Anda di halaman 1dari 20

Diskusi dan Analisa Manajemen

Management Discussion and Analysis

Tinjauan Operasi

36

Operational Review

Manajemen PT. Gajah Tunggal Tbk berpegang teguh pada


komitmen untuk menjadikan Perusahaan yang
menguntungkan dan terkemuka dengan berfokus pada
strategi untuk memperkuat ekuitas merek, meningkatkan
kapasitas produksi, menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan
keuangan yang penuh kehati-hatian, melakukan diversifikasi
ke produk-produk dengan marjin laba yang lebih tinggi dan
memperluas jaringan distribusi. Sejalan dengan komitmen
ini, pada tahun 2005 Perusahaan mulai mengembangkan
kapasitas produksinya dengan memulai pembangunan
pabrik ban radial dan pabrik ban sepeda motor yang baru.
Kapasitas terpasang ban radial dan ban sepeda motor
meningkat secara bertahap di tahun 2008, sesuai dengan
tahapan perluasan yang telah ditentukan sebelumnya.

The management of PT. Gajah Tunggal Tbk is firmly


committed to establish a profitable and renowned
Company with a focused strategy to strengthen brand
equity, increase production capacity, exercise prudent
financial measures, diversify to higher margin products
and enhance distribution channels. In line with this
commitment, in 2005 the Company begun to expand
its production capacity by commencing the construction
of its new radial tire and motorcycle tire factories. Both
radial tire and motorcycle tire installed capacity gradually
increased in 2008, in line with the targeted staged
expansion.

TINJAUAN PASAR BAN

TIRE MARKET OVERVIEW

Pada tiga triwulan pertama tahun 2008, penjualan mobil


dan sepeda motor di Indonesia mengalami masa
pertumbuhan yang pesat. Pengeluaran uang belanja yang
meningkat, terutama di area pedesaan merupakan dampak
dari membumbungnya perdagangan komoditi, memberikan
kontribusi pada pertumbuhan penjualan tersebut. Terlebih
lagi, kondisi makro perekonomian yang secara umum sangat
kondusif sehingga mudah untuk mendapatkan kredit mobil
dan sepeda motor, serta diperkuat oleh kondisi dunia usaha
yang stabil juga membantu memacu pertumbuhan di sektor
otomotif. Pada triwulan terakhir memperlihatkan penurunan
penjualan mobil dan sepeda motor, yang disebabkan oleh
melemahnya perekonomian dunia yang berimbas ke
Indonesia.

In the first three quarters of 2008, Indonesian car and


motorcycle sales experienced a period of accelerating
growth. Increased discretionary spending, especially in
the rural areas as a result of the commodities boom,
contributed to this growth. Furthermore, generally
favorable macro economical conditions, easy access to
credit for cars and motorcycles and stable business
conditions also helped to spur growth in the automotive
sector. The last quarter saw a slowdown of car and
motorcycle sales, as the worldwide economic slowdown
impacted Indonesia.

Penjualan mobil baru meningkat mencapai 607 ribu unit di


tahun 2008 dari 434 ribu unit di tahun sebelumnya, atau
naik sekitar 40%. Penjualan sepeda motor baru tumbuh
mencapai 6,2 juta unit di tahun 2008.

New car sales increased to 607 thousand units in 2008


from 434 thousand units in the previous year, or about
40%. New motorcycle sales grew to 6.2 million units in
2008.

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 36

Kapasitas Produksi Ban (37,2 juta ban / tahun)

Produksi Ban (juta ban)

Tire Production Capacity (37.2 million tires / year)

Total Tire Production (million tires)


29.5
26.4

33% Ban Radial


Radial Tire

21.6

23.6

Ban Radial
Radial Tire

23.3

Ban Bias
Bias Tire

56% Ban Sepeda Motor

Motorcycle Tire
11% Ban Bias

Ban Sepeda Motor


Motorcycle Tire

Bias Tire
04

05

06

07

08

PRODUKSI BAN

TIRE PRODUCTION

Sebagai pelopor industri ban nasional, Gajah Tunggal selalu


menempatkan daya upaya terbaiknya untuk menyediakan
produk-produk terbaik dalam hal mutu dan inovasi kepada
pasar. Produk-produk ban Perusahaan telah memenuhi
standar mutu internasional dan telah diterima dengan baik
di pasar dalam negeri dan pasar ekspor. Sertifikat
internasional terbaru yang diterima oleh Perusahaan pada
tahun 2005 adalah ISO/TS 16949, menunjukkan bahwa
produk Perusahaan telah diterima dengan baik oleh industri
otomotif Jepang, Amerika dan Eropa. Perusahaan juga
secara berkesinambungan menambah produk-produk baru
termasuk diantaranya adalah berkategori ban salju guna
memenuhi permintaan pasar internasional.

As the pioneer in the national tire industry, Gajah


Tunggal always puts its best effort to provide the best
products in terms of quality and innovation to the
market. The Company's tire products already meet
international quality standards and are well accepted
by Domestic and Export markets. The latest
international certificate received by the Company, for
ISO/TS 16949, in 2005, was well accepted by the
Japanese, American and European automotive
industries. The Company also continuously added new
products including Winter Tire categories to fulfill
international market demands.

Kapasitas Produksi Terpasang

Installed Production Capacity

Peningkatan kapasitas yang sekarang sedang berjalan telah


dimulai di tahun 2005, dengan rencana untuk meningkatkan
kapasitas terpasang ban radial dan kapasitas terpasang ban
sepeda motor, termasuk ban dalam sepeda motor,
sedangkan kapasitas terpasang ban bias tetap tidak
bertambah.

The company started its current expansion in 2005, when


it decided to increase both the radial tire installed
capacity as the motorcycle tire installed capacity,
including motorcycle tubes, while bias tire installed
capacity will remain at the same level under this
program.

Pada akhir tahun 2008, total kapasitas produksi ban


terpasang Perusahaan mencapai 37,2 juta ban per tahun,
terdiri dari 12,4 juta (33%) ban radial per tahun, 4,2 juta
(11%) ban bias per tahun dan 20,6 juta (56%) ban sepeda
motor per tahun.

At the end of 2008, the Company had a total installed


tire production capacity of 37.2 million tires per year,
consisting of 12.4 million (33%) radial tires per year, 4.2
million (11%) bias tires per year and 20.6 million (56%)
motorcycle tires per year.

Kapasitas produksi terpasang Perusahaan akan terus


meningkat secara berjenjang seiring dengan datangnya
mesin-mesin secara bertahap. Namun dengan kondisi pasar
pada saat ini, perusahaan mempertimbangkan penundaan
sebagian dari rencana awal penambahan kapasitas
terpasang untuk dilaksanakan di kemudian hari.

The Company's installed production capacity will


continue to increase gradually as the machineries will
arrive in stages. Given the current market conditions,
the company might decide to defer some of its initially
planned increments in installed capacity to take place
at a later date.

