PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesitas telah menjadi pandemi global di seluruh dunia dan dinyatakan
sebagai masalah kesehatan kronis terbesar oleh World Health Organization (WHO).
Data WHO menyebutkan bahwa prevalensi obesitas secara global untuk golongan
umur >18 tahun semakin meningkat. Secara keseluruhan, untuk umur >18 tahun
terjadi peningkatan dari 11,5% pada tahun 2010 menjadi 12,9% pada tahun 2014.
Pada perempuan >18 tahun terjadi peningkatan dari 13,7% pada tahun 2010
menjadi 15,2% pada tahun 2014. Sedangkan pada laki-laki >18 tahun terjadi
peningkatan dari 9,3% pada tahun 2010 menjadi 10,7% pada tahun 2014.
Prevalensi obesitas untuk golongan umur >18 di Asia Tenggara juga
meningkat. Dimana secara keseluruhan prevalensi obesitas meningkat dari 4% pada
tahun 2010 menjadi 5% pada tahun 2014. Untuk perempuan >18 tahun meningkat
dari 5,6% pada tahun 2010 menjadi 6,8% pada tahun 2014. Sedangkan untuk lakilaki >18 tahun juga meningkat dari 2,5% pada tahun 2010 menjadi 3,2% pada tahun
2014.
Sementara itu, untuk prevalensi obesitas di Indonesia menurut Riskesdas
2013 untuk umur >18 tahun secara keseluruhan meningkat dari 18,8% pada tahun
2007 menjadi 26,6% pada tahun 2013. Untuk perempuan >18 tahun, peningkatan
terjadi dari 14,8% pada tahun 2007, menjadi 32,9% pada tahun 2013. Sedangkan
untuk laki-laki >18 tahun, meningkat dari 13,9% pada tahun 2007, menjadi 19,7%
pada tahun 2013. Untuk provinsi Sumatera Utara juga terjadi peningkatan prevalensi
obesitas untuk umur >18 tahun dengan hasil prevalensi berada diatas prevalensi
nasional.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 FAST FOOD
Fast food adalah makanan yang tersedia dalam waktu cepat dan siap santap.
Keberadaan fast food dipasaran sangat bervariasi dan disesuaikan dengan daya beli
masyarakat sehingga sangat cocok dan praktis bagi mereka yang tidak memiliki
cukup waktu untuk memasak makanan sendiri. Fast food umumnya diproduksi
industri pangan berteknologi tinggi dengan penambahan pengawetan dan cita rasa
dari produk fast food.
Munculnya fast food di industri makanan menyebabkan perubahan gaya
hidup dan pola makan masyarakat, terutama pada remaja. Berbagai restoran yang
biasanya digunakan remaja untuk berkumpul bersama teman-temannya, menyajikan
berbagai macam variasi fast food sesuai selera dan daya beli masyarakat.
Dengan demikian sebetulnya fast food memang cukup membantu dan
memudahkan para konsumen untuk melepaskan rasa lapar dan memenuhi
kebutuhan primer berupa makanan tanpa harus menunggu lama. Dengan adanya
fast food, tak heran jika masyarakat mulai dari kalangan anak-anak sampai orangtua
menyukai makanan fast food. Namun para masyarakat yang mengkonsumsi fast
food harus menyadari resiko dari fast food, karena tidak semuanya fast food
menyehatkan dan tidak semuanya memiliki kandungan gizi yang baik. Jika
menkonsumsi fast food, maka hendaknya memperhatikan pola hidup yang sehat.
2.1.1 KANDUNGAN GIZI MAKANAN CEPAT SAJI
Secara umum makanan cepat saji mengandung kalori, kadar lemak, gula dan
sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam askorbat, kalsium dan
folat.
No
Nama Makanan
Berat
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
.
1.
2.
3.
4.
Pizza
Humberger
Donat
Fried Chicken
100
100
100
100
253
279
357
867
14,3
129
9,4
41
9,8
135
10,4
57
27
273
56,5
54
5.
6.
7.
Chicken Nugget
Mie Instan
Kentang Goreng
60
75
100
250
330
274
14
9
3,5
13,5
13
14,6
11,8
47
35,7
food
mengandung
banyak
karbohidrat
dan
lemak.
Jika
mengkonsumsi makanan cepat saji dan jarang berolahraga maka tubuh akan
mengalami kenaikan berat badan yang tidak sehat. Kandungan lemak yang
terdapat pada fast food tidak dapat digunakan dengan baik tanpa olahraga.
Lemak inilah yang kemudian tersimpan dan menumpuk dalam tubuh.
3. Pemicu Penyakit Degeneratif
Penyakit degeneratif dapat berupa serangan jantung, diabetes dan
tekanan darah tinggi. Kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan cepat
saji dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya serangan jantung koroner. Kandungan kalori dan
lemak jenuh yang tinggi pada makanan fast food juga dapat memicu
resistensi insulin yang berujung pada penyakit diabetes. Selain itu fast food
juga mengandung garam yang tinggi untuk membuat fast food menjadi lebih
nikmat. Garam mengandung natrium, saat kadar natrium dalam darah tinggi
dan tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal, maka volume darah akan meningkat
karena natrium menarik dan menahan air. Hal ini menyebabkan jantung
bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh sehingga
menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi.
2.2 OBESITAS
mendiagnosis
obesitas
harus
ditemukan
gejala
klinis
serta
ukuran selnya
melebihi normal. Biasanya obesitas ini dimulai sejak masa anak-anak sampai
dewasa, dan biasanya sulit untuk menurunkan berat badan.
2.3 KERANGKA TEORI
FAKTOR GENETIK
POLA KONSUMSI
SEHARI HARI
TINGKAT STRES
SOSIAL EKONOMI
STATUS
GIZI LEBIH
PENYAKIT LAIN
LINGKUNGAN
AKTIVITAS FISIK
UMUR
SOSIAL EKONOMI
YANG TINGGI
OBESITAS
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang akan dilakukan adalah survey analitik yaitu peneliti
yang memcoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Kemudian
melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena. Penelitian ini menggunakan
pendekatan Crossecsional, artinya semua variabel yang termasuk efek akan diteliti
dan dikumpulkan pada waktu yang bersamaan.
3.2 LOKASI PENELITIAN
Penelitian akan dilakukan di Kecamatan Padang Bolak, Padang Lawas Utara.
3.3 POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMP di Kecamatan Padang
Lawas Utara.
2. Sampel
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive
sampling dengan pengambilan sampel berdasarkan jumlah sampel yang
memenuhi kriteria yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, antara lain:
a. Kriteria Inklusi
Karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang
terjangkau dan akan diteliti. Kriteria inklusi dalam penelitian yaitu para siswi
yang bersedia menjadi responden.
b. Kriteria Eksklusi
Menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria
inklusi dan studi karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini
adalah siswi yang tidak hadir seminggu sebelum penelitian atau selama
penelitian.
3.4 VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Bebas (Independen Variabel)
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pola konsumsi fast food.
2. Variabel Terikat (Dependen Variabel)
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Obesitas
Konsumsi
fast food
Defenisi
Keadaan tubuh sebagai
hasil dari makanan yang
dikonsumsi dan
penggunaannya oleh tubuh
yang diukur dengan
menggunakan indikator
BB/U.
Frekuensi responden
mengkonsumsi makanan
siap saji, tinggi energi,
lemak dan rendah serat
seperti fried chicken, pizza,
hamburger, hotdog,
spaghetti, donuts
Alat Ukur
Timbangan untuk
mengukur berat
badan dengan
ketelitian 0,01 cm
Cara Ukur
Penimbangan
berat badan
dengan cara
yang benar
Formulir FFQ
Wawancara
2. INSTRUMEN PENELITIAN
merencanakan
pelaksanaan
penelitian
berdasarkan
prosedur
Peneliti
memberikan
surat
pengantar
studi
pendahuluan
kepada
:1
:2
:3
b. Obesitas
Obesitas akibat konsumsi Fast Food
:1
Obesitas bukan karena konsumsi Fast Food : 2
3. Entering
Yaitu proses memasukkan data kedalam komputer untuk menganalisis
data dengan program SPSS.
4. Cleaning (Pembersihan data)
Yaitu menghilangkan data-data yang tidak diperlukan dan mengecek
kembali apakah data yang sudah dientri terdapat kesalahan atau tidak.
5. ANALISIS DATA
1. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik setiap
variabel penelitian. Analisis univariat dalam penelitian ini menggunakan
distribusi frekuensi yang bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik setiap
variabel penelitian. Adapun variabel yang di analisis adalah pola konsumsi
fast food dan obesitas.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat diperlukan untuk menjelaskan hubungan dua variabel
yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat Analisis bivariat pada
penelitian ini digunakan untuk melihat hubungan pola konsumsi fast food
dengan kejadian obesitas pada siswi SMP di Kecamatan Padang bolak.
Dalam penelitian ini menggunakan tabel 3x4, jenis variabel kategorikkategorik. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square, jika tidak memenuhi
syarat maka menggunakan uji fisher.
Syarat dari penggunaan perangkat lunak (chi square) diatas adalah
sampel harus lebih besar (n > 30), sel sel tidak boleh ada yang nol, expeted
count sel sel harus 5, bila ada sel dengan expeted count < 5 maksimal 20
% dari jumlah sel.
Dikatakan ada hubungan apabila nilai p , sebaliknya jika p > maka
diputuskan tidak ada hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen dalam penelitian ini.
6. ETIKA PENELITIAN
Etika penelitian terdiri dari 3 macam yaitu:
1. Informed consent
yang
akan
dilaksanakan,
mempunyai
hak
untuk
bebas
subjek penelitian
dengan
cara
tidak memberikan
atau
DAFTAR PUSTAKA
WHO Obesity. Tersedia : http://apps.who.int/gho/data/view.main.2480A?lang=en.
(diakses tanggal 3 Mei 2016)
Penyajian
Pokok-Pokok
Hasil
Riset
Kesehatan
Dasar
2013.
Tersedia
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/pokok2%20hasil%20riskesdas
%202013.pdf (diakses tanggal 3 Mei 2016)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43850/4/Chapter%20I.pdf
(diakses
10
Yogyakarta.
Sheva
Arlinda.
2015.
Tersedia
Muhammadiyah
Banda
Aceh.
Sri
Wahyuni.
2013.
Tersedia
Taruli
Rohana
Sinaga.
2012.
Tersedia
D
I
S
U
S
U
N
OLEH: