Anda di halaman 1dari 4

Sektor Pertanian bagi Generasi Muda

Salsabiela Rania Putri 1608541064


October 8, 2016

Pendahuluan

Negara agraris merupakan negara yang sebagian besar penduduknya bekerja dalam sektor pertanian. Salah satu contoh negara agraris adalah negara Indonesia, karena mayoritas penduduknya bekerja di bidang pertanian. Indonesia merupakan negara agraris
yang memiliki wilayah yang cukup luas dan sumber daya alam beraneka ragam. Oleh
karena itu, negara Indonesia disebiut sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia.
Di negara agraris, sektor pertanian memiliki peranan yang penting baik bagi sektor
perekonomian maupun dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Dengan semakin bertambahnya penduduk maka semakin banyak pula konsumsi pangan demi pemenuhan kebutuhan pokok tersebut yang dapat meningkatkan perekonomian orang - orang yang
bekerja dalam sektor pertanian tersebut.
Namun di era sekarang ini, kebanyakan orang - orang khususnya generasi muda jarang
memiliki keinginan untuk bekerja di sektor pertanian sehingga saat ini sangat sedikit
orang yang berkontribusi di sektor pertanian ini. Mereka beranggapan bahwa sektor pertanian tersebut merupakan profesi yang tidak cukup menjanjikan bagi mereka. Padahal
seperrti yang kita ketahui sektor pertanian merupakan salah satu hal yang penting bagi
diri mereka sendiri karena menyangkut pemenuhan kebutuhan pokok dalam bidang pangan.

1.1

Sejarah pertanian di Indonesia

Pertanian merupakan manifestasi kebudayaan/peradaban manusia yang keberadaannya


tidak bisa lepas dari sejarah perkembangan manusia sejak zaman purbakala. Produksi
pangan pertama kali terjadi pada 7.000 sampai 10.000 tahun silam yaitu pada zaman
Neolitik karena sebelumnya manusia pada zaman itu memenuhi kebutuhannya hanya
bergantung pada alam. Di Indonesia sendiri perkembangan pertanian sebelum Belanda
datang ditentukan oleh adanya sistem pertanian padi dengan pengairan yang merupakan
praktik turun temurun dari petani Jawa. Sistem pertanian padi dengan pengairan padi
sawah merupakan upaya untuk membentuk pertanian menetap. Pada saat itu, dalam
mengerjakan tanh pertani mempergunakan peralatan sederhana berupa pacul, bajak,
garu, dan parang yang dibuat oleh masyarakat setempat. Ternak merupakan tenaga
pembantu yang paling penting untuk mengolah tanah. Meskipun kecil, hampir setiap

keluarga memiliki tanah sawah yang mereka tanami dengan bahan makanan beupa padi,
jagung, ubi, dan ketela. Hasil produksinya pun rata - rata hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari keluarga mereka sendiri.
Perkembangan pertanian di Indonesia mulai meningkat sejak kedatangan Belanda ke
Indonesia kira - kira sekitar tahun 1600-an dikarenakan bagi penjajah khususnya Belanda pada saat itu, metode penggalian keuntungan paling cepat adalah melalui sektor
pertanian. Perkebangan pertanian pada zaman itu dibagi menjadi beberapa periode,
yaitu Sistem Sewa Tanah (Tanah Partikulir), Sistem Tanam Paksa, Zaman Liberal, dan
Era Abad XX.

1.2

Bergesernya sektor pertanian

Seperti yang kita ketahui, di zaman sekarang ini sektor pertanian di Indonesia kondisinya
cukup memprihatikan. Walaupun negara Indonesia dikenal dengan negara agraris, nyatanya kita masih mengimpor makanan - makanan pokok dari negara lain. Hal itu disebabkan oleh sektor pertanian di Indonesia tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan
pokok penduduknya. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu dimana kebanyakan
orang - orang yang bekerja di sektor pertanian didominasi oleh sumber daya manusia
usia lanjut yang menyebabkan produktivitasnya akan terus menurun juga menurunnya
produktivitas lahan dan tenaga kerja dalam sektor pertanian. Hal tersebut disebabkan
oleh perkembangan terknologi dan sektor industrial. Hal tersebut mengakibatkan berkurangnya lahan - lahan persawahan yang tergantikan oleh pabrik - pabrik.
Pergeseran sektor pertanian juga disebabkan oleh tidak adanya pembaharuan tenaga
kerja yang bekerja. Seperti yang dikatakan di paragraf sebelumnya bahwa rata - rata
tenaga kerjanya merupakan sumber daya manusia lanjut usia yang produktivitasnya sudah menurun. Seharusnya sudah ada pembaharuan tenaga kerja yang digantikan oleh
generasi muda zaman sekarang. Namun sedikit sekali generasi muda yang terjun atau
bekerja dalam sektor pertanian. Contoh sederhanya adalah petani. Petani di Indonesia
rata - rata merupakan orang - orang yangsudah berumur lanjut. Sedikit sekali terdapat petani yang usianya masih muda. Bahkan jumlah petani pun sudah sangat sedikit
sekarang ini, selain karena kurangnya tenaga kerja tetapi juga lahan yang ada pun sangat sedikit karena sudah dijadikan bangunan - bangunan lain yang lebih modern. Jika
hal tersebut berlanjut maka lama kelamaan sektor pertanian akan kehilangan tenaga
kerjanya yang mengakibatkan sektor pertanian akan terus bergeser.

