ITS Paper 19385 Paperpdf - 2 PDF
ITS Paper 19385 Paperpdf - 2 PDF
Abstrak
Polusi udara yang semakin meningkat dari tahun ke tahun berdampak buruk pada kelangsungan kehidupan di
bumi. Aspek yang paling banyak menimbulkan polusi udara adalah gas buang kedanraan bermotor. Usaha
meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh polusi dari gas buang kendaraan bermotor
salah satunya adalah membuat sebuah kendaraan bermotor yang tidak memiliki gas buang yang berbahaya. Sebuah
penelitian dilakukan sekaligus merancang sebuah prototype kendaraan bebas polusi yang diberi nama ZEC-01
(Zero Emmisions Car-01). Dalam pengembangan sebuah kendaraan listrik ini penulis akan meneliti tentang motor
sebagai penggerak dan bagaimana merancang sistem pengendalian kecepatan motor yang digunakan sebagai
penggerak pada mobil listrik ini. Sistem kecepatan mobil listrik ZEC-01 menggunakan sistem pengendali dengan
metode PID dihubungkan dengan besaran PWM yang dimasukkaan sebagai power motor. Setelah melakukan
penalaan nilai Kp, Ti, dan Td untuk sistem ditentukanlah nilai Kp sebesar 0.0279, nila Ti sebesar 0.01, dan nilai Td
sebesar 0.01. Penerapan metode PID pada sistem kecepatan menghasilkan respon yang baik. Kriteria performansi
sistem pengendali kecepatan mobil listrik menghasilkan overshoot 0, nilai settling time sebesar 10 detik, serta error
steady state sebesar 0.7%.
1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Usaha
untuk
meminimalisasi
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
gas emisi kendaraan salah satunya adalah
dengan menciptakan sebuah kendaraan yang
berenergi listrik sehingga tidak menghasilkan
gas emisi yang dapat mengakibatkan polusi
lingkungan. Zero Emmisions Car adalah
kendaraan roda empat yang tidak memiliki gas
emisi berbahaya, hal ini dikarenakan sumber
energi yang digunakan untuk menggerakkan
kendaraan ini adalah energi listrik yang tidak
memiliki gas buang. Salah satu bentuk energi
alternatif yang dikembangkan adalah hydrogen
fuel cell, menggunakan teknologi Direct Ethanol
Fuel Cell (DEFC) kemudian bereaksi dan
menghasilkan listrik dengan sisa hasil reaksi
berupa H2O (air) dan CO2 (karbon dioksida).
Karena semakin menipisnya kandungan minyak
bumi yang tersisa dan meningkatnya polusi dari
Permasalahan
Permasalahan yang diangkat
untuk
penyelesaian tugas akhir ini adalah bagaimana
merancang sistem pengendalian kecepatan motor
listrik
dc
sebagai
penggerak
dengan
menggunakan metode pengendalian PID dan
memadukannya dengan rangkaian PWM (Pulse
Width Modulation).
1.3
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada tugas
akhir ini adalah:
a. Kecepatan mobil hanya pada saat keadaan
maju dan mundur
b. Beban motor DC adalah beban kesuluruhan
pada mobil listrik pada kondisi berjalan
ditanah, sedangkan pada keadaan digantung
adalah hanya as roda dan dua buah velg dan
ban
c. Sistem pengendalian motor DC otomatis
baru diterapkan pada keadaan mobil sedang
digantung, sedangkan pada keadaan
berjalan ditanah menggunakan sistem pedal
gas
1.4
Tujuan
Tujuan dari pengerjaan tugas akhir ini
adalah dengan merancang sistem pengendalian
kecepatan pada mobil listrik, sehingga mobil
listrik dapat bergerak sesuai dengan set point
yang diinginkan.
1.5
Sistematika Laporan
Pada laporan ini terdapat lima bab yang
masing-masing
menjelaskan
tahap-tahap
perencanaan dan proses penelitian tugas akhir
dari awal sampai selesai. Bab 1 Pendahuluan
berisikan latar belakang masalah, batasan
masalah, dan tujuan dilakukannya penelitian ini.
Pada bab 2 berisi teori penunjang yang
berhubungan dengan penelitian tugas akhir. Bab
3 berisikan metodologi penelitian tugas akhir
dari awal hingga analisa data dan pengujian
dilakukan. Penjelasan pada bab 4 berisikan
proses pengolahan data dan analisa yang
dilakukan pada sistem yang telah dibuat. Bab 5
berisikan kesimpulan dari semua penelitian dan
saran-saran yang dibutuhkan untuk kelanjutan
penelitian kedepannya.
2 TEORI PENUNJANG
2.1
Mobil Listrik
Electric
drive
vehicle
(EDV)
menggabungkan semua teknologi dengan
penggerak listrik. Hal ini sudah termasuk battery
electric vehicle (BEV).
BEV mengandalkan tenaga tunggal dari
baterai untuk tenaga pendorong yang biasanya
lebih murah daripada menggunakan bahan bakar
fosil. Walaupun dalam kebanyakan perjalanan
dapat diselesaikan tanpa harus mengisi ulang
baterai, tapi untuk perjalanan yang panjang
dibutuhkan diisi ulang untuk baterai. Baterai
digunakan hingga kosong kemudian diisi
kembali kembali dengan bantuan mesin.
2.2 Motor DC
Motor arus searah, sebagaimana
namanya, menggunakan arus langsung yang
tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC
digunakan pada penggunaan khusus dimana
diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau
percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan
yang luas. Gambar 3 memperlihatkan sebuah
motor DC yang memiliki tiga komponen utama
yaitu
Kutub medan, secara sederhana
digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet
akan menyebabkan perputaran pada motor DC.
Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner
dan dinamo yang menggerakan bearing pada
ruang diantara kutub medan. Motor DC
sederhana memiliki dua kutub medan: kutub
utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi
membesar melintasi bukaan diantara kutubkutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang
lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau
lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima
listrik dari sumber daya dari luar sebagai
penyedia struktur medan. Dinamo, bila arus
masuk menuju dinamo, maka arus ini akan
menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk
silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk
menggerakan beban. Untuk kasus motor DC
yang kecil, dinamo berputar dalam medan
magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai
kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi.
Pengendali PID
Sistem pengendali PID adalah suatus
pengendalian untuk menentukan presisi suatu
sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya
umpan balik pada sistem tersebut. PID
merupakan singkatan dari Proportional Integral
Derivative. Sistem pengendali PID terdiri dari
tiga jenis yang sesuai dengan singkatanya
Proportional Integral dan Derivative. Ketiganya
digunakana secara bersamaan atau masingmasing, tergantung dari respon yang kita
inginkan terhadap suatu plan.
2.4
Optokopler
Optokopler merupakan gabungan dari
LED infra merah dengan fototransistor yang
terbungkus menjadi satu chips. Cahaya infra
merah
termasuk
gelombang
dalam
elektromagnetik yang tidak tampak oleh mata
telanjang. Sinar ini tidak tampak oleh mata
karena mempunyai panjang gelombang berkas
cahaya yang terlalu panjang bagi tanggapan
mata manusia. Sinar infra merah mempunyai
daerah frekuensi 1 x 1012 Hz sampai dengan 1 x
1014 GHz atau daerah frekuensi dengan panjang
gelombang 1m 1mm.
Gambar 3. Optokopler
LED infra merah ini merupakan
komponen elektronika yang memancarkan
cahaya infra merah dengan konsumsi daya
sangat kecil. Jika diberi prasikap maju, LED
infra merah yang terdapat pada optokopler akan
mengeluarkan panjang gelombang sekitar 0,9
mikrometer.
Rotary Encoder
Rotary encoder adalah suatu komponen
transducer elektro-mekanik yang dimanfaatkan
untuk mengukur perpindahan (rotasi) pada
motor. Rotary encoder ini mampu dimanfaatkan
untuk mengukur perpindahan rotasi karena
komponen ini mengkonversi rotasi shaft menjadi
pulsa output yang dapat dihitung.
Kecepatan rotary encoder adalah pulsa
per detik. Rotary encoder secara tidak langsung
dapat mengukur shaft motor atau sudut
leadscrew untuk memberikan informasi posisi.
Tetapi rotary encoder dapat juga digunakan
secara langsung untuk mengukur rotasi mesin.
Komunikasi Serial
Komunikasi serial adalah metode
komunikasi data dimana hanya satu bit data
yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada
waktu tertentu. Proses pengiriman data dari
komputer yang berupa sinyal kontrol
dimasukkan pada mikro kontroler.
Data yang dikirimkan melalui komunikasi
serial tidak dapat begitu saja diolah oleh
komputer, disebabkan terdapat perbedaan antara
data yang dikirim dengan data komputer. Data
yang diproses dalam komputer diolah secara
paralel. Maka dibutuhkan suatu pengkonversi
data dari bentuk serial menjadi bentuk paralel
sehingga dapat diolah dalam komputer.
Perangkat pengkonversi ini dapat berupa
perangkat
keras
universal
synchronous
asynchronous receiver transmitter (UART) dan
Stroboscope
Stroboscope adalah alat yang digunakan
untuk membuat objek bergerak siklis tampak
lebih lambat bergerak, atau stasioner.
Stroboscope memiliki prinsip kerja seperti
kilatan cahaya yang frekuensinya dapat dirubah.
Gambar 6. Stroboscope
Pada
penelitian
ini
stroboscope
digunakan untuk melakukan validasi data
kecepatan putaran roda pada mobil listrik.
Kecepatan putaran yang di monitoring oleh rpm
akan dibandingkan dengan kecepatan yang
didapat
dari
pengukuran
menggunakan
stroboscope.
2.10
Pemahaman
mengenai
mikrokontroller
aktual dengan
sensor. Karena
mikrokontroler
matematis PID
model diskrit
=
+1
0.08333
n
Gear
3
-
n
Gear
4
-
V(R
pm)
Torsi
1.
n
Gear
1
17
221
2.
46
46
599
3.
17
24
27
42
270
2.7
kali
1
kali
2.2
kali
N
o.
N
o.
1.
2.
3.
4.
5.
Kecepatan (Rpm)
25
50
75
100
Persentas Pedal Gas
No.
1.
2.
3.
4.
5.
200
150
PWM Opto
100
PWM Strob
50
0
Binnary PWM
5.2 Saran
Dalam rangka pengembangan penelitian,
saran yang perlu disampaikan pada tugas akhir
ini adalaha perlu adanya pengembangan
penentuan nilai setpoint yang tidak melalui pedal
gas. Hal ini bertujuan agar sistem pengendali
lebih optimal dan dapat disebut sebagai sistem
pengendali otomatis.
6 Daftar Pustaka
Allaoua, Gasbaoui, & Mebarki. (2009).
Setting Up PID DC Motor Speed Control
Alteration Parameters Using Particle
Pendidikan)
SDS 01 Yayasan PT TKA
SDN 18 Padang
SMPN 1 Padang
SMAN 1 Padang
S-1 Teknik Fisika FTI-ITS
(1995-2000)
(2000-2001)
(2001-2004)
(2004-2007)
(2007-Now)