Anda di halaman 1dari 18

BAB III

PENGUKURAN KERJA DENGANMETODE FISIOLOGI

3.1 LATAR BELAKANG


Setiap hari manusia hidup dengan berbagai kegiatan baik dalam rangka
bekerja maupun lainnya. Semua kegiatan ini memerlukan tenaga yang
melibatkan seluruh anggota tubuh seperti tangan, kaki, otak, dan bagian-bagian
lainnya. Tujuan manusia melakukan aktivitas kerja adalah untuk menjamin
kelangsungan hidupnya.
Setiap

melakukan

aktivitasnya

manusia

akan

mengalami

kelelahan yang mengakibatkan mengurangi efektifitas dan kualitas


kerjanya. Hal ini dapat disebabkan oleh berat ringannya pekerjaan
yang harus dilakukan, serta perubahan-perubahan yang terjadi pada
lingkungan kerja dan tubuh manusia itu sendiri. Berdasarkan faktor
tersebut, yang perlu diperhatikan adalah cara mengukur kegiatan ini
sehingga

dapat

diketahui

beban

kerja.

Beban

kerja

yang

mengakibatkan kelelahan tersebut dapat diukur melalui pengukuran


kerja fisiologis, yaitu pengukuran dari segi fisiologis manusia yang
dilihat dari denyut jantung ataupun konsumsi oksigen. Berdasarkan
pengukuran tersebut juga dapat diketahui berapa konsumsi energi
yang dibutuhkan manusia dalam melakukan pekerjaan atau aktivitas.
Pengukuran kerja fisiologis ini menjadi salah satu kajian dalam
ilmu ergonomi, karena ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari
interaksi manusia dengan pekerjaannya. Bidang penerapan ilmu
ergonomi adalah perancangan sistem kerja dan manusia pada titik
pusat rancangan, maka akan diperoleh hasil yang diinginkan seperti;
cepat,

tidak

melelahkan,

kualitas

bagus,

aman,

dan

sehat.

Selanjutnya berdasarkan hasil pengukuran tersebut dapat dirancang


suatu periode waktu istirahat bagi pekerja, dan melakukan penelitian

lanjutan tentang asupan gizi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu


pekerjaan.

3.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Dari praktikum ini, diharapkan praktikan :
1. Mampu memahami bahwa perbedaan beban kerja atau cara kerja dapat
berpengaruh terhadap aspek fisiologi manusia.
2. Mampu melakukan pengukuran kerja dengan menggunakan metode fisiologi .
3. Mampu menentukan besar beban, berdasarkan kriteria fisiologi.
4. Mampu merancang system kerja dengan memanfaatkan hasil pengukuran
kerja dengan metode fisiologi.
3.3 LANDASAN TEORI
Dalam suatu kerja fisik, terjadi proses didalam tubuh manusia yang akan
menghasilkan perubahan dalam konsumsi oksigen, heart rate, temperature
tubuh, dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh.
Kerja fisik ini dikelompokkan oleh Davis dan Miller :
1.

Kerja total seluruh tubuh, yang mempergunakan sebagian besar otot biasanya
melibatkan 2/3 atau 3/4 otot tubuh.

2.

Kerja sebagian otot, yang membutuhkan lebih sedikit energi Expenditure,


kerja otot yang digunakan lebih sedikit.

3.

Kerja otot statis, otot digunakan untuk menghasilkan gaya tetapi tanpa kerja
mekanik. Membutuhkan kontraksi sebagian otot.
3.3.1

Kerja Fisik Dan Metal


Secara garis besar, kegiatan kerja manusia dapat digolongkan menjadi

kerja fisik dan kerja mental.