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 37

Kinerja Produksi

Production Performance

Total produksi ban Perusahaan di tahun 2008 mencapai 29,5


juta ban meningkat dari tahun 2007 yang berjumlah 26,4
juta ban sebagai hasil dari proses "debottlenecking" dan
peningkatan kapasitas produksi terpasang yang
memperbesar jumlah produksi. Produksi ban radial
Perusahaan naik sebesar 9% dari 8,9 juta ban menjadi 9,7
juta ban. Produksi ban bias naik sebesar 5% dari 3,5 juta
ban menjadi 3,7 juta ban dengan tingkat utilisasi meningkat
dari 83% di tahun 2007 menjadi 87% di tahun 2008.
Sedangkan produksi ban sepeda motor Perusahaan naik dari
14,1 juta ban menjadi 16,1 juta ban yang disebabkan oleh
meningkatnya ekspansi ban sepeda motor. Hal ini
mencerminkan tingkat utilisasi ban sepeda motor sebesar
89% di tahun 2008, sama sebesar 89% di tahun 2007 inspite
of new capacity installed during the year. meskipun
bertambahnya kapasitas terpasang baru sepanjang tahun.

The Company's total tire production in 2008 of 29.5


million tires increased from 2007 levels of 26.4 million
tires as a process of debottlenecking and expansion of
installed production capacity increased production. The
Company's radial tire production increased by 9% from
8.9 million tires to 9.7 million tires. Bias tire production
increased by 5% from 3.5 million tires to 3.7 million
tires with utilization increasing from 83% in 2007 to
87% in 2008. Furthermore, the Company's motorcycle
tire production increased from 14.1 million tires to 16.1
million tires due to increased expansion for Motorcycle
tires. This reflects a motorcycle tire utilization of 89% in
2008, stable from 89% in 2007in spite of new capacity
installed during the year.

Biaya Produksi

Production Costs

Biaya bahan baku merupakan bagian terbesar dari biaya


produksi ban Perusahaan, mencapai 80% pada tahun 2008.
Komponen biaya ini telah meningkat dari 76% dari biaya
produksi ban pada tahun 2007, mencerminkan kenaikan
tajam pada biaya bahan baku di tiga triwulan pertama tahun
2008. Biaya konversi Gajah Tunggal relatif lebih rendah
dibandingkan dengan beberapa dari para kompetitor
internasional kami. Terlebih lagi, Perusahaan berupaya untuk
mengurangi biaya energi di tahun 2008 yang mana Gajah
Tunggal telah mengganti sebagian besar pemakaian bahan
bakar minyak ke gas alam yang lebih murah harganya dan
lebih ramah lingkungan. Marjin laba kotor segmen ban pada
tahun 2008 adalah sebesar 14.4%.

Material Usage is the largest part of the Company's tire


production costs, namely 80% in 2008. This is an
increase from 76% of the tire production costs in 2007,
reflecting the sharp increase in material costs in the
first three quarters of 2008. Gajah Tunggal's conversion
costs are relatively lower than some of our international
peers. Furthermore, the Company managed to reduce
energy costs in 2008 as Gajah Tunggal switched a large
part of the fuel oil consumption to lower priced and
more environmental friendly natural gas. Gross margin
in the tire segment in 2008 was 14.4%.

Pada perincian biaya bahan baku, karet alam meliputi sekitar


sepertiga dari biaya bahan baku. Kenaikan harga Butadiene
dalam jumlah besar, yang digunakan untuk memproduksi
karet sintetis, mengakibatkan porsi biaya karet sintetis
terhadap biaya bahan baku ban meningkat dari 19% di
tahun 2007 menjadi 23% dari biaya bahan baku ban di
tahun 2008.
Perusahaan melanjutkan upayanya untuk mengejar efisiensi
biaya dengan meningkatkan pemakaian bahan baku
(sebagai contoh: kain ban dan SBR) yang diproduksi oleh
divisi internal Perusahaan. Pada tahun 2008, sebesar 58%
dari produksi SBR dan 47% dari produksi kain ban
digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal.

38

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 38

Breaking down the raw material costs, natural rubber


comprises about a third of the raw material costs. The
large price increase in Butadiene, which is used in the
production of synthetic rubber, caused the synthetic
rubber portion of the tire material costs to come up
from 19% in 2007 to 23% of the tire material costs in
2008.
The Company continues to pursue cost efficiencies by
increasing the usage of raw materials (I.e. tire cord and
SBR) produced by its internal divisions. In 2008, 58% of
SBR production and 47% of tire cord production was
for internal usage.

Produksi Ban Radial (juta ban)

Penjualan Ban Radial (Rp. milyar)

Radial Tire Production (million tires)

Radial Tire Sales (Rp. billion)

2,892
Domestik
Domestic

2,324
8.9
7.3

7.9

9.7
1,734

7.4

1,803

1,394
Ekspor
Exports

04

05

06

07

08

04

05

06

07

08

PRODUK BAN

TIRE PRODUCTS

Dengan pengalaman selama lebih dari 30 tahun dalam


industri ban otomotif, Perusahaan telah menyediakan
ban-ban bermutu internasional kepada konsumennya
di seluruh dunia di segmen ban bias untuk truk dan
bis, ban radial untuk segala kondisi jalan termasuk ban
musim dingin, serta ban sepeda motor yang
mendominasi pasar dalam negeri. Ban hasil produksi
Perusahaan dapat ditemukan di lebih dari 80 negara
di seluruh dunia dan di seluruh pelosok Indonesia.

With more than 30 years of experience in the tire


automotive industry, the Company has been delivering
international quality tires to its customers all over the
world with its bias tires for trucks and buses, radial
tires for all road conditions including winter tires, and
motorcycle tires that dominates the Domestic market.
The Company's tires can be found in more than 80
countries all over the world and throughout Indonesia.

Ban Radial

Radial Tires

Perusahaan mulai memproduksi ban radial pada tahun


1993 dan sejak itu ban radial telah tumbuh menjadi salah
satu dari bagian inti dari Gajah Tunggal, yang
memberikan kontribusi sebesar 36% dari total
pendapatan penjualan pada tahun 2008. Aneka ragam
produk ban radial Perusahaan terdiri dari berbagai jenis
ban dengan rentang pilihan yang luas, terutama ban
untuk mobil penumpang dan truk ringan. Permintaan
produk ban radial berperforma tinggi dan berperforma
ultra tinggi yang meningkat menjadikan produk ban
tersebut sebagai bagian yang lebih penting dari
penjualan ban radial kami. Bagian Riset dan
Pengembangan kami ditargetkan untuk memenuhi
permintaan dari pasar Eropa yang terus tumbuh akan
produk yang ramah lingkungan dan bermutu tinggi.

The Company started producing Radial tires in the 1993


and since then radial tires have grown to become one
of the core segments of Gajah Tunggal, contributing 36%
of the total sales revenue in 2008. Its radial tires product
mix consists of a wide range of different tires, primarily
for passenger cars and light trucks. High performance
and Ultra high performance radial tires increasingly make
up a more important part of our radial sales. Our
Research and Development is aimed at the ever growing
environmental and quality demands from the European
markets.

Merek GT Radial telah dikenal dengan baik di dalam dan


luar negeri melalui ajang seperti GT Radial Treasure Hunt
dan promosi melalui jaringan distribusi Perusahaan yang
luas. Selain merek kami sendiri GT Radial, Gajah Tunggal
juga memproduksi ban radial untuk Group Michelin dan
Group Nokian, yang merupakan dua produsen ban
terkemuka dunia.

