MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Audit Internal
Disusun Oleh :
RESKI GINALDI
5211131057
M. DIKRI RIFALDI
5211131073
APRILIA MANORAINI
5211131101
AKUNTANSI B
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Internal auditor merupakan salah satu profesi yang berkembang dan
menyesuaikan dengan perubahan pada lingkungan organisasi atau perusahaan, dan
aktivitas serta standar atau peraturan yang berlaku. Fungsi internal auditor juga
mengalami perubahan yang signifikan, dari sebelumnya hanya difokuskan pada
pemeriksaan keuangan dan akuntansi, pada saat ini internal auditor dituntut turut
berperan dalam perbaikan kualitas operasi serta memberikan nilai tambah bagi
perusahaan. Perubahan fungsi dimaksud terlihat pada defenisi internal auditing dan
revisi standar serta kode etik yang dirumuskan oleh The Institute of Internal Auditor
(IIA), organisasi yang secara khusus dibentuk untuk menyusun standar internal
auditing.
Internal auditor ini bertugas untuk mengawasi dan bertanggung jawab secara
langsung kepada manajemen. Kepercayaan dari pengguna jasa audit internal ini
merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi para audit internal. Karena dengan adanya
kepercayaan tersebut, audit internal dapat melaksanakan tugasnya dalam perusahaan.
Untuk mempertahankan kepercayaan pengguna jasa audit internal, maka dibutuhkan
sebuah kode etik yang mengatur perilaku audit internal.
Kode etik sangat berperan penting bagi setiap profesi, karena kode etik menjadi
acuan bagi pihak-pihak yang memiliki profesi dalam bertindak dan bertanggungjawab
untuk melaksanakan tugasnya. Sehingga pihak-pihak yang memiliki profesi
mempunyai etika kerja yang baik dalam melayani publik. Sama hal nya dengan audit
internal yang memiliki kode etik. Kode etik ini telah ada sejak tahun 1941 seiring
dengan berdirinya The Institute of Internal Auditor (IIA). dan tetap berkembang sampa
dengan saat ini mengikuti perkembangan yang terjadi di perusahaan. IIA menerbitkan
Interntional Professional Practice Framework (IPPF) yang merupakan kerangka
konseptual mengenai pedoman bagi profesi internal audit.Dalam IPPF terdapat 2
komponen yaitu Mandatory Guidance (berisikan tentang definisi, kode etik dan
standar) , dan Strongly Recommended Guidance (berisikan tentang Position Paper,
Apa yang harus stakeholder harapkan dari jasa audit internal profesional ?
Apa yang membuat fungsi Audit Internal Berjalan dengan baik ?
Apa yang harus dilakukan untuk menjadi Auditor Internal yang baik
Bagaimana badan dan manajemen senior mengevaluasi kinerja audit internal?
Bagaimana audit internal memberikan nilai tambah?
BAB II
PEMBAHASAN
diperluas
dengan
menyertakan
evaluasi
kegiatan
operasional
sebagai
tanggungjawabnya. Ruang lingkup dari profesi audit internal ini terus berkembang
selama bertahun-tahun. Begitupun dengan statement of responsibilities atau
tanggungjawab audit internal yang terus direvisi pada tahun 1971, 1976, 1981 dan
1990.
Pada tahun 1986, IIA membuat pedoman etika dengan menerbitkan kode etik
untuk para anggotanya. Kode etik ini terdiri dari 8 artikel, dan prinsip-prinsip dasar
yang masih digunakan sampai saat ini. Dengan di terbitkannya CBOK (Common Body
kebutuhan dan mekanisme pedoman profesi untuk masa yang akan datang. Setelah
lebih dari satu tahun studi, GTF mengeluarkan laporannya mengenai visi untuk masa
depan: kerangka kerja praktek profesional untuk audit internal. Laporan ini
mengusulkan definisi baru dari audit internal dan struktur baru untuk memberikan
pedoman yang relevan bagi profesi ini. Definisi dan struktur yang diusulkan telah
disetujui pada tahun 1999. Pelaksanaannya dimulai dengan revisi kode etik pada tahun
2000 dan penyelesaian standar internasional untuk praktek internal audit (standar) pada
tahun 2002.
Pada tahun 2006, standar telah di akui secara global, dengan terjamahan resmi
sebanya 32 bahasa. Selain itu, jumlah negara di seluruh dunia yang memasukan standar
tersebut kedalam hukum dan peraturan pun terus meningkat. Dengan meningkatnya
pengakuan dan status pedoman profesional IIA. Pemimpin IIA harus memastikan
bahwa pedoman sudah jelas, relevan dan konsisten secara internasional. Proses
pengaturan pedoman juga harus cukup responsif terhadap kebutuhan profesi dan
transparan kepada pihak yang berkepentingan. Guidance Task Force (GTF) dan
Steering Commite, didirikam untuk meninjau struktur pedoman yang ada dan
mengembangkan, mengkaji dan penerbitan pedoman. Hasil revies terbaru nya adalah
International Professionals Practices Framework(IPPF) dan a reengineering of the
guidance-setting process.
2.2. The International Professional Practice Framework (IPPF)
IPPF adalah satu-satunya pedoman profesi audit internal yang di akui secara
global dan berisikan unsur-unsur yang dianggap penting untuk pemberian layanan audit
internal yang memberikan nilai tambah. Unsur-unsur tersebut meliputi atribut audit
internal, karakteristik fungsi dalam menyediakan layanan, kegiatan audit internal, dan
kriteria kinerja yang terkait. Dengan demikian, IPPF memberikan pedoman bagi profesi
audit internal dan memberikan harapan bagi para stakeholder mengenai kinerja jasa
audit internal tersebut.
Dalam IPPF terdapat 2 komponen. yang
pertama pedoman wajib (Mandatory Guidance)
yang terdiri definisi audit internal, kode etik
auditor internal dan standar auditor internal. Yang
Guidance)yang
terdiri
dari
Kode Etik
Tujuan kode etik adalah untuk mengembangkan budaya etis dalam profesi
audit internal. Kode etik terdiri dari dua komponen yaitu prinsip-prinsip yang
relevan bagi profesi dan praktik internal audit dan kaidah perilaku yang
menjelaskan norma serta tinggah laku yang diharapkan dari sosok internal auditor.
Kedua komponen tersebut melampaui definisi audit internal dengan memperluas
atribut dan perilaku individu dalam memberikan jasa audit internal yang
diperlukan.
Prinsip-prinsip tersebut mencakup 4 prisip yang harus di pertahankan oleh
audit internal untuk dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal yang paling utama
adalah auditor internal harus mempertahankan atau mendapatkan kepercayaan dari
orang-orang yang menggunakan jasa mereka. Peraturan tersebut terdiri dari 12
norma perilaku yang harus diikuti dan dilaksanakan oleh seorang auditor internal.
Berikuti ini merupakan 4 prinsip dan 12 norma perilaku yang harus di ikuti dan
dilakukan oleh audit internal :
1. Integritasmenurut kode etik, integritas dari internal auditor akan membentuk
kepercayaan yang kemudian nantinya akan menjadi dasar keyakinan atas
penilaian yang dikeluarkan.
1.1. Akan melakukan pekerjaan dengan kejujuran, tekun dan tanggungjawab
1.2. Akan mematuhi hukum dan membuat pengungkapan yang diharapkan
oleh hukum dan profesi tersebut.
1.3. Secara sadar tidak akan menjadi pihak untuk kegiatan ilegal atau terlibat
dalam tindakan-tindakan yang memalukan bagi profesi audit internal atau
untuk organisasi.
1.4. Akan menghormati dan berkontribusi untuk tujuan yang sah dan etik
dari organisasi.
Integritas adalah tiket masuk atau sesuatu yang harus dimiliki oleh auditor
internal. Hal ini merupakan hal yang paling dasar, karena tanpa integritas.