Pemisahan ini dilakukan secara sempurna karena terdapatnya hubungan


yang erat antara satu dengan yang lainnya. Apabila dilihat dari energi yang
dikeluarkan, kerja mental murni relative lebih sedikit mengeluarkan energi
dibanding kerja fisik.
Kerja fisik menyebabkan perubahan pada fungsi alat tubuh, yang dapat
di deteksi melalui perubahan :
1. Konsumsi energi.
2. Denyut jantung.
3. Peredaran udara dalam paru-paru.
4. Temperature tubuh.
5. Konsentrasi asam laktat dalam darah.
6. Komposisi kimia dalam darah dan air seni.
7. Tingkat penguapan dan faktor lainnya.
Kerja fisik mengakibatkan pengeluaran energi yang berhubungan erat
dengan konsumsi energi. Konsumsi energi pada waktu bekerja biasanya
ditentukan dengan cara tidak langsung, yaitu dengan pengukuran :
1. Kecepatan denyut jantung
2. Konsumsi oksigen
3.3.2 Pengukuran Konsumsi Energi
Bilangan nadi atau denyut jantung merupakan perubahan yang penting
dan pokok, baik dalam penelitian lapangan maupun dalam penelitian
laboratorium. Dalam hal ini penentuan konsumsi energi biasanya digunakan
parameter indeks kenaikan bilangan kecepatan denyut nadi pada saat istirahat.
Untuk merumuskan hubungan antara energi expenditure dengan
kecepatan denyut jantung, dilakukan pendekatan kuantitatif hubungan antara
expenditure dengan kecepatan denyut dengan menggunakan analisis regresi .

Bentuk regresi hubungan energi dengan kecepatan jantung adalah


regresi kuadratis dengan persamaan sebagai berikut :
VO = 0.019 HR 0.024h + 0.016w + 0.045 + 1.15
Dengan :
VO

: Konsumsi Oksigen (Liter / Menit)

HR

: Denyut Jantung (Denyut / Menit)

: Tinggi Badan (cm)

: Berat Badan (Kg)

: Usia (Tahun)
Setelah besaran kecepatan denyut jantung disetarakan dalam bentuk

energi, maka konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu bisa
dituliskan dalam bentuk matematis sebagai berikut :
K = y - y
Keterangan :
K : konsumsi energi untuk suatu kegiatan kerja tertentu (kilo kalori per
menit)
y: pengeluaran energi pada saat waktu kerja tertentu (kilo kalori per menit)
y: pengeluaran energi pada saat istirahat
Dengan demikian konsumsi energi pada waktu kerja tertentu
merupakan selisih antara pengeluaran energi pada saat waktu kerja tersebut
dengan pengeluaran energi pada saat istirahat.
3.3.3

Siklus Kerja Fisiologi


Jika denyut nadi dipantau selama istirahat, kerja dan pemulihan, maka

waktu pemulihan untuk beristirahat meningkat sejalan dengan beban kerja.


Dalam keadaan yang ekstrim, pekerja tidak mempunyai waktu istirahat yang

cukup sehingga mengalami kelelahan kronis. Murell (1965) membuat metode


untuk menentukan waktu istirahat sebagai kompensasi dari pekerjaan fisik.
R=Tx

(W S)
(W 1.5)

Dengan :
R = Istirahat Yang Dibutuhkan (Menit)
T = Total Waktu Kerja (Menit Pershift)
W = Pengeluaran Energi Rata-Rata Yang Direkomendasikan (Kkal/Min)
Adapun beberapa cara dalam pengukurun pengeluaran energi saat
istirahat, dan penentuan waktu istirahat, yaitu :
3.3.4 Pengeluaran Energi Saat Istirahat
Y = 1,80411 ( 0,0229038.X ) + 4,71733.10-4.X2
Keterangan :
Y : Energi (kilo kalori permenit)
X : Kecepatan denyut jantung (denyut permenit)
3.3.5 Penentuan Waktu Istirahat
K<S
RT = 0
k
KS
1 x 100+T
s
K BM
S K<
RT =
2

( )

K 2S

RT =

T (K S)
x 1.11
KBM

Keterangan :
Y

Pengeluaran Energi Saat Bekerja (Dn)

Kecepatan Denyut Jantung (Kalori)

S Pria

S Wanita

BM Pria

1,7

BM Wanita

1,4

60

3.4 PERALATAN PRAKTIKUM


Alat yang digunakan pada prakikum ini adalah :
1. Ergocycle
2. Alat Pengukur Denyut Nadi
3. Stopwatch
4. Lux Meter
5. Sound Level Meter
6. Thermometer Ruang
3.5 PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Setiap praktikan melakukan pengujian fisik.
2. Ukur denyut nadi pada saat istirahat (Dn0).
3. Lakukan praktikum dengan mengayuh sepeda dengan kecepatan 15-20, 20-25,
25-30 dan lari dengan kecepatan 8-10 (untuk wanita) dan 10-15 (untuk pria).
4. Pada saat praktikan mengayuh sepeda 1 orang praktikan mencatat denyut
jantung pada jarak 300 m (Dn1), 1000 m (Dn2), 1500 m (Dn3).
5. Setelah praktikan lari ditempat dengan waktu yang sudah ditentukan oleh
asisten, kemudian membedakan antara produk yang baik dan cacat.
6. Hitung denyut nadi pada menit ke 0,5 ; 1,5 ; 3,5 ; 5 dan menit ke 10 setelah
selesai melakukan praktikum.
3.6 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.6.1. Data Pengamatan

