Askep Kolelitiasis
Askep Kolelitiasis
A. Pengertian
Kolelitiasis adalah batu yang terbentuk oleh Kolesterol, kalsium, bilirubinat atau
campuran yang disebabkan oleh perubahan pada komposisi empedu. Batu empedu adalah
obstruksi pada saluran empedu (duktus koledukus) yang disebabkan oleh batu, yang
kemudian menghambat aliran empedu dan menyebabkan proses inflamasi akut dan dapat
langsung diteruskan dengan pembedahan eksplorasi
B. Patofisiologi
Batu pigmen hitam : terbentuk karena gangguan keseimbangan metabolik pada anemia
hemolitik ataupun sirosis hepatis
3.
C. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
a.
Penatalaksanaan operatif
1) Kolesistektomi : Bandung empedu dibuka, batu dan cairan empedu dikeluarkan. Sebuah
drain ditempatkan dalam kandung empedu dan dibiarkan menjulur keluar lewat luka
operasi untuk mengalirkan darah, cairan serosanguinus dan getah empedu.
2) Koledosistotomi : insisi pada duktus koledukus untuk mengeluarkan batu
b. Penatalaksanaan instrumentatif
1) ESWL (Extra Corporeal Shock Wave Litotripsi) : memecah batu dengan gelombang kejut
2) ERCP (Ekstra Corporeal Reseksi Colangio Prosedur) : memotong serabut mukosa spikter
addi sehingga spinkter terbuka.
c.
Penatalaksanaan konservatif
D. Asuhan Keperawatan
1. Data Dasar Pengkajian
a.
eliminasi : perubahan warna urine/feses, teraba masa pada kwadran atas abdomen
nyeri/ kenyamanan : kolik adomen menyebar ke punggung dan bahu kanan, distensi
abdomen dan nyeri tekan pada kwadran abdomen atas
f.
Pemeriksaan Diagnostik
a.
d.
Kadar protrombin : menurun bila obstrksi aliran empedu dalam usus menurunkan
absorsi vitamin K
e.
Ultrasond : menyatakan kalkuli dan distensi kandung empedu dan / duktus empedu
f.
g.
h.
i.
Skan CT : dapat menyatakan kista kandung empedu, dilatasi duktus empedu dan
membedakan antara ikterik obstruksi / non obstruksi
j.
2. Diagnosa keperawatan
1)
Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi, spasme, proses iflamasi, iskemik jaringan,
infeksi
2) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang tidak adekuat akibat
muntah
3)
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan
yang tidak adekuat akibat mual, muntah, dispepsia
4)
3. Perencanaan
Dx 1 : Nyeri akut berhubungan dengan obstruksi, spasme, proses iflamasi, iskemik
jaringan, infeksi
Dx 2 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang tidak adekuat
akibat muntah
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria Hasil : klien mengatakan sudah tidak muntah lagi, membran mukosa lembab,
turgor kulit elastis, dan pengisian kapiler baik.
Intervensi
pertahankan
masukan
dan
haluaran
akurat,
awasi
tanda/gejala
Intervensi : kaji distensi abdomen, pantau bising usus, timbang BB,berikan suasana
menyenangkan pada saat makan, sajikan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan
kedaan hangat, hitung pemasukan kalori, kolaborasi untuk konsul dengan ahli diet.
: pasien
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Mendikal Bedah volume 2 edisi 8. Jakarta: EGC
Carpenito, Lynda Jull.1998. Diagnosa Keperawatan edisi 6. Jakarta: EGC
Dr.Tambayon jan.2000. Patofisiologi untuk keperawatan. Jakata: EGC
Marilynne Doengoes dkk.1999. Rencana Asuhan keperawatan edisi 3.Jakarta: EGC
Nealon F Thomas,William H Nualan.1996. keterampilan pokok ilmu bedah edisi IV. Jakarta: EGC
Price A. Sylvia, lorraine M Wilson.2005. Patofisiologi konsep-konsep klinis proses-proses penyakit, edisi
6, volume 1. Jakarta: EGC
Soeparman.1994. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1 edisi 2. Jakarta. FKUI
Sudarmaji, Walid.2007.Hand out KMB 3.Asuhan Keperawatan Batu Empedu. Jakarta: AKPER RSPAD
Gatot soebroto
Tucker Martin susan dkk.1998. Standar perawatan pasien volume 2. Jakarta: EGC
Keperawatankitas blog dari Http://Keperawatan kita.wordpress.com/2009/02/11/kolelitiasis-definisiserta-askepnya/diambil tanggal 26 Januari 2010