Seorang individu tidak dapat berperan sebagai audit internal yang profesional.
Karena pada dasarnya stakeholder tidak dapat mengandalkan pekerjaan auditor
terhadap
laporan.
Auditor
internal
harus
mempunyai
objektivitasannya
dalam
mengumpulkan,
mengevaluasi,
dan
bahwa,
jika
tidak
diungkapkan,
dapat
mendistorsi
terakhir
kode
etik
mensyaratkat
auditor
internal
ukuran, kompleksitas, dan sturcture; dan oleh orang dalam atau di luar organisasi.
"Sedangkan perbedaan yang ada di antara organisasi dapat mempengaruhi praktek
audit internal. "Kesesuaian dengan (standar) sangat penting dalam memenuhi
tanggung jawab auditor internal dan aktivitas audit internal." Tujuan dari standar ini
adalah untuk :
1. Menguraikan prinsip dasar yang menggambarkan pelaksanaan audit internal.
2. Memberikan suatu keranka kerja dalam melaksanakan dan meningkatkan nilai
tambah audit internal secara luas.
3. Menetapkan dasar untuk mengevaluasi kinerja audit internal.
4. Mendorong peningkatan proses dan operasional organisasi.
Standar difokuskan pada prinsip-prinsip dan persyaratan mandatori yang
mencakup :
1. Pernyataan persyaratan dasar, yang berisi persyaratan dasar praktik profesional
audit internal dan pedoman evaluasi efektivitas kinerjanya, yang berlaku
secara internasional pada tingakatan organisasi dan individual.
2. Interpretasi, yang menjelaskan lebih lanjut istilah dan konsep yang digunakan
dalam pernyataan persyaratan dasar di atas.
Standar menggunakan istilah-istilah, yang memiliki maksan khusus
sebagaimana dijelaskan pada daftar istilah. Pernyataan, interpretasi, dan istilahistilah yang didefinisikan harus dipertimbangkan bersama-sama untuk memahami
dan menerapkan standar yang benar. Terdapat 3 jenis standar yaitu :
1. Standar atribut, untuk mengatur atribut organisasi dan individu yang
melaksanakan audit internal.
2. Standar kinerja, mengatur sifat audit internal dan menetapkan kriteria mutu
untuk mengukur kinerja jasa audit internal tersebut.
3. Standar pelaksanaan, diterbitkan sebagai aturan yang lebih rinci dari standar
atribut dan standar kinerja, dengan menyajikan persyaratan tertentu untuk setiap
jenis kegiatan audit internal. Seperti kegiatan penjaminan dan konsultasi.
Standar disusun menggunakan sistem angka dan huruf. Standar atribut dimulai dari
1000 dan standar kinerja di mulai dari 2000. Kedua standar sama-sama berlaku
untuk jaminan dan kegiatan konsultasi.
Exhibit 2.2 :
1220- Kecermatan Profesional (Due Profesional Care)
Auditor internal harus menggunakan kecermatan dan keahlian sebagaimana diharapkan dari
seorang auditor internal yang cukup hati-hati (reasonably prudent) dan kompeten. Cermat secara
profesional tidak berarti tidak akan terjadi kekeliruan.
1220.A3 Auditor Internal harus waspada terhadap risiko signifikan yang dapat
mempengaruhi tujuan, operasi, atau sumber daya. Namun, prosedur asurans saja, sekalipun
telah dilaksanakan dengan menggunakan kecermatan profesional, tidak menjamin bahwa
seluruh risiko signifikan dapat teridentifikasi.
1. Seorang atau sekelompok orang yang terlibat secara langsung dengan entitas,
operasi, fungsi, proses, sistem atau permasalahan lainnya. Disebut pemilik
proses.
2. Seorang atau sekelompok orang yang melakukan penilaian disebut auditor
internal.
3. Seorang atau sekelompok orang yang memanfaatkan hasil penilaian disebut,
pengguna.
