Anda di halaman 1dari 12

Tips Cepat Memahami Artikel Penelitian dalam Jurnal

Di ranah akademis kita sering dihadapkan pada kesulitan dalam memahami


artikel penelitian berbahasa Inggris, apalagi bagi kita yang sebelumnya
tidak terbiasa membaca artikel-artikel penelitian dalam jurnal internasional.
Padahal, tuntutan akademis, berupa tugas-tugas yang diberikan dosen
selalu merujuk pada jurnal-jurnal internasional. Tugas tersebut misalnya,
kita disuruh membuat critical review tentang suatu topik tertentu, dan
dosen yang bersangkutan menyediakan 2-4 artikel penelitian sebagai materi
dasarnya. Untuk materi pembanding, kita diharuskan membaca beberapa
artikel lain yang relevan, yang tentu saja masih bersumber dari jurnal-jurnal
internasional. Konsekuensinya, kita harus membaca banyak artikel relevan
agar critical review yang kita buat bisa dieksekusi dengan baik.
Seringkali deadline tugas-tugas tersebut sangat singkat, misalnya 1-2
minggu saja. Padahal untuk materi kuliah yang lain, dosen lain juga
memberikan tugas dengan beban yang tak kalah sebanding. Bisa
bayangkan, misalnya dalam satu semester kita mengambil 5 mata kuliah,
dan semua dosen untuk mata kuliah tersebut memberikan tugas yang sama,
setiap minggunya, berapa artikel hasil penelitian yang harus kita baca dan
berapa banyak waktu yang kita punya untuk menyelesaikan tugas-tugas
tersebut? Jawabannya, sangat singkat. Lebih-lebih jika kita seringkali
mengalami kesulitan dalam memahami artikel-artikel berbahasa Inggris
(apalagi jika artikel-artikel tersebut penuh dengan notasi-notasi statistik
yang tidak kita mengerti, kebayang stresnya kan
Kali ini saya akan mencoba sharing tentang bagaimana cara memahami
artikel hasil penelitian berbahasa Inggris dengan cepat. Terus terang,
sebagai mahasiswa keuangan saya sendiri juga masih sering sekali kesulitan
memahami artikel-artikel tententu, apalagi jika dipenuhi dengan kode dan
notasi matematis yang ruwet. Karena itu saya ingin sahring di sini, agar
pembaca yang pernah punya pengalaman sama dengan saya bisa turut
mebagikan ilmunya di sini. .
Tips dan trik yang akan saya tulis ini, saya sarikan dari bukunya Huck
(2012), Reading Statistics and Research, yang diterbitkan oleh Pearson
Education. Secara umum, disiplin apapun ilmu-nya, artikel dalam Jurnal
selalu termuat dengan format berikut:
Abstract
Introduction
Background
Statement of Purpose
Hypothesis
Method
Particpants
Measures
Procedures
Statistical Plan
Result
Discussion
References

