LAPORAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Ilmu Gizi
yang dibina oleh Ir. Nugrahaningsih, M. P.
Oleh:
Kelompok 2
Wiwit Febriani
(109341417192)
Ika Sukmawati
(109341421811)
Rosalina Hartanti
(209341420890)
Aidilah
Nurvita R.
Eka Prihatini S.
(209341420901)
(209341420911)
A. TOPIK
: Analisis Kadar Lemak dengan Metode Soxhlet
B. TUJUAN
:
1. Untuk mengetahui prinsip dasar analisis lemak dengan metode Soxhlet
2. Untuk menentukan kadar lemak pada sejumlah bahan uji
C. DASAR TEORI
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada
golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya
dietil
eter
Kimia
Dasar
FMIPA
UGM,
2008).
Gambar
rangkaian
x 100%
Membungkus daging kering dengan kertas saring bebas minyak dan tutup dengan
kapas wol
Menguapkan petroleum eter yang masih terdapat bersama lemak yang diekstraksi
Menimbang berat beaker glass yang berisi ekstrak lemak, mencatat hasilnya dan
menghitung kadar lemak 100 gram daging.
F. DATA PENGAMATAN
Bahan
100
18,9
24 jam
Beaker glass + Minyak hasil
57,3*
ekstraksi
*Keterangan: berat beaker glass kosong = 57,14 gram
G. ANALISIS DATA
Pada praktikum ini kami menganalisis kandungan lemak yang terdapat
dalam daging sapi. Daging sapi segar seberat 100 gram dikeringkan di dalam oven
selama 24 jam agar hilang kandungan airnya. Setelah 24 jam, daging ditimbang
dan didapatkan berat daging kering adalah 18,9 gram. Daging kering kemudian
dimasukkan ke dalam kertas saring dan diekstrak menggunakan metode Soxhlet
dengan pelarut petroleum eter. Setelah melalui proses ekstraksi, lemak yang
berada dalam bentuk minyak dan masih tercampur dengan petroleum eter diambil
dari labu lemak dan dipindah ke dalam beaker glass. Sebelumnya, beaker glass
ditimbang terlebih dahulu dalam keadaan kosong dan diketahui bahwa berat
kosong beaker glass adalah 57,14 gram. Setelah petroleum eter menguap dan
hanya tersisa minyak di dalam beaker glass, beaker glass kembali ditimbang dan
didapatkan hasil yaitu 57,3 gram.
Dengan demikian, berat minyak yang terekstrak dari daging sapi adalah
dapat diketahui dengan perhitungan berikut.
Berat minyak = berat beaker glass + minyak berat beaker glass kosong
= 57,3 57,14 gram
= 0,16 gram
Setelah berat minyak yang terekstraksi diketahui, dapat diketahui kandungan
lemak dalam daging sapi yang diuji melalui perhitungan berikut.
% lemak =
berat lemak ( g)
berat sa mpel( g)
0,16
100
x 100%
x 100%
= 0,16%
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui bahwa kadar lemak
dalam daging sapi yang diuji adalah sebanyak
keseluruhan berat daging sapi.
H. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini kami melakukan analisis lemak pada bahan uji yang
telah ditentukan, yaitu daging sapi. Daging sapi yang segar telah ditimbang
seberat 100 gram kemudian dioven selama 24 jam hingga daging menjadi sangat
kering.
Pemanasan
yang
dilakukan
hingga
daging
benar-benar
kering
pada labu
idealnya
air
hingga
dilakukan
dengan
penguapan
ekstrak
menjadi
pekat,
pada
kemudian
kontak
dengan
udara
(diangin-anginkan)
hingga
diperoleh minyak.
Berat minyak daging sapi yang didapatkan dari proses
ekstraksi pada praktikum ini terbilang sangat kecil, yaitu hanya
0,16 gram. Setyanti (2013) menyebutkan bahwa kandungan
lemak pada daging sapi cukup banyak, yaitu sekitar 13,9 gr per
100 gr daging sapi. Lemak daging berwarna putih dan terdapat
pada beberapa bagian daging. Karena kandungan lemaknya
dinilai cukup banyak, masyarakat banyak memilih daging sapi
sebagai salah satu alternatif sumber lemak hewani. Pada
praktikum ini angka yang kami dapatkan sangat jauh dari yang
13,9 gram. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidaksempurnaan
proses ekstraksi yang telah dilakukan.
Menurut Nurcholis (2013), proses ekstraksi dengan metode
Soxhlet ini dilakukan minimum selama 5 jam. Pada rentang
waktu 5 jam ini, terus terjadi refluks pelarut yang turun kembali
ke labu lemak dan pada akhirnya pelarut yang turun tersebut
menjadi jernih menandakan bahwa lemak telah terekstraksi
seluruhnya
dan
proses
ekstraksi
dianggap
selesai.
Proses