Sedangkan pengguna jasa konsultasi ada 2 pihak yaitu :
1. Seorang atau sekelompok orang yang memberikan nasihatauditor internal.
2. Seorang atau sekelompok orang yang menerima nasihatklien penugasan.
Kompleksitas keterlibatan jasa assurance tercermin dalam standar. Fungsi audit
internal yaitu harus merencanakan dan melaksanakan perjanjian jaminan dan
melaporkan hasilnya dengan cara yang memenuhi kebutuhan pihak ketiga yang
tidak terlibat langsung dalam perjanjian. Selain itu, fungsi audit internal audit
internal harus berhati-hati dan menghindari konflik kepentingan dengan para
pengguna. Banyak atribut dan praktek yang diperlukan oleh standar dan kode etik
yang sangat peduli dalam menjaga kepentingan penyedia layanan jaminan dan
pengguna pihak ketiga selaras. Dengan demikian, standar pelaksanaan layanan
jaminan yang lebih ketat dan banyak dari standar pelaksanaan jasa konsultasi.
Cakupan standar pelaksanaan terintegrasi dalam pembahasan berikut standar atribut
dan standar kinerja.
2.3.5. Standar Atribut
Standar atribut, merupakan ciri-ciri fungsi internal audit dan auditor internal
individu harus dimiliki untuk melaksanakan jaminan yang efektif dan layanan
konsultasi, terbagi menjadi empat bagian utama:
1. 1000 - tujuan, wewenang dan tanggung jawab
Fungsi internal audit harus memiliki Piagam yang jelas menyatakan tujuan
fungsi, wewenang dan tanggungjawab dan menentukan sifat jaminan dan layanan
konsultasi yang menyediakan fungsi. Piagam juga harus mengakui fungsi internal
audit bertanggung jawab untuk mematuhi definisi internal audit, kode etik dan
pemeriksaankepalaharusmelaporkanke
tingkatdalam
memungkinkanaudit
untuk
internal(fungsi)
jawabdanmengkonfirmasike
independensiorganisasiitu...
papan,
audit
organisasiyang
memenuhi
setidaknya
internal(fungsi).
setiap
dengandewan."
tinggidalam
tahun,
"standar1111:
langsungdenganpapanmembutuhkanCAEuntuk"berkomunikasi
langsung
tanggung
memposisikanfungsiaudit
dan
interaksi
berinteraksi
internalpada
organisasimemfasilitasicakupanaudit
tingkat
yangluas
danmempromosikanpertimbangandarihasilketerlibatan.sebaliknya, posisifungsiaudit
internalyang
lebih
rendahdalam
organisasisangat
kepentinganyangmengganggu
meningkatkanrisikokonflik
kemampuanfungsiuntukmemberikan
kepentinganmerusak
kepentinganadalah"situasi
di
independensidanobjektivitas.
konflik
yangauditorinternalyangberada
dalam
objektivitasindividu).
potensi
konflik
kepentingansering
fungsiaudit
internalsebagai
Internal
posisiakuntansisementara.
internal auditordenganpengalaman
posisiakuntansisementara.
auditorinternaldiminta untukmerancangkebijakan danprosedur pengendaliandi
auditordengankeahlian
akuntansikhususdimintauntuk
manajemendimintauntuk
mengambil
mengambil
darisifatpekerjaan
dengan
itusendiri.
bergabungfungsiaudit
independensi
misalnya,
dan
seorang
internalmungkin
objektivitastimbul
individuyang
akan
baru
dimintauntuk
dasarnya,menjadimengauditpekerjaansendiri.
situasiseperti
itu
karenaorang
objektivitasterancamdalam
kadang-kadangmengalami
sendiri.
Manusiamenunjukkansebuahsadar"self-melayaniBias"
Insentifmelibatkankondisi
sahamekonomidalam
hasilkarya
di
merekayang
manaauditor
internalmemiliki
bisamerusakpenilaian
mereka.
contohkondisitersebut meliputi:
Manajemenauditeeberjanji
untuk
menawarkanauditor
internalpekerjaan
membalas.
