Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat dan
secara terus-menerus menghasilkan sesuatu yang baru berupa teknologi modern yang canggih
dan mudah digunakan. Teknologi ini sangat membantu kita dalam berbagai aspek kehidupan.
Tak lepas dari itu kita juga dituntut untuk terus kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan
teknologi dan kemudian mengembangkan teknologi tersebut melalui ilmu pengetahuan yang
telah dimiliki.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hasil perpaduan dari berbagai disiplin ilmu.
Dengan kita paham mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi maka kita dapat menjadi
manusia berguna, tidak kuno dan bermanfaat, baik bagi pribadi kita sendiri maupun orang lain.
Salah satu ilmu pengetahuan adalah ilmu sains dengan salah satu cabangnya adalah Fisika.
Fisika adalah suatu ilmu yang mempelajari peristiwa dan fenomena alam terutama yang sering
terjadi di kehidupan kita.
Ilmu pengetahuan ini menghasilkan berbagai teknologi yang modern. Teknologi ini sering
kita gunakan dalam kehidupan kita. Salah satu teknologi yang berkembang saat ini adalah
mikrokontroler Arduino.

Mikrokontroler Arduino

ini

merupakan

salah

satu

board

mikrokontroler yang sangat populer dan sudah diakui keunggulannya. Kemudahan dalam
pemograman, software dan hardwarenya yang bersifat open source menjadikan mikrokontroler
ini paling banyak digunakan di dunia. Di sini kita tidak boleh menjadi seseorang yang tertinggal
terutama dalam hal pemanfaatan dan penggunaan mikrokontroler Arduino. Untuk itu kami
membuat suatu proyek aplikasi sederhana dari Arduino dengan judul Penjemur Pakaian
Otomatis Berbasis Arduino Uno.

1.2

Tujuan
Tujuan dari pembuatan proyek aplikasi sederhana dari Arduino dengan judul Penjemur

Pakaian Otomatis Berbasis Arduino Uno adalah sebagai berikut :


1. Mengetahaui prinsip kerja dan kegunaan Arduino khususnya Arduino Uno.
2. Dapat membuat program arduino khususnya program untuk mendeteksi cuaca dan
diaplikasikan pada penggerak jemuran pakaian.
3. Mengetahui komponen komponen yang dibutuhkan serta fungsinya dari proyek
aplikasi sederhana Penjemur Pakaian Otomatis Berbasis Arduino Uno.

1.3

Batasan Masalah
Pada proyek ini kami membatasi masalah pada batasan yaitu pengaplikasian hasil

program dengan memanfaatkan komponen-komponen pada Arduino uno yang berupa


penggabungan antara motor DC, sensor LDR,sensor hujan dan resistor.
1.4

Manfaat
Manfaat yang didapat pada proposal ini adalah memberikan informasi kepada pembaca

tentang bagaimana cara membuat proyek aplikasi sederhana yang berjudul Penjemur Pakaian
Otomatis Berbasis Arduino Uno serta memahami prinsip kerja dari proyek tersebut.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Arduino Uno
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Uno memiliki 14 pin
digital input / output (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog,
resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Uno
dibangun berdasarkan apa yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler, sumber daya bisa
menggunakan power USB (jika terhubung ke komputer dengan kabel USB) dan juga dengan
adaptor atau baterai.
Arduino Uno berbeda dari semua papan sebelumnya dalam hal tidak menggunakan
FTDI chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai versi R2)
diprogram sebagai konverter USB-to-serial. Revisi 2 dari Uno memiliki resistor pulling 8U2
HWB yang terhubung ke tanah, sehingga lebih mudah menggunakan mode DFU.

Gambar 2.1 Arduino Uno


Papan Arduino Rev 3 memiliki fitur baru seperti berikut:
Pertama adalah pinout: ada penambahan pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan
dua pin baru lainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield

untuk beradaptasi dengan tegangan yang disediakan dari papan / board. Di masa depan, shield
akan kompatibel dengan kedua papan yang menggunakan AVR, yang beroperasi dengan 5V dan
dengan Arduino yang beroperasi 3.3V. Kedua adalah pin tidak terhubung, yang dicadangkan
untuk tujuan masa depan. Reset sirkuit yang sangat kuat Atmega16U2 menggantikan
Atmega8U2.
Tabel 2.1 Spesifikasi Teknik Arduino Mikro

2.2

Breadboard atau Papan Rangkaian


Breadboard adalah board yang digunakan untuk membuat rangkaian elektronik sementara

dengan tujuan uji coba atau prototipe tanpa harus menyolder.


breadboard,

Dengan

memanfaatkan

komponen-komponen elektronik yang dipakai tidak akan rusak dan dapat

digunakan untuk membuat rangkaian yang lain. Breadboard umumnya terbuat dari plastik
dengan banyak lubang di atasnya. Lubang-lubang pada breadboard diatur membentuk pola
sesuai dengan pola jaringan koneksi di dalamnya.
Breadboard yang tersedia di pasaran umumnya terbagi atas 3 ukuran: minibreadboard,
medium breadboard, dan largebreadboard. Mini breadboard memiliki 170 titik koneksi (bisa juga
lebih). Medium breadboard memiliki 400 titik koneksi. Large breadboard memiliki 830 titik
koneksi.