The GT Radial brand is getting to be well established


domestically as well as internationally, by events such as
the GT Radial Treasure Hunt and promotion through the
Company's vast distribution network. Next to our own
GT Radial Brand, Gajah Tunggal also produces radial tires
for Group Michelin and Nokian, two of the world's
leading tire manufacturers.

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 39

Kinerja Produksi

Ekspor Ban Radial ( Radial Tire Exports )

Pada tahun 2008, perusahaan meningkatkan kapasitas


produksi terpasang ban radial dari 30.000 ban per hari
menjadi 35.000 ban per hari. Volume produksi pada tahun
2008 naik sebesar 9% dibandingkan dengan tahun 2007,
dari 8,9 juta ban menjadi 9,7 juta ban. Tingkat utilisasi
kapasitas rata-rata sedikit menurun dari 84% menjadi 82%,
tercermin pada tingkat utilisasi yang rendah pada triwulan
terakhir tahun 2008.

Penjualan
Pendapatan dari penjualan ban radial naik sebesar 24%,
dari Rp. 2.324 milyar pada tahun 2007 menjadi Rp. 2.892
milyar pada tahun 2008. Kenaikan ini merupakan kontribusi
dari kenaikan volume penjualan dan kenaikan harga jual
rata-rata, sebagai kompensasi kenaikan harga bahan baku
pada tiga triwulan pertama tahun 2008.
Penjualan pada pasar replacement dan OEM dalam negeri
pada tahun 2008 mencapai 12,1% dan 0,4% dari total
penjualan ban radial. Penjualan ekspor tetap merupakan
bagian terbesar dari penjualan ban radial kami, mencakup
87,5% dari total penjualan ban radial kami. Ban radial
produksi Perusahaan diekspor ke lebih dari 80 negara di
seluruh dunia.

Production Performance
In 2008, the company increased the installed Radial tire
production capacity from 30,000 tires per day to 35,000
tires per day. Production volume in 2008 increased 9%
compared to 2007, from 8.9 million tires to 9.7 million
tires. Average capacity utilization rates slightly decreased
from 84% to 82%, reflecting the lower utilization rates
in the final quarter of 2008.

Sales
Radial tire sales revenue increased 24%, from Rp. 2,324
billion in 2007 to Rp. 2,892 billion in 2008. This rise can
be attributed to overall volume increase, a weaker
Rupiah and rising average selling prices, to compensate
for the rapidly rising raw materials in the first three
quarters of 2008.
Domestic replacement sales and domestic OEM sales in
2008 make up 12.1% and 0.4% of total radial sales
respectively. Export sales are still the largest part of our
radial tire sales, comprising 87.5% of our total radial
sales. The Company's radial tires are exported to more
than 80 countries around the world.

40

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 40

3%

Oceania

6%

Afrika /Africa

7%

Asia

36%

Amerika / America

20%

Timur Tengah /
Middle East

28%

Eropa / Europe

Produksi Ban Bias (juta ban)

Penjualan Ban Bias (Rp. milyar)

Bias Tire Production (million tires)

Bias Tire Sales (Rp. billion)

3.7

2,529
2,031

3.6

1,857

Domestik
Domestic

1,502

3.5
1,244
3.4

3.4

Ekspor
Exports
04

05

06

07

08

04

05

06

07

08

Ban Bias

Bias Tires

Perusahaan mulai memproduksi ban bias pada awal tahun


80'an dan pada saat ini merupakan pemimpin pasar segmen
produk ban ini. Jajaran produk ban bias Perusahaan termasuk
diantaranya adalah mobil penumpang, truk ringan, truk dan
bus, ban off-road, ban untuk peralatan industri dan ban
untuk peralatan pertanian.

The Company started bias tire production in the early


'80's and is currently the market leader in this tire product
segment. Its bias tire product range includes passenger
cars, light trucks, trucks and buses, off-road tires,
industrial tires and agricultural tires.

Perusahaan berhasil menempati posisi yang kokoh di pasar


ban bias dan produk-produknya telah diterima dengan baik
di pasar ekspor dan pasar dalam negeri.

The Company has been well established in the bias tire


market and its products have been well accepted in the
export and domestic markets.

Kinerja Produksi

Production Performance

Di tahun 2008, jumlah produksi ban bias Perusahaan adalah


sebesar 3,7 juta ban, naik 5% dari 3,5 juta ban di tahun
2007. Pencapaian ini merupakan hasil dari berbagiai program
"debottlenecking", sehingga tingkat utilisasi naik dari 83%
di tahun 2007 menjadi 87% di tahun 2008.

In 2008, the amount of bias tires produced by the


Company was 3.7 million tires, a 5% increase from 3.5
million tires in 2007. This was achieved by several
programs of debottlenecking, as utilization increased
from 83% in 2007 to 87% in 2008.

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 41

Ekspor Ban Bias ( Bias Tire Export )

3%

Others

17% Afrika / Africa


23% Timur Tengah /
Middle East
57% A s i a

42

Penjualan

Sales

Pendapatan dari penjualan ban bias Perusahaan pada tahun


2008 meningkat menjadi Rp. 2.529 milyar atau naik sebesar
24,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dari Rp.
2.031 milyar pada tahun sebelumnya. Peningkatan
pendapatan dari ban bias ini merupakan peningkatan yang
disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata, melemahnya
Rupiah dan sebagian juga karena volume penjualan yang
meningkat. Dari total penjualan terkonsolidasi Perusahaan,
pendapatan yang berasal dari penjualan ban bias
mencerminkan kontribusi 32%.

The Company's bias tire sales revenue in 2008 increased


to Rp. 2,529 billion or 24.5% year on year, from Rp. 2,031
billion the year before. This rise in bias revenue was due
to an increase in average selling prices, a weaker Rupiah
and partly also because of volume increased. Within the
total consolidated sales of the Company, bias tire sale
revenue represents 32%.

Penjualan ke pasar replacement dalam negeri adalah 72%


dari pendapatan ban bias tahun 2008 dan penjualan ke pasar
replacement dalam negeri ini meningkat sebesar 22%
mencapai Rp. 1.813 milyar. Sedangkan penjualan ke pasar
OEM dalam negeri mencakup 11% dari total pendapatan
penjualan ban bias, mencerminkan peningkatan pesat
penjualan di pasar OEM dari Rp. 87 milyar di tahun 2007
menjadi Rp. 289 milyar di tahun 2008.

Sales to the domestic replacement market represented


72% of the bias tire revenue in 2008 and these domestic
sales increased by 22% to Rp. 1,813 billion. Next to this
our domestic OEM sales comprised 11% of our total bias
sales revenue, reflecting an large increase in OEM sales
from Rp. 87 billion in 2007 to Rp. 289 billion in 2008.

Penjualan ekspor ban bias, yang terutama ditujukan ke pasar


yang sedang berkembang di Asia, Afrika dan Timur Tengah
mencapai Rp. 427 milyar atau 17% dari total pendapatan
penjualan ban bias. Ban bias produksi Perusahaan diekspor
ke lebih dari 50 negara di seluruh dunia.

Export of bias tires, which is primarily aimed at developing


markets in Asia, Africa and the Middle East reached Rp.
427 billion or 17% of total bias tire sales revenue. The
Company's bias tires are exported to more than 50
countries around the world.