Bonusstruktur
kompensasipenghargaanfungsi
auditinternalberdasarkanjumlahpengamatanauditor
laporan mereka.
internaltermasukdalam
Hubungan
pribadimenyebabkankonflik
kepentinganketikaauditor
sebagaimanajerataukaryawan.
dapatmenggodaauditor
hubungantersebut
internaluntuk
mengabaikanmasalah
ataumelembutkankesimpulannegatif.
CAE bertanggung jawab untukmenjagafungsi auditinternal terhadappotensi
konflik
kepentingan.
harusmenahan
standar1130.A1menyatakan
diri
bahwa"auditor
darimenilaioperasi
internal
tertentuyangmereka
layananjaminanuntuksuatu
internalmemilikitanggung
1130.A2menyatakan
jawab
bahwa"
dalamtahun
kegiatanyangauditor
sebelumnya.
keterlibatanjaminanuntuk
manaeksekutifpemeriksaankepalamemilikitanggung
"standar
fungsidi
jawabharusdiawasioleh
pihakluaraudit internal(fungsi).
Standar yang berkaitan dengan jasa konsultasi yang tidak ketat. standar 1130.C1
menyatakan bahwa "auditor internal dapat memberikan jasa konsultasi yang
berkaitan dengan operasi yang mereka punya tanggung jawab sebelumnya." per
1130.C2 standar, mereka harus, bagaimanapun, mengungkapkan gangguan potensi
untuk kemerdekaan atau objektivitas untuk calon nasabah sebelum menerima
keterlibatan konsultasi.
Penurunankemerdekaan
mungkin
tidak
dapat
atauobjektivitas,
dihindaridalam
dalam
keadaan
penampilankenyataannya,
tertentu.
standar1130:
penurunankemerdekaanatauobjektivitasmenunjukkan
bahwadalam
jawabCAEuntukmanajemensenior
dariketidaktahuanmenempatkankepercayaanyang
beralasandiproduk
kerjafungsiaudit
untukmenentukan
sendirisejauh
karyafungsiaudit internal.
tidak
internaldanmemungkinkanpengguna
manamerekaingin
bergantungpada
profesionalkarenamerupakan
pilarsecounddan
kemahiran)
menerapkanperawatandanskilsdibutuhkan
untukperfrompekerjaanataugagaluntuk
akansedikit,
jika
ada,
nilai.
sangat
keterampilan,
dan
disarankanbimbingan
kompetensitertentu
yangdiperlukanolehstandaradalah
pengetahuan
yang
cukupuntuk
mengevaluasirisikofrouddan
keahliandariorang
yangtanggung
utamaadalahmendeteksidanmenyelidikipenipuan.
dankontrol,"
mencakupsecara
dankontrolyangorganisasidapatdimasukkan
"Bab8,
jawab
"risiko
penipuan
rincisifatrisikopenipuan
ke
dalamtempat
untukmengurangi
risiko ini.
Demikian juga, Standard1210.A3menyatakan bahwa"Auditor internal harus
memilikipengetahuan yang cukuptentangrisikoteknologi informasikunci dankontrol
danteknik
auditberbasis
pekerjaanassigrredmereka,"
teknologiyang
Namun,
tersediauntuk
setiapauditor
melakukan
internaltidak
dua
yang
palingbanyak
digunakantersedia
secara
tanggung
jawabfungsisebagaiditentukan
dalampiagam.
daripenyedia
layananluar.
Ketikafungsiaudit
internaldimintauntuk
PerawatanprofesionalKarenamembutuhkanauditorinternal
kompeten."