Yang harus digarisbawahi terlebih dahulu dalam memahami artikel


penelitian (baik itu berbahasa inggris ataupun berbahasa Indonesia), kita
harus fokus kepada bagian-bagian tersebut di atas. Tips yang akan saya
sharing ini berkaitan dengan bagaimana melakukan skimming (membaca
cepat) seluruh bagian tersebut tanpa perlu berlama-lama membaca secara
details kalimat per kalimat.
Sebagaiamana yang telah saya tuliskan pada bagian sebelumnya, artikel
hasil penelitian umumnya termuat dengan format; abstarct, introduction,
methods, result, discussion, refererences. Kali ini saya akan berbagi trik
bagaimana
memahami
dengan
cepat
bagian abstract dan introduction. Bagian yang lainnya insyaallah akan saya
tuliskan pada kesempatan yang lain.
Abstrak
Abstrak ada pada setiap artikel dalam jurnal. Isinya meringkas seluruh
penelitian mulai awal sampai akhir. Tujuan utama abstrak adalah untuk
memberikan gambaran singkat pada pembaca tentang tujuan, metode dan
hasil penelitian. Karena itu, abstrak sangat singkat. Umumnya sekitar 150
kata. Pembaca yang membaca abstrak dan merasa artikel tidak terkait
dengan apa yang dicari atau topik yang diminati, dapat meninggalkan artikel
yang bersangkutan dan mencari artikel lain yang relevan. Tapi jangan
gegabah dengan menganggap kita telah memahami hasil penelitian secara
keseluruhan, jika kita hanya membaca abstraknya saja. Adakalanya abstrak
tidak selalu mencerminkan dan sesuai dengan isi artikel. Karena penulis dan
reviewernya juga manusia seperti kita. Jadi bisa terjadi human error. Ingat,
hanya dengan membaca abstrak kita tidak bisa kritis terhadap hasil
penelitian tertentu. Skill meneliti kita juga tidak akan berkembang. Bagi kita
yang mahasiswa, yang memang membaca hasil penelitian untuk
kepentingan akademis, hal itu sebisa mungkin dihindari. Kecuali bagi para
praktisi, yang hanya membaca hasil penelitian untuk tambahan wawasan
saja.
Introduction
Bagian ini umumnya terdiri dari 2 komponen utama, yaitu deskripsi
tentang background (latar
belakang
penelitian)
dan statement
of
purpose (tujuan penelitian). Namun di beberapa artikel tententu kadang
juga ditambahkan komponen hipotesis. Komponen yang ada dalam bagian
ini merupakan komponen paling penting karena merupakan fondasi awal
kenapa penelitian dilakukan. Karena itu, upayakan menyisakan sedikit lebih
banyak waktu untuk membaca secara pelan dan hati-hati bagian ini.
Background
Kebanyakan para penulis memulai artikelnya dengan menjelaskan sebab
kenapa mereka melakukan investigasi empiris seperti yang dilakukan.
Sebabnya bisa bermacam-macam. Bisa dari hasil diskusi dengan para kolega
atau dosen, atau karena ingin membuktikan suatu teori tertentu. Atau bisa
juga karena hasil penelitian sebelumnya tidak sesuai harapan, sehingga
penulis memandang penting adanya penelitian baru untuk melihat apakah
hasil
penelitian
sebelumnya
tersebut
bisa
direplikasi
atau

tidak.Background atau latar belakang biasanya disajikan sebagai komponen


awal dalam pendahuluan.
Dalam mendeskripsikan background penelitiannya, penulis biasanya akan
menghubungkan penelitian mereka dengan hasil-hasil penelitian lain yang
telah terpublikasi sebelumnya. Karena itu, ingatlah selalu poin tersebut,
karena lazimnya penelitian memang berangkat dari hasil studi peneliti yang
lain. Dan ini sudah menjadi ciri penelitian di ranah akademis. Tidak peduli
seberapa panjang review literatur yang disajikan, tapi ciri ini akan selalu ada
sebagai hallmark of background. Karena itu, temukan kunci keberhubungan
antara maksud penelitian yang sekarang dengan hasil penelitian terdahulu.
Contoh latar belakang (Format serupa ini juga akan ditemui di jurnal-jurnal
multidisiplin lain):
Approximately one-third of American women are obese (Hedley, Ogden,
Johnson, Carroll, Curtin, & Flegal, 2004). Most are attempting to lose weight
through either caloric restriction (dieting) alone or caloric restriction
combined with increased physical activity (Powell, Calvin, & Calvin, 2007).
Although the association of weight loss and reduction in health risk is
acknowledged, a primary reason for women attempting weight loss is an
improvement in satisfaction with their bodies (Thompson, Heinberg, Altabe,
& Tantleff-Dunn, 1999). Analysis of body image as a changing process has
been advocated (Gleeson, 2006), however research on the association of
weight changes and changes in body satisfaction has been unclear
(Houlihan, Dickson-Parnell, Jackson, & Zeichner, 1987; Foster, Wadden, &
Vogt, 1997).
While obvious markers of ones body such as weight and waist
circumference are readily available (through, for example, self-weighing and
t of clothes), some research suggests that feelings of competence and selfefcacy, associated with par-ticipation in an exercise program, predicts
improved satisfaction with ones body even when little physiological change
actually occurs (Annesi, 2000, 2006). Research also suggests ethnic
differences in what is acceptable to women regarding the shapes and sizes
of their bodies (Rodin & Larson, 1992; Roberts, Cash, Feingold, & Johnson,
2006; Powell, et al., 2007). For example, Euro-American women have been
described as being more critical of their bodies than African-American
women (Miller, Gleaves, Hirsch, Green, & Snow, 2000). Research on
psychological responses to weight loss behaviors have only rarely accounted
for ethnic differences. This is exemplied in some of our recent research
with obese women (Annesi & Whitaker, 2008).
Source: Annesi, J. J. (2009). Correlations of changes in weight and body
satisfaction for obese women initiating exercise: Assessing effects of
ethnicity. Psychological Reports, 105(3), 10721076.
Statement of purpose
Setelah mendeskripsikan latar belakangnya, penulis biasanya akan
melanjutkan dengan menjelaskan tujuan spesik dari investigasinya.
Ingat, statement of purpose merupakan satu bagian terpenting dalam
penelitian karena ia menjelaskan apa sebenarnya yang dituju peneliti. Dan
tanpa memahami isi kepala peneliti, mustahil kita bisa mengevaluasi apakah

hasil dan kesimpulan penelitiannya bisa dipertanggungjawabkan atau tidak.


