Management Information System Paper - Quiz 3
Management Information System Paper - Quiz 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi yang berkembang pesat mendorong berbagai kemudahan proses bisnis yang
ditawarkan berbagai penyedia barang dan jasa kepada konsumen. Internet merupakan teknologi yang
dianggap paling memberi kemudahan bagi perkembangan proses bisnis dengan konsumen karena telah
digunakan secara masif di seluruh penjuru dunia. Terlebih dengan munculnya era baru dalam bertransaksi,
yakni bertransaksi tanpa uang tunai atau disebut cashless. Dengan berbagai kemudahan tersebut,
konsumen semakin dimanjakan dengan sedikitnya tenaga dan waktu yang dihabiskan untuk melakukan
sebuah transaksi.
Berbagai bisnis turut serta menyesuaikan proses bisnis mereka dengan perkembangan teknologi
dan sistem transaksi cashless, termasuk bisnis hiburan. Kesibukan di kota-kota besar merupakan pemicu
utama maraknya bisnis yang menawarkan jasa hiburan, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan yaitu
dengan menonton film di bioskop. Menonton film di bioskop sudah seperti kebiasaan yang umum
dilakukan oleh masyarakat di kota-kota besar karena selain untuk hiburan, menonton juga dapat menjadi
sarana sosialisasi bersama keluarga dan teman-teman. CGV Blitz merupakan jaringan bioskop dengan
konsep yang mampu memberikan konsumen pengalaman yang berbeda saat menonton film.
CGV Blitz merupakan usungan PT Graha Layar Prima, yang didirikan oleh Ananda Siregar dan
David Hilman yang memiliki hobi menonton. Inspirasi pendirian CGV Blitz didapat dari bioskop-bioskop
kelas utama di negara tetangga, seperti Paragon Cineplex Siam (Bangkok, Thailand) dan Megabox
Cineplex (Seoul, Korea Selatan). Di dua negara tersebut bioskop minimal memiliki empat layar.
Konsumen dapat menikmati berbagai film saat menonton di CGV Blitz, karena CGV Blitz
menghadirkan minimal 8 layar di setiap lokasi bioskop. Jumlah layar yang banyak tersebut memberikan
kesempatan untuk menonton berbagai macam genre film, bukan hanya film-film Hollywood, namun juga
Bollywood, Film Festival, Arthouse, Animasi dan berbagai film yang berasal dari seluruh dunia dengan
berbagai bahasa.
Kesibukan yang dialami masyarakat terkadang menuntut bisnis memberikan layanan yang cepat
dan praktis. CGV Blitz memanjakan para konsumennya dengan memberikan pelayanan pembelian tiket
secara online dari website maupun dari smartphone serta menyediakan sistem pembelian autodebet di
lokasi CGV Blitz.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian E-Commerce
E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai proses transaksi jual beli secara elektronik
melalui media internet. Raymond McLeod, Jr. dan George P. Schell dalam buku Management Information
System menuliskan perdagangan elektronik yang disebut juga E-Commerce, adalah penggunaan jaringan
komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses bisnis. Pandangan populer dari E-Commerce
adalah penggunaan internet dan komputer dengan browser Web untuk membeli dan menjual produk.
E-Commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi
elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi
elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik (Munir Fuady, 2005).
Menurut David Baum, E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis
yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan
perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik. Bryan A. Garner
menyatakan bahwa E-Commerce adalah pembelian dan penjualan barang dan jasa dengan menggunakan
jasa komputer online di internet.
Menurut ensiklopedia bebas Wikipedia, E-Commerce didefinisikan sebagai penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, televisi, atau jaringan
komputer lainnya. E-Commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,
sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi
informasi melihat kegiatan E-Commerce sebagai aplikasi dan penerapan dari e-business yang berkaitan
dengan transaksi komersial, seperti transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), emarketing atau pemasaran online, pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran
data elektronik (electronic data interchange /EDI), dan lain sebagainya.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa E-Commerce bukan hanya proses
bisnis yang terjadi antara perusahaan dengan konsumen, tetapi juga dapat terjadi antarbisnis perusahaan
dan antara perusahaan dengan organisasi lainnya.