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 42

Produksi Ban Sepeda Motor (juta ban)

Penjualan Ban Sepeda motor (Rp. milyar)

Motorcycle Tire Production (million tires)

Motorcycle Tire Sales (Rp. billion)

12.2

12.5

14.1

16.1

1,558
1,222

10.9

965
653

04

05

06

07

08

04

794

05

06

07

08

Ban Sepeda Motor

Motorcycle Tires

Penjualan sepeda motor di Indonesia tumbuh dengan pesat


dalam beberapa tahun belakangan ini sejalan dengan
meningkatnya daya beli masyarakat di area pedesaan
danseiring dengan melonjaknya perdagangan komoditi.
Dengan demikian pasar ban sepeda motor pun turut
tumbuh dengan cepat. Untuk mengakomodasi hal tersebut,
Perusahaan meningkatkan kapasitas terpasang pada segmen
pasar ini. Ban sepeda motor produksi Perusahaan telah
memenuhi standar mutu yang tinggi dan diterima oleh
seluruh produsen sepeda motor di Indonesia.

Motorcycle sales in Indonesia have been growing rapidly


in the past years as purchasing power in rural areas
jumped due to the commodity boom. Consequently the
Motorcycle tire market grew rapidly as well. To
accommodate this, the Company has been expanding
installed capacity in this segment. The Company's
motorcycle tires have already met high quality standards
accepted by all motorcycle manufacturers in Indonesia.

Sampai dengan saat ini, produksi ban sepeda motor telah


sepenuhnya dibuat untuk konsumsi pasar dalam negeri. Di
pasar replacement, Gajah Tunggal secara aktif
mempromosikan produk-produknya guna mening-katkan
kesadaran akan merek Perusahaan, dan merek IRC telah
menerima penghargaan Top Brand yang merupakan
pengakuan pasar atas brand equity IRC.

Until now, the production of motorcycle tire has been


fully catering only for the domestic market. In the
replacement market, Gajah Tunggal actively promotes
its product to increase its brand awareness, and its IRC
brand received the Top Brand award as recognition for
its brand equity.

Kinerja Produksi

Production Performance

Pada tahun 2008, kapasitas terpasang ban sepeda motor


naik dari 45.000 ban per hari menjadi 59.000 ban per hari.
Kapasitas produksi terpasang yang telah ditingkatkan dan
permintaan pasar yang kuat telah memberikan kontribusi
kepada kenaikan volume produksi ban sepeda motor sebesar
15% dari 14,1 juta ban di tahun 2007 menjadi 16,1 juta
ban di tahun 2008. Tingkat utilisasi pada tahun 2008 adalah
sebesar 89%, sama seperti pada tahun sebelumnya

In 2008, installed motorcycle tire capacity grew from


45,000 tires per day to 59,000 tires per day. Expanded
installed production capacity and strong demand
contributed to an increase in production volume for
motorcycle tires by 15% from 14.1 million in 2007 to
16.1 million tires in 2008. Utilization in 2008 was at
89%, the same level as the year before.

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 43

Penjualan
Pendapatan penjualan ban sepeda motor memberikan kontribusi sebesar 20% dari total penjualan
konsolidasi Gajah Tunggal pada tahun 2008, naik dari 18% pada tahun 2007. Penjualan ban
sepeda motor Perusahaan di tahun 2008 meningkat sebesar 28% mencapai Rp. 1.558 milyar
dibandingkan dengan Rp. 1.222 milyar di tahun 2007.
Penjualan di pasar OEM tumbuh hampir 55% di tahun 2008 mencapai Rp. 419 milyar, sedangkan
penjualan di pasar replacement naik menjadi Rp. 1.139 milyar di tahun 2008 dari Rp 951 milyar
di tahun 2007. Dengan demikian, penjualan ban sepeda motor Gajah Tunggal terdiri dari 73%
penjualan ke pasar replacement dalam negeri dan 27% berasal dari pasar OEM dalam negeri.

Sales
Motorcycle tire sales revenue contributed 20% of the total consolidated sales of Gajah Tunggal
in 2008, up from 18% in 2007. The Company's motorcycle tire sales in 2008 grew 28% to Rp.
1,558 billion, compared to Rp. 1,222 billion in 2007.
OEM market sales grew almost 55% in 2008 to Rp 419 billion, while replacement market sales
increased to Rp. 1,139 billion in 2008 from Rp 951 billion in 2007. Hence, Gajah Tunggal's
motorcycle tire sales consisted of 73% sales to the domestic replacement market and 27% from
the domestic OEM market.

44

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 44

Komposisi Produk Kain Ban

Komposisi Penjualan Kain Ban

Tire Cord Production Mix

Composition of Tire Cord Sales

29% Penjualan Ekspor


Export Sales

5% Nylon-66
22% Polyester

24% Konsumsi Internal


Internal Consumption

73% Nylon-6

47 % Penjualan Domestik
Domestic Sales

KAIN BAN dan SBR

TIRE CORD and SBR

Divisi Kain Ban dan SBR Perusahaan memproduksi bahan


baku untuk pembuatan ban, dan terintegrasi sebagai divisi
Perusahaan sejak akhir tahun 2004. Manajemen percaya
bahwa dengan adanya integrasi dua divisi ini membuat biaya
produksi Gajah Tunggal menjadi lebih kompetitif
dibandingpara kompetitornya. Perusahaan juga menjual
sebagian kain ban dan SBR hasil produksinya kepada pihak
ketiga.

The Company's Tire Cord and SBR divisions produce raw


materials for the production of its tires, and were
integrated as the Company's divisions since the end of
2004. The management believes that the integration of
these two divisions make Gajah Tunggal's production
costs more competitive compared to its peers. The
Company also sells part of its production of tire cord
and SBR to third parties.

Kain Ban

Tire Cord

Divisi Kain Ban Perusahaan merupakan salah satu produsen


kain ban terbesar di Asia Tenggara dan fasilitas produksinya
didisain untuk memproduksi kain ban yang bermutu tinggi.
Kain ban produksi Perusahaan telah digunakan sebagai
bahan baku oleh para produsen ban di Indonesia dan
produsen ban besar lainnya di luar negeri. Pabrik kain ban
Perusahaan mempunyai kapasitas produksi tahunan kain ban
sebesar 36.000 ton dan di tahun 2008 komposisi produksi
adalah: 73% kain ban nilon-6, 5% kain ban nilon-66, dan
22% kain ban poliester.

The Company's Tire Cord Division is one of South-East


Asia's largest tire cord manufacturers and its facilities
were designed to produce high quality tire cords. The
Company's tire cords are already used as raw materials
by tire manufacturers in Indonesia and other big tire
manufacturers abroad. The Company's tire cord plant
has an annual tire cord production capacity of 36,000
tons and in 2008 the production composition was: 73%
nylon-6 tire cord, 5% nylon-66 tire cord, and 22%
polyester tire cord.

Pada tahun 2008, penjualan kain ban ke pihak ketiga naik


sebesar 40% menjadi Rp. 623 milyar. Termasuk didalamnya
penjualan sebesar Rp. 280 milyar ke para produsen ban
lainnya di Indonesia dan penjualan sebesar Rp. 343 milyar
ke para produsen ban di luar negeri.