Statement of purpose bisa dituliskan dalam satu kalimat saja, atau bisa
juga satu sampai dua paragraf. Statement of purspose biasanya diposisikan
sebelum bagian utama sebuah artikel (di bagian akhir introduction atau
sebelum masuk bagian inti). Akan tetapi ia sebenarnya bisa berada di bagian
mana saja di introduction. Yang harus kita ingat adalah clue tentang
bagaimanastatement of purpose tersebut dituliskan. Biasanya, statement of
purpose dituliskan dengan rangkaian kata berikut the purpose of this
study is, the intent of this study is, this investigation was conducted
in order to, The focus of this study is, atau rangkaian kata lain yang
serupa.
Contoh Statement of Purpose
The purpose of this investigation thus was to assess the relationship of
changes in Body Mass Index (kg/m2) with changes in body satisfaction in a
sample of Euro-American and African-American women with obesity who
participated in a program of moderate exercise.
Source: Annesi, J. J. (2009). Correlations of changes in weight and body
satisfaction for obese women initiating exercise: Assessing effects of
ethnicity. Psychological Reports, 105(3), 10721076.
Hypotheses
Setelah menjelaskan tujuannya, peneliti biasanya akan menjelaskan
hipotesis yang ia miliki. Dalam beberapa kasus, ada juga peneliti lain yang
tidak menjelaskan hipotesis. Bisa jadi karena penelitiannya memang tidak
dikembangkan dengan hipotesis atau memang sengaja tidak dilakukan.
Beberapa peneliti ada yang menganggap bahwa berpedoman pada praduga
(hipotesis) tertentu bisa mengakibatkan bias terhadap pengumpulan dan
interpretasi data. Untuk pendapat yang demikian, silahkan kita
mendebatnya. Yang perlu digarisbawahi, meskipun penting bagi seorang
peneliti untuk tidak menjadi bias, namun penjelasan hipotesis memberikan
manfaat tertentu bagi pembaca. Outcome yang dibandingkan dengan
hipotesis biasanya akan lebih informatif daripada outcome yang berdiri
sendiri secara vakum.
Jika disajikan, hipotesis biasanya tidak selalu dituliskan dengan bahasa
statistik, tetapi dideskripsikan sebagaimana kita menuliskan kalimat biasa.
Meskipun ada juga beberapa peneliti yang menuliskannya lengkap dengan
bahasa statistiknya.
Contoh Hipotesis:
It was expected that for Euro-American women, reduction in weight over 6mo. would predict improvement in body satisfaction; while for AfricanAmerican women, greater commitment to the exercise program (i.e., greater
frequency of exercise) would predict improvement in body satisfaction,
rather than actual weight loss. Understanding such relationships might
improve weight-loss treatments by enabling them to be more sensitive to
participants ethnicities.
Source: Annesi, J. J. (2009). Correlations of changes in weight and body
satisfaction for obese women initiating exercise: Assessing effects of
ethnicity. Psychological Reports, 105(3), 10721076.