1.3

Kemenarikan pertanian untuk generasi muda

Generasi muda memiliki peran penting dalam memajukan sektor pertanian karena sektor pertanian untuk kedepannya akan dipengaruhi oleh tindakan - tindakan apa saja
yang akan dilakukan oleh generasi muda. Dengan terjunnya generasi muda - generasi
muda yang berpendidikan, dapat mengubah sektor pertanian menjadi lebih maju. Juga
hal tersebut dapat mengubah pandangan - pandangan orang tentang bekerja di sektor
pertanian adalah hal yang kuno. Juga dengan pengetahuan - pengetahuan yang dimi2

liki oleh genearasi muda dapat membantu memunculkan ide - ide baru yang kedepannya
dapat meningkatkan sektor pertanian khusunya di Indonesia.
Sektor pertanian di Indonesia dapat menjadi ajang penuangan ide- ide atau aspirasi aspirasi baru bagi generasi muda. Indonesia juga merupakan negara yang mempunya
sumber daya alam yang sangat melimpah yang belum di pergunakan seluruhnya, apabila
hal tersebut dapat dipergunakan secara efektif khususnya dalam sektor pertanian maka
hal terbusebut akan dapat membuka lapangan kerja baru .Juga apabila kedepannya ia
dapat membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian maka hal itu sangat membantu
perekonomian orang lain.

2
2.1

Pembahasan
Pandangan generasi muda tentang pertanian

Suyono (2005) mengungkapkan generasi muda merupakan sebuah nomenklatur yang


mewakili sekelompok penduduk dalam suatu negara. Kelompok ini penting untuk dicermati dan diberi perhatian khusus, setidaknya karena tiga alasan. Pertama, generasi
muda dipandang sebagai generasi penerus bangsa. Kedua, mereka menjadi potensi Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pembangunan bangsa di masa depan. Ketiga, anak muda
seringkali berbenturan dengan generasi tuaketika mencari jati diri.
Persepsi generasi muda tentunya memberikan pandangan tersendiri dalam dirinya. Generasi muda menganggap bahwa pekerjaan pertanian memiliki upah yang kecil dengan
pekerjaan yang cukup berat terutama fisik. Karena hal tersebut maka generasi muda
lebih memilih pekerjaan di luar sektor pertanian.

2.2

Pilihan pekerjaan generasi muda

Generasi muda yang bekerja di sektor pertanian bagi mereka terlihat rendah. Ini dikarenakan mereka menganggap pekerjaan tersebut melelahkan sedangkan pendapatannya
rendah atau sedikit. Oleh karena itu, mereka akan mencari pekerjaan yang dianggap
memiliki upah yang lebih besar sehingga dapat memperbaiki tarah hidup.
Setelah kuliah atau menempuh pendidikan mereka lebih memilih bekerja di perusahaan perusahaan atau instansi - instansi seperti bank, universitas atau sekolah atau pelayanan
masyarakat seperti dokter, jaksa, hakim, polisi dan lainnya. Jarang dari mereka yang
ingin mengabdi di sektor pertanian bahkan dari generasi muda yang berasal dari jurusan
tersebut. Karena bagi mereka prospek kerjanya tidak cukup meyakinkan. Padahal sebenarnya tidak seperti itu, tergantung bagaimana kreativitas dan inovatif orang tersebut
dalam menjalankannya.

Kesimpulan

Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan adalah kontribusi generasi muda terhadap sektor pertanian cukup rendah. Hal tersebut dikarenakan mereka menganggap
3

bekerja di sektor pertanian tidak emeiliki prospek yang bagus kedepannya juga pekerjaan
yang melelahkan secara fisik namun penghasilannya tidak seberapa. Juga bagi mereka
bekerja di sektor pertanian tersebut identik dengan generasi tua.
Oleh karena itu diharapkan adanya perubahan pemikiran atau persepsi generasi tentang sektor pertanian. Juga diharapkan generasi muda - generasi muda semakin banyak
yang mempelajari tentang bidang pertanian dan berkontribusi lebih banyak pada sektor
tersebut. Menuangkan ide - ide kreatif dan inovatif dalam pengembangannya. Sehingga
untuk kedepannya, sektor pertanian tidak tertinggal maupun tergeser ole sektor - sektor lainnya karena sektor pertanian sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan pokok
manusia itu sendiri

Daftar Pustaka

Ir. Edi Kusmiadi. Pengertian dan Sejarah Perkembangan Pertanian (Modul Pengantar
Ilmu Pertanian). Tanggerang: Universitas Terbuka
Hidayat Amir. Sektor Pertanian Perlu Upaya Akselerasi Pertumbuhan : Kementrian
Keuangan
Suyono Haryono. 2005. Pemberdayaan Masyarakat Mengantas Manusia Mandiri, Demokratis
dan Berbudaya. Jakarta: Khanata

Anda mungkin juga menyukai