Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH OPERASI RISET

MODEL PERSEDIAAN EOQ (SEDERHANA) DAN


BACKORDER
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 5
1. Candra Muktamar
2. Fitri Nurjanna
3. Malona Sabila Parinduri
4. Nia Irmaya

5. Nia Irmaya

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan
kepada anggota kelompok V sehingga dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas ini tepat
waktu. Shalawat dan salam tidak lupa kami sampaikan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad Swt semoga dengan selalu bershalawat kepadanya kita akan mendapat syafaat
nya di akhirat kelak.
Makalah ini berisi mengenai Model pengendalian (EOQ sederhana ) dan Backorder.
Adapun tujuan makalah ini diselesaikan selain memenuhi tugas dari Dosen pengampu yaitu
memenuhi bahan bacaan dikelas ketika persentasi
Demikian Makalah ini diselesaikan kami memohon kritik kepada dosen pengampu untuk
kebaikan kami masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Medan , 8 November 2016

Kelompok V

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2
BAB PENUTUP .................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena
persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva
lancer. Bila perusahaan menanamkan terlalu banyak dananya dalam persediaan, menyebabkan
biaya penyimpanan yang berlebihan, dan mungkin mempunyai opportunity cost yang lebih
besar. Demikian pula, bila perusahaan tidak mempunyai persediaan yang mencukupi, dapat
mengakibatkan biaya biaya terjadinya kekurangan bahan.
Persediaan adalah segala sesuatu/sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam
antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan

dari sekumpulan produk phisikal pada

berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses, dan kemudian
barang jadi. Persediaan merupakan salah satu aset yang paling mahal di banyak perusahaan,
mencerminkan sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer operasi diseluruh
dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik itu sangatlah penting. Di
satu pihak, suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara menurunkan tingkat
persediaan di tangan. Di pihak lain, konsumen akan merasa tidak puas bila suatu produk
stoknya habis. Oleh karena itu, perusahaan harus mencapai keseimbangan antara investasi
persediaan dan tingkat pelayanan konsumen.
Semua organisasi mempunyai beberapa jenis sistem perencanaan dan pengendalian
persediaan. Dalam hal produk-produk fisik, organisasi harus menentukan apakah akan
membeli atau membuat sendiri produk mereka. Setelah hal ini ditetapkan, langkah berikutnya
adalah meramalkan permintaan. Kemudian manajer operasi menetapkan persediaan yang
diperlukan untuk melayani permintaan tersebut. Pada makalah ini, akan dibahas fungsi, jenis,
dan pengelolaan persediaan. Kemudian akan dibicarakan mengenai metode Economic Order
Quantity serta Analisis ABC yang digunakan dalam manajemen persediaan.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah Operasi Riset. Tujuan yang
diharapkan adalah agar mahasiswa mengetahui bagaimana mengelola persediaan dengan
mengunakan metode metode manajemen persediaan yang ada.
C. Manfaat
Makalah ini diharapkan memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya berupa ilmu mengenai pengelolaan persediaan pada perusahaan. Semoga makalah
ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak yang ingin mempelajari hal yang berkaitan
dengan persediaan.
1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Model Pengendalian persediaan EOQ (Economic Order Quantity) sederhana.
Model Economic Order Quantity (EOQ) adalah model yang dapat dipergunakan baik
untuk barang barang yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri. Model EOQ adalah nama
yang biasa digunakan untuk barang barang yang dibeli. Model EOQ digunakan untuk
menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan

biaya langsung

penyimpanann persediaan dan biaya kebalikannya ( inverse cost ) pemesanan persediaan.


Gambar dibawah menunjukkan hubungan antara biaya penyimpanan dan biaya pemesanan
dalam bentuk grafik.

Model EOQ di atas dapat diterapkan bila anggapan anggapan berikut ini dipenuhi:

Permintaan akan produk konstan, seragam, dan diketahui (deterministik)

Harga/unit produk konstan

Biaya simpan/unit/th konstan

Biaya pesan/order konstan

Wakttu antara pesanan dilakukan dan barang diterima (lead time/L) konstan

Tidak terjadi kekurangan barang/back order

Adapun rumus yang digunakan dengan menggnakan EOQ adalah


Q=

2D S
H

dimana
H=h xc
2

Biaya pemesanan per tahun (Ordering cost):


OC

= S (D/Q)

Biaya pengelolaan persediaan per tahun (Carrying cost)


CC

= ic (Q/2)

Maka, total biaya persediaan:


TC=H

Q
D
+S
2
Q

Frekuensi pemesanan
F=

D
Q

Jarak tiap pesanan


T=

h ari kerja
F

Keterangan
Q

:EOQ (Economic Order Quantity )

: Besar laju permintaan (demand rate) dalam unit per tahun.

:Biaya setiap kali pemesanan (ordering cost) dalam rupiah per pesanan

:Biaya per unit dalam rupiah per unit

: Biaya pengelolaan (carrying cost) adalah persentase terhadap nilai persediaan

pertahun.
TC

:Biaya total persediaan dalam rupiah per tahun.

OC : Biaya pemesanan per tahun (Ordering cost)


CC

: Biaya pengelolaan persediaan per tahun (Carrying cost)

: Frekuensi pemesanan

Contoh :
Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku sebesar 12.000 unit per
tahun. Biaya pemesanan untuk pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 50.000/unit dan
10 % /tahun. Jika harga bahan baku per unit 3.000 Hari dan hari kerja per tahun adalah 350
hari. Waktu tunggu (lead time) untuk pengiriman bahan tersebut selama 10 hari
Pertanyaan:
1. Hitunglah EOQ
3

2. Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan bahan tersebut
3. Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
Jawab :
DIk :
S

: 10.000

: 150/unit

: 10 %

: 3000 / unit

Dit dan penyelesaian:

EOQ=

TC=H

2 ( 12.000 ) (50.000)
2D S
=
=2000 unit
H
300

Q
D
200
12.000
+ S =TC =300
+5000
=600.000
2
Q
2
200

Jumlah pemesanan/th = D/Q = 12.000/2000=6 kali

EOQ dengan BackOrder


EOQ dengan backorders Sangat sering perusahaan dapat, dan akan mengalami,
kekurangan persediaan tanpa kehilangan penjualan selama periode kehabisan peresdiaan
(out-of-stock). Bila barang-barang disuplai terlambat ke pesanan-pesanan di waktu lalu,
backordering terjadi . Hal ini akan menyebabkan adanya biaya backordering persediaan.
Bila biaya backordering besarnya proporsional dengan kuantitas unit dan waktu barangbarang dipesan kembali, model sederhana dapat digunakan untuk menentukan EOQ.
Dengan rumus :
I=

2 DS H + B

H
B

QI 2
2Q
2
I
D
TC=H +S +B
Q
Q

Back Order= EOQI


Keterangan
EOQ : Economic order quantityl
TC

:Biaya total persediaan dalam rupiah per tahun.

BO

: biaya backordering/unit

: Biaya Simpan Per Unit

: Biaya backordering per unit

: surplus persediaan

: permintaan (demand)

:biaya pesan

Contoh soal
Seorang tenaga penjualan telah menginformasikan kepada departemen pengawasan
persediaan suatu perusahaan bahwa para pelanggan produk tertentu tidak berkeberatan
menunggu pengiriman barang bila diberikan potongan ketika harus menunggu. Tenaga
penjualan tersebut memperkirakan bahwa biaya backordering Rp 150,-per unit per tahun.
Parameter-parameter model lainnya :
D = 250.000 unit/tahun
H = Rp 50,- / unit/ tahun
S = Rp 35.000,-/order.
Dari data-data ini:
a) tentukan economic order quantity ( Q )
b) tentukan jumlah order (siklus) per tahun
c) tentukan jumlah yang dipesan kembali ( Q-1 )
Penyelesaian:
a. EOQ=..?
EOQ=

2 ( 250.000 ) (35.000)
2D S
=
=21.602 unit
H
50

b. Jumlah yang dipesan kembali =Q-I.

2 ( 250000 ) (35.000) 50+150


2 DS H + B

=16.202
H
B
50
150
I =
5

Backorder = 21.602-16.202=5.400 unit

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Model EOQ di atas dapat diterapkan bila anggapan anggapan berikut ini dipenuhi:

Permintaan akan produk konstan, seragam, dan diketahui (deterministik)

Harga/unit produk konstan

Biaya simpan/unit/th konstan

Biaya pesan/order konstan

Wakttu antara pesanan dilakukan dan barang diterima (lead time/L) konstan

Tidak terjadi kekurangan barang/back order

EOQ dengan backorders Sangat sering perusahaan dapat, dan akan mengalami, kekurangan
persediaan tanpa kehilangan penjualan selama periode kehabisan peresdiaan (out-of-stock).
Bila barang-barang disuplai terlambat ke pesanan-pesanan di waktu lalu, backordering
terjadi . Hal ini akan menyebabkan adanya biaya backordering persediaan. Bila biaya
backorderingbesarnya proporsional dengan kuantitas unit dan waktu barang-barang dipesan
kembali, model sederhana dapat digunakan untuk menentukan EOQ.

DAFTAR PUSTAKA
Aminudin. 2005. Prinsip-Prinsip Riset .Operasi. Jakarta : .Erlangga
Dimyati. Tjutju. 2003. Operations Research Model Model Pengambilan Keputusan.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Handoko, Dasar dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. BPFE, Yogyakarta, 1997.
Hamdy Taha, Operation Research An Introduction, Edisi 4, Macmillan, New York
Richard Bronson, Theory and Problem of Operation Research , McGraw-Hill, Singapore.
Subagyo Pangestu, Marwan Asri, dan T. Hani Handoko. Dasar-Dasar Operation Research,
Yogyakarta: PT. BPFE-Yogyakarta, 2000.

10

Anda mungkin juga menyukai