Baik background, statement of purpose, dan hyphoteses biasanya tidak


dituliskan dalam bagian terpisah, tetapi dituliskan secara langsung setelah
abstrak dalam satu heading. Jika dituliskan dalam headingtertentu, maka
biasanya dmasukkan dalam introduction. Karena itu, carilah clue untuk
memahami ketiganya dengan cepat jika waktu yang kita miliki terbatas.
Misalnya, dalam latar belakang peneliti mungkin akan menuliskan literature
review yang sangat panjang, namun kita tidak harus selalu membacanya
dengan tuntas. Cukup temukan isu mana yang akan dituju peneliti kaitannya
dengan hasil penelitian terdahulu. dan untuk mempertegas hasil telaah
tersebut, lihat tujuan penelitiannya. Setelah itu, tangkap asumsi yang
dibangun peneliti melalui hipotesis yang dirumuskannya.
Untuk
mengidentikasi
dengan
cepat background,
statement
of
purpose, dan hypotheses, kita sudah membahas clue-nya bukan?. Jadi,
gampang sebenarnya!. Lihat bagian pertama dari tulisan ini di Tips Cepat
Memahami Artikel Penelitian dalam Jurnal (1). Kita telah menyelesaikan
bagian paling penting dalam sebuah penelitian, yaitu introduction. Jika kita
sudah memahami bagian ini dengan baik, maka bagian sebelumnya
insyaalah akan lebih mudah. Dan jangan kaget, jika kemudian anda
menjadi so addicted membaca hasil penelitian..
Setelah di bagian sebelumnya kita mendiskusikan tentang bagaimana
memahami dengan cepat bagianintroduction dalam artikel penelitian, kali ini
kita
akan
mendiskusikan
tentang
bagaimana
memahami
bagian methods dengan cepat. Bagi anda yang langsung membaca link ini,
sebaiknya reviewlah terlebih dahulu dua bagian sebelumnya, yaitu
tentang Format Umum Artikel Penelitian dan Memahami dengan Cepat
Bagian Abstrak dan Introduction. Kenapa? Karena memahami artikel
penelitian dalam jurnal-jurnal internasional adalah proses berkelanjutan
yang antar bagiannya saling terkait.
Oke, kita langsung saja ke diskusi kita tentang Methods.
Methods
Methods atau yang dalam artikel berbahasa Indonesia dituliskan dengan
kata metode/metodologi secara umum menjelaskan rincian tentang
bagaimana sebuah penelitian dilakukan. Idealnya, bagian ini menyajikan
cukup informasi sehingga memungkinkan pembaca untuk melakukan
replikasi. Informasi-informasi yang biasanya dicantumkan dalam bagian ini
berkaitan dengan pertanyaan tentang; (1) Siapa yang berpartisipasi dalam
penelitian; (2) Instrumen pengukuran seperti apa yang digunakan?; dan (3)
Prosedur seperti apa yang dilakukan?. Jawaban untuk ketiga pertanyaan
tersebut biasanya menjadi sub heading dalam heading methods.
Participants
Istilah partisipan biasanya sering digunakan dalam penelitian eksperimen.
Partisipan maknanya sama dengan subyek penelitian, yang artinya adalah
setiap individu (binatang, atau siapa saja) yang menyuplai data untuk
sebuah penelitian. Dalam sub bagian ini, peneliti biasanya akan menjelaskan
berapa banyak partisipan atau subyek yang digunakan? Siapa partisipanpartisipan tersebut dan bagaimana mereka dipilih?

Deskripsi tentang partisipan penting dan dibutuhkan karena seringkali hasil


penelitian berbeda berdasarkan karakteristik partisipan (nature of
participants) yang dilibatkan. Artinya, kesimpulan hasil penelitian untuk
beberapa kasus seringkali berlaku dan valid hanya untuk individu-individu
dengan karakteristik terbatas.
Dalam sub bagian ini, peneliti juga biasanya mendeskripsikan proses
bagaimana
partisipan
tersebut
diperoleh.
Secara
teoritis,
cara
mengumpulkan partisipan beragam macamnya. Silahkan anda merujuk
kepada buku-buku yang membahas tentang teknik sampel. Yang terpenting
dalam skimming adalah bagaimana kita bisa mengidentikasi nature of
participants dalam penelitian.
Contoh Deskripsi Participants
This study was based on data from the Euro-American and African American
participants in an investigation published in 2008 (i.e., Annesi & Whitaker,
2008) that did not consider possible differences associated with ethnicities.
Data from other ethnic groups (6% of the original sample) were not analyzed
within this research. The women volunteered based on a newspaper
solicitation for an exercise and
nutrition education program for obese (Body Mass Index 30) women.
Informed consent and a release form from a physician were required to
participate. The Euro-American and African-American participants did not
signi-cantly differ on age (overall yr., ) or Body Mass Index (overallM =
36.6 kg> m2, SD = 5.1).
Source: Annesi, J. J. (2009). Correlations of changes in weight and body
satisfaction for obese women initiating exercise: Assessing effects of
ethnicity. Psychological Reports, 105(3), 10721076
Instruments
Bagian ini seringkali dilabeli dengan banyak istilah, diantaranya materials,
equipments, apparatus, instruments atau measures. Akan tetapi, maksud
dari istilah tersebut semuanya merujuk kepada penjelasan tentang alat atau
hal-hal lain (bukan cuma partisipan) yang digunakan dalam penelitian.
Tujuannya seperti yang telah dituliskan di awal, adalah untuk memberikan
deskripsi yang rinci agar pembaca dimungkinkan untuk melakukan replikasi.
Yang terpenting dalam bagian ini adalah kita memahami instrumen apa yang
digunakan peneliti untuk menjawab tujuan penelitiannya. Misalnya
instrumen tersebut berupa kuesioner, maka bagaimana kemudian kuesioner
tersebut disusun dan diukur, serta bagaimana validitas dan reliabilitasnya
juga menjadi bahasan penting yang biasanya disajikan.
Selain itu, dalam bagian ini kita mungkin akan dihadapkan pada termterm dan notasi statistik yang bisa jadi kita tidak memahaminya dengan
baik. Tapi jika kita sekedar ingin membaca cepat, abaikanlah terlebih dahulu
hal tersebut. Jika anda ingin mengetahui lebih jauh tentang hal tersebut,
saya sarankan anda membaca lebih lanjut bukunya Schuler W. hulk, Reading
Statistics and Reseach, yang diterbitkan oleh Pearson Education.
Contoh Deskripsi Instruments
Body Mass Index is the ratio of the body weight to height (kg/m2). It was
calculated using a recently calibrated scale and stadiometer. Exercise