1. Trading partners yang sudah saling mengetahui dan umumnya sudah memiliki hubungan
partnership yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut.
Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan
dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan.
2. Pertukaran data berlangsung berulang-ulang dan secara berkala dengan format data yang
sudah disepakati bersama. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entitas yang
menggunakan standar yang sama.
3. Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data tanpa harus
menunggu partner mengirimkan data terlebih dulu.
4. Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat
didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
C. Business to Consumer (B2C)
Business to Consumer memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan secara umum dan dapat diakses dengan
bebas.
2. Servis yang diberikan bersifat umum sehingga dapat digunakan oleh konsumen secara umum.
Sebagai contoh, servis diberikan dengan menggunakan basis web karena sistem web sudah
umum digunakan.
3. Servis diberikan berdasarkan permintaan. Produsen harus siap memberikan respon sesuai
dengan permintaan konsumen.
4. Sering dilakukan menggunakan sistem pendekatan client-server.
5. Pembayaran oleh konsumen biasanya menggunakan electronic cash atau cashless dan sistem
secure payment.
D. Consumer to Consumer (C2C)
Dalam Consumer to Consumer seorang konsumen dapat menjual secara langsung barangnya
kepada konsumen lainnya, atau biasa disebut sebagai orang yang menjual produk dan jasa satu
sama lain. Contoh lain Consumer to Consumer, yaitu mengiklankan jasa pribadi di internet.
E. Customer to Business (C2B)
Dalam Consumer to Business konsumen memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa
tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut kepada
konsumen. Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga
yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan
tersebut.
F. Government to Citizens and to others
Pemerintah menyediakan layanan kepada masyarakat melalui teknologi E-Commerce.
Pemerintah
juga
dapat
melakukan
bisnis
dengan
pemerintah
lain
(Government
to
4. Communications Monitoring
Seseorang dapat memantau semua informasi rahasia dengan melakukan monitoring
komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
5. Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan
penetrasi, seperti mengubah informasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistem server
palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan informasi rahasia mereka secara
sukarela.
6. Denial of Service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
7. Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi, baik secara sengaja
maupun tidak disengaja.
2.6 Mekanisme Transaksi Pembayaran pada E-Commerce
Salah satu isu terbesar dalam implementasi sistem E-Commerce adalah mengenai mekanisme
transaksi pembayaran via internet. Dalam bisnis konvensional sehari-hari, seseorang biasa melakukan
pembayaran terhadap produk atau jasa yang dibelinya melalui berbagai cara. Cara yang paling umum
adalah dengan membayar langsung dengan alat pembayaran yang sah (uang) secara tunai (cash). Cara
lain adalah dengan menggunakan kartu kredit (credit card), kartu debit (debet card), cek pribadi
(personal check), atau transfer antar rekening (David Kosiur, 1997). Proses pembayaran biasanya
dilakukan di tempat dimana produk atau jasa tersebut diperjualbelikan. Lokasi tersebut biasa disebut
sebagai POS (Point-Of-Sale). Prinsip pembayaran di dalam sistem E-Commerce sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan dunia nyata, hanya saja internet (dunia maya) berfungsi sebagai POS yang dapat
dengan mudah diakses melalui sebuah komputer pesonal (PC).
Langkah pertama yang biasa dilakukan konsumen adalah mencari produk atau jasa yang diinginkan
di internet dengan cara melakukan browsing terhadap situs-situs perusahaan yang ada. Melalui online
catalog-nya, konsumen kemudian menentukan barang-barang yang ingin dibelinya. Setelah selesai
memasukkan semua barang (pesanan dalam bentuk informasi) ke dalam digital cart (kereta dorong
digital), maka tibalah saatnya untuk melakukan pembayaran (seperti halnya membawa kereta dorong
ke kasir di sebuah supermarket).
Langkah selanjutnya adalah konsumen berhadapan dengan sebuah halaman situs yang
menanyakan berbagai informasi sehubungan dengan proses pembayaran yang ingin dilakukan.
