. 2. Yogyakarta. (http://jurnal.ugm.ac.id/jai/article/view/1143).
Diakses pada Minggu, 13 Desember 2015, pukul 08.17 WITA.
Riswanto. 2009. Biologi umum. Erlangga. Jakarta.
Rochmah, 2009. Biologi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta.
Trimurti, 2011. Difusi Osmosis. Universitas Diponegoro. Vol. 3. ISSN. 19268765. No. 1 Semarang. (http://ejournal.undip.ac.id/index.php/osmosis/arti
cle/viewFile /3392/ 3053). Diakses pada Minggu, 13 Desember 2015,
pukul 20:32 WITA.
Wijojo, Parjatmo.2007. Biologi Umum I. Bandung:Angkasa Bandung.