session attendance was the total number of exercise sessions completed


over the 6 mo. study. Exercise sessions completed were recorded
electronically through a computer attached to the cardiovascular exercise
apparatus available to participants. Exercise completed outside of study
facilities was recorded by participants at a kiosk near the exercise area, or
through the Internet. The method was indicated to be valid through strong
signicant correlations previously found with changes of several measures
of cardiorespiratory function (Annesi, 2000).
Body Areas Satisfaction, a scale of the Multidimensional Body-self Relations
Questionnaire (Cash, 1994), is used to measure satisfaction with areas of
ones body, e.g., lower torso (buttocks, hips, thighs, legs) weight. It requires
responses to ve items anchored by 1: Very dissatised and 5: Very
satised. Internal consistency for women was reported as .73, and test
retest reliability was .74 (Cash, 1994). Internal consistency for the present
sample was .79. Consistent with previous research (Jakicic, Wing, & WintersHart, 2002), change (mean difference) scores were calculated by subtracting
scores at baseline from scores at Month 6.
Source: Annesi, J. J. (2009). Correlations of changes in weight and body
satisfaction for obese women initiating exercise: Assessing effects of
ethnicity. Psychological Reports, 105(3), 10721076.
Procedures
Dalam bagian ini, peneliti akan menjelaskan apa yang partisipan lakukan
atau apa yang peneliti lakukan terhadap mereka. Ingatlah bahwa bagian
metode dimasukkan dengan tujuan memberikan kemungkinan bahwa
pembaca bisa mereplikasi penelitian tersebut. Karena itu, untuk memenuhi
itu peneliti biasanya akan memberikan outline singkat tentang langkahlangkah yang perlu diikuti. Meskipun bagian ini umumnya tidaklah panjang,
namun poin penting dalam bagian ini umumnya menyajikan informasi
tentang durasi waktu, bagaimana dan dimana data dikumpulkan, dan apa
dan bagaimana jenis instruksi yang diberlakukan pada partisipan.
Contoh Procedures
A more detailed description of procedures is presented elsewhere (Annesi &
Whitaker, 2008). Briey, participants were provided access to YMCA wellness
centers in the Atlanta, Georgia, area and given orientations to a variety of
cardiovascular exercise equipment and areas for walking and running.
Assignment to treatment conditions that emphasized either behavioral
support or educational approaches to exercise was random. The behavioral
support condition stressed the use of goal setting, progress tracking, and
self-regulatory skills such as cognitive restructuring and self-reward. The
educational condition stressed the need for regular exercise and knowledge
of related physiological principles. All participants, however, were provided
six standardized nutrition education sessions, and were assigned to three
cardiovascular exercise sessions per week that progressed to 30 min. within
10 wk. Instructions on how to record exercise sessions inside the YMCA via
the computer provided, and outside of the YMCA via the Internet, were
given. To minimize biasing, measurements were made in a private area at
baseline and Month 6 by exercise specialists unfamiliar to the participants.