Informasi yang biasa ditanyakan sehubungan dengan aktivitas ini adalah sebagai berikut:
1. Cara pembayaran yang ingin dilakukan, seperti: transfer, kartu kredit, kartu debit, cek
personal, dan lain sebagainya. Jika menggunakan kartu kredit misalnya, informasi lain kerap
ditanyakan, seperti nama yang tercantum dalam kartu, nomor kartu, expire date, dan lain
sebagainya. Contoh lain adalah jika menggunakan cek personal, biasanya selain nomor cek,
ditanyakan pula nama dan alamat bank yang mengeluarkan cek tersebut.
2. Data atau informasi pribadi dari yang melakukan transaksi, seperti: nama, alamat, nomor
telepon, alamat penagihan, dan lain sebagainya. Jika konsumen ingin melakukan pembayaran
dengan metode lain, seperti digital cash atau electronic check misalnya, konsumen diminta
untuk mengisi user name dan password terkait sebagai bukti otentik transaksi melalui
internet.
3. Bagi perusahaan yang memperbolehkan konsumennya untuk melakukan pembayaran
beberapa kali (cicilan), biasanya akan ditanyakan pula termin pembayaran yang dikehendaki.
Setelah konsumen mengisi formulir elektronik tersebut, maka perusahaan yang memiliki situs
akan melakukan pengecekan berdasarkan informasi pembayaran yang telah dimasukkan ke dalam
sistem. Melalui sebuah sistem gateway (fasilitas yang menghubungkan dua atau lebih sistem jaringan
komputer yang berbeda), perusahaan akan melakukan pengecekan (otorisasi) terhadap bank atau
lembaga keuangan yang berasosiasi terhadap medium pembayaran yang dipilih oleh konsumen
(misalnya menghubungi Visa atau Mastercard untuk jenis pembayaran kartu kredit). Lembaga
keuangan yang terkait kemudian akan melakukan proses otorisasi dan verifikasi terhadap berbagai
hal, seperti: ketersediaan dana, validitas medium pembayaran, kebenaran informasi, dan lain
sebagainya. Jika metode pembayaran yang dipilih melibatkan lebih dari satu bank atau lembaga
keuangan, proses otorisasi dan verifikasi akan dilakukan secara elektronik melalui jaringan komputer
antar bank atau lembaga keuangan yang ada.
Hasil dari proses otorisasi dan verifikasi di atas secara otomatis akan diinformasikan kepada
pelanggan melalui situs perusahaan. Jika otorisasi dan verifikasi berhasil, maka konsumen dapat
melakukan proses berikutnya (menunggu barang dikirimkan secara fisik ke lokasi konsumen atau
konsumen dapat melakukan download terhadap produk-produk digital). Jika otorisasi dan verifikasi
gagal, maka pesan kegagalan tersebut akan diberitahukan melalui situs yang sama. Berbagai cara
biasa dilakukan oleh perusahaan maupun bank untuk membuktikan kepada konsumen bahwa proses
pembayaran telah dilakukan dengan baik, seperti:
1. Pemberitahuan melalui email mengenai status transaksi jual beli produk atau jasa yang
telah dilakukan;
2. Pengiriman dokumen elektronik melalui email atau situs terkait yang berisi berita acara
jual-beli dan kwitansi pembelian yang merinci jenis produk atau jasa yang dibeli berikut
detail mengenai metode pembayaran yang telah dilakukan;
3. Pengiriman kwitansi pembayaran melalui kurir ke alamat atau lokasi konsumen;
4. Pencatatan transaksi pembayaran oleh bank atau lembaga keuangan yang laporannya
akan diberikan secara periodik pada akhir bulan; dan lain sebagainya.
BAB III
ISI
Paris Van Java. CGV Blitz Bandung kini menjadi benchmark bagi perkembangan bioskop-bioskop lain
dalam jaringan tersebut.
1) Registrasi di blitzCard Machine yang ada di semua lokasi CGV Blitz. Pendaftaran ini akan
mengaktifkan saldo online (Online Balance) konsumen, yang akan diperlukan saat konsumen
melakukan pembelian tiket via online. Sementara itu, saldo dalam blitzCard (Card Balance) sudah
aktif saat konsumen melakukan pembelian blitzCard. Pendaftaran ini juga penting untuk
melindungi data konsumen saat konsumen kehilangan blitzCard.