In 2008, the tire cord sales to third parties increased by


40% to Rp. 623 billion, which included Rp. 280 billion
sales to other tire manufacturers in Indonesia and Rp.
343 billion sales to overseas tire manufacturers.

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 45

Komposisi Produk Karet Sintetis

Komposisi Penjualan dan Konsumsi Internal SBR

SBR Production Mix

Composition of SBR Sales and Internal Consumption

35% SBR 1502

15% Penjualan Ekspor


Export Sales

65% SBR 1712


58% Konsumsi Internal
Internal Consumption
27 % Penjualan Domestik
Domestic Sales

Karet Sintetis

Synthetic Rubber

Divisi karet sintetis Perusahaan memproduksi Styrene Butyl

The Company's synthetic rubber division produces

Rubber (SBR), merupakan pabrik Styrene Butadine Rubber


(SBR) Indonesia yang pertama dan satu-satunya di

Styrene Butyl Rubber (SBR) is the first and only


Indonesian Styrene Butadine Rubber (SBR) plant and

Indonesia dan juga pabrik SBR pertama di Asia Tenggara.


Pabrik SBR ini mempunyai kapasitas produksi tahunan

also the first South-East Asia's SBR Plant. The plant


has an annual production capacity of 60,000 tons.

sebesar 60.000 ton.


Komposisi dari dua produk kunci dari pabrik SBR ini pada

The composition of two key products from this SBR

tahun 2008 adalah 65% SBR 1712 dan 35% SBR 1502.
Produk-produk SBR Perusahaan telah dikenal dengan baik

plant in 2008 is 65% SBR 1712 and 35% SBR 1502.


The Company's SBR products are already well known

dan diterima oleh para produsen ban lokal dan


mancanegara.

and accepted by local and overseas tire manufacturers.

Penjualan SBR ke pihak ketiga di tahun 2008 turun sebesar


28% menjadi Rp. 361 milyar. Termasuk didalamnya

SBR sales to third party in 2008 decreased by 28% to


Rp. 361 billion, which included Rp. 232 billion sales

penjualan sebesar Rp. 232 milyar ke para produsen ban


dan ke para produsen yang produknya berkaitan dengan

to tire and rubber related manufacturers in Indonesia


and Rp. 129 billion of export sales.

karet di Indonesia dan sebesar Rp. 129 milyar merupakan


penjualan ekspor.

46

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 46

Analisa Kinerja Keuangan Konsolidasi


Meskipun terjadi gangguan yang disebabkan oleh terjadinya
krisis ekonomi global, Perusahaan tetap berkeyakinan bahwa
dengan adanya sumber daya manajerial dan operasional
untuk melindungi penjualan produk kami terhadap
kemungkinan terjadinya penurunan pangsa pasar secara
signifikan. Kemajuan kinerja keuangan perusahaan
mendukung usahanya mencapai tujuan. Harga bahan baku
yang berfluktuasi pada tahun 2008 menjadikan sulit untuk
mempertahankan marjin laba seperti yang dialami pada
tahun 2007. Meski demikian Perusahaan memiliki
kemampuan untuk meneruskan sebagian dari kenaikan biaya
produksi dengan menaikkan harga jual produknya walaupun dengan jeda waktu, hal ini menjadi lebih sulit
dalam kondisi resesi yang terjadi pada triwulan terakhir tahun
2008. Depresiasi Rupiah terhadap US dollar yang signifikan
pada akhir tahun juga turut menyebabkan terpuruknya
kinerja perusahaan karena sebagian besar hutang

Consolidated Financial Review

Despite the disruptions caused by the prevailing global


economic crisis, the Company remains confident that it
has the managerial and operational resources to
safeguard our product sales against any significant
market share impairment. Nonetheless, the volatility of
raw materials in 2008 made it hard to maintain the
margins experienced in 2007. Even though the Company
has the ability to partly pass on the costs of increasing
production costs with a time lag, this became more
difficult in the recessionary environment from last the
quarter of 2008. The significant Rupiah depreciation
against the US dollar towards year end also caused
another strain on bottom line as our debt is US dollar
denominated.

Perusahaan adalah dalam mata uang US dollar.

PENJUALAN

SALES

Selama tahun 2008, penjualan terkonsolidasi Perusahaan


naik 20% mencapai Rp. 7.963 milyar dibandingkan dengan
Rp. 6.660 milyar pada tahun 2007.

During 2008, the Company's consolidated sales increased


by 20% to reach Rp. 7,963 billion, compared to Rp. 6,660
billion in 2007.

Penjualan terkonsolidasi pasar dalam negeri di tahun 2008


meningkat 27% mencapai Rp. 4.534 milyar dan
mencerminkan 57% dari total penjualan konsolidasi
Perusahaan. Sedangkan penjualan konsolidasi pada pasar
ekspor meningkat sebesar 11% menjadi Rp. 3.429 milyar
dan mencerminkan 43% dari total penjualan konsolidasi
Perusahaan di tahun 2008.

The consolidated sales to the domestic market in 2008


increased by 27% to reach Rp. 4,534 billion and
represented 57% of the Company's total consolidated
sales. Whereas, the consolidated sales to the export
market increased by 11% to become Rp. 3,429 billion
and represented 43% of the Company's total
consolidated sales in 2008.

Penjualan produk ban di tahun 2008 naik sebesar 22% dari


Rp. 5.713 milyar di tahun 2007 menjadi Rp. 6.980 milyar
dan memberikan kontribusi sekitar 88% dari total penjualan
konsolidasi Perusahaan. Penjualan produk non-ban naik
menjadi Rp. 984 milyar dan memberikan kontribusi sebesar
12% dari total penjualan konsolidasi Perusahaan.

Tire product sales in 2008 increased by 22% from Rp.


5,713 billion in 2007 to Rp. 6,980 billion and contributed
around 88% of the Company's total consolidated sales.
The non-tire product sales rose to Rp. 984 billion and
contributed 12% of the Company's total consolidated
sales.

Penjualan produk ban ke pasar dalam negeri pada tahun


2008 meningkat sebesar 31% mencapai Rp. 4.022 milyar
bila dibandingkan dengan Rp. 3.070 milyar pada tahun 2007
yang disebabkan oleh kenaikan volume penjualan ban dan
kenaikan harga jual rata-rata. Penjualan produk non-ban ke
pasar dalam negeri meraih sejumlah Rp. 512 milyar pada
tahun 2008.

The domestic sales of tire products in 2008 increased by


31% to Rp 4,022 billion, compared to Rp. 3,070 billion
in 2007 due to increased volumes and average selling
prices. The domestic sales of non-tire products reached
Rp. 512 billion in 2008.

Penjualan produk ban ke pasar ekspor pada tahun 2008


meningkat sebesar 12% mencapai Rp. 2.958 milyar bila
dibandingkan dengan Rp. 2.643 milyar pada tahun 2007
yang disebabkan baik oleh naiknya volume penjualan
maupun naiknya harga jual rata-rata. Penjualan produk nonban ke pasar ekspor mencapai Rp. 471 milyar pada tahun
2008.

The export sales of tire products in 2008 increased by


12% to Rp. 2,958 billion, compared to Rp. 2,643 billion
in 2007 due to both sales volume increase and average
selling price increase. The export sales of the non-tire
products increased to Rp. 471 billion in 2008.