Source: Annesi, J. J. (2009). Correlations of changes in weight and body


satisfaction for obese women initiating exercise: Assessing effects of
ethnicity. Psychological Reports, 105(3), 10721076.
Statistical Plans
Beberapa peneliti memasukkan juga penjelasan tentang rencana analisis
data berdasarkan alat statistik yang digunakan. Dalam jurnal-jurnal di
disiplin tertentu, seperti ilmu ekonomi dan keuangan, bagian ini malah bisa
jadi tersaji dengan proporsi yang lebih besar dibandingkankan bagian yang
lain
dalammethods. Cuma
umumnya,
bagian
ini
disajikan
di
akhir methos.Yang terpenting dalam bagian ini adalah bagaimana kita
mengidentikasi dan memahami alat statistik yang akan digunakan.
Meskipun memang butuh skill khusus untuk memahami bagian yang ini,
namun yang terpenting adalah tahu dulu tentang prosedur statistik yang
bagaimana yang digunakan (lalu jika anda mau carilah referensi tentang
prosedur tersebut) agar kita bisa memahami dengan utuh hasil penelitian
tersebut.
Contoh Statistical Plans
An intention-to-treat design was incorporated where data missing at Month
6 was replaced by baseline scores (Gadbury, Coffey, & Allison, 2003).
Statistical signi-cance was set at (two-tailed). An a priori power analysis
suggested that 64 participants per group were required to detect a medium
effect size at the statistical power of .80.
Source: Annesi, J. J. (2009). Correlations of changes in weight and body
satisfaction for obese women initiating exercise: Assessing effects of
ethnicity. Psychological Reports, 105(3), 10721076.
Bagi anda yang punya keinginan untuk mereplikasi suatu penelitian
tertentu, maka tidak boleh tidak anda harus meluangkan waktu lebih banyak
untuk memahami dengan baik bagian methods. Tapi bagi anda yang sekedar
membaca hasil penelitian sebagai referensi pembanding saja, maka cukup
pahami (1) Siapa yang berpartisipasi dalam penelitian; (2) Instrumen
pengukuran seperti apa yang digunakan?; dan (3) Prosedur seperti apa yang
diberlakukan pada partisipan?
Selain itu, untuk memahami prosedur statistik dengan baik, kita juga harus
memiliki skill yang cukup baik agar kita bisa membaca kritis prosedur
statistik yang digunakan. Karena itu, skill tersebut tidak bisa didapatkan
dengan hanya melakukan skimming, tetapi harus membaca referensireferensi lain tentang prosedur statistik yang bersangkutan (Umumnya
artikel dalam jurnal tidak akan menjelaskannya secara sangat rinci). Buku
yang saya sarankan untuk dibaca di awal, menurut saya sangat bermanfaat
bagi anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang prosedur-prosedur
statistik yang umum digunakan dalam sebuah penelitian, dengan cara yang
lebih lebih mudah dan cepat.
Di bagian terakhir ini, saya akan membahas tentang bagaimana hasil
penelitian (result), diskusi(discussion), dan
daftar
pustaka (references) biasanya dituliskan secara umum. Dengan memahami
format
tersebut,
diharapkan
kita
bisa
melakukan
pembacaan