Tabel 4.1. Denyut Nadi Per Menit pada Kecepatan 15-20


No

Kecepatan

15 20

15 20

15 - 20

Beban

DN

Ringan
Berat
Ringan
Berat
Ringan
Berat

DN1

DN2

DN3

DN4

DN5

DN6

300

1000

1500

0.5

1.5

3.5

m
108
129
107
101
101
103

m
122
115
108
99
102
104

m
106
107
116
124
102
103

mnt
95
114
124
95
113
105

mnt
95
116
93
125
98
93

mnt
109
104
94
112
95
107

0
85
85
85
85
85
85

Sumber : Data Praktikum

3.6.2

Pengolahan Data

Energi yang dibutuhkan:


Yo= 1,80411 (0,0229038 . X) + 4,71733. 10-4 . X2
Konsumsienergiuntuksuatukegiatan :
K = Y1 Yo
Menghitungkonsumsienergi yang dibutuhkan

R=

T (W S )
W 1,5

Rumuspenentuanwaktuistirahat:
1. Untuk K < S RT = 0
2. Untuk S K 2S RT =

3. Untuk K 2S RT =
BM Wanita : 1,4
BM Pria
: 1,7

ks
( ks 1) x 100+T kBM

T (k s)
k BM

2
x 1,11

Data diambildari operator berjeniskelaminlaki-laki (Rafi danSofyan)


danoperator

berjeniskelaminperempuan

(Dian

denganstandarkalori (S) untukpria = 5 danwanita = 4.


UntukmenghitungYomenggunakanDNo
a. PadaPria
DN1 (300 m)
Yo
= 1,80411 (0,0229038 . 85) + 4,71733x10-4 x 852
= 3,27
K

= Y1 Y0

= 21 3,27
= 17,73

Untuk K 2S RT =

T (k s)
k BM

x 1,11

= 52,89

DN2 (1000m)
Yo
= 1,80411 (0,0229038 . 81) + 4,71733x10-4 x 812
= 3,04
K

= Y2 Y0
= 70 3,04
= 66,96

Untuk K 2S RT =

T (k s)
k BM

x 1,11

= 63,23
DN3 (1500m)
Yo
= 1,80411 (0,0229038 . 84) + 4,71733x10-4 x 842
= 3,21
K

= Y3 Y0
= 118 3,21
= 114,79

danWulan)

Untuk K 2S RT =

T (k s)
k BM

x 1,11

= 64,61
b. PadaWanita
DN1 (300 m)
Yo
= 1,80411 (0,0229038 . 85) + 4,71733x10-4 x 852
= 3, 27
K

= Y1 Y0
= 6 3,27
= 2,73

Untuk K < S RT = 0

DN2 (1000m)
Yo
= 1,80411 (0,0229038. 122) + 4,71733x10-4 x 1222
= 6,03
K

= Y2 Y0
= 22 6,03
= 15,97

Untuk K 2S RT =

T (k s)
k BM

x 1,11

= 54,71

DN3 (1500m)
Yo
= 1,80411 (0,0229038 . 118) + 4,71733x10-4 x 1182
= 4,68
K

= Y3 Y0
= 34 4,68
= 29,32

Untuk K 2S RT =

T (k s)
k BM

= 60.4

x 1,11

Perhitungan Waktu Istirahat


Tabel 4.2 Perhitungan Waktu Istirahat Pada Kecepatan 15 - 20
Nama
Dian
Wulan
Amanda

Beban

3
5
3
5
3
5

Yo
3.27
3.27
3.27
3.27
3.27
3.27

DN1 300 m
Y1 K1
6 2.73
7 3.73
6 2.73
6 2.73
6 2.73
6 2.73

RT1
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

DN2 1000 m
DN3 1500 m
Y2
K2
RT2 Y3 K3
RT3
22 18.73 56.61 34 30.73 60.70
22 18.73 56.61 33 29.73 60.49
22 18.73 56.61 34 30.73 60.70
22 18.73 56.61 34 30.73 60.70
22 18.73 56.61 34 30.73 60.70
22 18.73 56.61 34 30.73 60.70

