Pengaruh dari perkembangan teknologi dan semakin banyaknya perusahaan produsen elektronik, menuntut perusahaan untuk selalu menciptakan sesuatu yang baru dan berinovasi dengan cepat agar dapat memenangkan persaingan pasar karena perubahan gaya hidup masyarakat sekarang yang selalu mengikuti teknologi terbaru. Hal tersebutlah yang menyebabkan umur hidup produk elektronik menjadi cepat usang atau tidak diminati lagi oleh pengguna/pemilik produk elektronik meskipun tekadang produk electronik tersebut masih bisa digunakan (Sri Wahyono, 2012:17). Produk elektronik yang sudah tidak terpakai lagi tersebut menjadi sampah elektronik (e-waste). Sampah electronik (e-waste) merupakan produk elektronik yang sudah tidak terpakai lagi termasuk komputer, printer, mesin fotokopi, televisi, lemari es, ponsel, mainan, peralatan elektronik kantor, peralatan lektronik rumah tangga, yang terbuat dari campuran plastik, logam, dan bahan lainnya (Sharma Pramila, Fulekar MH dan Pathak, 2012:86). Source: electronic for you (2009)
Masalah muncul karena volume e-waste yang dihasilkan dan
kandungan yang terdapat didalamnya mengandung bahanbahan beracun dan berharga. Kandungan termasuk besi, tembaga, aluminium, emas dan logam lainnya dalam ewaste adalah lebih dari 60%, sedangkan kandungan plastik sekitar 30% dan polutan berbahaya terdiri hanya sekitar 2,70% (Sharma Pramila, Fulekar MH dan Pathak, 2012:86). Perangkat elektronik membentuk campuran kompleks bahan dan komponen, mengandung beberapa ratus zat yang berbeda, banyak yang beracun dan Source: everythingconnects.org menciptakan polusi serius saat dilepaskan. Contohnya kandungan dalam logam berat seperti mercury, lead (timbal), cadmium, chromium dan flame retardants seperti polybrominated biphenyls (PBB) dan polybrominated diphenylethers(PBDE) yang sangat berdampak buruk terhadap kesehatan manusia (Sharma Pramila, Fulekar MH dan Pathak, 2012:86). Dampak E-Waste Terhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungan
Source: electronic for you (2009)
E-waste menjadi sebuah masalah
global yang muncul, karena limbah ini telah menjadi salah satu jenis sampah yang paling cepat berkembang di dunia (Sri Wahyono, 2012:18). Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa pekerja yang terlibat dalam pembuatan chip bahkan para pekerja yang menangani e-waste memiliki masalah kesehatan. E-waste mengandung sejumlah