2) Mengubah PIN. Ketika melakukan pembelian, konsumen akan mendapat PIN default yang harus
MELALUI BCA
NO
MELALUI BRI
NO
Jika ada kendala dapat menghubungi Call Center CIMB Niaga di 14041
NO
1. Pilih bahasa.
2. Masukan PIN.
3. Pilih "Menu lainnya".
4. Pilih "Pembelian".
5. Pilih "Top Up Cinema".
6. Pilih "blitzCard".
7. Masukkan "Nomor blitzCard".
8. Pilih "Nominal Voucher".
9. Pembelian telah selesai dilaksanakan. Simpan struk anda sebagai bukti pembayaran.
2
Jika ada kendala dapat menghubungi Call Center OCBC NISP di 500999.
Setelah melakukan top up saldo online melalui bank partner, diharapkan konsumen meletakkan
blitzCard di atas 'card reader' yang ada di lokasi CGV Blitz. Hal ini akan menambah masa aktif blitzCard
konsumen. Saldo kartu memiliki saldo maksimum sebesar Rp 3.000.000,-. Sedangkan saldo online
memiliki saldo maksumum sebesar Rp 2.000.000,-.
BlitzCard memiliki masa aktif dan masa tenggang. Pada masa aktif, blitzCard konsumen dapat
dipergunakan secara normal. Masa aktif adalah 1 tahun dari tanggal pengisian saldo terakhir. Pada masa
tenggang, blitzCard konsumen sudah tidak aktif lagi, namun dapat diaktifkan dengan melakukan
pengisian saldo. Masa tenggang adalah 5 tahun dari tanggal pengisian saldo terakhir. Dengan kata lain,
selama konsumen tidak mengabaikan penggunaan blitzCard konsumen selama 5 tahun penuh, saldo di
dalam blitzCard konsumen masih tersimpan dengan baik.
BlitzCard dapat digunakan untuk membeli tiket dan makanan ringan di semua lokasi CGV Blitz.
Setelah konsumen melakukan pendaftaran, konsumen dapat menggunakan blitzCard untuk membeli tiket
dan makanan ringan via online. Untuk menggunakan fasilitas lain seperti, blitzIcon Grand Indonesia dan
lain-lain, harap mengkonfirmasikan terlebih dulu dengan kru CGV Blitz di semua lokasi CGV Blitz.
Ada beberapa cara untuk melihat saldo blitzCard konsumen :
1) Cek saldo melalui countercounter di CGV Blitz
2) Cek saldo melalui pilihan menu "Check Balance " di blitzCard Machine
3) Menghubungi nomor telepon Call Center di belakang blitzCard konsumen
4) Khusus untuk melihat saldo online, konsumen dapat melihatnya di website CGV Blitz
BTM
memasukkan purchase ID
3. Tempat pengambilan struk redeem snack
4.
5.
sebaliknya
4
.
5
.
2) Step (1), pilih Judul Film - Lokasi Blitz - Showdate - Showtime. Klik "Select Seats".
3) Step (2), pilih seat number & konfirmasi order awal. Klik "Book Seats".
4) Step (3), input nomor blitzCard & pin blitzCard, cek konfirmasi pembelian. Klik "Proceed".
5) Step (4), terdapat informasi final Judul Film - Showdate - Showtime - Lokasi Blitz - Nomor audi Seat Number - Booking & Pass Code.
6) Step (5), Confirm
3.3.2 Smartphone Ticketing
1) Pada tampilan mobile website terdapat pilihan lokasi & class CGV Blitz. Klik salah satu sesuai
pilihan customer.
2) Tampilan (1) terdapat pilihan Showdate - Judul Film - Showtime. Klik "BUY" jika confirm.
3) Tampilan berikutnya berupa konfirmasi pembelian dan pilihan seat number, Klik "seat" hingga
berwarna kuning lalu klik "Next" jika confirm.
4) Tampilan (2) terdapat konfirmasi terakhir termasuk cost price ticket. Input no blitzCard & pin
blitzCard. Kemudian klik "Continue" jika confirm.
5) Tampilan (3) terdapat informasi final Judul Film - Showdate - Showtime - Lokasi Blitz - Nomor
audi - Seat Number - Booking & Pass Code.
