Anda di halaman 1dari 2

Sebuah laporan perjalanan study tour formal biasanya membutuhkan :

a. Latar Belakang Perjalanan


Tulislah kenapa kamu atau instansimu ingin pergi ke suatu tempat. Misal untuk kunjungan wisata
saja, kunjungan (silaturahmi) tahunan, berlibur atau ingin mengetahui sesuatu yang tidak
diketahui sebelumnya. Nah kalau yang terakhir ini biasanya bisa bermacam-macam alasan. Tapi
jangan kebanyakan nge-les ya. Hahaha
b. Tujuan perjalanan
Tidak mungkin sebuah perjalanan tidak ada tujuan yang sifatnya pasti. Logikanya buat apa kamu
buang-buang uang hanya untuk pergi ke suatu tempat? Nah di sinilah kamu tuangkan biar
perjalananmu sesuai dengan niat awal perjalanan. Nah lho, tiada perjalanan tanpa niat kan?
Apalagi kalau perjalanannya penting dan membutuhkan rencana yang matang dan lama.
c. Manfaat
Seperti yang sudah penulis jelaskan tadi, bisa menjadi tambahan pengetahuan, bahan evaluasi,
bahan curhat dan lain sebagainya. Tapi tidak direkomendasikan sebagai bahan gosip. CmiwW..
d. Jadwal dan Tempat Kegiatan
Kalau yang ini bergantung pada awal perencanaan. Namun tidak menutup kemungkinan
prakteknya ternyata tidak sesuai dengan rencana. Sehingga kamu perlu untuk menulis sesuai
dengan apa yang terjadi. Akan lebih rapi jika kamu membuat rundown acara yang sudah
dilaksanakan.
e. Alur dan Objek Kegiatan
Nah di sinilah kamu bisa bercerita mengenai bagaimana perjalanan dan tempat kegiatannya.
Khusus untuk laporan formal, kamu bisa menjelaskannya dengan detail sesuai dengan rundown
yang ditulis.
f. Anggaran Dana (Pemasukan, Pengeluaran dan Saldo)
Ini nih pekerjaannya bendahara. Kamu harus menuliskan segala pemasukan, pembiayaan,
pengeluaran sampai kalau ada sisa uang kamu harus jelaskan berapa saldonya. Termasuk uang
untuk transport, masuk ke objek dan biasanya yang paling vital adalah masalah konsumsi (Jadi
laper guys Huhu).
g. Penutup (Kesimpulan Saran dan Kritik)

Kesimpulan hasil perjalanan sangat dibutuhkan agar kita benar-benar bisa memahami apa yang
menjadi titik letak pengetahuan yang kita dapatkan di lokasi. Sehingga bisa menjadi rekomendasi
bagi semua pihak yang membaca laporan serta langkah kedepannya.
Saran diperlukan agar menjadi masukan tambahan agar penyelenggaraan acara bisa berlangsung
lebih baik kedepannya. Tidak menutup kemungkinan agar saran tersebut menjadi bahan
pertimbangan semua pihak. Begitu pula dengan kritik, tanpa kritik kita hanya akan masuk di
dalam lubang yang sama. Lebih disarankan menggunakan bahasa yang membangun, bukan
men-judge pihak-pihak yang terkait.
i. Lampiran
Ini yang sering terlupa. Bukti fisik sangat penting untuk menjadi barang bukti, eh maksudnya
bukti perjalanan. Biasanya berupa foto, nota, sampai wawancara.
Untuk laporan formal, semua hal tersebut harus ada dan disertakan. Itu sudah termasuk
penjelasan per bab I (latar belakang, tujuan, dan manfaat), bab II (jadwal kegiatan, alur
perjalanan dan anggaran dana), dan III (penutup, saran, kritik dan lampiran). Walaupun ada juga
beberapa instansi yang langsung menulis laporannya tidak menggunakan format per bab

Anda mungkin juga menyukai