Ini
tidak
berartibahwaauditor
menunjukkantingkatdaricincerndan
diharapkandariseorang
profesional.
internalakanmemeriksa
Hati-hatijugatidak
setiaptransaksi,
mengunjungi
kompetensiyang
berarti
bahwaauditor
setiaplokasi,
atau
berarti
bahwamerekaakanmengajukantingkat
yang
yang
yang
Standar1220.A1menunjukkan
perludipertimbangkandalam
tepatataujaminandankonsultasiketerlibatan.
bahwaauditor
mempertimbangkanberikut untukketerlibatanjaminan:
menentukan
internalharus
jaminanditerapkan
Kecukupandan
efektivitastata
pengendalianproses
Probabilitaskesalahanyang signifikan, froud, atauketidakpatuhan, dan
Biayajaminandalam kaitannya denganpotensi manfaat.
kelola,
manajemen
risiko,
dan
bahwaauditor
internalharus
Kebutuhandan
komunikasidarihasilketerlibatan
kompleksitasrelatifdantingkatkerja
tujuanketerlibatanini, dan
Biayadariketerlibatan konsultasidalam kaitannya denganpotensi manfaat.
harapan(pelanggan),
yang
termasuksifat,
diperlukan
waktu,
dan
untukmencapai
KERANGKAKUALITASPROGRAMJAMINANDESAIN
HirarkiQuality AssuranceElements
Kendali
kontrolTujuan
sumber
aminanTingkat
IndividuAuditorKerja
individu
individuInternal
Elemen
Profesion
alisme
Auditor
pertunangan
(Karena
PengawasDalamBida
FungsiInternal
Care)
ngTanggung Jawab
AuditorManajemen
Ulasan
Pengawas
AgregatdariEngagementatau
DivisiKantoratau
UnitAuditInternOtonomi
Supervisor
/rekanluarLine
ofResponsibility
KepalaAuditExecutiv
e
Fungsi Audit
Ulasan
InternsebagaiWhole
internal
Orang
BerkualitasDari
LuarOrganisasi
KomiteAuditdanMana
jemenSenior
Ulasan
eksternal
yang
cukuptentangpraktikaudit
sekalisetiap
limatahunoleh,
reviewtim,
Hasil kerja kegiatan audit internal yang mencapai tujuan dan tanggung jawab
dan
Individu-individu yang merupakan bagian dari kegiatan audit internal
menunjukkan kesesuaian dengan kode etik dan Standar "(Interpretasi Standar
2000: Mengelola Kegiatan Internal Audit).
meningkatkan "proses tata kelola organisasi dalam pencapaiannya dari tujuantujuan berikut:
dan
Koordinasi kegiatan dan mengkomunikasikan informasi antara papan, auditor
eksternal dan internal, dan manajemen "(Standard 2110: Tata Kelola)
juga,
fungsiaudit
internalmengevaluasiefektivitasdankontribusiterhadap
apakahproses
manajemen
risikoorganisasiyangefektifdidasarkan
appetiteorganisasi
Informasi risikoyang relevanditangkap dandikomunikasikaninisialwaktu yang
tepatdi seluruh organisasi, yang memungkinkanstaf, manajemen, dan
dewanuntuk
melaksanakantanggung
jawab
mereka"(interpretasi
internalmengevaluasieksposur
risikodanmengevaluasikecukupandesaindanefektivitas
operasi
pengendalian"mengenai:
kontrak"(standar
tahap.
faseketerlibataninidigambarkan
dalampameran2-6.
Tujuan dari kegiatan tersebut yang ditinjau ulang dan cara yang kegiatan yang
diterima
Kecukupan dan Efektivitas kegiatan manajemen risiko dan kontrol terkait
proses dibandingkan dengan sebuah kontrol frame bekerja atau model dan
Untuk membuat perbaikan yang signifikan dan kesempatan untuk aktivitas s
proses manajemen risiko dan kontrol ( perencanaan pertimbangan ) standar
2201
" Tujuan harus ditetapkan untuk setiap keterlibatan " ( Standard 2210 : Tujuan
Engagement ) .
" Ruang lingkup didirikan harus cukup untuk memenuhi tujuan pertunangan "
( Standard 2220 : Keterlibatan Cakupan )
" Auditor internal harus menentukan sumber daya yang tepat dan cukup untuk
mencapai tujuan keterlibatan berdasarkan evaluasi dari sifat dan kompleksitas
masing-masing keterlibatan , keterbatasan waktu , dan sumber daya yang
Internasional
untuk
Praktik
Profesional
Audit
Intern).