Tabel 4.3perhitungan waktu istirahat pada Kecepatan 20 - 25


DN1 300 m
DN2 1000 m
DN3 1500 m
Y1 K1 RT Y2 K2
RT
Y3
K3
RT
2.1
3.8 0.0
3
6
22 19.87 57.23 34 31.87 60.92
3
7
0
Dian
3.1
2.8 0.0
5
6
22 18.85 56.68 34 30.85 60.72
5
5
0
3.2
2.7 0.0
3
6
22 18.73 56.61 34 30.73 60.70
7
3
0
Wulan
3.2
3.7 0.0
5
7
22 18.73 56.61 34 30.73 60.70
7
3
0
3.2
2.7 0.0
3
6
22 18.73 56.61 34 30.73 60.70
7
3
0
Amanda
3.2
2.7 0.0
5
6
22 18.73 56.61 34 30.73 60.70
7
3
0
DN1 DN2
Nam Beb Tabel 4.4 perhitungan waktu istirahat pada Kecepatan 25 30
300 1000
DN3 1500 m
Yo
a
an
m
m
Y1 K1 RT Y2 K2
RT
Y3
K3
RT
3.2
0.0
30.7
3
6 2.73
22 18.73 56.61 34
60.70
7
0
3
Dian
2.3
0.0
31.6
5
6 3.65
22 19.65 57.11 34
60.88
5
0
5
Wulan
3
3.2
6 2.73 0.0 22 18.73 56.61 34 30.7 60.70
Nama

Beban

Yo

5
3
Amanda
5

7
3.2
7
3.2
7
3.2
7

2.73

11

7.73

2.73

0
0.0
0
0.0
0
0.0
0

22

18.73 56.61

34

22

18.73 56.61

34

22

18.73 56.61

34

3
30.7
3
30.7
3
30.7
3

60.70
60.70
60.70

Analisis Perhitungan Waktu Istirahat


1. Pengeluaranenergisaatistirahatpadapriamenurunterlebihdahulu,

barumeningkat.

Sedangkanpadawanitamalahsebaliknya,

cenderungmeningkatterlebihdahulu,

barulahmenurunpengeluaranenerginya.
2. Konsumsienergi
yang

terjdipadapriamaupunwanitahampirsama.

Semakinbanyakenergi

yang

dikeluarkanmakasemakinbanyakjugakonsumsienerginya.
3. Semakinbanyakenergi yang dikeluarkanmakanakansemakinbanyakwaktuistirahat
yang dibutuhkan.
KlasifikasiBebanKerjaBerdasarkanDenyutJantung
Kategoribebankerja
Denyutjantung
Ringan
75 100
Sedang
100 125
Berat
125 150
Sangatberat
150 175
Sangatberatsekali
>175
Nama
300 m
1000 m
1500 m
Beban
DN
Kategori
DN
Kategori
DN
3
112
Sedang
122
Sedang
123
Table 4.5klasifikasibebankerjaberdasarkandenyutjantung
Dian
5
115
Sedang
104
Sedang
114
3
106
Sedang
119
Sedang
124
Wulan
5
101
Sedang
106
Sedang
111
3
109
Sedang
95
Ringan
66
Amanda
5
64
Ringan
104
Sedang
102

Kategori
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Ringan
Sedang

700

600

500
Amanda (Ringan)

Wulan (Ringan)

Dian (Ringan)

Amanda (Berat)

400

300

200 Wulan (Berat)

Dian (Berat)

100

0
DN 1

DN 2

DN 3

DN 4

DN 5

DN 6

Grafik 3.1 Hubungan Antara Denyut Nadi dan Berat Beban


Tabel 4.6 klasifikasi beban kerja pada kecepatan 20 25
Nama
Dian
Wulan
Amanda

Beban
3
5
3
5
3
5

DN
112
115
106
101
109
64

300 m
Kategori
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Ringan

DN
122
104
119
106
95
104

1000 m
Kategori
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Ringan
Sedang

DN
123
114
124
111
66
102

1500 m
Kategori
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Ringan
Sedang

