Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JENIS EDENTULOUS
Edentulous adalah kondisi dimana hilangnya seluruh gigi asli.
Kehilangan gigi telah lama dianggap sebagai bagian dari proses penuaan.
Kehilangan gigi dapat disebabkan oleh kerusakan gigi, periodontitis, atau
kecelakaan. Edentulous lebih banyak terdapat pada masyarakat yang tingkat
sosial-ekonominya rendah. Kehilangan gigi dapat menyebabkan estetik yang
buruk dan proses biomekanis, keadaan ini menjadi lebih buruk ketika pasien
dengan edentulous total dan kehilangan seluruh jaringan periodontal. Pada
sebagian besar pasien yang mengalami kehilangan gigi merupakan suatu hal
yang
buruk dan menimbulkan keinginan mencari perawatan gigi untuk
memelihara
kesehatan gigi serta penampilan yang baik secara sosial.
Hilangnya beberapa gigi disebut edentulous sebagian dan hilangnya
seluruh gigi disebut edentulous total. Edentulous total dapat didefinisikan
sebagai
keadaan fisik dari rahang diikuti hilangnya seluruh gigi dan kondisi dari
jaringan
pendukung tersedia untuk terapi penggantian atau rekonstruksi. Edentulous
sebagian didefinisikan sebagai hilangnya beberapa tetapi tidak semua gigi
asli
pada lengkung rahang. Pada pasien edentulous sebagian, hilangnya
gigidilanjutkan dengan penurunan tulang alveolar, gigi tetangga dan
pengaruh tingkat
kesulitan jaringan pendukung dalam menerima restorasi prostetik yang
adekuat.
Emosional
Kehilangan gigi dapat menimbulkan dampak emosional dalam
kehidupan sehari-hari.Kehilangan gigi terutama di regio depan dapat
mengganggu estetis yang memengaruhi aspek psikologis
individu.Pada kehilangan gigi depan biasanya memperlihatkan wajah
dengan bibir masuk ke dalam dan dagu menjadi tampak lebih ke
depan. Selain itu akan timbul garis yang berjalan dari lateral sudut
bibir dan terbentuk lipatan-lipatan yang menyebabkan sulkus
nasolabial menjadi lebih dalam, sehingga wajah tampak lebih
tua.Adanya perubahan-perubahan ini membuat individu merasa
sangat terganggu, kehilangan percaya diri, sadar akan penampilan
dan menganggap kehilangan gigi sesuatu yang tidak patut
dibicarakan sehingga pasien akan merahasiakannya.
Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang mengungkapkan
bahwa ada pengaruh emosional yang signifikan sebagai konsekuensi
kehilangan gigi dimana lebih dari 45% individu merasa sulit untuk
menerima kehilangan gigi yang dialaminya. Berdasarkan penelitian
Suresh dkk (2010) dilaporkan bahwa individu yang kehilangan gigi
cenderung merasa malu saat tersenyum didepan orang lain. Setiap
orang ingin diterima dan ingin berinteraksi dalam kelompok sosial
dengan nyaman namun hal ini dapat terganggu karena kehilangan
gigi dapat mengganggu penampilan dan berbicara. Hal tersebut dapat
menurunkan tingkat kepercayaan diri individu sehingga akan
cenderung menarik diri dari masyarakat. Oleh karena itu,faktor estetis
menjadi motivasi utama pasien dan penting untuk melakukan
perawatan prostodonsia.
Sistemik
Fungsional
Dampak fungsional yang diakibatkan oleh kehilangan gigi dapat
berupa gangguan berbicara dan ganguan pengunyahan
1. Gangguan Bicara
Kehilangan gigi dapat menurunkan fungsi bicara karena gigi
memiliki peranan yang penting dalam proses berbicara. Beberapa
huruf dihasilkan melalui bantuan bibir dan lidah yang berkontak
dengan gigi-geligi. Huruf-huruf yang dibentuk melalui kontak antara
lidah dan gigi-geligi adalah huruf konsonan seperti s, z, x, d, n, l, j, t,
th, ch dan sh. Sedangkan huruf yang dibentuk melalui kontak antara
bibir dan gigi-geligi yaitu f dan v. Individu yang mengalami kehilangan
gigi akan sulit menghasilkan huruf-huruf tersebut terutama pada gigi di
bagian anterior. Hal tersebut akan mengganggu proses bicara dan
berkomunikasi. Menurut Palmer (1974), pada individu yang masih
memiliki gigi-geligi yang lengkap maka gigi posterior berperan dalam
membantu pergerakan lidah saat berbicara
2. Gangguan Pengunyahan
Sistem pengunyahan merupakan suatu unit fungsional yang terdiri
dari gigi, jaringan pendukung gigi, sendi temporomandibula, otot-otot
termasuk bibir, pipi, lidah, palatum, sekresi saliva dan peredaran
Refferensi :
1. Repository USU
2. Kida,dkk.2008