Anda di halaman 1dari 7

RANCANGAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR ..................................

TENTANG

RUMAH SAKIT PRATAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

: bahwa

dalam

rangka

pemberian

pelayanan

kesehatan

yang

bermutu, berkeadilan dan merata untuk mempercepat peningkatan


derajat

kesehatan

masyarakat

Indonesia

serta

untuk

melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan bahwa setiap orang berhak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan dari fasilitas pelayanan kesehatan, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang penyelenggaran
rumah sakit bergerak.
Mengingat

: 1.

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431);

3.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran

Negara

Tahun

2009

Nomor

144,

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);


4.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


(Lembaran

Negara

Tahun

2009

Lembaran Negara Nomor 5072);

Nomor

153,

Tambahan

5.

Undang-Undang

Nomor

24

Tahun

2011

tentang

Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Tahun 2011


Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor .)
6.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3637);

7.

Peraturan

Pemerintah

Pembagian

Urusan

Nomor

38

Tahun

Pemerintahan

2007

Antara

tentang

Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah


Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007

Nomor 82, Tambahan

Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Nomor 4737);


8.

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Nomor

147/Menkes/PER/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit;


9.

Peraturan

Menteri

Kesehatan

Nomor

340/Menkes/PER/I/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG

RUMAH SAKIT

PRATAMA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :


1.

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan

kesehatan perorangan

secara

paripurna

yang

menyediakan

pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.


2.

Rumah Sakit Pratama adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan

pelayanan

kesehatan

dasar

yang

tidak

membedakan

kelas

perawatan dalam upaya menjamin peningkatan akses bagi masyarakat dalam


rangka penyelenggaraan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang memberikan
pelayanan gawat darurat selama 24 jam, pelayanan rawat jalan, dan rawat inap.
3.

Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.

BAB II
TUJUAN
Pasal 2
Peraturan

ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan cakupan pelayanan

kesehatan pada masyarakat.

Pasal 3
Rumah Sakit Pratama dapat didirikan oleh Pemerintah, Pemerintah daerah dan
masyarakat.

BAB II
PERSYARATAN
Pasal 4
Rumah Sakit Pratama harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, dan ruangan,
prasarana,dan ketenagaan
Pasal 5
(1) Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus
berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di bidang
kesehatan, Instansi tertentu, atau Lembaga Teknis Daerah dengan pengelolaan
Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1)

harus berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya

bergerak di bidang perumahsakitan.


Pasal 6
Rumah Sakit Pratama hanya dapat didirikan di daerah perkotaan dengan kepadatan
penduduk yang tinggi atau di daerah yang akses pelayanan rumah sakit sulit
dijangkau.
Pasal 7
Bangunan Rumah Sakit Pratama paling sedikit terdiri atas :
1)

Ruang Rawat Jalan;

2)

Ruang Unit Gawat Darurat

3)

Ruang Rawat Inap

4)

Ruang Tindakan

5)

Ruang Bersalin

6)

Ruang Rekam Medik

7)

Ruang Laboratorium

8)

Ruang Radiologi

9)

Ruang Apotik dan Gudang Farmasi

10) Ruang Sterilisasi dan Cuci (Laundry)


11) Ruang Gizi

12) Ruang Jaga Dokter


13) Ruang Jaga Perawat
14) Ruang Administrasi dan Manajemen
BAB III
KETENAGAAAN
Pasal 8
(1) Ketenagaan Rumah Sakit Pratama paling sedikit terdiri dari Tenaga Medis,
Keperawatan, Penunjang Kesehatan, dan Tenaga non Keseahatan
(2) Pimpinan Rumah Sakit Pratama harus seorang Dokter atau Dokter Gigi
Pasal 9
(1) Tenaga Medis di Rumah Sakit Pratama sebagaimana dimaksud Pasal 8 paling
sedikit 3 (tiga) orang Dokter
(2) Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Pratama paling sedikit memenuhi rasio 1
orang untuk 3 tempat tidur.
(3) Tenaga Penunjang Kesehatan sebagaimana dimaksud pasal 8 ayat (1) paling
sedikit terdiri dari 1 (satu) orang asisten apoteker, 1 (satu) orang analis kesehatan,
dan 1 (satu) orang radiografer.

BAB IV
PERIZINAN
Pasal 10
(1) Izin mendirikan Rumah Sakit Pratama di berikan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota setelah mendapat rekomendasi dari pejabat yang berwenang di
bidang kesehatan pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
(2) Izin operasional Rumah Sakit Pratama di berikan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota atas rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 11

(1) Menteri melalui Direktur Jenderal yang menangani bidang perumahsakitan


bertindak selaku pembina melakukan pembinaan dan pengawasan dalam
penyelenggaraan rumah sakit pratama.
(2) Pembinaan

dan

pengawasan

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat

(1)

mengikutsertakan pemerintah daerah dan organisasi profesi serta asosiasi


perumahsakitan.
(3) Pembinaan dapat berbentuk supervisi, konsultasi, pemantauan dan evaluasi,
pelatihan serta kegiatan pemberdayaan lainnya.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12
Rumah Sakit Pratama secara bertahap harus ditingkatkan menjadi Rumah Sakit
kelas D sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan pada Berita Negara.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal

MENTERI KESEHATAN,

ENDANG RAHAYU SEDYANINGIH

Diundangkan di Jakarta

Pada tanggal
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,

AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN....NOMOR

Anda mungkin juga menyukai