700

600

500
Amanda (Ringan)
Wulan (Ringan)
Dian (Ringan)
Amanda (Berat)
Wulan (Berat)
Dian (Berat)

400

300

200

100

0
DN 1

DN 2

DN 3

DN 4

DN 5

DN 6

Grafik 3.2 Hubungan Antara Denyut Nadi dan Berat

Tabel 4.7 klasifikasi beban kerja pada kecepatan 25 30


Nama
Dian
Wulan
Amanda

Beban
3
5
3
5
3
5

DN
126
112
126
116
107
120

300 m
Kategori
Berat
Sedang
Berat
Sedang
Sedang
Sedang

DN
126
107
126
124
94
133

1000 m
Kategori
Berat
Sedang
Berat
Sedang
Ringan
Berat

DN
118
131
119
101
101
93

1500 m
Kategori
Sedang
Berat
Sedang
Sedang
Sedang
Ringan

800

700

600

500

Amanda (Ringan)
Wulan (Ringan)
Dian (Ringan)

400

Amanda (Berat)
Wulan (Berat)

300

Dian (Berat)

200

100

0
DN 1

DN 2

DN 3

DN 4

DN 5

DN 6

Grafik 3.3 Hubungan Antara Denyut Nadi dan Berat Beban


keterangan :
DN
: Denyut Nadi
B
: Baik
C
: Cacat

DenyutNadi per menit


Nama
Rafi
Sofya
n

DN0

DN1

DN2

DN3

DN B

DN

C DN

DN

82

104

77

101

82

110

84

91

Dian

83

83

Wulan

85

106

7
1
0

116

84

126

104

Grafik Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Pria


8
7
6
5

Rafi

4
3
2
1
0
82

104

77

101

Grafik 3.4 Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Pria (Rafi)

Grafik Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Pria


9
8
7
6
Sofyan

5
4
3
2
1
0
82

110

84

91

Grafik 3.5 Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Pria (Sofyan)

Grafik Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Wanita


10
9
8
7
6

Dian

5
4
3
2
1
0
83

83

116

84

Grafik 3.6 Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Wanita (Dian)

Grafik Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Wanita


12
10
8
Wulan
6
4
2
0
85

106

126

104

Grafik 3.7 Hubungan Denyut Nadi dan Produktivitas pada Wanita (Wulan)

3.7 Pembahasan
Faktor faktor yang MempengaruhiBebanKerjaMenurutRodhal (1989),
Adiputra (1998) danManuaba (2000) dalamTarwaka, dkk (2004 : 95),
bahwasecaraumumhubunganantarabebankerjadankapsitaskerjadipengaruhiolehbe
rbagaifaktor yang sangatkompleks, baikfaktor internal maupunfaktoreksternal a.
BebanKerjaOlehKarenaFaktorEksternalFaktoreksternalbebankerjaadalahbebanke
rja yang berasaldariluartubuhpekerja, meliputi:
1. Tugas-tugas

(task)

Meliputitugasbersifatfisikseperti,

stasiunkerja,

tataruangtempatkerja, kondisilingkungankerja, sikapkerja, caraangkut, beban

yang diangkat. Sedangkantugas yang bersifat mental meliputi, tanggungjawab,


kompleksitaspekerjaan, emosipekerjadansebagainya.
2. OrganisasiKerjaOrganisasikerjameliputilamanyawakukerja,

waktuistirahat,

shift kerja, sistemkerjadansebagainya.


3. LingkunganKerjaLingkungankerjainidapatmemberikanbebantambahan
meliputi,

lingkungankerjafisik,

yang

lingkungankerjakimiawi,

lingkungankerjabiologisdanlingkungankerjapsikologis.
BebanKerjaOlehKarenaFaktor

Internal

Faktor

internal

bebankerjaadalahfaktor

yang

berasaldaridalamtubuhakibatadanyareaksidaribebankerjaeksternal

yang

berpotensisebagai stressor, meliputi:


1. Faktorsomatis

(jeniskelamin,

kondisikesehatan, dansebagainya).
2. Faktorpsikis (motivasi, persepsi,

umur,

ukurantubuh,

kepercayaan,

status

keinginan,

gizi,

kepuasan,

dansebagainya).
Faktor-Faktor Yang MempengaruhiBebanKerja&ProduktivitasTenagaKerja:
1. Bebankerja
2. Bebantambahandarilingkungankerja
3. Kapasitaskerja
Untukmendapatkanderajatkesehatantenagakerja
danproduktivitaskerja

yang

yang

makaketigafaktorituhendaklahdalamkeseimbangan yang serasi.

optimal
tinggi,

Anda mungkin juga menyukai