Install pada device OS berbasis Android, pada Android Market ketik "blitzDroid".
Masuk pada aplikasi blitzDroid kemudian pilih schedules.
Pilih film, lokasi, jam, & tanggal yang ditentukan kemudian pilih "Buy Tickets".
Pada layar konfirmasi pilih "Continue".
Pilih seat number yang ditentukan, maksimum 5 tiket dalam 1 transaksi. Jika sudah sesuai pilih
"Continue".
6) Pada layar konfirmasi harga pilih continue, kemudian masukan 16 digit nomor blitzCard dan 6 digit
PIN Number.
7) Kemudian tertera info akhir beserta kode Booking Code & Passcode.
c) Jika Konsumen tidak membawa blitzCard, masukkan "Purchase ID dan Password Key" maka
tiket akan keluar dari blitzCard Machine.
3) Untuk melakukan print Bukti Pengambilan Snack :
a) Pada blitzCard machine , pilih menu "Collect Tickets & Snacks"
b) Jika Konsumen membawa blitzCard, maka cukup tempelkan blitzCard Konsumen pada card
reader maka tiket akan keluar dari blitzCard Machine
c) Jika Konsumen tidak membawa blitzCard, masukkan "Purchase ID dan Password Key " maka
Bukti Pengambilan Snack akan keluar dari blitzCard Machine.
d) Konsumen dapat membawa Bukti Pengambilan Snack di "Pick Up Counter" untuk mengambil
snack sesuai dengan pilihan Konsumen.
3.3.6 Pembelian Tiket Melalui BlitzTicket Machine (BTM)
Pembelian tiket melalui BTM hanya diperuntukkan bagi film yang tayang pada hari konsumen
membeli tiket.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
nonton ini merupakan wujud komitmen dari CGV Blitz untuk selalu memberikan kemudahan dalam
pembelian tiket dan layanan yang terbaik bagi kepuasan pengunjung setianya.
Transaksi melalui website akan masuk ke dalam satu sistem, yaitu sistem BlitzCard.Transaksi yang
terekam melalui BlitzCard ini sangat bagus karena dapat dijadikan sebuah database penonton dari CGV
Blitz yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan dan masukan dalam
mengembangkan bisnis.
Transaksi ini dikumpulkan ke dalam suatu sistem seperti bank bernama Transpay. Transpay ini yang
nantinya akan membayar kepada CGV Blitz sejumlah transaksi yang terjadi. Namun kelemahannya,
proses bisnis ini akan terganggu jika sistem di Transpay mengalami error atau mati yang mengakibatkan
tidak terekamnya transaksi-transaksi yang terjadi pada saat itu.
Proses bisnis yang dijalankan oleh CGV Blitz sudah menggunakan sistem komputerisasi berbasis
database yang secara langsung dapat diakses oleh semua kalangan, dari mulai pembelian tiket
secara online sampai melakukan proses bisnis dengan CGV Blitz sendiri. Beberapa nilai penting dalam
pemasaran yang dilakukan CGV Blitz yaitu diferensiasi pasar dan produk, reposisi merek, pelayanan,
pemilihan lokasi penetrasi pasar, dan pengembangan konsep bisnis. Aspek inovasi yang menjadi kunci
kunsi sukses roda bisnis telah diusung CGV Blitz dengan mulus, Tanpa inovasi, bisnis akan menjadi
rapuh.
Pada sistem ranah aplikasi database yang dijalankan oleh CGV Blitz, perusahaan ini termasuk
dalam WORKGROUP DATABASE. Semua yang terkait dalam menjalankan perusahaan ini sudah
menjadi satu kesatuan yang dapat membangun perusahaan secara baik dan benar, mampu mengedepankan
budaya kreatif, mengikuti trend perubahan, dan berani membangun pasar.
3.5 Kesimpulan
Seiring kemajuan teknologi dan kemudahan bertransaksi, masyarakat memiliki kecenderungan
untuk memilih menggunakan transaksi instan, baik melalui internet maupun metode cashless. Hal ini tak
luput dimanfaatkan oleh bisnis hiburan, termasuk bioskop. Blitzmegaplex sangat serius dalam berupaya
menyediakan kemudahan bertransaksi, sehingga banyak konsumen tertarik untuk memiliki blitzCard. Hal
ini menjadi suatu keunggulan kompetitif Blitzmegaplex dibandingkan pesaingnya.
