Penurunan Kesadaran
STEP 1
1. GCS
: Glasgrow coma scale
mengukur tingkat kesadaran berdasarkan nilai eye, visual,
motorik
2. Echimosis periorbital bilateral : memar di sekitar mata /
racoon eyes
3. Battles sign bilateral
: memar di belakang telinga
di bawah os. mastoidea
4. Epitaksis
: mimisan / perdaragan dari
hidung
5. Otorrhea DS
: LCS keluar lewat telinga/
ada kebocoran LCS
STEP 2
1. Anatomi dan fisiologi serta histologi sistem saraf ?
2. Mengapa pasien mengalami penurunan kesadaran ?
3. Mengapa dalam perjalanan pasien mengalami nyeri
kepala dan muntah beberapa kali sebelum ?
4. Mengapa pasien di temukan tak sadarkan diri, sadar
kemudian tak sadar kembali ? sebutkan derajat kesadaran
!
5. Mengapa di temukan nilai GCS semakin menurun ?
sebutkan derajat GCSnya !
6. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik ?
7. Apa DD san diagnosisnya ?
8. Apa patogenesis dan patofisiologi dari penyakit tersebut ?
9. Akan di temukan hasil apa dalam pemeriksaan radiologi ?
10.
Faktor resiko ?
11.
Manifestasi klinis lain ?
12.
Apa saja penatalaksanaan dari diagnosis kasus diatas
?
STEP 3
1. Anatomi dan fisiologi serta histologi sistem saraf ?
- Histologi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Nervi spinales
- Nervi craniales : Oleh Opa Oke Truk Trigu Abdul pasang
audio glas
- Gyrus post sensorik
- Ramus membentuk kelokan : gyrus frontalis inferior
pars
Sebagai area broca/ bicara motorik
- Lobus temporal, gyrus temporalis superior (area
wernick) meksnime bicara sensorik, area broadmann 22
- Cerebellum : pengatur kesimbangan
Lapisan : pelindung, pembungkus
Durameter
Cavum subdural
Arachnoismeter
Piamater
Cutis
Subcutis
Gallea aponeurotis
Jar. Ikat
Cranium
Cavum epidural
Duramater
Cavum subdural
Fisiologis
2. Mengapa pasien mengalami penurunan kesadaran ?
- Mekanisme cedera
- Cedea tumpul : jatuh kecelakaan,
- Cedra tembus : tusukan
- Nilai GCS untuk menilai keparahan maksimal 15 masih
bisa mematuhi perintah, <13 koma, mengalami
amnesia >24 jam
GCS <3-8 amnesia 7 hari
- Pembuluh darah melapaskan serotonin bebas
melonggarkan dinding endotel vaskular pembuluh
darah lebih permiable BBB akan terganggu terjadi
edem
- Trauma primer ( saat kecelakaan pertama, sekunder
( prosen yg terjadi setelah trauma contoh: perdarahan)
Jika saraf kekurangan nutrisi akan iskemik
- Trauma persambungan menyebabkan mudah
terbentang/terenggang saat ada gerakan cepat dan
mendadak akselerasi terjadi perenggangan poros
batang otak blokade reversible dr lintasan retikularis
ascenden difus shg berlangsung otak tidak
mendapatkan input aferen kesadaran menurun jika
blokade hilang pada lintasan kesadaran normal
3. Mengapa dalam perjalanan pasien mengalami nyeri
kepala dan muntah beberapa kali sebelum ?
- Nyeri kepala : bangunan peka nyeri kepala : sinus
cranial, v. Aferen. Arteri2 durameter, arteri dasar otak
dan cabang besarnya, bagian durameter
Jika terjadi cidera kepala tek intracranial naik edem
menekan bangunan peka nyeri --> nyeri kepala
- Saat mendapatkan input aferen tidak peka terhadap
bangunan,
Rspon
biologi
Edema,
hematome,
hypoxemia,
kelainan
Cedera otak
primer
Cidera
otak
sekunder
Korteks
serebri
Kerrusakan
sel otak
Peningkatan
rangsang
simpatis
Gangguan
autoregulasi
Aliran darah
keotak
Peningkatan
katekolamin
Peningkatan
tahanan
vaskular
Tek.
Pembuluh
darah turun
Tek
hidrostatik
naik
Kebocoran cairan
O2
turun
Gangguan
metabolisme
Menggunakan proses
metabolisme tanpa O2
Asam laktat
naik
Gangguan
perfusi
stress
Sekresi asam
lambung
meningkat
Mual muntah
Asupan
nutrisi turun
Oedem
paru
oedem
Difusi o2
pasien
di
terhamat
Cardiac
sadarkan
diri,
output turun
4. Mengapa
temukan tak
sadar
kemudian tak sadar kembali ? sebutkan derajat kesadaran
Hipoksemia,
Gangguan
Gangguan
!
hiperkapnea
pola napas
perfusi
Faktor resiko ?
Orang kecelakaan
Trauma
Manifestasi klinis lain ?
Fraktur tengkorak, keluar cairan dari hidung, telinga
Komosiocerebri : muntah tanpa naussea, nyeri lokasi
cidera, mudah marah, lesu, hilang ingatan sementars,
ketidak mampuan konsentrasi
Kontusio cerebri : perubahan tingkat kesdaran, lemah,
demam >37 derajat celsius, kejang, kelumpuhan saraf
kranial
Hematoma epidural : hilang keadsaran,sakit kepala, tek
darah naik, denyut nadi turun, RR turun,
Hematoma subdural akut/subakut : sakit kepala,
ganguan penglihatan, oeningkatan tek intracranial,
hilang kesadarn, otot wajah melemah
Hematoma subdural kronik :gangguan mental,
perubahan pola tidur
12.
?
A
B
C
-
shellytjahyadewi@yahoo.co.id