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 47

Penjualan Menurut Pasar

Penjualan Menurut Perusahaan

(Rp. milyar)

(Rp. milyar)

Sales by Market

Sales by Company

(Rp. billion)

(Rp. billion)

7,963

7,963
6,660

6,808

6,660

6,808

5,471
4,834

Non-ban
Non-tires

5,471
Domestik
Domestic

4,834

Ekspor
Exports
04

05

06

07

Ban
Tires

08

04

05

06

07

08

BEBAN POKOK PENJUALAN dan


BEBAN USAHA

COST OF SALES AND OPERATING


EXPENSES

Beban pokok penjualan pada tahun 2008 meningkat menjadi


Rp 6.828 milyar dari Rp 5.485 milyar pada tahun 2007,

Cost of sales in 2008 increased to Rp 6,828 billion from


Rp 5.485 billion in 2007, on the back of higher raw

disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku dan kenaikan


volume penjualan. Perusahaan secara bertahap menaikkan

material prices and increased sales. The company


gradually raised selling prices during the sharp hike in

harga jual produk selama harga bahan baku masih terus


naik untuk mempertahankan marjin laba. Meskipun

raw material prices to maintain margins. Nonetheless,

demikian, oleh karena adanya jeda waktu antara kenaikan


biaya produksi dan kenaikan harga jual rata-rata, marjin laba
kotor konsolidasi pada tahun 2008 turun menjadi 14,3%
dibandingkan dengan 17,6% pada tahun sebelumnya. Pada
triwulan terakhir, walaupun harga spot bahan baku turun
jauh, Gajah Tunggal masih memiliki sejumlah persediaan

as a result of the time lag between the increasing costs


base and the rise in average selling prices, consolidated
gross margin in 2008 contracted to 14.3% compared
to 17.6% in the previous year. In the last quarter, even
though spot prices of our raw materials dropped, Gajah
Tunggal still carried forward some of the high inventory
costs.

dengan harga tinggi.


Sebagaimana penjualan tumbuh sebesar 20% di tahun 2008,
beban usaha pun turut naik sebesar 8,5% di tahun yang
sama, terutama merupakan pencerminan kenaikan biaya
transportasi seiring dengan meningkatnya penjualan.
Walaupun demikian perusahaan mampu mengurangi
pengeluaran biaya iklan dan promosi menjadi Rp. 78 milyar
di tahun 2008 menurun dari Rp. 108 milyar di tahun 2007,
dimana belum ada produk baru unggulan yang diluncurkan.

48

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 48

As sales grew 20% in 2008, and in line with this


operating expenses rose 8.5% in the same year,
especially reflecting higher transportation costs in line
with the growing sales. Nonetheless, the company
spend less on advertising and promotion costs which
decreased to Rp. 78 billion in 2008 from Rp 108 billion
in 2007, as no new major products were launched.

LABA ( RUGI )

Laba (Rugi) Bersih (Rp. milyar)


Net Income (Loss) (Rp. billion)

Laporan laba rugi konsolidasi memperlihatkan kerugian, dari laba sejumlah Rp. 91
milyar pada tahun 2007 menjadi rugi sejumlah Rp. 625 milyar pada tahun 2008.
Sedangkan rugi bersih per saham sebesar Rp. 179 dibandingkan dengan laba bersih
per saham sebesar Rp. 29 pada tahun sebelumnya pada tahun 2007.

478
347

04

05

118

91

06

07

08

(625)

Penurunan marjin laba kotor terkait dengan harga bahan baku yang berfluktuasi, dan
penyebab lainnya dari rugi bersih ini terutama disebabkan oleh depresiasi Rupiah
terhadap US Dollar pada akhir tahun 2008. Karena hutang perusahaan dalam mata
uang US Dollar, mengakibatkan kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp. 786 milyar
dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp. 132 milyar di tahun sebelumnya. Terlebih
lanjut, kerugian ekuitas pada perusahaan asosiasi kami, PT Polychem Indonesia Tbk,
memberikan kontribusi kerugian sejumlah Rp. 76 milyar di tahun 2008 dibandingkan
dengan laba sejumlah Rp. 17 milyar di tahun 2007.

Jumlah Aktiva (Rp. milyar)


Total Assets (Rp. billion)

PROFIT ( LOSS )
8,714
8,455
7,479 7,276
6,341

04

05

06

07

08

Net earnings swung to a loss in 2008, from a profit of Rp. 91 billion in 2007 to a
loss of Rp 625 billion in 2008. The loss per share amounted to Rp 179 compared
to a profit of Rp 29 in the previous year.
Next to the decreasing gross margin, due to raw material price volatility, another
reason for the net loss is the depreciating Rupiah against the US Dollar at the end
of 2008. As Gajah Tunggal's debt is US Dollar denominated, this caused a loss on
foreign exchange of Rp. 786 billion compared to loss of Rp 132 billion the year
before. Furthermore, loss on equity of the Company's associated company, PT
Polychem Indonesia Tbk, contributed a loss of Rp. 76 billion in 2008 from a profit
of Rp. 17 billion in 2007.

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 49

Komposisi Aktiva

Aktiva Tetap (Rp. milyar)

Asset Composition

Fixed Assets (Rp. billion)

3,619

41% Aktiva Tetap


Fixed Assets

35% Aktiva Lancar

3,270
3,186

3,179

3,185

Current Assets

24% Aktiva Lain-lain


Other Assets

05

06

07

08

AKTIVA

ASSETS

Aktiva Lancar

Current Assets

Per tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan mempunyai


aktiva lancar sejumlah Rp. 3.045 milyar sebagian besar terdiri
dari kas dan setara kas sejumlah Rp. 170 milyar, investasi
sementara sejumlah Rp. 377 milyar, piutang usaha sejumlah
Rp. 506 milyar dan persediaan sejumlah Rp. 1.399 milyar.

As at 31 December 2008, the Company had Rp. 3,045


billion of current assets consisting mainly of cash and
cash equivalents of Rp. 170 billion, temporary
investments of Rp. 377 billion, trade accounts receivables
of Rp. 506 billion and inventories of Rp. 1,399 billion.

Kas dan setara kas pada bulan November 2008 menyusut


jumlahnya dikarenakan Perusahaan membayar lunas
sebagian besar sisa hutangnya hasil restrukturisasi
keuangannya pada tahun 2002. Arus kas keluar lainnya,
seperti pembayaran bunga dan pengeluaran modal
menyebabkan jumlah kas dan setara kas kami menyusut lebih
lanjut. Persediaan naik sebesar 49% disebabkan harga bahan
baku yang membumbung tinggi dan penjualan produk jadi
yang menurun karena melemahnya ekonomi.

Cash and cash equivalents decreased in November 2008


as the Company paid down most of its remaining debt
resulting from its financial restructuring in 2002. Other
cash outflows, such as interest payments and capital
expenditure caused our cash and cash equivalents to
decrease further. Inventories increased by 49%, as raw
material prices soared and sale of finished goods
declined because of economic slowdown.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang raguragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk
menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak
tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak
diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen
berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Management believes that the allowance for doubtful


receivables from third parties is adequate to cover
possible losses on uncollectible accounts. No allowance
for doubtful accounts was provided on receivables from
related parties as management believes that all such
receivables are collectible.