"Ketika
ketidaksesuaian dengan Definisi Audit Intern. Kode Etik, atau dampak Standar
keterlibatan tertentu, komunikasi hasil harus mengungkapkan:
1. Prinsip atau aturan perilaku dari Kode Etik Standar ( s ) dengan yang
kesesuaian penuh tidak tercapai .
2. Alasan untuk ketidaksesuaian dan
3. Dampak ketidaksesuaian keterlibatan hasil yang dikomunikasikan keterlibatan
" ( Standard 2431 : Keterlibatan Disclosire dari Ketidaksesuaian ) .
" The CAE bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan hasil keterlibatan
audit internal ke pihak yang tepat ( Standard 2440 : Menyebarkan Hasil ) dan
untuk membangun dan memelihara sistem untuk memantau disposisi hasil
keterlibatan dikomunikasikan ( Standard 2500 : Memantau kemajuan ) . untuk
keterlibatan jaminan , ini berarti bahwa CAE harus memastikan bahwa " tindakan
manajemen telah dilaksanakan secara efektif atau bahwa manajemen senior telah
menerima risiko tidak mengambil tindakan "" 2500.A1 standar ) , untuk konsultasi
keterlibatan , fungsi audit internal " harus memantau disposisi hasil .. sejauh
disepakati dengan ( pelanggan) " ( Standard 2500.C1 ) .
Resolusi Penerimaan Manajemen senior dari Risiko Standard 2600 : Resolusi
Penerimaan manajemen senior dari Risiko membahas masalah menerima " tingkat
risiko residual yang mungkin tidak dapat diterima bagi organisasi ... " The glossary
dengan standar mendefinisikan risiko residual sebagai " Risiko yang tersisa setelah
manajemen mengambil tindakan untuk mengurangi dampak dan kemungkinan
suatu peristiwa yang merugikan , termasuk aktivitas pengendalian dalam merespon
risiko " daftar kata buku berisi definisi yang sedikit berbeda , tetapi konsisten
risiko residual . porsi risiko yang melekat yang tersisa setelah manajemen
mengeksekusi tanggapan risiko ( kadang-kadang disebut sebagai risiko net )
4.
5.
6.
7.
Bimbingan wajib IIA ( definisi audit internal , kode etik , dan Standar ) relatif
bersifat umum karena berlaku untuk semua aktif Audit internet . jaminan audit internal
dan keterlibatan konsultasi dilakukan di berbagai organisasi , oleh di rumah fungsi
audit internal atau penyedia layanan di luar , dalam struktur organisasi terpusat atau
desentralisasi , dan dalam budaya yang beragam dan lingkungan hukum.
Practice Advisories / praktek nasihat, praktek nasihat memberikan bimbingan
ringkas dan tepat waktu tentang bagaimana standar mungkin dilaksanakan . mereka
mengatasi pendekatan , metodologi , dan faktor-faktor untuk fungsi audit internal untuk
mempertimbangkan, tetapi tidak dimaksudkan untuk memberikan proses dan prosedur
rinci untuk fungsi audit internal untuk mengikuti . Mereka mungkin berkaitan dengan
spesifik jenis keterlibatan atau mengklarifikasi praktik audit internal geografis atau
industri . setiap penasehat praktik berkorelasi dengan nomor untuk standar yang di
diajukan Popper terkait dan juga mengacu pada kode etik yang berlaku di mana-mana.