Aspek inovasi yang menjadi kunci kunsi sukses roda bisnis telah diusung Blitzmegaplex dengan
mulus. Penyediaan layanan bertransaksi dengam metode online dan autodebet diberikan untuk
mendukung gaya hidup dan memberi kemudahan kepada para pengunjung setia Blitzmegaplex, dimana
mobilitas konsumen semakin tinggi dan penggunaan smartphone dan Yahoo Messenger sudah sangat
umum.
Selain berinovasi dari sisi teknologi dan kemudahan bertransaksi, Blizmegaplex juga menarik
konsumen dengan cara menyediakan berbagai fasilitas yang tidak disediakan pesaing, seperti penyediaan
tempat untuk acara kantor atau acara bersama, bekerja sama dengan organisasi-organisasi dan menjadi
tempat penayangan film-film festival, Cinema Jerman, dan Cinema Prancis, serta yang terbaru dengan
menyediakan program pelatihan pembuatan film Totos Filmmaking Class. Bagaimanapun, bisnis yang
dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dan menyesuaikannya dengan kebutuhan konsumen akan
menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan bisnis yang tidak dapat memanfaatkan perkembangan
teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, E-Commerce Menurut David Baum, http://shygirlmiauw.wordpress.com/e-commerce-menurutdavid-baum/, diakses 19 September 2013.
Anonim, 2010, E-Commerce: Definisi, Jenis, Tujuan, Manfaat dan Ancaman Menggunakan E-Commerce,
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/e-commerse-definisi-jenis-tujuan.html,
diakses
19
September 2013.
Anonim,
2011,
Resume
Basis
Data
(Dikutip
dari
Majalah
http://bitborg.wordpress.com/2011/02/19/resume-basis-data-pertemuan-1/,
19
Inspire),
Februari
2011,
2013,
Blitzmegaplex
Gelar
Totos
Filmmaking
Class,
http://koran-
Robert,
2010,
Beli
Tiket
Online
Blitz
Megaplex
Cukup
Via
YM,
http://properti.kompas.com/read/2010/01/12/18211463/Beli.Tiket.Online.Blitz.Megaplex..Cukup.vi
a.YM., 12 Januari 2010, diakses 21 September 2013.
Blitzmegaplex, http://www.blitzmegaplex.com/, diakses 21 September 2013.
Indra, Yuri, 2009, Mekanisme E-Commerce dalam Dunia Maya, http://yurindra.wordpress.com/ecommerce/mekanisme-ecommerce-dalam-dunia-maya/, diakses 19 September 2013.
Indra, Yuri, 2009, Mekanisme Transaksi Pembayaran di Internet, http://yurindra.wordpress.com/ecommerce/mekanisme-transaksi-pembayaran-di-internet/, diakses 20 September 2013.
Kusuma,
Sindy,
2010,
Pembelian
Tiket
Online
http://www.gudono.com/apps/forums/topics/show/3250753,
19
pada
Agustus
Blitzmegaplex,
2010,
diakses
19
September 2013.
Krishna,
2012,
Jenis-Jenis
E-Commerce,
http://dataserverku.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-e-
Teddy,
2011,
Mekanisme
E-Commerce
dalam
Dunia
http://tedilukmana.wordpress.com/2011/04/24/mekanisme-e-commerce-dalam-dunia-bisnis/,
Bisnis,
24
Yuniar,
2008,
Pemasaran
Baru:
Tinjauan
Literatur,
http://lontar.ui.ac.id/file?
file=digital/120017-T%2025409-Pemasaran%20baru-Tinjauan%20literatur.pdf,
September 2013.
diakses
19
Supriyadi,
Joko,
2013,
Jenis-Jenis
Transaksi
http://jokosupriyadi18.wordpress.com/2013/04/27/jenis-jenis-transaksi-e-commerce/,
E-Commerce,
27 April
September 2013.
Wikipedia, Perdagangan Elektronik, http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik, diakses 19
September 2013.