Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara
pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi
suara.
Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia
yang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan
sel-sel pembau.setiap sel pembau mempunyai rambut -rambut halus(silia olfaktori)di ujungnya
dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
4.1
Morfologi
dan
Anatomi
Hidung
Kita dapat mencium bau dengan baik menggunakan indra hidung. Coba rasakan ketika
Anda terserang penyakit pilek. Saat terserang penyakit pilek, hidung kita agak sulit
mencium
bau-bau
yang
ada.
Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh tulang. Rongga atas berisi
ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori (saraf pembau).Hidung
terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel
epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi
lendir
dan
rambut-rambut
pembau.
Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra pembau.
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu
pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas
kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara inspirasi mencapai reseptor
pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat
dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impulss yang menjalar ke
akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut saraf I
otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang ethmoid masuk ke
rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron tractus olfactorius dan
impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks otak untuk
diinterpretasikan.
3. Fisiologi Hidung
Jalan napas
Udara masuk melalui nares anterior, lalu naik ke atas setinggi konka
media dan kemudian turun ke bawah ke arah nasofaring, dan
seterusnya. Pada ekspirasi terjadi hal sebaliknya.
Alat pengatur kondisi udara (air condition-ing)
Mukus pada hidung berfungsi untuk mengatur kondisi udara
Penyaring udara
Mukus pada hidung berfungsi sebagai penyaring dan pelindung
udara inspirasi dari debu dan bakteri bersama rambut hidung, dan
silia.
Sebagai indra penghidu
Fungsi utama hidung adalah sebagai organ penghidu, dilakukan
oleh saraf olfaktorius.
Untuk resonansi udara
yang
paling
atas,
kubah
tulang,
yang
tidak
dapat
belakangnya
disebut
nares
posterior
(choanae)
yang