Komite isu profesional IIA bertanggung jawab untuk mengembangkan praktek
nasihat . profesional isu panitia mungkin , bagaimanapun, bekerja dengan komite IIA
lainnya seperti komite etik atau Komite teknologi canggih untuk mengembangkan
nasihat yang keahlian khusus yang dibutuhkan . Pada 2009 , lebih dari 50 Praktik
nasihat telah dikeluarkan . praktek advisories tersedia dalam edisi diterbitkan dari IPPF
, yang biasanya diperbarui setiap tiga tahun , dan CD yang menyertainya , yang
diperbarui setiap tahun . Semua praktek nasihat dikeluarkan tersedia untuk IIA anggota
di website The IAA
Position Paper / kertas Posisi. makalah posisi memberikan bimbingan tentang
masalah yang melampaui spesifik tentang bagaimana CAE, fungsi audit internal, dan
auditor internal individu harus melakukan pekerjaan mereka.
Komite masalah profesional IIA biasanya memulai makalah posisi , tetapi setiap
komite internasional atau lembaga IIA lokal dapat melakukannya . makalah posisi
disusun oleh lembaga IIA lokal harus diserahkan untuk ditinjau oleh , dan formulir
umpan balik , komite teknis internasional IIA untuk memastikan bahwa bimbingan
konsisten dengan IPPF . makalah posisi juga dapat dikembangkan dan diterbitkan
dalam kemitraan dengan kertas profesional lainnya terletak pada komite masalah
profesional . Tidak seperti jenis lain dari bimbingan sangat dianjurkan , makalah
ramuan memerlukan waktu paparan satu bulan untuk lembaga IIA lokal dan komite
teknis internasional lainnya sebelum mereka dikeluarkan
Practice Guides / Panduan Praktik, Panduan praktik memberikan panduan
rinci tentang alat audit internal dan teknik . Panduan praktik saat ini terdiri dari
panduan global yang audit teknologi ( GTAG ) dan panduan untuk penilaian risiko itu (
GAIT ) seri , yang keduanya dikembangkan oleh komite teknologi canggih IIA 'S.
Dewan
Standar
audit
internal
misi
audit
internal
adalah
untuk
bersertifikat ( AICPA ) saat ini menetapkan standar untuk audit perusahaan laporan
keuangan di Amerika Serikat .
Bimbingan terkait lainnya .bimbingan diumumkan oleh organisasi profesi lain
juga relevan dengan auditor internal . sebagai contoh:
1. organisasi standar internasional ( ISO ) menetapkan standar untuk kualitas dan
audit lingkungan .
2. standards Australia Mengumumkan standar untuk manajemen risiko dan tata
kelola proses .
3. komite organisasi mensponsori komisi Treadway ( C0S0 ) telah mengeluarkan
empat kerangka yang berkaitan secara khusus untuk pengendalian internal dan
manajemen risiko
ini hanya beberapa dari banyak organisasi yang menyebarluaskan bimbingan
relevan dengan auditor internal . auditor internal harus menyadari organisasi ini dan
sifat bimbingan mereka mengeluarkan . auditor internal berlatih di negara-negara
tertentu atau di industri tertentu harus berpengetahuan bimbingan , selain IIA IPPF
yang ada , yang relevan dengan pekerjaan mereka
BAB III
KESIMPULAN
Internal auditor juga bertugas untuk mengawasi dan bertanggung jawab secara
langsung kepada manajemen. Kepercayaan dari pengguna jasa audit internal ini
merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi para audit internal. Kode etik sangat
berperan penting bagi setiap profesi, karena kode etik menjadi acuan bagi pihak-pihak
yang memiliki profesi dalam bertindak dan bertanggungjawab untuk melaksanakan
tugasnya. Sehingga pihak-pihak yang memiliki profesi mempunyai etika kerja yang
baik dalam melayani publik.
Tujuan kode etik adalah untuk mengembangkan budaya etis dalam profesi audit
internal. Kode etik terdiri dari dua komponen yaitu prinsip-prinsip yang relevan bagi
profesi dan praktik internal audit dan kaidah perilaku yang menjelaskan norma serta
tinggah laku yang diharapkan dari sosok internal auditor. Kedua komponen tersebut
melampaui definisi audit internal dengan memperluas atribut dan perilaku individu
dalam memberikan jasa audit internal yang diperlukan.