Aktiva Tetap
Aktiva tetap Perusahaan per tanggal 31 Desember 2008
meningkat mencapai Rp. 3.619 milyar dibandingkan dengan
Rp. 3.270 milyar per tanggal 31 Desember 2007.
Peningkatan ini disebabkan adanya tambahan mesin dan
peralatan pabrik serta bangunan sehubungan dengan
perluasan fasilitas produksi Perusahaan.

50

04

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 50

Fixed Assets
The Company's fixed assets at 31 December 2008
increased to Rp. 3,619 billion, compared to Rp. 3,270
billion at 31 December 2007. This increase was due to
additional machinery and factory equipment and
buildings related to the Company's production facility
expansion.

Jumlah Kewajiban (Rp. milyar)


Total Liabilities (Rp. billion)

Secara keseluruhan, jumlah kewajiban Perusahaan per


tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp. 7.064 milyar, naik

7,064

16% dari Rp. 6.069 milyar per tanggal 31 Desember 2007.


Jumlah kewajiban tidak lancar Perusahaan meningkat dari
Rp. 4.509 milyar per tanggal 31 Desember 2007 menjadi
Rp. 4.993 milyar per tanggal 31 Desember 2008, terutama

6,069

5,449

KEWAJIBAN

5,141

disebabkan oleh depresiasi Rupiah atas hutang obligasi kami


dalam mata uang US Dollar.

4,657

Jumlah kewajiban lancar meningkat dari Rp. 1.560 milyar


per tanggal 31 Desember 2007 menjadi Rp. 2.071 milyar
per tanggal 31 Desember 2008. Hutang usaha ke pihak
ketiga naik mencapai Rp. 1.135 milyar dari Rp. 430 milyar
disebabkan oleh naiknya harga bahan baku.
04

05

06

07

08

Komposisi Kewajiban
Liability Composition

LIABILITIES
In aggregate, the Company's total liabilities at 31
December 2008 was Rp. 7,064 billion, a 16% increase
from Rp. 6,069 billion at 31 December 2007. The
Company's total amount of non-current liabilities
increased from Rp. 4,509 billion at 31 December 2007
to Rp. 4,993 billion at 31 December 2008, mainly due to
the depreciating Rupiah against the Company's US Dollar
denominated bonds payable.
Current liabilities increased from Rp. 1,560 billion at 31

71% Kewajiban Jangka Panjang


Long Term Liabilities

December 2007 to Rp 2,071 billion at 31 December 2008.


Accounts payable to third parties increased to Rp 1,135
billion from Rp. 430 billion, as raw material increased.

29% Kewajiban Jangka Pendek


Short Term Liabilities

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 51

EKUITAS
Ekuitas Perusahaan turun sebesar Rp. 736 milyar per tanggal
31 Desember 2008 menjadi Rp. 1.649 milyar dibandingkan
dengan Rp. 2.386 milyar per tanggal 31 Desember 2007
disebabkan dibukukannya rugi bersih oleh perusahaan yang
terutama diakibatkan oleh kerugian kurs mata uang asing
E k u i t a s (Rp. milyar)
Shareholders Equity (Rp. billion)

Kebijakan Dividen
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris
No. 10 tanggal 23 Juni 2008 dari Isyana Wisnuwardhani
Sadjarwo, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui pembagian
dividen tunai sebesar Rp 17.424 juta atau Rp 5 per saham

2,135

2,386

2,030
1,685

1,649

dan pembentukan cadangan umum sebesar Rp 10.000 juta


dari hasil laba tahun 2007.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Perusahaan sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris
No. 52 tanggal 28 Juni 2007 dari Amrul Partomuan Pohan,
S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui pembagian dividen
tunai sebesar Rp 15.840 juta atau Rp 5 per saham dan
pembentukan cadangan umum sebesar Rp 10.000 juta dari
hasil laba tahun 2006.

04

05

06

07

08

SHAREHOLDER EQUITY
The Company's equity decreased by Rp. 736 billion as of 31 December 2008 to Rp. 1,649 billion, compared
to Rp. 2,386 billion at 31 December 2007 as the company booked a net loss caused largely by a translation
loss on foreign exchange.

Dividend policy
Based on the minutes of the Stockholders' Annual Meeting as stated on Notarial Deed No. 10 dated
June 23, 2008 from Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved
to distribute cash dividends amounting to Rp 17,424 million or Rp 5 per shares and appropriated
general reserve amounting to Rp 10,000 million from the net profit of 2007.
Based on the minutes of the Stockholders' Annual Meeting as stated on Notarial Deed No. 52 dated
June 28, 2007 from Amrul Partomuan Pohan, S.H., notary in Jakarta, the stockholders approved to
distribute cash dividends amounting to Rp 15,840 million or Rp 5 per shares and appropriated general
reserve amounting to Rp 10,000 million from the net profit of 2006.

52

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 52

Aspek Pemasaran

Market Outlook

PROSPEK MASA DEPAN

FUTURE PROSPECTS

Industri ban global seperti telah menjadi kesulitan di akhir


tahun 2008 dan kondisi sulit ini tampaknya akan terus
berlanjut. Sementara itu dalam jangka pendek, perusahaan

The global tire industry hit rough waters in the later part
of 2008, and this difficult operating environment is likely
to continue. While in the short term, the company will

akan menghadapi beban berat pada arus kasnya, sedangkan


prospek dalam jangka panjang terlihat cerah sebagaimana

face severe strains on its cash flow, long term prospects


look bright as Gajah Tunggal's underlying business

fondamen bisnis Gajah Tunggal tetap kuat.

remains strong.

Perekonomian Indonesia tampaknya akan bertumbuh


meskipun lebih pelan dibandingkan dengan rencana semula.

The Indonesian economy is likely to grow, albeit at a

Penjualan mobil dan sepeda motor di Indonesia diperkirakan


akan menurun jauh pada tahun 2009, yang berarti bahwa
penjualan Perusahaan ke pasar OEM akan menurun pula.
Secara keseluruhan, penjualan replacement dalam negeri
mungkin akan terpengaruh oleh melemahnya perekonomian
di semua segmen meskipun masyarakat tetap harus
mengganti ban mereka walaupun mereka tidak membeli
mobil dan sepeda motor baru.
Pasar ekspor mungkin akan mengalami penurunan tajam,
karena perekonomian di sejumlah pasar yang menjadi tujuan
ekspor memasuki kondisi resesi. Pasar di negara-negara maju
dan volume penjualan off-take kami ke rekanan strategis
kami akan menurun. Terlebih jauh, melemahnya permintaan
dan meningkatnya persaingan di pasar global akan menekan
harga jual produk-produk kami.
Stabilisasi pasar bahan baku pada tahun 2009 akan
memberikan keuntungan bagi kinerja operasional kami tetapi
dengan terjadinya fluktuasi yang terus berkelanjutan di
seluruh pasar keuangan menyebabkan sangat sulit untuk
membuat prediksi. Manajemen memberikan perhatian
penuh di tahun 2009 yang sekali lagi adalah pada perbaikan
model bisnis untuk membangun fondasi sebuah perusahaan
blue chip yang berkelanjutan dengan pengakuan sebagai
merek kelas dunia.

slower pace than originally envisioned. Car and


Motorcycle sales in Indonesia are expected to lose steam
in 2009, meaning that the Company's sales to the OEM
market will decrease correspondingly. Overall, domestic
replacement sales will probably weather the economic
slowdown the strongest of all segments, as people still
have to replace their tires even if they do not purchase
new cars and motorcycles.