cepat (skimming) untuk memahami apa yang sebenarnya dimaksudkan


peneliti dalam bagian-bagian tersebut.
Results
Results secara umum menyajikan hasil investigasi yang dilakukan peneliti.
Ada tiga cara dimana resultsatau hasil penelitian biasanya dituliskan atau
dilaporkan dalam jurnal. Pertama, results disajikan dalam bentuk teks atau
deskripsi kalimat. Artinya, bahwa hanya ada rangkaian kata per kata tanpa
disertai gambar atau tabel tertentu. Kedua, results dirangkun dalam satu
atau lebih tabel. Ketiga, resultsditampilkan dalam bentuk grak atau
gambar-gambar tertentu. Masing-masing cara tersebut cukup jarang
ditemukan tanpa dikombinasikan dengan cara lainnya. Umumnya, ketiga
cara tersebut sering dikombinasikan untuk membantu pembaca memperoleh
gambaran yang lebih komprehensif tentang bagaimana sebuah penelitian
menghasilkan temuannya.
Contoh Results
Exercise attendance did not signicantly differ between the Euro-American
and African-American women (t1,174 = 1.66, < 0.10). The mean number of
exercise sessions attended per week was 2.07 (SD =0.63). GLM mixedmodel repeated measures analysis of variance indicated no signicant
difference in Body Mass Index scores between groups (F1,174 = 3.29, <
0.07; 2 = .02). Changes in Body Mass Index over 6 mo. were signicant
(F1,174 = 41.01, < 0.001; 2 = .19); however, the change did not
signicantly differ by group. There was no signicant difference in Body
Areas Satisfaction scores between groups (F1,174 = 1.03, < 0.31; 2 = .
003). Changes in Body Areas Satisfaction were signicant (F1,174 = 95.93,
< 0.001; 2 = .35) however, the changes did not signicantly differ by group.
For the Euro-American women, change in Body Mass Index was signicantly
correlated (r = -0.36) with change in Body Areas Satisfaction, and exercise
session attendance was signicantly correlated (r = -0.41) with change in
Body Mass Index. There was no signicant correlation between exercise
session attendance and change in Body Areas Satisfaction (r = 0.17). For the
African-American women, change in Body Mass Index was not signicantly
correlated with change in Body Areas Satisfaction (r = -0.02). Exercise
session attendance was, however, signicantly correlated with both change
in Body Mass Index (r = -0.46) and change in Body Areas Satisfaction (r =
0.23).
Source: Annesi, J. J. (2009). Correlations of changes in weight and body
satisfaction for obese women initiating exercise: Assessing effects of
ethnicity. Psychological Reports, 105(3), 10721076.
Contoh di atas memasukkan istilah-istilah statistik, singkatan, dan beberapa
angka yang barangkali menyulitkan bagi kita yang tidak terlalu familiar
dengan hal tersebut. Tapi gak usah risau dan galau. Kenapa? Karena jika kita
hanya membaca jurnal untuk kepentingan profesional atau sekedar ingin
mengetahui hasil penelitian tersebut, kita boleh melewatinya. Akan tetapi,
jika kita membaca artikel hasil penelitian dengan tujuan mereviewnya, mau
tidak mau kita harus mengerti notasi-notasi dan maksud dari istilah-istilah
statistik tersebut. Dan Jika kita adalah mahasiswa atau peneliti sebaiknya

membiasakan dan mengembangkan kemampuan dalam memahami hal


tersebut. Ingat, kadangkala seorang peneliti menggunakan alat statistik
yang kurang tepat dalam penelitiannya. Dan kita tidak akan pernah bisa
mengetahuinya tanpa setidaknya memahami alat-alat statistik.
Yang perlu ditekankan di sini kita tidak harus jago matematika dan statistik
untuk memahami dan mengevaluasi sebuah hasil penelitian. Yang perlu kita
lakukan hanya menjadi familiar dengan istilah, simbol, dan logika yang
digunakan peneliti. Karena itu, untuk kesekian kalinya saya menyarankan
anda membaca bukunya Schuler W. Huck, Reading Statistics and
Reseacrh yang diterbitkan oleh Pearson Education (Tulisan yang anda baca
ini disarikan dari buku tersebut). Buku tersebut mebimbing kita untuk bisa
memahami dengan cepat artikel penelitian dengan cara yang sangat mudah,
bahkan bagi kita yang tidak menggemari statistik.
Discussion
Jika bagian results memuat laporan teknis tentang bagaimana hasil dari
sebuah penelitian, maka bagiandiscussion umumnya memuat interpretasi
non-teknis dari hasil penelitian. Dalam arti yang lain, penulis biasanya
menggunakan bagian ini untuk menjelaskan apakah hasil penelitian berhasil
memenuhi tujuan utama penelitian. Bagian discussion terutama ditulis untuk
mendiskusikan apakah pertanyaan penelitian yang dirumuskan di awal
terjawab atau tidak.
Di bagian ini, kebanyakan penulis juga mendeskripsikan kemungkinankemungkinan yang masuk akal kenapa hasil penelitiannya menghasilkan
kesimpulan tertentu. Selain itu, penulis juga akan mendiskusikan tentang
kemungkinan-kemungkinan yang mungkin dimasuki oleh para peneliti lain di
kemudian hari berkaitan dengan objek yang dikajinya. Perlu dicatat, kadang
beberapa peneliti menggunakan istilah conclusion untuk menjelaskan hal
yang
sama
dengan discussion. Bahkan,
kadang
ada
juga
yang
menggunakannya secara bersama-sama di bagian terpisah.
Yang perlu ditekankan di sini adalah, jika kita seorang peneliti dan mencari
kemungkinan replikasi untuk sebuah penelitian tertentu, maka bacalah
bagian ini dengan seksama dan manfaatkan saran-saran yang dianjurkan
peneliti dalam bagian ini sebagai pertimbangan awal kita.
Contoh Discussion
As expected, change in Body Mass Index was signicantly related to change
in Body Areas Satisfaction for only the Euro-American women. It is possible
that concern about body image in this ethnic group prompted more frequent
self-weighing. Knowledge of weight change may, thus, have served as a
marker for satisfaction with ones body. Although improvements in barriers
and task self-efcacy were not directly measured, it is possible that the
association of exercise session attendance and change in Body Areas
Satisfaction for the African American women were linked to perceptions of
competence (in maintaining a program of exercise) for them. It should be
acknowledged that this is speculative, and direct measurement will be
required for substantiation. Possibly, weight management for Euro-American
women should focus on measured, manageable progress, while for AfricanAmerican women the focus should be on building self-regulatory skills