Gambar 2.2 Mini breadboard dan layout koneksi


Perhatikan Gambar 2.1, sebuah mini breadboard dengan 200 titik koneksi. Pada bagian
kanan dapat dilihat pola layout koneksi yang digambar dengan garis berwarna biru. Pada
breadboard tersebut dapat dilihat penulisan huruf A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J. Kemudian ada
angka 1, 5, 10, 15 dan
20. Huruf dan angka ini membentuk semacam koordinat. A1, B1, C1, D1, E1 saling
berhubungan sesuai pola koneksinya (lihat kembali garis berwarna biru). Begitu juga A2 E2,
A3 E3, F1 J1, F2 J2 dan seterusnya. Dengan memahami pola koneksi ini kita sudah bisa
memakai breadboard untuk keperluan prototipe rangkaian sehingga dapat menempatkan
komponen elektronik secara tepat sesuai dengan gambar rangkaian yang dimaksud.
2.3

Kabel USB
Kabel USB ini digunakan untuk menghubungkan antara papan Arduino dengan komputer.

Fungsinya untuk komunikasi antara Arduino dan komputer, serta untuk mengupload program
dari software arduino IDE ke perangkat arduino mikro. Kabel ini sama dengan kabel printer
sambungan USB.

Gambar 2.3 Kabel USB standar A-B

2.4

Kabel Jumper
Kabel jumper adalah kabel-kabel pendek yang digunakan untuk menghubungkan antara

komponen yang satu dengan komponen lainnya pada breadboard sehingga terdapat hubungan
listrik dan terbentuk rangkaian elektronik.

Gambar 2.4 Kabel jumper


2.5

Software Arduino IDE


Untuk menulis program pada board arduino

dibutuhkan

software Arduino IDE

(Intergrated Development Environment). IDE adalah sebuah software untuk menulis program,
mengompilasi menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memori mikrokontroler. Software
IDE arduino adalah sofware yang ditulis dengan menggunakan java.
2.6 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat
arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm biasa disimbolkan . Fungsi dari resistor
adalah:
Sebagai pembagi arus
Sebagai penurun tegangan
Sebagai pembagi tegangan
Sebagai penghambat aliran arus listrik.
Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:
Fixed Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.
Variable Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah- ubah.

Resistor Non Linier, yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh
faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.
Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.
Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai dayanya dibandingkan
resistor dari bahan karbon.
Resistor Tetap (Fixed)
Secara fisik bentuk resistor tetap seperti Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Bentuk fisik resistor


2.7 Sensor LDR
LDR adalah singkatakan dari Light Dependent Resistor yang merupakan salah satu jenis
komponen elektronika resistor. Ya, komponen ini merupakan resistor yang nilai tahanan atau
hambatannya sangat peka terhadap intensitas cahaya. Komponen LDR biasanya juga disebut
dengan photo resistor, atau photocell.
Banyak orang yang menggunakan komponen ini sebagai pengganti sensor cahaya.
Karena selain efektif, harganya pun lebih murah. Jika anda pernah melihat beberapa rangkaian
elektronika sederhana seperti lampu jalan otomatis, pastinya anda pernah melihat komponen
yang satu ini sebagai sensornya.
Perlu diketahui bahwa nilai resistansi LDR sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya.
Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menurun nilai resitansinya.

Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap), maka nilai hambatannya menjadi
semakin besar, sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
Pada umumnya sebuah LDR memiliki nilai hambatan 200 Kilo Ohm saat berada di
kondisi minim cahaya (gelap), dan akan menurun menjadi 500 Ohm pada kondisi terkena
cahaya. Tak heran jika komponen yang satu ini banyak diaplikasikan pada rangkaian dengan
tema saklar otomatis dari cahaya.
Dari penjabaran mengenai arti LDR tadi, fungsi LDR adalah sebagai saklar otomatis
berdasarkan cahaya. Jika cahaya yang diterima oleh LDR banyak, maka nilai resistansi LDR
akan menurun, dan listrik dapat mengalir (ON). Sebaliknya, jika cahaya yang diterima LDR
sedikit, maka nilai resistansi LDR akan menguat, dan aliran listrik terhambat (OFF).
LDR kerap difungsikan sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian
elektronika seperti lampu penerangan jalan otomatis, lampu kamar tidur otomatis, rangkaian
anti maling otomatis menggunakan laser, shutter kamera otomatis, dan masih banyak lagi yang
lainnya.
Prinsip kerja LDR bisa dibilang sangat sederhana, tak jauh berbeda dari variabel resistor
pada umumnya. LDR dipasang pada sebuah rangkaian elektronika dan dapat memutus dan
menyambung aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya,
maka semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit
(gelap), maka nilai hambatannya menjadi semakin besar.
Demikian sedikit informasi mengenai pengertian, fungsi, dan prinsip kerja LDR.
Semoga informasi tadi dapat memberikan manfaat dan juga inspirasi, khususnya bagi para
pembaca setia belajarelektronika.net. Sampai jumpa di ulasan menarik lainnya, dan bagikan
artikel ini kepada teman-teman anda apabila bermanfaat.

Gambar 2.7 Sensor LDR

2.8 Sensor Hujan (Rain Sensor)


Sensor hujan merupakan sebuah sensor untuk mendeteksi turunnya hujan atau untuk
mengetahui curah hujan.Sensor ini biasanya diaplikasikan dalam perangkat sensor wiper pada
mobil sehingga wiper mobil tersebut dapat otomatis bekerja ketika hujan turun.
Prinsip kerja dari sensor hujan bisa dibilang sangat sederhana, tak jauh berbeda dari
variabel resistor pada umumnya. Sensor hujan dipasang pada sebuah rangkaian elektronika dan
dapat memutus dan menyambung aliran listrik berdasarkan sensor tersebut menangkap sinyalsinyal yang sekiranya hujan akan turun dan di lihat dari parameter suhu dan intensitas air yang
mengenai sensor. Semakin parameter-parameter yang menandakan hujan akan turun pada
sensor tersebut, maka semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya, parameter-parameter
yang menandakan hujan akan turun pada sensor tersebut,maka nilai hambatannya menjadi
semakin besar.

Gambar 2.8 Sensor Hujan (Rain Sensor)

BAB III
METODOLOGI
3.1

Diagram Alir

Start

Pasang semua komponen dengan breadboard

Hubungkan semua komponen pada breadboard dengan arduino uno

Instalasi

Shift Register

Masukan Program dengan USB

Tidak
Bisa?

Ya
Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir perancangan


3.2

Alat dan Bahan


Gambar alat/bahan

Nama Alat/Bahan

Jumlah

Sensor Hujan

1 buah

(Rain Sensor)

Resistor 220K

1 buah

Arduino Uno

1 buah

Bread board

1buah

Kabel jumper male

Secukupnya

to male

Kabel USB

1 buah

Sensor LDR

1 buah

Batre ABC

1 buah

Motor dc

1buah

3.1 Langkah Kerja


3.1.1 Langkah membuat rangkaian
1. Siapkan 2 buah kabel jumper.
2. Hubungkan kabel jumper ke pin GND dan ujung kabel lainnya dihubungkan ke
pin (-) pada breadboard.
3. Hubungkan kabel jumper lainnya ke pin 5V dan ujung kabel lainnya
dihubungkan ke pin (+) pada breadboard.
4. Pasang sensor LDR pada breadboard diangka 12 dan 16 pada kolom j
5. Siapkan 3 buah kabel jumper dan resistor 220 ohm.
6. Hubungkan salah satu kabel sejajar dengan kaki kiri LDR dan ujung kabel
lainnya ke kutub postitif pada baris 11.
7. Pasang resistor. Kaki kiri resistor sejajar dengan kaki kanan LDR pada baris 16
breadboard.
8. Hubungkan kabel jumper sejajar dengan kaki kanan resistor dan ujung kabel
lainnya ke kutub negatif pada baris 20.
9. Hubungkan kabel jumper sejajar dengan kaki kiri resistor pada baris 12 dan
ujung kabel lainnya pada pin A2.
10.

Siapkan lampu LED dan 2 buah kabel jumper.

11.

Pasang LED pada breadboard pada kolom j baris 1 dan 3.

12.

Hubungkan kabel jumper sejajar dengan kaki (+) LED dan ujung kabel
lainnya dihubungkan ke pin 13.

13.

Hubungkan kabel jumper lainnya sejajar dengan kaki (-) LED dan ujung
kabel lainnya dihubungkan ke negatif pada baris ke 5 breadboard.

3.2

14.

Siapkan kabel USB dan hubungkan arduino dengan laptop.

15.

Mulai pemrograman.

Kode Pemrograman

const int analogPin=A1;


const int digitalPin=7;
int Astate=0;
boolean Dstate=0;
float LDR=0;

void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(digitalPin,INPUT);

void loop() {

Dstate=digitalRead(digitalPin); //read the value of D0


Serial.print("D0: ");
Serial.println(Dstate);

LDR=analogRead(A0);
Serial.print("LDR: ");
Serial.println(LDR);

delay(500);

if(Dstate==HIGH & LDR > 200)


{
digitalWrite(8,LOW);
digitalWrite(9,HIGH);
}
if(Dstate==LOW & LDR > 200)
{
digitalWrite(8,HIGH);
digitalWrite(9,LOW);
}
if( LDR < 200)

{
digitalWrite(8,HIGH);
digitalWrite(9,LOW);

}
}

3.3

Gambar Rangkaian dan Hasil yang Diharapkan

Gambar 3.2 Hasil yang diharapkan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar 4.1 Rangkaian alat


4.2

Pembahasan
Penjemur Pakaian Otomatis Berbasis Arduino Uno adalah sebuah proyek yang

menggabungkan 3 komponen-komponen penting pada kotak arduino, yaitu LED, ,


mikrokontroler, dan Sensor LDR. Ada hal yang harus dilakukan agar alat-alat tersebut dapat
berfungsi dengan baik.
Prinsip kerja dari proyek ini adalah arduino akan memberikan perintah LED untuk
menyala secara otomatis jika cahaya pada suatu ruangan redup Alat yang digunakan untuk
mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah
energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron.
Sensor cahaya sangat luas penggunaannya, salah satu yang paling populer adalah kamera digital.
Pada saat ini sudah ada alat yang digunakan untuk mengukur cahaya yang mempunyai 1 buah
foton saja.

Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron
bebas dengan jumlah yang relative kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut
muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya redup, LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa
disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup.
Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan
semikonduktor tersebut. Sehingga akan lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrit.
Artinya pada saat cahaya terang, LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR
memiliki resistansi kecil pada saat cahaya terang. Penerapan laindari sensor LDR ini ialah alarm
Pencuri.
Misalnya untuk rangkaian system alarm cahaya (menggunakan LDR) yang aktif ketika
terdapat cahaya. Ketika kita akan mengatur kepekaan LDR (Light Dependent Resistor) dalam
suatu rangkaian maka kita perlu menggunakan potensiometer. Kita atur letaknya agar ketika
mendapat cahaya maka buzzer atau bell akan berbunyi dan ketika tidak mendapat cahaya maka
buzzer atau bell tidak akan berbunyi.
4.3 Kode Pemrograman
const int analogPin=A1;
const int digitalPin=7;
int Astate=0;
boolean Dstate=0;
float LDR=0;

void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(digitalPin,INPUT);

void loop() {

Dstate=digitalRead(digitalPin); //read the value of D0


Serial.print("D0: ");
Serial.println(Dstate);

LDR=analogRead(A0);
Serial.print("LDR: ");
Serial.println(LDR);

delay(500);

if(Dstate==HIGH & LDR > 200)


{
digitalWrite(8,LOW);
digitalWrite(9,HIGH);
}
if(Dstate==LOW & LDR > 200)
{
digitalWrite(8,HIGH);
digitalWrite(9,LOW);
}
if( LDR < 200)
{
digitalWrite(8,HIGH);
digitalWrite(9,LOW);

}
}

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan
Dari penulisan laporan pembuatan pintu parkir otomatis ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu

:
1. Penjemur Pakaian Otomatis Berbasis Arduino Uno merupakan prototype sebagai solusi untuk
pengaturan keluar/masuk jemuran pakaian saat pergantian cuaca dari terang menjadi hujan yang
bertujuan agar jemuran tidak menjadi basah saat cuaca berubah tiba-tiba dan turun hujan.
2. Penjemur Pakaian Otomatis Berbasis Arduino Uno ini dapat digunakan sebagai pembelajaran
dalam menerapkan teknologi pada kegiatan rumah tangga.

5.2

Saran

1. Sebaiknya perlu diperkenalkan mikrocontroller selain arduino begitu juga programnya.


2. Melakukan mengembangan pada alat ini sehingga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

LAPORAN MEKATRONIKA
Menghidupkan LED dengan Sensor LDR menggunakan Arduino Uno

RIZKIA WIRA YUWANA


NURMAHDI ADI PRAKOSO
HUSNI NATA SAPUTRA
MUHAMMAD TOSSA RAHMADI
RADIX MAGSHUM A. G.
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG

2016

Anda mungkin juga menyukai