The export market will possibly experience a sharp


decline, as the economies in numerous destination
markets enter recessionary mode. Most notable the
developed markets and our off-take volumes to our
strategic partners will decrease. Furthermore, weakening
demand and increased competition in the global market,
will most likely put price pressure on our products.
Stabilizing raw material markets in 2009 would be
beneficial for ouroperating performance but continuous
fluctuations in financial and commodity markets make
any prediction very difficult. The management's full
attention in 2009 will be once more on improving the
underlying business model to build the foundations for
a sustainable blue chip company with world wide brand
recognition.

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 53

54

PEMASARAN

MARKETING

Brand Equity

Brand Equity

Gerai-gerai TireZone menggambarkan salah satu inovasi yang


mencerminkan tekad perusahaan untuk menggarap pasar
ban ritel di Indonesia. TireZone merupakan gerai ritel
beragam-merek yang didirikan dengan jalinan kerjasama
dengan Michelin, menawarkan berbagai merek ban kelas
dunia seperti GT Radial, Michelin, dan BF Goodrich - yang
bersama-sama menyediakan layanan yang berhubungan
dengan ban untuk memenuhi kebutuhan ban konsumen.
Sampai dengan akhir tahun 2008, perusahaan telah
membuka 30 gerai ritel di kota-kota besar di seluruh
Indonesia.

TireZone outlets illustrate one of the innovations that


reflect the Company's intent to capture the Indonesian
retail tire market. TireZone, a multi-brand platform retail
outlet established in partnership with Michelin, offers
various brands of world class tires such as GT Radial,
Michelin, and BF Goodrich - together with tire-related
services that cater to tire consumers' needs. By the end
of 2008, the Company has opened 30 outlets in major
cities throughout Indonesia.

Selain masih dipergunakannya media periklanan


konvensional seperti billboard, koran, radio, dan televisi,
Perusahaan juga secara teratur menggunakan program
promosi yang menarik bagi para distributor-pelanggan,
termasuk diantaranya adalah lucky draws dengan hadiah
mobil dan sepeda motor, GT Radial Treasure Hunt Rally, dan
juga mensponsori tim balap sepeda motor dan mobil di
seluruh Indonesia dan di luar negeri.

Beside its continuing use of conventional advertising


media, such as billboard, newspaper, radio, and
television, the Company has also regularly utilized
attractive dealers - consumers promotional programs,
which include lucky draws with prizes of automobiles
and motorcycles, GT Radial Treasure Hunt Rally, and
sponsorship of motorcycle and auto mobile racing teams
in Indonesia and abroad.

Rekanan dengan Produsen Ban Global


Terkemuka

Alliance with Leading Global Tire


Manufacturers

Perusahaan memproduksi ban berdasarkan kontrak dengan


dua perusahaan ban global terkemuka. Sebelumnya,
Perusahaan juga pernah memproduksi ban untuk
perusahaan-perusahaan ban terkemuka seperti Yohohama
dan Pirelli. Kontrak-kontrak ini oleh kedua belah pihak telah
dihentikan pada tahun 1995 dan tahun 2001.

The Company is a contract manufacturer for a couple of


leading global tire companies. In the past, the Company
had manufactured tires for leading tire companies such
as Yokohama and Pirelli. These contracts have since been
mutually terminated in 1995 and 2001.

Sejak tahun 2001, Perusahaan melakukan perjanjian produksi


dengan Nokian Tyres Group, sebuah perusahaan ban
terkemuka dari Finlandia untuk memproduksi ban mobil
penumpang, termasuk diantaranya adalah ban musim dingin
(salju) untuk pasar di luar Indonesia.

Since 2001, the Company has entered into a


manufacturing agreement with Nokian Tyres Group, a
leading tire manufacturer based in Finland, to produce
a selected range of passenger car tires, including winter
(snow) tires, for markets outside Indonesia.

Di bulan Mei 2004, Perusahaan melakukan perjanjian


kerjasama bisnis dengan Michelin, salah satu perusahaan
ban terkemuka di dunia yang juga merupakan pemegang
saham baru Perusahaan yang memiliki 10% saham
Perusahaan. Berdasarkan perjanjian off-take, Perusahaan
setuju untuk memproduksi hingga 5 juta ban per tahun pada
tahun 2010 dengan menggunakan merek ban yang
terasosiasi dengan Michelin tetapi diluar merek Michelin
untuk pasar di luar Indonesia. Berdasarkan perjanjian

In May 2004, the Company entered into business cooperation agreements with Michelin, one of the leading
tire manufacturers in the world and a new shareholder
of the Company with a shareholding of 10% of the
Company's shares. Pursuant to an off-take agreement,
the Company has agreed to manufacture up to 5 million
tires per year by 2010, certain Michelin associated brand
tires, excluding Michelin brand, for markets outside of
Indonesia. Under a distribution agreement, Michelin will

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 54

distribusi, Michelin menyetujui untuk mendistribusikan banban Michelin dan BF Goodrich melalui jaringan distribusi
Perusahaan di Indonesia.

allow their Michelin and BF Goodrich brand tires to be


distributed through the Company's distribution network
in Indonesia.

Perusahaan juga memegang perjanjian lisensi dengan Inoue


Rubber Company (IRC), sebuah perusahaan ban sepeda
motor terkemuka yang berbasis di Jepang untuk
memproduksi dan menjual ban sepeda motor dengan merek
IRC di Indonesia sejak tahun 1973.

The Company also holds a license agreement with Inoue


Rubber Company (IRC), a leading motorcycle tire
company based in Japan to manufacture and sell IRC
branded motorcycle tires in Indonesia since 1973.

Jaringan Distribusi

Distribution Network

Perusahaan membangun jaringan distribusi yang kuat baik


di dalam maupun di luar negeri.

The Company has developed a strong domestic and


international distribution network.

Ban produksi Perusahaan dijual melalui lebih dari 50 dealer


di seluruh Indonesia dan dapat dibeli di distributor di lebih
dari 80 negara di seluruh dunia.

The Company's tires are sold by more than 50 dealers


located throughout Indonesia and can be purchased from
distribution agents in around 80 countries all over the
world.

Keseriusan Perusahaan dalam menggarap pasar ban ritel di


Indonesia juga dicerminkan oleh pengembangan yang
berlandaskan ritel beragam-merk yang dikenal dengan nama
TireZone yang merupakan sebuah inovasi dalam industri ritel
ban di Indonesia. Sampai dengan akhir tahun 2008,
perusahaan telah membuka sebanyak 30 gerai TireZone dan
juga mendistribusikan produk ban Perusahaan melalui geraigerai Carrefour di seluruh Indonesia.

The Company's seriousness in capturing the Indonesian


retail tire market is also reflected by the development of
the multi-brands retail platform called the TireZone,
which is an innovation in the tire retail industry of
Indonesia. By the end of 2008, the company has opened
30 TireZone outlets and also distributes its tires to
multiple Carrefour outlets throughout Indonesia.

Annual Report PT. Gajah Tunggal Tbk 55

Anda mungkin juga menyukai