required to maintain weight-loss behaviors. Although this research clearly


requires replication and extension, and was limited as a eld design,
analysis suggested that accounting for such ethnic differences when
assessing psychological variables possibly related to weight loss in women is
much needed.
Source: Annesi, J. J. (2009). Correlations of changes in weight and body
satisfaction for obese women initiating exercise: Assessing effects of
ethnicity. Psychological Reports, 105(3), 10721076.
References
Laporan penelitian umumnya memuat rangkain buku, artikel jurnal, dan
sumber material lainnya yang dijadikan referensi dalam penelitian.
Kebanyakan material tersebut disebutkan penulis dalam bagianliterature
review di bagian awal artikel. References atau daftar pustaka menjadi
penting dan sangat membantu bagi kita jika kita ingin mempelajari topik
tertentu dari hasil penelitian yang sedang kita baca. Membaca buku atau
artikel yang tertulis di daftar pustaka akan membantu kita memperoleh
pemahaman yang lebih jelas tentang mengapa seorang peneliti melakukan
penelitian dengan topik tertentu.
Setiap jurnal biasanya punya style sendiri yang merujuk kepada pedoman
tertentu dalam gaya penulisan pustaka. Dalam jurnal-jurnal sosial, umumnya
jurnal-jurnal internasional merujuk kepada format yang telah ditentukan
oleh American Psychological Association (APA). Namun ini tak penting bagi
kita yang hanya bertujuan untuk membaca cepat hasil penelitian dalam
jurnal. Kecuali jika kita di kemudian hari bermaksud mengirimkan laporan
hasil penelitian kita pada jurnal-jurnal internasional, maka penulisan daftar
pustaka juga menjadi penting untuk kita perhatikan.
Contoh penulisan references dengan APA Style
Annesi, J. J. (2000). Effects of minimal exercise and cognitive-behavior
modication on adherence, affective change, self-image, and physical
change in obese females. Perceptual and Motor Skills, 91, 322336.
Annesi, J. J. (2006). Relations of perceived bodily changes with actual
changes and changes in mood in obese women initiating an exercise and
weight-loss program. Perceptual and Motor Skills, 103, 238240.
Memahami format-format umum dalam bagian-bagian yang telah dibahas
dalam bagian 1, bagian 2,bagian 3, dan bagian 4, akan memudahkan kita
mengidentikasi rerangka penelitian secara umum. Dengan memahami
rerangka tersebut, kemudian kita tinggal mencari clue penting yang ada
pada setiap bagiannya. Setelah itu, kita bisa mengakrabkan diri secara
perlahan terhadap notasi-notasi, teknik statistik, atau simbol yang biasanya
digunakan dalam penelitian. Memang tidak akan semudah ketika kita
membaca artikel di koran. Tetapi dengan kebiasaan yang kita terapkan,
semuanya akan terasa mudah kemudian. Yang perlu dicatat, tidak usah
terbebani untuk membaca detail sekali hasil penelitian. Karena secara alami
otak kita hanya akan merekam hal-hal yang telah kita framing dalam sebuah
bacaan. Itu berlaku untuk semua orang, termasuk para peneliti. Karena itu,
framinglah otak kita dengan mengidentikasi clue-clue yang penting dari

sebuah penelitian. Clue-Clue tersebutlah yang sedang kita bahas dalam


tulisan ini, mulai dari bagian 1, bagian 2, dan bagian 3. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai